Jika Sekolah Tatap Muka Kembali Online
Bismillah,
Jika Sekolah Tatap Muka Kembali Online - Hola sahabat lendyagasshi.
5 Agustus 2022 - Kelas kakak di Sekolah Bandung Islamic School menyatakan untuk kembali mengadakan sekolah secara daring dikarenakan salah satu siswa di kelas 6C ada yang dinyatakan positif Cov.
Baca Juga:
Sekolah Sunnah di Bandung, BISc
Covid 19 di Indonesia
Berdasarkan aturan pemerintah yang terbaru dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Bapak Nadiem Makarim menerbitkan surat edaran (SE) terbaru tentang penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) jika ada siswa, guru, atau warga sekolah lain yang positif Covid-19.
Memang hal yang sangat memberatkan, ketika anak-anak sedang happy sekolah, eh.. kudu belajar secara daring lagi yang mana ini membuat anak kembali bersantai dan tidak bisa disiplin seperti ketika belajar di sekolah.
**setidaknya, ini yang aku rasakan.. pengalaman berbeda bisa terjadi pada setiap kondisi dan karakter anak. Sehingga aku pribadi, paling gak suka degan belajar secara daring.
Tapi ya.. kembali lagi, demi kesehatan dan kemaslahatan ummat, maka sekolah kakak mengambil keputusan patuh terhadap Pemerintah. Sedangkan dampak lainnya, karena kakak isoman (karena memang kontak langsung dengan teman yang positif Cov), adiknya, Hana juga harus sekolah secara daring.
**huhu...makin poteque hatiku..
Jadi sebagai lifestyle blogger, aku ingin mengenang masa-masa pandemi-endemi di awal tahun 2020 hingga kini menginjak tahun ke 3, tahun 2022. Apa yang harus aku persiapkan untuk mencegah penyebaran virus Cov? Dan perubahan apa yang paling aku rasakan ketika dari PJJ, PTM dan kini kembali PJJ?
Simak di artikel curhat berikut ini.
Persiapan Untuk Mencegah Penyebaran Virus Klaster di Satuan Pendidikan
Normalnya, kami tidak mempersiapkan secara khusus karena sebelumnya anak-anak sudah di vaksin dan booster lengkap. Sehingga gak menyangka kalau akan ada kebijakan demikian dari Mendikbud. Persiapan yang kami lakukan lebih cenderung kepada mental anak-anak yang sedang senang-senangnya kembali ke sekolah dengan padatnya aktivitas dan bahagia bersosialisasi dengan teman serta Ustadzahnya, namun kini harus kembali belajar mandiri (lagi) melalui daring.
Namun yang aku kagumi, pihak sekolah anak-anak sudah mempersiapkan persiapan yang matang ketika menerima anak-anak kembali bersekolah secara PTM 100% diantaranya,
Menyediakan ruang terbuka yang banyak
Menyediakan ventilasi yang baik
Mempersiapkan sanitasi dan sarana kebersihan sekolah (tempat cuci tangan, sabun dan hand sanitizer)
Makan dan minum membawa bekal dari rumah dan peralatan makan sendiri
Tetap jaga jarak dan jangan berkerumun
Mengisi daftar screening secara jujur dari pihak sekolah untuk pihak orangtua
source: IG @bandungislamicschool |
Terasa ribet ya..?
Enggak juga sih.. Karena kita tinggal memberikan kepercayaan kepada pihak sekolah dan mematuhi semua aturan yang diberlakukan dengan patuh, maka in syaa Allah akan sehat selalu.
Sekolah Sunnah Full-day School
Sebenarnya masuk full-day kembali seperti sebelum pandemi ini bukan serta merta gitu.. Jadi ada masa orientasinya dulu. Dari yang masuk jam 07.15 sampai jam 10 lalu meningkat, sampai jam 11 dan terakhir sebelum terima raport kemarin sempat hari-hari terakhir, anak-anak pulang ba'da sholat dhuhur.
Jadi, aktivitas anak dan energi serta kebiasaan dari pihak sekolah juga orangtua telah disesuaikan dan adaptasi.
Sekolah sunnah di Bandung |
Terasa kaget gak kalau sekarang mendadak sekolah online lagi?
Kaget sih, engga ya.. karena wacana kemungkinan sekolah online lagi ini sudah aku dengar sebelumnya dan sekolah kami di kelas 2 dan 5 ikhwan, sudah mendului PJJ. Tapi sebagai orangtua, kembali mempersiapkan mental anak-anak serta kebiasaan kembali sekolah dari rumah ini luar biasa sih.. Ada kalanya anak kembali semangat, namun banyak kalanya mereka menunda tugas yang diberikan Ustadzah.
Pun mengenai disiplin jadwal belajar. Sejak sekolah online kembali, aku belum menemukan ritme belajar anak-anak lagi. Kudu join jam berapa sampai jam berapa, mata pelajaran apa dan sampai jam berapa, semua terasa kembali rudet di otakku.
Aku gakkan pakai alasan anakku dua orang dan gak menuntut kaka atau adik bisa bertanggung jawab atas sekolah mereka, tapi kembali melatih komunikasi produktif dan membangkitkan kebutuhan anak untuk belajar ini yang aku perlu tumbuhkan.
Baca artikel ini yuk~
Adaptasi Semester Baru di New Normal
Gimana caranya?
Bisa dengan mengatakan kalau tugas mereka ada tenggatnya atau "Coba kak, sekali-kali kamu baca grup kelasmu" buat update jadwal aja yaa..
**FYI, anakku ini bukan tipe anak gawl di sekolah. Di masa saat ini yang semua temennya demen sama NCT, BTS atau boygrup/ girgrup Korea lainnya, Aisy termasuk yang santuy. Meski mengaku gak ada lagu spesial yang dia suka, dia paling demen nonton kartun Transformer atau Ninja Go. Hihii~
Jadi Aisy paling males "nongol" di grup WA kelasnya (yang mereka bentuk tanpa Ustadzah dan ada Ustadzah), sehingga sudah bisa dipastikan kalau ada info apapun, aku yang lebih apdet karena dikasih tau di grup ummahat. Tapi kan gak semua info, misalnya pelajaran, Ustadzah prefer memberitahu anaknya langsung ketimbang pakai perantara orangtuanya.
Hadeeu~
Emang super banget sih.. Tapi tetap kudu bersyukur karena anak-anak masih dalam fitrahnya.
Aturan Penghentian PTM dalam Surat Keputusan Bersama (SKB)
Dan berikut isi lengkap aturan terbaru penghentian PTM yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tersebut:
Penghentian sementara pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dilakukan pada:
a. Rombongan belajar yang terdapat kasus konfirmasi Covid-19 apabila:
1) terjadi klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan; dan/atau
2)
hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga
satuan pendidikan terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 5% (lima persen) atau
lebih; atau
b. Peserta didik terkonfirmasi Covid-19 apabila:
1) bukan merupakan klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan; dan/atau
2)
hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga
satuan pendidikan terkonfirmasi Covid-19 di bawah 5% (lima persen); dan
c. Peserta didik yang mengalami gejala Covid-19 (suspek).
source : IG @prfmnews
Kebijakan terbaru tersebut
tertuang dalam SE Mendikbud-Ristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Diskresi
Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Isi SE Mendikbud-Ristek terbaru tersebut secara garis besar menegaskan bahwa sekolah yang menghentikan PTM karena ada warga sekolah positif Covid-19 bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Jadi sampai sejauh ini, doa yang terbaik terus dilambungkan agar anak-anak tetap sehat dan mampu menimba ilmu dengan baik. Karena sesungguhnya memang paling khawatir kalau ada salah satu teman yang sudah terkonfimasi positif.
Sudah langkah paling bijak dari pihak sekolah dan kerjasama dari orangtua yang melaporkan bahwa hasil tes SWAB ananda menunjukkan positif, sehingga langkah yang diambil kemudian adalah menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka dan kembali belajar online.
Baca juga yuk~
Ide Bermain Kertas Bersama Anak
Belajar Bahasa Inggris Online
Solusi Belajar Online
Mari, kita sama-sama nikmati warna-warni, serba serbi dan segala hal yang terjadi saat ini. Semoga bisa menjadi cerita yang kelak bisa dikenang indah.
Semangat Jalani Aktivitas Hari ini.
With love,
Aduuuuuuuuh rasanya lemas kembali ya Mbak kalau tahu anak² belajar daring lagi, huaaaaaa. Siap² untuk mengencangkan ikat kepala pokoknya, merombak jadwal kembali demi terciptanya kebahagiaan ibu *jiaaaaaah.
ReplyDeleteSehat² selalu ya...untuk mbak dan keluarga. Memang kesehatan menjadi prioritas utama saat ini.
auto nyari alamat Bandung Islamic School di instagram, ternyata alamatnya di jalan Van Deventer ya?
ReplyDeleteKeren banget, saya baru tau ada sekolah Islam Terpadu di pusat kota
Sangat melegakan karena dulu susah banget nyari sekolah IT untuk anak2 saya
Ah iya saya juga penasaran ama sekolahnya nih Teh. Btw Jln. Van Deventer di mana ya? Bagus sistem sekolahnya ya Ambu, saya malah tahunya sekolah IT di daerah Cimahi sih familarnya. Moga anak-anak Kita sehat-sehat ya. Ibunya juga. Aamiin
DeleteKalau sekolah balik lagi PJJ asiknya sih bisa bareng ponakan, cuma ya kasihan dianya lagi asik belajar bareng teman dan ketemu langsung Bu guru tentunya akan mempengaruhi mood juga ya
ReplyDeleteAlhamdulillah kak, di sekolah di tempatku mengajar di SMA Yadika Natar sudah full day school dari senin sampai jumat saja. Sabtu minggu libur, dan sudah belajar tatap muka. Seneng banget belajar tatap muka karena bisa lebih inten komunikasi dengan siswa, rekan sejawat maupun wali murid.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya sekarang sekolah sudah full day. Tapi was was juga mengingat corona belum sepenuhnya pergi. Semoga anak anak tetap sehat dan gak ada yang kena covid lagi. Kasihan
ReplyDeleteSaya setuju banget nih dengan kebijakan sekolah online kalau melihat perkembangan virus baru seperti cacar monyet dan sebaginya tentu saja kebijakan ini harus dibuat atas dasar skala prioritas ya
ReplyDeleteSituasi saat ini memang harus cepat dan tanggap, apalagi pihak sekolah memang harus cepat mengambil tindakan. Untuk kebaikan dan kesehatan bersama menurutku sekolah kembali online tidak masalah. Yang terpenting anak juga harus berada dan tetap disiplin dalam belajarnya. Jadi memang harus fokus belajar. Semoga saja sekolah kembali lagi tatap muka ya kak. Masing-masing orang tua juga harus memberikan perhatian kepada anaknya, memperhatikan kesehatan juga sehingga dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya juga. Semoga gak ada lagi covid aamiin.
ReplyDeleteMeski sekarang kasusnya suddh melandai tetap saja Covid masih Ada, jadi harus tetap waspada. Saya masih terbiasa pakai masker, meski di luaran sana udah banyak yang engga maskeran. Mau engga mau kalau harus sekolah online ya engga apa-apa kalau emang Ada yang kena Covid.
ReplyDeleteSudah bertahan 2 tahun kita tidak mengunjungi keramaian, namun saat ini covid-19 mulai merajalela kembali, siap protokol 5 M
ReplyDeletedilema, menginginkan dn baikny bisa belajar tatap muka tetapi keadaan masih was was dn belum 100 persen aman, semoga keadaan bisa mendukung untuk bisa belajar tatap muka dan lingkungan sehat semua aamiin
ReplyDeleteKita benar -benar harus siap dengan segala kondisi dan kebijakan yang akan dibuat.. sambil berharap semua berakhir dan kembali normal jalani hari
ReplyDeletePadahal anak anak udah happy banget ya bisa sekolah offline, bertemu langsung dengan teman-teman. Semoga situasi cepat kembali normal ya mbak..
ReplyDeleteNggak ada anak sekolah di rumah jadi ketinggalan banyak. Makasih ya Uni udah mengingatkan nih tambah wawasan jadinya.
ReplyDeleteSimply desire to say this article is as great.
ReplyDeleteDefinitely informative article
ReplyDeleteGreat info right here, Love it
ReplyDelete