Kurangi Selimut Polusi dengan Lahan Gambut
Bismillah,
Kurangi Selimut Polusi dengan Lahan Gambut.
Hola sahabat lendyagasshi.
Topik lingkungan yang kali ini aku mau bahas adalah mengenai selimut polusi dan hutan gambut. Apa hubungannya ya, polusi dengan lahan yang sering disebut juga wasteland atau lahan tidur ini?
Apakah benar lahan gambut itu tidak berguna sehingga harus dialihfungsikan menjadi hutan sawit atau ditanami tanaman pangan yang bisa meningkatkan ketahanan pangan Indonesia?
Rasanya aku yang awalnya gak tau mengenai lahan gambut ini mendadak jadi teringat kejadian beberapa tahun silam mengenai beberapa daerah
seperti Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua, dan beberapa daerah
lain mengubah hutan gambut Indonesia yang luas menjadi proyek Food Estate yang disebut-sebut dibangun untuk memenuhi ketahanan pangan
nasional.
Akibatnya apa?
Lahan gambut yang tadinya menyimpan begitu banyak karbon mendadak gersang dan terjadi kebakaran yang tak kunjung padam. Belum lagi perampasan tanah pertanian oleh pihak swasta yang dilegalkan pemerintah. Akibatnya, kepemilikan lahan milik petani rakyat berkurang secara signifikan, sehingga taraf hidup petani menurun, dan petani malah menjadi buruh di tanahnya sendiri karena tergusur korporasi.
Dan efek jangka panjang ketika kita kehilangan lahan gambut kita adalah memicu bencana seperti banjir dan karhutla, pengeringan lahan gambut juga meningkatkan pelepasan emisi CO2 yang berujung pada percepatan laju iklim dunia.
Baca juga:
Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggungjawab Siapa?
Jadi pada akhirnya, kita kembali bertanya pada diri kita, apakah yang bisa kita lakukan untuk menjaga keseimbangan alam bumi kita ini?
Benarkah dengan kebijakan pemerintah mengenai lahan gambut ini adalah demi masyarakat Indonesia?
Mari kita awali dengan berkenalan apa itu lahan gambut, manfaat serta sifat dan jenisnya yang ada di Indonesia. Lalu masalah apa yang timbul ketika lahan ini dialihfungsikan dengan cara dibakar?
Berkenalan dengan Lahan Gambut
Lahan gambut atau yang memiliki nama berbahasa Inggris yakni peatland, kerap dianggap tanah yang tidak bermanfaat atau lahan tidur. Apakah benar lahan gambut itu tanah yang gak bermanfaat?
NAY!
Karena pada kenyataannya lahan gambut ini terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang telah mati (baik yang sudah lapuk maupun belum) lalu timbunan terus bertambah. Karena proses dekomposisi yang terhambat oleh kondisi anaerob dan/atau kondisi lingkungan lainnya maka menyebabkan rendahnya tingkat perkembangan biota pengurai.
Dan timbunan tersebut terus bertambah sehingga bahan-bahan organik ini membentuk lapisan di atas tanah mineral yang berada di dasar cekungan. Tanaman berikutnya tumbuh dan kemudian mati di atas lapisan yang sudah terbentuk, lalu secara bertahap membentuk lapisan-lapisan gambut yang baru. Pada umumnya, gambut ditemukan di area genangan air seperti rawa, cekungan antara sungai, maupun daerah pesisir.
proses terbentuknya lahan gambut |
Pembentukan lahan gambut ini bukan proses Roro Jonggrang ya ges ya..melainkan proses panjang, gak cukup hanya ratusan purnama, tapi ribuan tahun lamanya.
Dan sahabat lendyagasshi pada tahu gak kalau proses ini langsung hilang dalam sekejap ketika lahan gambut ini dibakar dan dibuatkan kanal-kanal dengan alasan untuk mengalirkan air sehingga tanah menjadi kering dan bisa dibuka untuk sawah serta tanaman pangan lain.
Padahal di lahan gambut juga bisa ditanami jenis tanaman agroforestri, karena pola agroforestri di lahan gambut memiliki produktifitas cukup baik sehingga tidak perlu memaksakan untuk selalu menjadi tanaman pangan seperti padi.
Karakteristik Lahan Gambut yang Membuatnya Istimewa
Yang membuat lahan gambut ini istimewa selain karena terbentuknya ribuan tahun melalui proses alam, juga memiliki keunikan lain, seperti
Memiliki Daya Serap Seperti Spons
Lahan gambut memiliki daya serap air yang sangat tinggi seperti spons untuk mencuci piring. Bayangkan kemampuan lahan gambut dalam menyerap dan menyalurkan air hingga 100% - 1300% dari bobot keringnya. Bila dibandingkan dengan tanah mineral yang hanya mampu menyerap 20% - 30%, maka dengan adanya tanah gambut ini mampu menyimpan sediaan air kala musim kemarau sehingga manusia dan makhluk hidup lainnya tidak kekurangan air saat musim kemarau.
Mengandung Kadar Karbon yang Tinggi
Lahan gambut yang terbentuk secara alami memiliki kemampuan menyimpan karbon yang jauh lebih tinggi (18-60% bobotnya) dibandingkan dengan tanah mineral (0.5-5% bobotnya).
Penyimpanan kadar karbon dalam tanah ini bermanfaat untuk menyeimbangkan ekosistem daratan dan memegang peranan penting dalam siklus karbon global. Kandungan karbon yang besar dalam tanah menyebabkan tanah berpengaruh besar dalam fenomena efek rumah kaca.
Kok bisa gambut menghambat laju efek rumah kaca?
Karena di atas gambut terdapat vegetasi yang dapat menyerap karbon dioksida (CO2) dan melepaskan senyawa oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. Molekul oksigen (O2) yang terpecah oleh sinar UV di atmosfer dapat bereaksi dengan molekul lain dan membentuk molekul ozon (O3) secara alami.
Kadar Keasaman Tinggi
Tanah gambut memiliki kadar keasaman yang termasuk tinggi, yakni sangat asam dengan kandungan pH<4. Keasaman lahan gambut ini menjadi ciri khas bahwa gambut memiliki tingkat kesuburannya menjdi rendah karena unsur hara makro dan
mikro (P, K, Ca, Mg, Cu, Zn, Mn, dan Fe) yang cenderung rendah
dibandingkan tanah mineral sehingga hanya beberapa jenis tumbuhan
tertentu saja yang dapat hidup di lahan gambut.
Namun, jangan berkecil hati.. apalagi sampai dialihfungsikan menjadi lahan pertanian dengan alasan untuk Food Estate. Karena meskipun tanahnya asam, tanah gambut masih bisa ditanami tanaman yang sesuai dengn kondisi tanah ini, seperti pohon tengtawang, pohon gaharu, pohon jelutung, pohon geronggang, kayu Ulin buah durian, kangkung, kopi, nanas, sagu.
Salah satu tanaman yang tumbuh subur dan kaya akan manfaat dari sisi ekonomi adalah menanam pohon gaharu. Adakah sahabat lendyagasshi yang mengetahui manfaat dari pohon gaharu?
Kayu gaharu
memiliki manfaat dapat mengatasi masalah perut, mulai dari masuk angin,
sembelit, kembung, diare, masalah ginjal, asma, dan penghilang stres. Selain manfaat untuk kesehatan, pohon gaharu yang sudah diolah menjadi minyak atsiri .
Jadi, semua yang ada di bagian pohon gaharu ini bisa bermanfaat baik untuk manusia.
Tabel perbedaan tanah gambut dan tanah mineral biasa |
Jenis Lahan Gambut
Dengan sebaran gambut yang ada di Indonesia, masing-masing lahan gambut memiliki jenisnya masing-masing. Sehingga ketika memberikan treatment bisa dilakukan observasi terlebih dahulu karakteristik masing-masing lahan gambut.
Lahan Gambut Dangkal: 50 – 100 cm
Lahan Gambut Sedang: 100 – 200 cm
Lahan Gambut Dalam: 200 – 300 cm
Lahan Gambut Sangat Dalam: >300 cm
Faktanya,
pada tanah gambut dangkal, lahan ini mengandung bahan organik yang bercampur dengan tanah mineral yang terletak tepat di
bawah lapisan gambut. Gambut dangkal cenderung lebih matang dan lebih
subur. Campuran tanah mineral membuat kandungan unsur hara seperti Ca
dan Mg di gambut dangkal menjadi relatif lebih tinggi.
Sedangkan pada tanah gambut sangat dalam paling banyak memiliki kandungan bahan organik yang paling tinggi. Di sisi lain kandungan basa, unsur hara makro (Fosfor (P), Kalium (K), Ca (Kalsium), Mg (Magnesium)), dan unsur hara mikro (Cu (Tembaga), Zn (Seng), Mn (Mangan), Fe (Besi)) menjadi sangat rendah sehingga tanah menjadi lebih masam dan tidak subur. Selain itu, semakin tebal gambut, semakin tidak terurai kandungan organik gambut (tidak matang), maka semakin tinggi rongga pori-pori dan kemampuan menahan airnya semakin baik.
Sedangkan jenis gambut berdasarkan lokasinya, yaitu:
Gambut pantai, yaitu
gambut yang terbentuk dekat pantai dan dipengaruhi pasang-surut laut.
Tanah gambut pantai mendapatkan pengayaan mineral dari air laut.
Vegetasi gambut pantai didominasi oleh hutan mangrove.
Gambut
transisi, yaitu gambut yang terbentuk di antara kedua wilayah pantai dan
pedalaman, dan memiliki sifat diantara gambut pantai dan gambut
pedalaman. Vegetasi di gambut transisi didominasi oleh hutan mangrove
dan kayu-kayuan berdaun lebar.
Gambut pedalaman, yaitu gambut yang hanya dipengaruhi oleh air hujan karena jauh dari laut. Gambut pedalaman didominasi oleh vegetasi hutan kayu-kayuan berdaun lebar.
Bagaimana Gambut Bisa Kendalikan Perubahan Iklim dan Mengurangi Selimut Polusi?
Mitigasi perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini tentu membuat siapa saja merasa tidak nyaman yaa.. Gak hanya Pak Tani yang bingung kapan harus panen tanaman padinya, karena mendadak sudah musim hujan lagi. Dan akibatnya, Pak Tani jadi gagal panen deh..
Baca juga:
Program Go Green Mendukung Mitigasi Perubahan Iklim
Tanam Pohon, Untukmu Bumiku
Itu baru profesi petani yaa, gengs..
Ada banyak aktivitas dan profesi yang kita jalani sehari-hari. Belum lagi kalau sudah hujan kini turunnya tidak bisa diprediksi. Ketika debit air yang begitu melimpah dan bumi tidak dapat lagi menampung, apakah yang sahabat lendyagasshi tebak kejadian berikutnya?
Ya, banjir terjadi dimana-mana.
Seperti kejadian baru-baru ini, di beberapa wilayah di Indonesia. Sampai ada korban terseret arus di Bogor, belum lagi banjir besar di daerah Kalimantan pada tahun 2021 yang begitu parah dan berkepanjangan. Salah satu sebabnya karena lahan gambut sudah kehilangan fungsi alaminya sehingga tanah tidak bisa menyerap air dengan cepat dan dalam jumlah besar.
Sedih yaa..
Belum lagi akibat deforestasi hutan Indonesia dengan cara pembakaran lahan gambut yang menyebabkan asap tebal, karena kebakaran di lahan gambut ini akan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer yakni gas metana (CH4), yaitu jenis gas rumah kaca yang 21 kali lebih berbahaya daripada karbon dioksida (CO2) karena kemampuan menahan panas yang lebih tinggi.
Tidak hanya lebih berbahaya, metana yang
terlepas akibat dari kebakaran lahan gambut jumlahnya bisa mencapai
hingga 10 kali lipat lebih banyak daripada kebakaran di jenis lahan
lain.
source: Geomedia |
Gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer akan menahan panas dari matahari sehingga meningkatkan suhu bumi. Proses yang dikenal sebagai efek rumah kaca ini dapat mempercepat laju perubahan iklim. Jadi, melindungi dan mencegah kerusakan lahan gambut menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan perubahan iklim.
Lahan gambut yang kering dan rusak akibat dibakar untuk pembukaan lahan baru sebagai pertanian atau kepentingan lain inilah yang menjadi dampak panjang. Mulai dari kebakaran hutan dan banjir yang semakin sering dan intensif, tetapi juga berpengaruh pada hasil panen yang tidak maksimal.
Selain dampak yang manusia rasakan, hewan yang hidup di hutan pun ikut kehilangan tempat tinggal mereka. Dan ini sedih banget karena selain punah, kadang untuk bertahan hidup mereka malah masuk ke desa-desa terdekat yang membahayakan keselamatan keduanya.
Apa yang Bisa Kita Lakukan Untuk Melestarikan Hutan Gambut?
Sahabat lendyagasshi ingin ikut melestarikan hutan gambut agar keseimbangan iklim dan efek rumah kaca tidak semakin berbahaya?
Yuk, bersama-sama kita lakukan hal ini.
Jaga Hutan
Kita gak boleh mengabaikan fakta bahwa lahan gambut di Indonesia memiliki kemampuan menyimpan 57 gigaton karbon atau 20 kali lipat karbon tanah mineral biasa. Cadangan karbon yang tersimpan di dalam tanah gambut akan terlepas ke udara jika lahan gambut dikeringkan atau dialihfungsikan. Padahal, gambut menyimpan sekitar 30% karbon dunia.
Maka, mari sama-sama bergerak menyuarakan hidup eco-friendly dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan serta terus kawal pemerintah untuk tidak mudah memberikan izin kepada pihak swasta ketika lahan gambut akan dialihfungsikan.
Baca juga:
Masyarakat Adat Penjaga Bumi
Source : IG @pantaugambut |
Stop deforestasi, cegah degradasi hutan dan mari sama-sama kita bergerak untuk restorasi lahan gambut dan rehabilitasi lahan kritis.
Meski cara yang kita lakukan tidak mudah, membutuhkan waktu yang lama, tapi semoga edukasi yang benar untuk anak-anak kita dan ditambah lagi dengan dukungan pemerintah, maka kita bisa selamatkan bumi dari kehancuran.
Mari sahabat, kita lakukan yang terbaik untuk alam bersama @ecobloggersquad dan @pantaugambut, yakni sebuah organisasi pendukung restorasi gambut yang bersama-sama dengan lembaga lain untuk terus memberikan informasi terbaru dan terkini mengenai gambut.
#SelimutPolusi #MudaMudiBumi #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact #EcoBloggerSquad #EBS2022#SelimutPolusi #MudaMudiBumi #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact #EcoBloggerSquad #EBS2022
With love,
Ternyata jenis gambut itu banyak ya kak.lalu manfaatnya juga luar biasa. Sedih deh kalau lahan gambut dikeringkan lalu malah diganti sawit:(
ReplyDeleteNah ini yang aku baru tahu juga. Manfaatnya ternyata gak sepele ya. Semoga dengan semakin banyaknya sosialisasi, semua orang jadi tersadar dan mulai peduli dengan lahan gambut. Aamiin.
DeleteMiris dan sedih ya, baru ngeh kalau gambut itu terjadinya sampai ribuan tahun, dan hilang dalam sekejap karena dibakar, padahal manfaatnya banyak banget.
ReplyDeleteNggak heran sih sekarang alam jadi nggak bersahabat dengan manusia, saking manusia begitu kejam padanya :(
Padahal cuma mau liat2 aja, tapi pas udah baca2 eh gatal mau komen. Bagussss banget Mba Lendy, infografis terniat banget. Ini sih yg gak paham gambut auto melek gambut.
ReplyDeleteKayaknya ada tulisan ttg smart agro di blog mak fika ya..pas banget nih jd solusi buat pemanfaatan lahan gambut yg ga sesuai. Seperti artikel di atas, ditulis kalau lahan gambut kurang sesuai untuk tanaman pangan (padi misalnya), ya jangan dipaksa. Gunakan lahan utk tanaman yg sesuai. Sementara utk produksi pangan genjot dengan memaksimalkan smart agro (ahaa..ngomong doang sih gampang yaa..)
DeleteBetul banget nih, saya jadi lebih ngerti tentang gambut gegara infografisnya.
DeleteDan beneran paham bagaimana awal mula terbentuk gambut, apa perannya dalam mengurangi polusi juga :)
Daging banget tulisan ini, ditambah dengan infografis yang sangat cantik dan informatif. Semangattt jaga hutan dan lahan gambut ya kak.
ReplyDeleteTernyata pembentukan lahan gambut ini perlu proses yang lama ya mbak. Tapi dengan demikian cepatnya di rusak oleh manusia dengan alasan alih fungsi dengan mendukung ketahanan pangan.
ReplyDeleteSaya ingat, dulu sering memperoleh informasi kalau lahan gambut itu lahan tidur yang susah ditanami, jadi dianggap nggak berguna bagi manusia. padahal ternyata memegang peranan penting untuk menjaga kelestarian bumi
Keinget sama asap2 di Riau dan Kalimantan yang 2 tahun lalu sampe ada yg tewas gegara ISPA, sedih bangett.. semoga setelah ini banyak yg teredukasi betapa pentingnya lahan gambut untuk keseimbangan ekosistem yaa
ReplyDeleteSatu-satunya cara untuk mencegah agar gambut kering tidak mengemisi lebih banyak CO2 adalah dengan membasahi kembali lahan tersebut ya teh
ReplyDeletesemoga dengan banyaknya pemberitaan seperti ini makan banyak yang aware terhadap kondisi lingkungan bumi kita. dan semoga polusi juga makin berkurang. dan pemerintah harus semakin banyak mensosialisasikan hal ini
ReplyDeleteSaya tadinya gak tau kalau lahan gambut banyak manfaatnya. Memang harus disosialisasikan terus supaya yang tidak tau menjadi tau kemudian paham. Jadi bersama-sama berupaya menjaga lingkungan
ReplyDeleteSeharusnya ada peran pemerintah juga mengenai hal ini ya mbak, namun justru banyak juga lahan2 pertanian yang akhirnya jatuh ke pihak swasta untuk dijadikan lahan sawit yg dilegalkan pemerintah. Bahkan banyak hutan ditebang untuk lahan sawit yg luasnya berhektar-hektar
ReplyDeletebaru tau tentang lahan gambut yang ternyata manfaatnya saangat banyak ya?
ReplyDeletediantaranya untuk menahan laju perubahan iklim
sehingga penting banget tulisan2 seperti ini agar masyarakat teredukasi
Jadi semakin paham terkait lahan gambut. Karena memang tidak terlalu sering membaca perihal tanah dan sejenisnya.
ReplyDeleteMemang, di Indonesia ini kondisinya menyedihkan. Mudah2an selalu ada oerbaikan lagi dan lagi.
Saya baru agak ngeh tentang lahan gabut, makasih penjelasan nya mba
ReplyDeleteSemoga pemerintah dapat meninjau kembali peraturan tentang refingsional lahan gambut ini ya..
Selalu terkesan dengan artikel apapun yang membahas tentang melestarikan lingkungan. Saya seperti mendapatkan materi kuliah 2 SKS yang aplikatif dan sangat dibutuhkan demi keterbelangsungan hidup kita di masa mendatang.
ReplyDeleteKeberadaan gambut nyatanya memang sepenting itu ya. Sedih rasanya jika menyadari bahwa gambut, yang pertumbuhannya berproses dalam ratusan tahun, tetiba harus hilang karena kepentingan-kepentingan lain yang mengganggu kualitas lingkungan. Semoga kesadaran akan pentingnya gambut makin disadari oleh publik. Banyak manfaat yang tersimpan disana.
lahan gambut memang airnya merah jadi terkesan keruh, tapi ternyata banyak mengandung humus ya..wahh selain itu setau saya gambut ini tanah yang lunak.. dulu pernah terlepelosok pas lewat gambut hehe..
ReplyDeleteEsbeka ID
ah bener, cara yang kita lakukan gak mudah dan butuh waktu lama. walau begitu, kita bisa terus mengedukasi generasi-generasi selanjutnya untuk meneruskan perjuangan ini ya
ReplyDeleteSemoga saya bisa memulai dari diri saya sendiri dan keluarga. Cintai bumi dan edukasi mengenai lahan gambut
ReplyDeletemengedukasi sekali ini mbak, ternyata lahan gambut ini perannya penting banget, dulu pernah lihat lahan gambut dibakar untuk dibuka ladang
ReplyDeleteSedih sekali, padahal lahan gambut ini banyak manfaatnya ya. Bohong banget yang bilang itu wasteland
ReplyDeleteFaedah gambut sangat banyaaakkkk
ReplyDeleteBikin planet Bumi makin lestari.
Semoga kita semua makin bijak jaga Bumi.
Dulu waktu di Kalimantan pernah ngalamin jarak pandang cuma beberapa meter aja karena tertutup asap kebakaran lahan gambut. Plus merebak batpil juga...sedih banget
ReplyDeleteWah, baru tahu lahan gambut bisa ditanami kopi, nanas ama sagu, teh. Kukira dibiarin aja nggak terurus gitu. Kan sering ya malah dibakar ama oknum dan malah terjadi kebakaran besar setelahnya.
ReplyDeleteTeteh, nuhun ya informasinya lengkap banget, saya baru tahu nih jenis-jenis gambut
ReplyDeleteWah semoga kita bisa melakukan yang terbaik untuk bumi yang semakin menua. Termasuk memberi edukasi pada generasi muda.
ReplyDeleteBaca ini saya dapat banyak ilmu baru, ternyata saya masih awam banget soal gambut
ReplyDeleteIya benar ini
ReplyDeleteGambut adalah lahan yang mampu menyerap karbon
Kalau gambut dialihfungsikan bisa membuat karbon yang ada didalamnya menyebar
Ini bisa mempertebal selimut polusi
Kadang orang kita sendiri tidak menyadari, kekayaan luas lahan gambut yang berpotensi menjaga kandungan air bumi ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia. eh bukannya dijaga tapi malah dikeringkan untuk membuka lahan. Hilang dong cadangan air segitu banyaknya hiks... Hayuuk lah bersama-sama kita jaga hutan yang kita miliki agar tetap lestari.
ReplyDeleteMasyaAllah, lengkap kali Mbak Lendy... syarat dan ketentuan berlaku ya buat nanem di lahan gambut dan itu harus disebarkan informasinya
ReplyDeleteKebakaran di lahan gambut ini menyisakan kesedihan yang berkepanjangan ya mbak. Karena efeknya memang banyak banget melibatkan ekosistem yang biasa bernaung disana
ReplyDeleteHuhu. tingkat polusi negara kita, terutama kota-kota besar, kayak Jabodetabek dan Bandung memang bikin sedih. Ya, gimana gak gitu atuh ya, lahan hutan dan lahan hijau di kota makin sedikit aja. Semoga deh lahan gambut juga gak ikut semakin sempit dan menghilang. Malah bisa dibuat semakin banyak. Biar polusi bisa sedikit berukrang. Siapa tahu kah, kalo konsisten seperti itu, lama-lama polusi bisa menghilang di langit kita.
ReplyDeleteWah, aku merasa familiar sama tanah gambut. Pernah diajarin waktu SD atau SMP gitu ya. Tapi baru bener2 paham setelah baca artikel ini haha. Thank God masih ada orang-orang yg peduli ya. Semangat!
ReplyDeleteKudu bijak bgt melakukan segala sesuatu demi lestarinya planet Bumi ya.
ReplyDeleteSemoga situation makin menbaik
Setujuuu... semua harus dimulai dari hal kecil, dari diri kita sendiri ya mba. Dari yang kecil2 itu bakalan muncul manfaatnya ketika dilakukan bersamaan oleh semua orang di dunia.
DeleteMasalah polusi udara ini memang harus segera diselesaikan ya agar tidak meracuni banyak makhluk hidup. Terutama lahan gambut yang punya manfaat banyak bagi manusia.
ReplyDeleteTernyata lahan gambut keberadaannya juga sangat penting untuk kehidupan. Seringkali kalau dilihat secara kasat mata ga ada fungsingnya, ternyata ketika ditilik lebih mendalam sangat memiliki manfaat.
ReplyDeleteBaru denger pohon gaharu. Iya nih miris bet sama konsep food estate yah. Padahal pembentukan gambut juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Semoga kita semua bisa ambil peran buat melindungi dan menjaga gambut. Dukung restorasi gambut!
ReplyDeleteDengan melindungi lahan gambut untuk mencegah selimut polusi yang harus kita dukung untuk kebaikan alam ya mbak.
ReplyDeleteTernyata manfaat gambut tuh emang sepenting itu yaaah, sedih campur miris karena saat ini lahan gambut semakin menipis akibat kelalaian kita semua. Emang butuh kesadaran tingkat tinggi sih dari kita semua untuk mencegah selimut polisi yaaah
ReplyDeletelahan gambut memang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan, memang semua masyarakat khususnya generasi muda harus mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang hal ini supaya lebih faham dan mampu menjaganya
ReplyDeleteRambut itu tanah yang subur, nyerap air dan bisa nyimpan karbon. Sayang banyak yang mengalihfungsikan jadi perkebunan, perumahan dan lainnya. Sedih kalau udah ada kebakaran karena redanya bakal lama
ReplyDeleteGas metana ini ya, efeknya luar biasa banget karena mampu menahan panas yang lebih lama. Jauh lebih berbahaya dari CO2.
ReplyDeleteSudah seharusnya kita ikut jaga hutan biar selimut polusi berkurang.
Ternyata lahan gambut memiliki banyak manfaat utk keberlangsungan keseimbangan lingkungan di bumi ini ya? Emang belakangan makin banyak lahan gambut dirusak dan dampaknya gak main2. Cenderung merugikan ya? Makanya sebagai rakyat kudu ikut berpartisipasi melakukan hal2 yang kita bisa supaya lahan gambut yang masih tersisa bisa menjadi awet dan yang terlanjur rusak bisa diperbaiki.
ReplyDeleteProses alami pembentukan gambut butuh waktu lamaa yaa dan sangat berguna bagi alam semesta. Maak gagal fokus sama gambarnya bagus cocok buat edukasi ke anak2.
ReplyDeleteoooh ternyata lahan gambut bisa untuk mengurangi polusi udara ya
ReplyDeletesemoga restorasi lahan gambut bisa berlangsung cepat ya wkwk
Parahnya lagi lahan gambut dijadikan perumahan, wajar kalau terjadi bencana banjir.
ReplyDeleteSelama puluhan tahun aku mengira lahan gambut yang ada di daerah kami itu tidak ada gunanya padahal ternyata lahan gambut itu yang menahan daerah kami dari kebanjiran. Dan sekarang lahan gambutnya sudah banyak yang berubah fungsi jadi perumahan maka ya sekarang kalau hujan air cepat banget naiknya
ReplyDeleteSelain kampanye stop deforestasi dan cegah degradasi hutan. Tulisan ini secara tidak langsung mengajak kita untuk menjaga bumi dengan mengurangi polusi udara, tidak membuat rumah kaca. Bisa dijadikan referensi untuk mengajarkan anak menyayangi bumi.
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya, Teh.. Jadi tahu tentang lahan gambut dan peran pentingnya bagi kelestarian lingkungan. Duuh..jadi tak habis mengerti kenapa justru ada fihak2 yg membakarnya utk mengubah jd lahan sawit?? hiks..
ReplyDeleteSedih memang... manusia itu sebagian tak mengerti apa itu lahan gambut, apa gunanya dan yang paling mengerikan: gimana caranya memanfaatkan semuanya tanpa melihat dampak di masa yang akan datang, demi memuaskan nafsu seseorang saja.
ReplyDeleteBersyukur banget bisa membaca tulisan Lendy kali ini yang sungguh kaya. Aku tadinya juga ingat nulis tapi kehadang sakit dan jadi ngga semangat :( semoga bisa ikutan di lain waktu
Lahan gambut itu ternyata banyak banget manfaatnya ya Teh. Harus Kita Jaga demi kelestarian lingkungan Kita. Demi masa depan generasi penerus Kita juga.
ReplyDeleteAku malah baru tahu ada gambut pantai. Kebanyakan yang aku tahu daerah pantai itu, lahannya dipakai untuk hutan mangrove seperti di surabaya, probolinggo, dll. Kalau misal bisa dimaksimalkan lahan gambut pantai bisa sangat terlihat efeknya. Karena kan wilayah lautan bumi sangat luas. ❤️
ReplyDeleteJujur tulisan ini membuka wawasan saya tentang lahan gambut. Kirain lahan gambut itu benar2 useless...
ReplyDeleteMasyaa Allah hebat ya si lahan gambut ini bisa menyerap air sampai 130%. Pas musim kemarau tanaman diatas dan sekitarnya auto anteng. Banyak persediaan air. Sayang banget kalau sampai lahan gambut kering. Bahkan sampai terbakar habis.
ReplyDeleteMembaca artikel kak Lendyagasshi jadi inget pelajaran IPA saat SMP. Penting banget tau jenis tanah supaya bisa diolah lebih baik lagi bukan cuma dijadikan tempat pemukiman semata. Penjelasannya lengkap banget, makasih y kak
ReplyDeleteairnya berwarna merah dong. Tapi ternyata itu normal iya di daerah lahan gambut. Agak kaget pas lihat.
ReplyDeleteBaru tahu ternyata pembentukan lahan gambut tuh butuh waktu yang luar biasa lama.
Bagus banget mbak artikelnya. semoga semua masyarakat semakin aware dengan lingkungan iya.
Wah, kompleks juga ya ternyata di balik keberadaan lahan gambut.
ReplyDeleteDi antara sekian banyak karakteristiknya, bahkan bisa menjadi lahan pohon gaharu. Jadi, samasekali bukan wasteland, namun punya banyak manfaat, termasuk angka tinggi dari kemampuannya menyerap air.
Ternyata tanah gambut punya maanfaat yang begitu besar. Keren banget tulisan ini dan terima kasih sudah sharing ilmunya
ReplyDeleteDulu pas ada aksi penanaman manggrove dekat pantai di Riau, air warga lokal memang coklat kemerah-merahan. Walaupun udah terjun langsung gimana air gambut ini berdampak dan fungsinya, dengan baca tulisan mbak bikin balik lagi ilmu² yg udab lama tersimpan rapi di otak
ReplyDeleteTernyata lahan gambut tuh punya manfaat yang begitu besar yaa. Baru tau deeh! Makasih ka sudah sharing artikel ini
ReplyDeleteLahan gambut terkadang sering dibakar oleh orang tak bertanggung jawab. Padahal bisa menekan polusi.
ReplyDeletemasyaAllah visualisasi pembentukan lahan gambutnya jelas sekali len, aku bisa menceritakan ke anakku. mengenalkan adanya lahan gambut yang juga ada manfaatnya, jangan sampai disampingkan.
ReplyDeleteMbak makasih udah memberikan informasi yang cukup lengkap tentang tanah gambut. Sepenting itu ya manfaatnya untuk kehidupan. Harus melek dengan isu-isu seperti ini nih soalnya kalau hutan sakit dampak untuk semuanya. Harus gerak bersama ya.
ReplyDeleteaku terpesona sama infografisnya teh lend yeuh. cakep pisan.
ReplyDeleteemang eksploitasi itu bagus tapi kalau besar-besaran tentu saja nggak bagus. orang kalau udah tahu untungnya suatu suka tamak ya, jadilah dianggapnya lahan gambut ga guna malah ditanam pohon sakit besar-besaran. padahal setiap tanah itu ada pasangan tanamannya masing2 ya
Lahan gambut ini manfaatnya besar banget lho untuk bumi.sayang ga banyak yang tahu atau bahkan pura2 ga tahu demi cuan dan cuan:(
ReplyDeleteWah beruntung banget nemu artikel ini, jadi makin nambah wawasan, thank you yaa
ReplyDeleteSelimut polusi ini sangat berbahaya ya teh
ReplyDeleteBisa mempercepat laju perubahan iklim
Karena itu kita harus berusaha bersama untuk menguranginya
Salah satunya dengan memanfaatkan lahan gambut sebagaimana mestinya
Gambut mampu menyerap karbon yang bisa mengurangi selimut polusi
Setelah memmbaca tulisan ini, saya seketika mendapat sebuah pertanyaan yang mengganggu isi kepala saya.
ReplyDeleteApabila lahan gambut tidak cocok untuk kelapa sawit, kenapa banyak kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut?
Belum lagi metode pembukaan lahan gambut untuk penanaman kelapa sawit yang masih menggunakan metoda bakar lahan, sebagai lahan gambut tentu dengan adanya kebakaran pembukaan lahan bisa memicu kabut asap ya.
Seharusnya, upaya untuk melindungi lahan gambut tidak hanya bisa berjalan dengan satu kaki, namun harus dua kaki dan berjalan seiringan dengan kebijakn pemerinta daerah.
Mantap, artikelnya informatif, lengkap dan terstruktur. Juga banyak infografisnya. Bisa jadi rujukan bagi siapa yang ingin mengetahui tentang lahan gambut
ReplyDeletePadahal proses terbentuknya lahan gambut ini butuh waktu ratusan tahun ya kak. Tapi dengan mudahnya di alih fungsikan. Sedih lho dengarnya
ReplyDeleteThanks utk artikelnya. Dengan membaca artikel ini jadi makin banyak tahu mengenai lahan gambut. Ternyata lahan gambut sendiri ada beragam jenis ya.
ReplyDeleteTerima kasih kak untuk artikelnyaaa. Bagus dan mencerahkan sekali ❤️❤️
ReplyDeletePengalihfungsian lahan gambut ini bikin sedih. Semoga masyarakat atau pemerintah makin peduli dan mendukung lahan gambut terus dirawat
ReplyDeleteternyata banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari lahan gambut yaa, namun demi keuntungan pribadi dan golongan, beberapa pihak malah tega merusak dengan cara membakarnya, padahal pembentukan lahan gambut ini makan waktu yang sangat lama dan sedihnya dirusak dalam waktu singkat, hiks
ReplyDeleteWah ternyata lahan gambut berguna untuk mengurangi selimut polusi juga ya maaaaak.. semoga makin banyak orang yang peduli dan mau menjaga lahan gambut yaaa..
ReplyDeletePenjelasannya jelas dan rinci banget kak. Semoga masyarakat kita makin sadar ya akan pentingnya menjaga hutan. Salah satunya adalah menjaga kelestarian lahan gambut yang memiliki banyak manfaat buat kita sendiri. Salah satunya adalah untuk mengurangi selimut polusi.
ReplyDelete