Jaga Kelestarian Laut Indonesia Melalui Program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’

Bismillah,

 

Program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’.
Hola sahabat lendyagasshi.

Suka merasa bersalah gak sih, kalau barang yang habis kita gunakan justru wadahnya menjadi limbah dan akhirnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa terurai kembali ke alam?

Nah, itupun kalau beneran terurai, kalau mengotori lingkungan, malah menjadi berbahaya bagi hewan dan tumbuhan lain yang hidup di lingkungan tempat mereka tinggal.

Jadi, ancaman bagi kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup ini bukan hanya dari kondisi alam yang mengalami climate change, kebakaran hutan namun juga bahaya sampah anorganik yang sulit didaur ulang dalam waktu yang singkat oleh alam. Bagaimana jadinya jika alam ini terlalu banyak sampah plastiknya?

Baca juga:
Climate Change, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kebakaran Hutan, Tanggungjawab Siapa?

Bolehkah sampah plastik dibakar agar habis dan tidak mengotori alam?
Apa yang bisa kita lakukan untuk alam agar tetap terjaga kelestariannya dan semua hidup bahagia dalam waktu yang lama?

Yuk, kita simak pemaparan upaya yang bisa kita lakukan untuk bisa mengurangi kebiasaan menggunakan sampah plastik yang meresahkan di artikel berikut ini.

 

Plastik

Plastik bukanlah hal yang asing lagi di telinga kita. Karena semua aktivitas harian kita, pasti ada plastik. Dari mulai belanja di mang sayur, belanja di mall, sampai kalau pesan makanan atau minuman via ojek online, sudah bisa dipastikan menggunakan plastik sebagai pembungkusnya.

Rasanya plastik ini memang menjadi penyelamat banget apalagi meski ia tipis, tapi kuat sehingga dinilai sangat bermanfaat untuk membantu kemudahan hidup manusia.
 

Asal Mula Plastik

Plastik pertama kali dibuat pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes. Jangan dibayangkan plastik pertama ini secantik plastik saat ini yaa.. Karena dibuat dari bahan alam yakni selulosa, maka plastik ini diberi nama Parkesine, sesuai nama penemunya.

Tapi karena sesuatu yang berasal dari bahan alami biasanya membutuhkan bahan baku yang tidak sedikit, maka harga Parkesine ini terbilang mahal sehingga kurang diminati. Perkembangan ilmu pengetahuan terus memperbarui riset mengenai plastik ini sehingga pada tahun 1907, seorang ilmuwan yang bernama Leo Hendrik Baekeland berhasil membuat plastik pertama hasil sintesis dari minyak bumi, sehingga produk hasil ciptaannya diberi nama Bakelite.

Dari plastik pertama Bakelite ini maka produksi plastik kian diminati. Lantas kenapa diganti bernama plastik?

Ya, nama plastik berasal dari Bahasa Yunani yang bermakna Plastikos yang memiliki arti lentur dan mudah dibentuk. Karena sifat plastik yang demikian berasal dari bijih plastik yang dicampur dengan zat aditif lainnya agar semakin baik pemanfaatannya.

Dan kemudian pemakaian kantong plastik ini semakin meluas akibat revolusi besar-besaran untuk mengganti bahan kantong kertas yang menghabiskan banyak pohon menjadi kantong plastik.

Masalah Sampah Plastik

Semakin canggih dan praktis kemajuan zaman, semakin banyak juga plastik ini digunakan. Tidak hanya tas kresek, tetapi juga perabot rumah tangga yang terbuat dari plastik ini modelnya cantik, warnanya sungguh menawan, awet, tahan lama, ringan ditambah lagi dengan harganya yang sangat terjangkau.

Namun masalah yang ditimbulkan dari limbah plastik ini gak sedikit, gengs..

Masalah dari pemanfaatan plastik secara besar-besaran untuk kehidupan manusia seperti sulit terurai di tanah hingga ribuan tahun ke depan, pencemaran air tanah yang disebabkan oleh melarutnya zat kimia plastik dan ini bisa membahayakan ketika dikonsumsi manusia, seperti menjadi penyebab utama kanker dan bila zat mikroplastik terhirup dari udara dan masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah di ambang batas maksimum, ini juga bisa menyebabkan kanker.

Selain bahaya bagi kesehatan manusia, sampah plastik yang terlampau banyak dan memenuhi sebagian besar permukaan bumi dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan dibakar. Membakar sampah plastik akan menimbulkan masalah baru yakni pencemaran udara serta asapnya berbahaya jika terhirup manusia. Plastik yang mengotori lingkungan ini tersebar dimana-mana dari mulai hutan sampai lautan dan ada kemungkinan termakan oleh hewan, apalagi sampah tersebut mengendap di dasar lautan atau mengotori sebagian laut. 

Tips Mengurangi Sampah Plastik

Kurangi Penggunaan Plastik

Cara yang paling mudah memang beralih ke eco-lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan dengan cara menggunakan bahan-bahan yang tidak sekali pakai seperti plastik. Misal memakai sendok, garpu dan sedotan yang terbuat dari bahan stainless, membawa tas belanja sendiri sampai mengisi ulang bahan-bahan kebutuhan keluarga, seperti sabun, shampoo dan peralatan rumah tangga lain.

Dan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi. Meski terkesan sepele, tapi bila dilakukan dengan konsisten dan mengajarkan kepada anak-anak, maka akan menjadi sebuah habit yang baik untuk terus menjaga apa yang kita gunakan dan tanggungjawab dengan hal tersebut.

Pilih Barang Dengan Kemasan Ramah Lingkungan

Ini bisa menjadi pilihan ketika berbelanja. Dengan membeli barang-barang yang dikemas menggunakan kemasan ramah lingkungan, tentu sedikit membantu mengurangi sampah plastik yang sudah terlanjur mengotori lingkungan.

Bawa Bekal Makanan Sendiri dan Habiskan

Ini penting banget karena ternyata selain boros, sering beli makanan di luar juga menyebabkan menumpuknya sampah kemasan. Jika ingin membeli makanan, bisa dengan cara membawa kotak bekal makanan sendiri atau makan dine-in.

Kurangi Makan Permen Karet

Ini fakta yang unik, mennurutku. Karena permen karet ternyata juga bisa menjadi sumber masalah karena permen karet masa kini terbuat dari karet sintetis, polietilen dan polivinil asetat untuk menggantikan karet alam di sebagian besar produksi permen karet.

Resiko mengunyah permen karet sintetus secara berkala adalah mengunyah plastik beracun. Bahan permen karet sintetis polivinil asetat dibuat menggunakan vinil asetat, yang merupakan bahan kimia penyebab tumor setelah dilakukan percobaan di laboratorium dan diuji cobakan pada spesimen tikus percobaan.

Memisahkan Sampah

Hal lain yang bisa sahabat lendyagasshi lakukan tentu adalah memisahkan sampah organik dan anorganik yang digunakan sehari-hari. Agar ketika sampah berada di TPA, mereka bisa diolah sebagaimana seharusnya.

Seperti yang dilakukan oleh Blackmores Indonesia yang terus berkomitmen menjaga kelestarian laut Indonesia melalui program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’. Program yang sudah berlangsung sejak 1 September hingga 30 November 2022 dan merupakan salah satu bentuk wujud komitmen kepedulian Blackmores Indonesia terhadap kebersihan lingkungan, khususnya ekosistem laut.

Program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’

Pada tanggal 1 September 2022 yang lalu, Blackmores resmi mengumumkan sebuah program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’. Sejalan dengan target pemerintah dalam menurunkan sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025, PT. Kalbe Blackmores Nutrition (“Blackmores Indonesia”) mengajak masyarakat untuk ikut bertanggung jawab atas sampah plastik dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya sampah botol plastik bekas vitamin dari merek apapun agar bisa dikelola atau di daur ulang dengan baik sehingga tidak menambah angka sampah plastik yang mengotori laut.

Head of Marketing Kalbe Blackmores Nutrition, Astrid Prasetyo mengatakan, “Secara global, selama lebih dari 90 tahun Blackmores terus berkomitmen untuk memberikan nutrisi terbaik dari alam dan juga pada kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Untuk itu, sebagai produk suplemen yang bersumber dari minyak ikan laut dengan manfaat untuk membantu menjaga kesehatan harian tubuh, Blackmores Odourless Fish Oil terus berkomitmen menjaga kualitas produk dan lingkungan secara beriringan mulai dari memastikan kualitas sumber minyak ikan terpilih, pengemasan yang modern hingga permasalahan sampah produk yang juga harus diperhatikan. Hal inilah yang mendasari kami untuk terus mendukung segala upaya dalam menurunkan sampah plastik di laut dengan kembali menghadirkan program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’. ”

Program Peduli Blacmores Tukar Botol ini merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan Blackmores Indonesia untuk mendukung pemerintah dan mengajak masyarakat Indonesia peduli menjaga kebersihan lingkungan laut, karena menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan laut merupakan hal yang penting untuk dilakukan bersama demi terciptanya ekosistem laut yang bersih sebagai awal dari kesehatan.

 

 

Bagaimana Cara Tukar Botol Plastik dalam Program Blackmores Peduli?

Cara penukaran botol plastik dalam program Blackmores Peduli sangat mudah. Konsumen yang memiliki botol plastik bekas vitamin merek apapun dapat mengumpulkan dan membawanya ke apotek independent yang tersedia dropbox Blackmores dan juga Blackmores Pop Up Store yang berada di beberapa titik mall di Indonesia. 

Blackmores juga telah menyiapkan bentuk apresiasi bagi masyarakat untuk setiap keikutsertaannya pada kegiatan ini, yakni setiap botol plastik dapat ditukarkan dengan voucher belanja. Selain itu, untuk membantu proses pendauran ulang botol plastik yang telah terkumpul, pihak PT. Kalbe Blackmores Nutrition juga menggandeng organisasi pengelolaan daur ulang sampah plastik eRecycle.

 

Program Blackmores Peduli menjadi komitmen berkelanjutan jangka panjang untuk selalu peduli dan akan terus melakukan lebih demi menjaga laut tetap bersih untuk sekarang dan masa depan. 

Melalui program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ menjadi komitmen dan harapan Blackmores untuk semua pihak ikut berpartisipasi menjaga lingkungan. Jika semakin banyak orang yang peduli untuk menjaga lingkungan, terutama lingkungan laut, maka kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Indonesia akan dapat terjaga.

 

Testimoni yang telah Mengikuti Program Blackmores Peduli

Seorang konsumen bernama Diana Agustina berusia 36 tahun telah ikut berpartisipasi dalam program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ serta menyambut baik adanya program ini. Beliau mengaku bahwa selaku konsumen sangat senang ada program seperti yang dilakukan Blackmores ini. Dengan partisipasi dalam program Blackmores Peduli, Ibu Diana bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan, khususnya kebersihan ekosistem laut dari sampah botol plastik. Karena beliau menyadari kalau banyak sumber alami dari laut yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh seperti minyak ikan yang sering saya gunakan.

 

Serta Pemerhati Lingkungan, Tasya Kamila mengatakan, “Sampah plastik telah menjadi permasalahan yang harus dituntaskan bersama, karena lingkungan yang bersih tanpa sampah plastik merupakan keinginan semua makhluk hidup. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif dari Blackmores yang peduli terhadap kebersihan lingkungan dan masalah sampah plastik, dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bisa ikut berpartisipasi dalam program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’. 

Misi dari penukaran botol plastik vitamin ini jelas, yaitu mengurangi sampah botol plastik bekas vitamin, dengan mengurangi sampah, berarti memberi kontribusi pada kelestarian lingkungan. Mari bersama-sama kita agen menjadi agen perubahan dengan mengumpulkan sampah botol plastik bekas vitamin untuk menjaga laut tetap bersih.”

Kesimpulan

Yuk, hidup sehat dengan konsumsi produk dari KALBE Blackmores Nutrition, yang merupakan produk suplemen premium di Indonesia. Bersama KALBE Blackmores Nutrition yang selalu berkomitmen dalam menyediakan produk kesehatan berbahan dasar alami serta layanan yang berkualitas tinggi dan menyediakan suplemen kesehatan yang aman dan efektif. Ditunjang oleh distribusi yang kuat, kami melengkapi layanan konsumen yang terpadu seperti customer care dan home delivery, untuk membantu kesehatan sehari-hari, juga tetap memiliki komitmen yang selaras dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama lingkungan laut dari sampah plastik melalui program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’.

 

Yuk, bersama Blackmores, kita hidup sehat dan terus berdampingan dengan alam.

With love,