Bismillah,
Pengalaman Merawat Anak Terkena Cacar Air.
Hola sahabat lendyagasshi.
Rabu siang, dikagetkan oleh sebuah telp masuk. Dan tampak di layar adalah nama Ustadzah Indah. Beliau adalah Ustadzah dari anak kedua kami, Hana. Dan lebih kagetnya lagi karena Ustadzah mengabarkan kalau Hana sakit.
Badannya demam, sedikit bergetar, pusing dan sudah tidak kuat lagi melanjutkan
KBM di sekolah. Sesaat aku sempat meragu karena beberapa hari yang lalu, Ustadzah pun pernah telp karena sebab yang sama. Dan lucunya, ketika dijemput, Hana tampak sakit, tapi setelah di dalam mobil, dia bisa tertawa saat bercerita mengenai apa yang dialaminya saat di sekolah tadi.
Dan dia berkata "Ana kadang-kadang, pingin lo.. Ma, dijemput cepet kaya gini.. Karena my bucket list, selain bobok di UKS, ana juga pingin pulang sekolah cepet."
Oh, It's okay lah ya..
As long as sama mama, aku memaklumi.
Memangnya aku juga langsung dewasa begini?
Kan engga yaa...
***
Kemudian, cerita berlanjut.
Berselang 2 hari dari kejadian Hana mengeluh dada sakit, aku kembali di telp Ustadzah. Kali ini posisiku di rumah dan sudah jam 2 siang. Sedangkan pulang sekolah jam 4. Jadi, menurutku tinggal menunggu 2 jam lagi.
Namun kali ini, dari suara Ustadzah Indah yang berbicara di telp, sepertinya lebih mengkhawatirkan keadaannya dan mencoba meyakinkanku bahwa Hana kali ini bener-bener demam dan lemes, sehingga gak memungkinkan untuk melanjutkan pelajaran di sekolah.
Uda gak seberapa panik kaya yang pertama kali, jadi aku mencoba menenangkan diri dan kerjasama dengan Abu Hana, yang kebetulan sedang berada di kantor. Disini senengnya tuh Abi selalu gercep kalo dilaporin masalah anaknya, jadi kebayang
pentingnya peran ayah dalam keluarga. Seketika aku bilang "Bi, Hana demam dan kabar dari Ustadzah badannya lemes, jadi gak mungkin melanjutkan pelajaran."
Alhamdulillah~
Abi bisa jemput dan saat Hana tiba di rumah, subhanallaahu.. Memang badannya hangat dan Hana sampai gak kuat untuk beranjak dari kursi belakang. Rasanya pengen goleran aja..
...dan yang terbayang di benakku adalah sabar.
Bismillah, untuk terus pantau suhu badan anak sembari terus memberikan air mineral yang cukup agar tidak dehidrasi.
Apa yang dialami Hana?
Cacar Air atau Chicken Pox
Keesokan harinya, Hana mengeluh kalau sekarang jerawatannya tidak hanya di wajah, tapi di badan. Seketika melihat apa yang ada di badan Hana, aku langsung menebak, CACAR AIR, meskipun belum pernah lihat orang kena cacar air.
Dan di sepanjang ingatanku, aku juga belum kena cacar air. Namun pas telp Ibu untuk minta saran, Ibu bilang kalau aku uda pernah kena pas masih keciill banget. Ooo...
Apa itu Cacar Air?
Penyebab Cacar Air atau varisela karena virus varicella-zoster. Cacar air paling mudah menular pada tahap awal dan menyebar dengan mudah dan cepat melalui partikel virus yang terhirup atau menyentuh barang yang terinfeksi. Inilah salah satu alasan mengapa melihat begitu banyak kasus Cacar Air pada anak-anak usia sekolah.
Umumnya, cacar air ini diderita oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Penyakit cacar air ini juga bisa menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang muncul lebih berat daripada anak-anak.
Gejala Cacar Air
Gejala cacar air biasanya berlangsung selama lima hingga tujuh hari. Menurut pengalaman, sebelum muncul lepuhan berisi air, di hari pertama sampai ketiga akan mengalami demam dan sakit badan disertai pusing.
Gejala-gejala lain yang mudah dilihat ketika terkena cacar air adalah:
Lepuhan gatal dan merah yang menutupi tubuh
Ruam (terutama di punggung, dada, dan wajah)
Demam
Kelelahan
Tidak nafsu makan
Kasus cacar air yang parah tidak biasa terjadi, tetapi masih mungkin terjadi. Komplikasi dapat berupa dehidrasi, infeksi bakteri, dan pendarahan.
Pengobatan Cacar Air yang Efektif
Karena Ibu mengatakan untuk perbanyak minum, terutama degan ijo, aku pun searching manfaat dan kandungan dari degan ijo itu sendiri apa. Karena minum degan ijo ternyata bukan menjadi obat namun memiliki manfaat diantaranya:
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Menyembuhkan alergi pada kulit
Sebagai obat untuk penyakit demam
Zat pada air kelapa dipercaya dapat membantu menurunkan panas demam. Air kelapa hijau dapat digunakan sebagai obat pertolongan pertama, yaitu dengan cara campurkan segelas air kelapa hijau dengan satu sendok makan madu kedalaman air hangat, lalu diminumkan kepada penderita demam.
Dan dilansir dari sebuah web kesehatan bahwa pada umumnya cacar air dapat sembuh dengan sendirinya, bila kondisi fisik dalam keadaan bagus dan fit. Memberikan air kelapa kepada pasien cacar air digunakan untuk membunuh virus.
Namun sebenarnya hingga saat ini belum terdapat penelitian mengenai hal tersebut. Semakin banyaknya ruam akan perlahan berkurang seiring waktu dan peningkatan daya tahan tubuh. Sehingga gak perlu khawatir.
Berikut tips untuk mempercepat sembuhnya cacar :
Minum air lebih banyak dari biasanya 2-4 gelas lebih banyak
(untuk mencegah dehidrasi, menurunkan demam dan kulit kering)
Hindari menggaruk lesi kulit, dapat meingkatkan risiko terjadinya infeksi
Potong kuku, mengantisipasi anda menggaruk tanpa sadar
Kenakan pakaian berbahan lembut dan longgar, agar lesi kulit tidak mudah pecah
Jangan menggosok badan terlalu keras saat mandi
(sebaiknya hanya di bilas saja, tidak menggoosokan sabun di atas lesi, bila terasa sulit karena menyebabkan lesi pecah sebaiknya anda tidak mandi, namun gunakan bedak)
Makan sayur dan buah buahan bernutrisi tinggi
Apakah penderita cacar air boleh mandi?
Boleh mandi dan disarankan untuk tidak menggunakan sabun antiseptik. Karena penggunaan antiseptik cenderung membuat kulit menjadi lebih kering, sehingga cukup gunakan sabun biasa aja ya..
Pengalaman Hana Cacar Air
Di hari pertama kali Hana demam, suhu badan terpantau 38.5 °C. Dan di hari kedua, suhunya malah naik di 38.7 °C. Sedangkan di hari ketiga, suhunya mulai menurun, sekitar 38.0 °C.
Untuk nafsu makan, memang Hana jadi bener-bener ambyar.. Gak mau makan sama sekali.
Jadi tetap diberikan buah dan minum. Alhamdulillahnya, Hana suka sekali dengan
sop buah sagu mangga yang dicampur dengan cereal jagung. Jadi sedikit sedikit disuapin. Dan untuk karbo-nya, aku akalin dengan resep kesukaan Hana yakni bubur roti.
Di hari kedua dan ketiga nih, lepuhan gatalnya makin bermunculan. Dan di hari ketiga keempat hingga kelima, Hana benar-benar kesulitan tidur karena lepuhan tersebut makin meradang dan sakitnya seperti ditusuk jarum, katanya.
Sehingga setiap gatal, aku berikan bedak dingin cair merk yang ada di pasaran untuk mengurangi efek gatalnya yang gak ketulungan.
Alhamdulillah,
Di hari keenam, Hana sudah mulai enak makan. Dan tahu gak, BB Hana semula 26.9 kg, sejak sakit gak mau makan, jadi turun 3 kg. Sehingga ketika udah lahap makan lagi, aku terus gelontor dengan makanan kesukaannya. Apa aja variasinya bebas.
Di hari kedelapan kesembilan, Hana sudah mulai bisa ceria dan fit sehingga di hari kesepuluh, sudah mulai kembali beraktivitas di sekolah. Lega yaaa... Subhanallahu~
Finally...
Disarankan ketika keadaan semakin memburuk untuk menemui dokter, agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dan bagi pasien penderita cacar air mengalami ruam seperti lepuhan di seluruh tubuh diikuti dengan rasa gatal yang mengganggu. Maka, perlu sekali menyadari bahwa penyakit ini mudah menular dan menyebarkan virus selama beberapa hari sebelum menunjukkan gejala yang sebenarnya (lepuh).
Dan bagi yang tertular, infeksi penularannya sekitar 10 hingga 21 hari untuk menunjukkan gejala setelah terpapar.
Kabar baiknya, Cacar Air dapat ditangani dengan mudah dengan obat-obatan yang dijual bebas dan pengobatan rumahan untuk mengurangi rasa gatal dan ketidaknyamanan pada ruam serta mengobati demam, jika perlu.
Ambil langkah pertama untuk mencegah Cacar Air dengan mendapatkan Vaksinasi Cacar Air di rumah sakit terdekat.
Sekian berbagi pengalaman ketika anak terkena cacar air dan sebagai mom blogger, aku merasa senang bisa berbagi. Semoga bermanfaat dan menjadi langkah awal kita untuk antisipasi ketika anak atau diri kita sendiri terkena virus varicella-zoster ini.
**karena sebenarnya, aku hari ini mulai hari kedua terkena cacar air.
Sempet shock juga ya.. Tapi kata Ibu, gak apa-apa, karena sudah pernah kena, jadi daya tahan tubuhnya juga lebih bagus. Dan alhamdulillahnya lagi, pas Mas ke Bandung. Jadi aku dibawain rendang.
Sedaaapp kaliii...
Doain aku cepet sembuh ya, chingu~
Sampai jumpa lagi di artikel lainnya.
Papaay~
Salam hangat,
Alhamdulillah Hana sudah sembuh ya sekarang, semoga BB nya kembali seperti semula yaa.. Cacar memang bikin ga nyaman sih ya, dan cepat menular :(
ReplyDeleteAlhamdulillah semoga smua sehaaattt
ReplyDeletedulu pas SD, anakku jg kena cacar air.
selain obat dokter, juga kubaluri parutan jagung
Semangat sehat ya Hana dan keluarga Teh Lendy.
ReplyDeleteDaku Teh udah gede kena cacar air pada tahun 2022 lalu huhu. Sesuatu banget rasanya karena harus mengikhlaskan project yang terkait harus posting dengan tampilan wajah. Eh gak lama daku kena, kakakku juga, ponakan daku juga. Alhamdulillah-nya ponakan daku cepet sembuhnya
ALhamdulillah, Hana sudah sehat ya.
ReplyDeleteCacar air ini gatel dan lepuhannya membuat kita ortu gak tega ngelihat anak, kadang melupakan membentengi diri, ujungnya yang satu sembuh anggota keluarga lain kena.
Kalau kenanya pas kecil banget, nggak inget ya, Mbak, rasanya. Itu gwatelnyaaaaaaa. Lalu gak sadar kegaruk. Pletus, pecah, perih. Serba salah, dah 😁
ReplyDeleteUntung zaman sekarang udah banyak pilihan pengobatan, ya. Sehat terus, Hana.
Kalau saya malah cacar air pas usia 16 tahun, Mbak. Awalnya kakak saya yang kena, lalu menyebar ke 4 saudaranya. Kalau di Makassar itu, ada namanya kesumba turate. Jadi diminum, nanti keluar semua. Terus kalau gatal, dielus-elus pakai songkok atau kopiah bahan beludru. Setelah kering, dikasih lulur parutan jagung mudah. memang paling minim sembuhnya seminggu.
ReplyDeleteUntuk anak terkena cacar memang perlu penanganan serius. Mulai dari bener memberikan asupan minum yang cukup bisa 8 gelas perhari.
ReplyDeleteSetahu saya juga bisa memperbanyak jeruk mbak, karena kaya vitamin C dan mempercepat proses penyembuhan/pengeringan luka cacar. Silakan dicoba. Semoga bermanfaat aamiin.
Banyakin makan buah jeruk. Sehari bisa 3 butir sebelum/setelah makan pagi, siang atau mlm.
DeleteTerima kasih banyak, Kaka guru.
DeleteIni ngebantu banget buat aku yang sekarang giliran kena cacar. HIiks~
Jadi inget wakltu 3 dari 4 anakku secara serempak terkena cacar air
ReplyDeleteSedih banget
Anehnya si bungsu, anak nomor 4 enggak ketularan.
kakaknya sampai jengkel, dia nempelin cacar air ke adiknya
Tapi tetep gak ketularan :D
Jadi keingat tahun 2022 kemarin, aku ngerawat 3 anakku yang kena cacar air. Termasuk si bayi yang baru 7 bulan. Memang disarankan untuk mandi oleh dokter anaknya. Keingat dulu aku kena zaman SMK, malah gak boleh mandi. Padahal kan makin kotor.
ReplyDeleteDuh, jadi ingat waktu dua anakku pada kena cacar, mana gantian pula kena nya.. pas kakaknya selesai, eh adeknya kena juga 😥 pastinya langsung rajin minum air putih sama banyak makan buah dan sayur
ReplyDeleteAku "beruntung" kenanya dulu pas masih kecil. Sebab lumayan lama untuk menghilangkan bekasnya. Lumayan juga kalau udah gede dan baru kena hehe, pengaruh ke penampilan dan rasa percaya diri. Yang menarik, dulu penyakit ini begitu mematikan dan dengan berkembangnya ilmu kedokteran, bisa diatasi dengan cukup baik sehingga nggak mematikan lagi selama penanganannya tepat.
ReplyDeleteSaya dulu pernah merawat teman yang cacar air karena tidak ada yang berani mendekat dan saya satu-satunya orang yang pernah kena cacar air 2 kali. Jadi teman-temanku pada ngasih alasan "imun kamu lebih bagus melawan cacar air karena udh 2 kali kena, kan." Hahaha.. Padahal kata dokter sih, selama sistem imun seseorang cukup bagus, kemungkinan terjangkit cacar air kecil kok. Yang penting rajin cuci tangan dan ganti baju setelah bersentuhan dengan pasien cacar air.
ReplyDeleteWahhh pengalaman yang sangat bermanfaat banget buat mengatasi cacar air ini yaa, bahkan tindakan pencegahannya juga ada dari gejala yang timbul. Syukurlah sekarang sudah sembuh dan beraktivitas seperti biasa yaa.. Tapi kira-kira orang kalau belum terkena itu apakah bisa terkena yaaa suatu saat nanti, duh semoga saja tidak..
ReplyDeleteSaya melakukan semua tips di atas termasuk air kelapa. Hanya saja, baru tahu kalau sabunnya jangan yang antiseptik, padahal waktu itu malah sengaja beli yang jenis itu.
ReplyDeleteMakasih, tipsnya.
Ada satu anak kecil lagi jadi saya memang waspada cacar, sih.