Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan di Indonesia
Iklim secara keseluruhan di dunia, berubah.
Kebakaran Hutan Indonesia Dimulai Dari Mana?
Source : webinar Eco blogger Squad |
Dan efek panjang dari kebakaran hutan ini bisa terakumulasi dalam waktu panjang, yakni:
Efek gas rumah kaca
Pemanasan Global
Kerusakan lapisan ozon
Kerusakan fungsi hutan
Dan potensi kebakaran hutan (karhutla) ini semakin parah jika terjadi di lahan gambut, karena lahan gambut kaya akan kandungan bahan organik dan di dalamnya terdapat kandungan karbon yang sangat tinggi. Kandungan tersebut tersimpan di dalam tanah, dan bisa mencapai kedalaman 4 meter.
**seperti yang kita ketahui, untuk membuat pembakaran sempurna maka yang terjadi adalah seluruh unsur C (karbon) yang bereaksi dengan oksigen, maka akan menghasilkan CO2.
Bila kebakaran sudah terjadi di lahan gambut, proses pemadamannya akan sangat sulit. Saat permukaan lahan gambut terbakar, api dapat merembet ke lapisan dalam lahan gambut yang kaya akan kandungan karbon, sehingga kebakaran menjadi sulit diketahui dan dapat menjalar ke area lain melalui bagian dalam lahan gambut.
Saat api padam pada wilayah permukaan, bagian dalam lahan gambut masih memiliki titik api, dikarenakan bahan organik di dalam lahan gambut yang melimpah.
Hutan yang Rentan Kebakaran
Data Global Environment Centre & Wetlands International tahun 2008 menunjukkan bahwa luas lahan gambut global adalah 400 juta hektare yang tersebar di kawasan Amerika Utara (45,3% dari total luas lahan gambut global), Asia (36,7%), Eropa (12,4%), Amerika Selatan (4,0%), Afrika (1,4%), dan Australasia (0,2%). Negara-negara yang memiliki lahan gambut paling luas di dunia adalah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, dan Indonesia. Luas lahan gambut di negara-negara tersebut apabila digabungkan dapat mencakup 60% dari total luas lahan gambut global.
Sedangkan dari sisi gambut tropis, FAO menyebutkan bahwa luas lahan gambut tropis berkisar 8 persen dari total lahan gambut di dunia. Sebanyak 60 persennya berada di Asia tenggara. Indonesia dengan luasan gambut tropis seluas 13,43 juta hektare menjadi negara dengan kepemilikian luasan gambut tropis terluas di dunia. Lahan gambut di Indonesia tersebar di tiga pulau besar yaitu Sumatera dengan luas gambut 5,8 juta hektare, Kalimantan dengan luas gambut 4,5 juta hektare dan Papua dengan luas gambut 3 juta hektare.
Dan di masing-masing lahan gambut mendeteksi 539 titik api di provinsi prioritas restorasi gambut. Walaupun pemerintah nasional dan daerah telah bahu membahu merestorasi gambut dan menyirami titik api, kejadian ini menunjukkan belum maksimalnya upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut. Perbaikan tata kelola lahan menjadi kunci dari solusi jangka panjang bencana tahunan Indonesia.
Dengan diterbitkannya daftar kerentanan Karhutla pada KHG 2023 kali ini, maka bisa dipetakan untuk mencegah kebakaran di beberapa titik api yang telah ada.
Upaya Pengendalian Karhutla
Dalam melakukan upaya proses pemadaman Karhutla ini kaitannya luas sekali.. Dan diharapkan adalah pemadaman tidak hanya dilakukan di titik yang mudah terbakar saja, tapi juga menjaga lingkungan area sekitarnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, seperti :
Pembuatan sekat bakar, yakni jalur yang dibersihkan dari bahan bakaran yang sengaja dibuat di wilayah yang rawan terjadi kebakaran untuk mencegah penyebaran api apabila terjadi kebakaran;
Pemadaman manual dengan mobil pemadam kebakaran dan tangki air;
Water bombing, yakni menjatuhkan bom air dari helikopter untuk memadamkan api;
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan cara penyemaian garam untuk menciptakan awan hujan di atas area yang terbakar.
Sedangkan upaya pengendalian Karhutla pasca kebakaran dilakukan dengan cara inventarisasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi dalam rangka menangani suatu areal setelah terbakar.
Penanganan pasca kebakaran dapat dilakukan dengan pembuatan kebijakan mengenai restorasi gambut, melakukan restorasi gambut (rewetting, revegetation, revitalitation) yang telah terdegradasi serta monitoring.
Tantangan Karhutla di Masa Kini dan Nanti
Agar karhutla yang merupakan masalah tahunan negeri Indonesia ini bisa diatasi, maka semua pihak harus bekerjasama dalam pencegahannya. Mencegah terjadinya karhutla ini bisa luas sekali cakupannya karena dampak karhutla yang dirasakan seperti kerugian ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
Yuk, saling memberi masukan yang baik untuk menjaga lingkungan dengan cara:
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan api di lahan gambut.
Implementasi komitmen dan kebijakan restorasi gambut terkoordinasi dan berkelanjutan.
Tumpang tindih antar status kepemilikan lahan gambut dan izin penggunaannya kerap menjadi penghalang dalam pelaksanaanprogram restorasi gambut.
Evaluasi terhadap izin-izin yang sudah terbit tidak berjalan dengan baik.
Pemberian izin yang terburu-buru tanpa kajian lingkungan.
Penegakkan hukum yang tidak mempunyai efek jera.
Kebutuhan dana yang besar dan komitmen jangka panjang untuk merestorasi gambut.
Belum ada peta gambut yang detail yang dapat membantu dalam penyusunan rencana restorasi gambut yang tepat sasaran.
Diperlukan partisipasi masyarakat dalam menyumbang pengetahuan pengelolaan gambut tradisional yang berkelanjutan, dan dalam memantau kelangsungan program restorasi gambut di lapangan.
Kontribusi Apa yang Bisa Kita Berikan Untuk Bantu Cegah Karhutla dari Tahun ke Tahun?
Kesimpulan
Butuh waktu RIBUAN TAHUN untuk MEMBENTUK GAMBUT. Namun HANYA SESAAT untuk merusaknya.
Website https://pantaugambut.id/
Twitter @pantaugambut
Pantesan ya lahan gambut sangat mudah terbakar. Ternyata secara karakter tanahnya juga sudah mengandung komposisi yang bisa memicu kobaran api makin besar
ReplyDeleteDan sebenarnya itu sangat banyak manfaatnya untuk lingkungan dan manusia andai bisa mengolah dan memanfaatkannya ya
DeleteJujur aku baru tahu dengan manfaat lahan gambut yang banyak itu. Aku dulu malah mikirnya lahan gambut itu lahan gak produktif yang bagusnya diberdayakan. Supaya lebih menghasilkan. Ternyata manfaatnya untuk alam jauh lebih penting ya. Semoga deh sekarang mah banyak yang sadar dan menjaga lahan gambut.
ReplyDeletePunya manfaat luar biasa ya lahan gambut ini. Namun juga perlu dijaga pas keringnya jangan sampai terbakar alias tersulut api. Harus dijaga dengan tepat soal lahan gambut ini ya Teh
DeleteMasih banyak yang belum tahu kalau lahan gambut sangat dominan dalam keberlangsungan ekosistem alam. Dikira apaan lahan kaya gitu. Dicuekin. Setelah kebakar, nah bencana lainnya beruntun datang, alam pun rusak baru merasa kehilangan
ReplyDeleteBener sih, saya Juni bulan lalu sempat ke Jakarta, dan langitnya tertutup polusi sehingga langit nampak abu-abu. Sedih juga ya karena climate change itu nyata sebenarnya. Apalagi banyak hutan-hutan Indonesja yang terus rusak, salah satunya karena karhutala.
ReplyDeleteSetuju dengan seluruh solusi yang diberikan
ReplyDeleteTerlebih penegakan hukum dan seleksi izin
Gara-gara gak ada law enforcement, para pelanggar jadi semena-mena
Karena hutan gambut yang basah penyimpan air yang baik bagi alam dan lingkungans ekitarnya, tapi saat kering bisa jadi ancaman karena sangats ensitif dan kalau terkena api bs jd kebarakan hebat yang sulit padam jadi upaca semacam restorasi gambut tuh emang harus bener2 diseriusi
ReplyDeleteIya ya teh. Sedih banget sekarang dengan iklim di dunia terutama di Indonesia. Seperti di jakarta pencemaran udaranya tinggi banget. Ditambah lagi ya, aku suka kesel teh klo ada tetangga yang bakar sampah. Kan makin polusi ya udara kita hiks.
ReplyDeleteYang bisa aku lakuin dalam menjaga hutan ini, mengurangi penggunaan tisu teh. Jadi aku suka pke tisu bekas berkali2. Lumayan buat lap lap gitu hihihi 😂
Wow ternyata sebegitu pentingnya lahan gambut ya len, butuh waktu ribuan tahun untuk membentuk lahan gambut, tapi merusaknya bisa sekejap.
ReplyDeleteDuh semoga saja kita semua diberikan kesadaran dengan perubahan iklim yang terasa sekarang ini, semoga kita bisa melakukan hal2 kecil untuk peduli terhadap lingkungan.
Oleh karenanya perlu untuk menjaga lahan gambut ini ya Teh, karena butuh waktu lama pembentukannya. Hayuuk kita bisa menjaga dan cegah karhutla
DeletePotensi kebakaran di lahan gambut dapat menjadi semakin besar jika gambut mengalami kerusakan. Gambut yang rusak biasanya diakibatkan oleh pengeringan.
ReplyDeleteSuka sedih banget kalau liat berita kebakaran di televisi, kasian sama orang orang yang kena dampaknya, apalagi polusi asap yang super tebel kek gitu
ReplyDeleteAlam kalau udah rusak kan susah lagi ya teh. Makin ke sini makin ke sanaaah sedih. Semoga dapat pemimpin yg amanah amiin. Yg tidak dzalim, merawat muka bumi dgn benar huhu supaya karhutla nggak ada lagiii
ReplyDeletekebakaran hutan dan lahan gambut merupakan masalah yang kerap kali dihadapi. Perlu adanya kesadaran serta sinergi untuk lebih menjaga hutan dan lahan salah satunya mencegah penggunaan metode alih fungsi dgn bakar lahan.
ReplyDeleteJakarta akhir-akhir ini ketutup kabut pekat lagi ya Allah. Semoga gak ada karhutla lagi ya, syedihhh
ReplyDeleteLahan gambut ternyata memiliki fungsi sangat penting ya untuk menopang kehidupan manusia , sayangnya keberadaan lahan gambut kini kian memprihatinkan sehingga dibutuhkan solusi cepat agar bisa ditangani dengan baik, bayangkan jika lahan gambut kehilangan fungsinya, pasti yang paling dirugikan adalah manusia.
ReplyDeleteMiris banget ya teh
ReplyDeleteKita masih belum bisa lepas dari karhutla ini
Butuh #BersamaBergerakBerdaya untuk bisa mengatasi karhutla ini
Aku kalau baca atau lihat tayangan tentang kebakaran hutan, auto flashback tahun 2015 lalu pas tinggal di Siak Riau. 3 tahun bener-bener ngalamin dan lihat langsung fenomena tahunan di daerah Sumatera, jalanan berasap paling parah jarak 5 meter nggak kelihatan huhuhu...efeknya anak-anak berbulan2 libur sekolah, dan aku mau nggak mau pulang ke Batam karena waktu itu lagi hamil,nggak baik buat bumil
ReplyDeleteKotaku, Pontianak sedang kabut asap lagi. Duh! setiap musim kemarau rasanya kebakaran hutan ngga ada selesai selesainya. Terkadang suka penasaran juga dengan tindak lanjut pemerintah daerah untuk mencegah kebakaran hutan ini
ReplyDeleteGambut itu banyak banget fungsinya yang sayangnya kini makin sedikit akibat ulah tangan manusia. Mana pada kebakar lagi. Kalau gak mau ini terjadi terus menerus, kudu banyak upaya dilakukan terutama nyadari masyarakat tentang pentingnya keberadaan gambut. Bisa dimulai dari aksi kecil juga kan
ReplyDeleteAku barusan minggu lalu dari palembang, di sana udah kena asapmya, ada kebakaran hutan, pas singgah ke daerah Inralaya, kukira kabut, tahunya asap, duh kami pun agak ngebut, pengen cepat2 keluar dari daerah itu
ReplyDeleteMiriis menghadapi pengalihfungsian lahan ini. Dampaknya bukan hanya merugikan warga dan bumi Indonesiat tetapi juga berpengaruh pada perubahan iklim di dunia. Udah kerasa bangeet dampaknya.
ReplyDeleteEmang lho masalah karhutla ini ngga beres2 ya. Eh sebenernya aku juga khawatir kondisi udara yang sedang ngga baik2 aja, apalagi di Jakarta dan sekitarnya. Jadi emang penting banget kita ambil peran dalam upaya pengendalian karhutla kan. Meskipun masih banyak tantangannya yaa harus tetep semangat!
ReplyDeleteSedih banget sih yaa melihat lahan gambut gak dimanfaatkan dengan bijak, padahal dampaknya cukup ngeri dan bikin bumi makin "rusak", huhuhu. Semoga berbagai upaya yang terus dilakukan bersama bisa membuat kondisi bumi lebih baik lagi dan lahan gambut pun bisa bermanfaat kembali
ReplyDeleteSo sad ya teh kalau sekarang tuh masalah kebakaran hutan ini belum ada titik terangnya, mungkin belum pada sadar apa gimana ya huhu
ReplyDeleteMusim kemarau gini sering banget baca karhutla ya. Seringkali yang menjadi kambing hitam warga yang membuka lahan untuk ladang. Banyak cara untuk mencegah kebakaran tersebut. Kayaknya yg paling mungkin membuat selat bakar gitu ya Kak. Water bombing & TMC kebayang biayanya mahal.
ReplyDeleteSedih banget ya teh, banyak yang masih menyepelekan soal lahan gambut ini. Dengan gampangnya dirusak padahal untuk membentuknya butuh waktu ribuan tahun. Semoga makin banyak yang sadar untuk selalu jaga lingkungan, mulai dari yang kecil juga itu udah bagus banget.
ReplyDeleteSedih banget deh, lahan gambut di Indonesia semakin berkurang, sedangkan pembentukannya butuh ribuan tahun. Padahal gambut memiliki peran besar karena bisa mencegah karhutla.
ReplyDeleteGambut ini memang urgent banget. Sayangnya banyak banget gambut di kalimantan beralih fungsi
ReplyDeletePadahal manfaatnya luar biasa untuk kelangsungan hidup ya kak.
DeleteSudah saatnya nih ada perubahan dalam menjaga lahan gambut tetap dalam fungsinya
Hal sederhana seperti yang dicontohkan TUFI, menghemat penggunaan tisu tanpa kita sadari sebenarnya itu aktivitas ikut menjaga kelestarian hutan ya secara tisu bahannya kan dari pepohonan
ReplyDeleteLahan Gambut ini memiliki fungsi yang luar biasa ya, Mbak.. tapi sayang, saat ini banyak sekali alih fungsi lahan gambut itu sendiri.
ReplyDeleteYa, bener banget, butuh ribuan tahun untuk terbentuknya lahan gambut, tapi sekalianya dirusak hanya butuh waktu sedikit saja.
Sedih banget ya mbak klo masih pada ga sadar tentang fungsi lahan gambut bagi kelestarian lingkungan.
Deletesedih kalau lahan gambut jadi "korban" untuk pembangunan
ReplyDeletepadahal untuk menumbuhkan kembali lahan gambut butuh waktu luama banget dan memang prosesnya nggak sebentar
ada baiknya masyarakat peduli lagi terhadap lingkungan dan juga kebakaran hutan harus dicegah, nggak asal nebang pohon di kawasan hutan lindung
Aku kok jadi mikir. Klo emg lahan gambut bs jd pemicu kebakaran yg sulit utk dipadamkan, knp hrs dilestarikan? Kecuali emg lahan gambut itu hrs ditanami pohon2 gede yg emg susah utk terbakar. Meski agak susah ya kalo musim kemarau spt ini.
ReplyDeletePemerintah hrs gercep menanggulangi pencegahan kebakaran hutan scptnya tuh biar ga ada polusi/bencana yg mengintai.
Kadang dilema juga yaa.. maunya bikin lahan produksi untuk meningkatkan devisa. Namun cadangan karbon di dalam lahan gambut juga penting bagi kelestarian alam. Mungkin bisa dialihkan ke lokasi lain saja yang bukan lahan gambut gitu ya.
ReplyDeletePerubahan iklim dan kasus kebakaran hutan dan lahan memang membuatku juga ikutan sedih saat mengetahui faktanya. Jadi, mikir kalau sebegitu pentingnya fungsi hutan bagi manusia. Makanya memang harus dilestarikan.
ReplyDeleteAku juga baru tau dari baca postingan ini tentang fungsi lahan gambut juga jadinya. Jadi gak cuma hutan aja yang punya fungsi yang penting.
Aku jadi kangen lahan gambut yang ada di Kalimantan Tengah
ReplyDeleteDi sana lebat sekali
Meski katanya sudah makin berkurang sekarang
Sedih hlo mendengar berita tentang polusi di Jakarta.
ReplyDeleteBtw, emang sih cuaca sekarang sudah tidak kayak dulu lagi. Hujan juga tidak menentu. Dulu ngerasain banget, berangkat sekolah pulang sekolah kehujanan. Sekarang, kemarau lebih panjang.
aku setuju sih, kalau kita bisa bantu dari hal kecil dimulai dari diri sendiri seperti mulai menerapkan gaya hidup minimalis dan suistainable lifestyle. terlebih untuk kita yang hidup diperkotaan. bantu agar pemerintah lebih tegas soal UU juga perlu dilakukan, karena segala upaya akan jadi percuma kalau dari pemeribntah sendiri masih longgar terkait kebakaran hutan
ReplyDeleteSepakat sekali dengan Mbak Lendy, sebaiknya kita jangan menunggu sampai terjadinya kebakaran hutan, tetapi akan lebih baik jika kita melakukan antisipasi agar tidak terjadi hal mengerikan tersebut. Masyarakat harus banyak diberi sosialisasi tentang pentingnya fungsi hutan untuk kehidupan kita agar seluruh masyarakat aware dan bersatu untuk menjaga hutan kita
ReplyDeleteKarhutla di Indonesia memang sangat memprihatinkan. Semoga pemerintah dan masyarakat di lokasi setempat lebih tegas lagi untuk mencegahnya ya.
ReplyDeletePencegahan karhutla yang terdiri dari pembuatan sekat bakar, pemadaman manual, water bombing, dan teknologi modifikasi cuaca, aku rasa ini sudah oke sih. Tapi tetap perlu ada sosialisasi ke masyarakat juga sih
ReplyDeleteKebayang segimana bahayanya kalau sampai lahan gambut dibakar alih-alih tengah melakukan pembukaan lahan. Apalagi kalau kelihatan sudah aman dan tenang saja di bagian permukaan, eeehh taunya di lapisan bawah masih ada titik api yang tersisa. Semoga makin banyak yang tergerak untuk mencegah agar kebakaran hutan dan lahan ini terus berkurang angkanya.
ReplyDeleteOh ya mau nambahin, karena terbentuknya lahan gambut itu butuh waktu yang sangat lama, maka sudah seharusnya lahan gambut yang ada dijaga dan dipertahankan kelestariannya ya. Alih-alih menjadikan lahan gambut sebagai tempat mendirikan bangunan, lebih baik dijadikan lahan terbuka hijau, jadi tempat budidaya tanaman, or kalau mau jadi tempat wisata juga harusnya bisa sih
ReplyDeleteduh kesadaran utk menjaga lahan gambut nih bener2 harus digaungin, krn itu harapan kita untuk mencegah karhutla apalagi kita tinggal di negara yg termasuk barisan ring of fire, jd potensi kebakaran hutan tuh tinggi bgt
ReplyDeleteSebagai penikmat produk karhutla berupa asap setahun 2 kali, warga Pontianak butuh bantuan dan penanganan cepat masalah ini. Sudah banyak makan korban terutama anak anak dan orng tua. Susah sekali bernafas jika sudah diserang asap, belum lagi mata perih terkena abu. Perlu kesadaran dan tidakan cepat dari pemerintah
ReplyDeleteHuhu.. miris banget baca datanya. Lahan gambut yg rusak itu, butuh bertahun-tahun terbentuk lagi yah. Jadi kudu cari solusi nih pemerintah supaya nggak kejadian lagi karhutla dari tahun ke tahun.
ReplyDeleteDulu pernah baca jurnal tentang memininalisir kebakaran di lahan gambut salah satunya dengan membuat jalan air, siring sehingga tumpukan gambut mengering dan air di bawah lahan akan memiliki alur tersendiri
ReplyDeleteJleb bangets..butuh waktu ribuan tahun untuk membentuk lahan gambut tapi perlu sesaat aja untuk merusaknya..Memang mesti bergerak bersama untuk mengatasi karhutla!
ReplyDeleteAku ikut sedih akan polusi udara yg terjadi jg di jakarta, mudah2an segera teratasi ya. Doain juga warga kalimantan bisa usai wabah kabit asapnya.memang kemarau ini sensi banget, kelempar puntung rokok aja bisa jadi karhutla
ReplyDeleteAlih fungsi hutan harus benar-benar diperhitungan dan dikaji AMDAL nya, kalau nggak lingkungan tambah rusak
ReplyDeleteBener-bener butuh kesadaran bersama untuk menjaga hutan dan lahan gambut yang kita miliki, ya. Sungguh sayang lahan gambut yang butuh waktu ribuan tahun untuk membentuknya, rusak dalam sekejap akibat kecerobohan kita :(
ReplyDeleteKalau gambut sudah terbakar susah banget dipadamkan ya mba. Kebayang susah payah menjaga gambut eh kebakar dalam sekian menit berhektar hektar. Sedih euy
ReplyDelete