Mengikuti Komponen Cadangan, Bukti Cinta Tanah Air Republik Indonesia

Bismillah,

Selama ini apakah sahabat lendyagasshi bertanya-tanya, sudah seberapa kuatkah keamanan di negara kita? Apakah kalau sudah tidak ada perang yang berkecamuk di Indonesia, maka itu bisa menjadi tolak ukur keamanan sebuah negara?

 

Negara Indonesia dibangun di atas Dasar Negara yang memiliki arti bahwa segala sumber hukum yang ada di sebuah negara sekaligus menjadi pedoman dan cita-cita bangsa suatu bangsa. Dengan adanya dasar negara yang menjadi pilar inilah sebuah negara memiliki tujuan yang jelas dalam membangun bangsa. Dan Dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila yang memiliki arti lima dasar Negara Kedaulatan Republik Indonesia.

 

Dengan adanya kelima Pancasila yang dirumuskan saat pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, seluruh warga Indonesia sepakat bahwa tujuan kita semua berbangsa dan bernegara adalah menciptakan suasana yang kondusif untuk hidup bersama di atas Tanah Air Indonesia.

 

Dengan memaknai Pancasila secara benar, tentu ancaman yang sekiranya berasal dari dalam negeri seharusnya minim terjadi. Dan kekuatan yang berasal dari rasa nasionalisme masyarakat Indonesia untuk saling bersatu akan membuat Indonesia teguh di atas kedaulatan dan kemerdekaannya yang sudah dipegang selama 76 tahun.

 

Dan sesungguhnya, menjaga keamanan NKRI ini bukan tugas perseorangan, Korps tertentu atau Badan Pertahanan Republik Indonesia saja, tetapi tugas seluruh Warga Negara Indonesia. Salah satu hal yang bisankita lakukan untuk bela negara adalah dengan mengikuti program baru dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan disahkan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo.

Mengenal Komponen Cadangan (Komcad)

Badan Pertahanan Negara Republik Indonesia mengatakan bahwa pelibatan warga sipil dalam pelatihan bela negara itu baik untuk dilaksanakan. Pada kabinet sebelumnya (2014 - 2019), Menhan Ryamizard Ryacudu menggelar beberapa kali pelatihan bela negara. Dan saat itu kegiatan pelatihan kemiliteran menggunakan tema “bela negara”, karena penguatan“komponen cadangan” baru muncul melalui UU nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

 

Merujuk pada Undang-Undang (UU) nomor 3 tahun 2002 mengenai Pertahanan Negara dan UU nomor 23 tahun 2019 mengenai Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, maka Komponen Cadangan (Komcad) resmi dibentuk. Dinyatakan dalam kedua UU tersebut bahwa adanya Komcad dalam rangka melengkapi adanya komponen utama, yakni TNI, dalam sistem pertahanan negara, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya nasional. Komponen cadangan (Komcad) bukan bagian organik dari TNI.

Namun, saat menjalani pelatihan dasar kemiliteran, calon Komcad berhak memperoleh uang saku, perlengkapan di lapangan, perawatan kesehatan, jaminan asuransi kecelakaan kerja dan kematian.

Perbedaan Komponen Cadangan (Komcad) dengan Wajib Militer

Kalau di beberapa negara lain, contohnya Korea yang memiliki program Wajib Militer atau wamil, yang mewajibkan seluruh pria berkebangsaan Korea untuk ikut Latihan kemiliteran, maka untuk Komcad sendiri tidak wajib atau hanya bersifat sukarela.

Adapun yang terpilih menjalani program Komponen Cadangan yakni dilihat dari aspek SDM adalah warga negara yang memenuhi syarat dilatih dasar kemiliteran dan diorganisir dengan status tetap sipil. Pada saat digunakan melalui mobilisasi baru berubah menjadi kombatan/militer.

Alasan Diadakannya Komponen Cadangan

Menhan selaku penyelenggara urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan, membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam Kementerian Pertahanan salah satu mandat yang diberikan Presiden sebagai salah satu dari tiga kementerian (bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri) yang disebutkan secara eksplisit dalam UUD 1945, Kementerian Pertahanan ini hanya dapat diubah atau dibubarkan oleh presiden yang memiliki tugas utama melaksanakan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

 

Sistem tersebut tentu melibatkan seluruh warga negara di setiap wilayah serta segenap sumber daya nasional yang dipersiapkan oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total secara terarah dan berlanjut.

 

Untuk menjabarkan sistem tersebut selain Komponen Utama, perlu juga peran serta Komponen Cadangan. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional dijelaskan bahwa Komponen Cadangan sebagai bagian sumber daya nasional perlu disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama.

 

Setelah memahami alasan pembentukan Komcad, pertanyaan berikutnya tentu “Apakah perbedaan antara TNI sebagai Komponen Utama dan Komcad (Komponen Cadangan)?”

Perbedaan Komponen Utama dan Komponen Cadangan

Ketika sebuah negara yang memiliki sebuah sistem pertahanan menghadapi ancaman militer, maka negara akan menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai "Komponen Utama" yaitu TNI dan didukung oleh "Komponen Cadangan" (Komcad).

 

TNI merupakan angkatan bersenjata negara Indonesia yang berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan, sedangkan Komponen Cadangan merupakan komponen pertahanan dalam sistem pertahanan rakyat Republik Indonesia yang memiliki fungsi sebagai penguat Komponen Utama.

 

Proses rekrutmen Komponen Cadangan pun telah dibuka secara resmi mulai tanggal 17-31 Mei 2021. Dan dilakukan seleksi pada tanggal 1-17 Juni 2021 lalu mengikuti latihan dasar kemiliteran 21 Juni-18 September 2021.

 

Dan terakhir dilakukan penetapan pada 7 Oktober 2021 yang kesemua itu dilakukan oleh rakyat pemuda Indonesia secara sukarela. Sehat dari segi fisik dan mental serta ingin merasakan pengalaman militer serta memperoleh banyak keahlian khusus yang gak mungkin diperoleh di tempat lain?

Yuk, daftarkan diri sahabat untuk mengikuti Komcad 2022 dengan memenuhi syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh peserta program Komcad. Apa saja syarat mengikuti program Komponen Cadangan?

Syarat Mendaftar Menjadi Peserta Komponen Cadangan RI:

1. Laki-laki bukan anggota prajurit TNI/Polri
2. Berijazah minimal SMP/sederajat
3. Bagi Mahasiswa atas persetujuan rektor/dekan
4. Bagi ASN harus mendapat izin dari HRD
5. Bersedia dimobilisasi di seluruh wilayah NKRI
6. Mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh panitia (Administrasi dan kompetensi)

Syarat Menjadi Komponen Cadangan:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Usia 18 tahun - 35 tahun
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia

Merasa sudah memenuhi syarat mendaftar dan sanggup menjalani dan memenuhi syarat ketika sudah diterima menjadi Komponen Cadangan? Lalu, apa hak yang bisa diperoleh ketika menjalani Latihan Komponen Cadangan?

Hak menjadi Komponen Cadangan antara lain:

Uang saku selama menjalani pelatihan
Tunjangan operasi pada saat mobilisasi
Rawatan Kesehatan
Pelindungan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian
Penghargaan

Sudah siap, bela negara dengan berpartisipasi menjadi Komponen Cadangan RI? Yuk, daftarkan segera diri sahabat dengan cara berikut ini.

Pendaftaran Komponen Cadangan Republik Indonesia

Untuk tahun 2022 ini, pendaftaran untuk bergabung menjadi Komponen Cadangan sendiri akan dilaksanakan pada periode 1 Maret - 8 Mei 2022. Dengan semua warga negara Indonesia berjenis kelamin laki-laki dan berusia 18-35 tahun. Sehat fisik dan mental, maka bisa melakukan pendaftaran melalui

online : https://komcad.kemham.go.id
WA : 0899 017 0845

atau dengan mendownload aplikasi mobile pendaftaran Komponen Cadangan Kementerian Pertahanan RI yang dapat diunduh melalui Playstore atau Appstore.

Formasi jumlah personel yang akan diterima masing masing angkatan adalah 500 orang dengan total keseluruhan 2.500 orang. Rincian penerimaan Komcad di masing-masing daerah:

• TNI AD melalui Kodam II Sriwijaya : 500 orang
• TNI AD melalui Kodam VI Mulawarman : 500 orang
• TNI AD melalui Kodam XIV Hasanudin : 500 orang
• TNI AL melalui Kodikmar Surabaya : 500 orang
• TNI AU melalui Pusdiklatpasgat Bandung : 500 orang

 

Kalau sudah mendaftar, maka menunggu untuk masuk ke tahap berikutnya yakni memasuki tahap seleksi yang menggunakan sistem gugur. Pengumuman lolos seleksi calon Komponen Cadangan akan dilakukan di website resmi www.kemhan.go.id kemudian melakukan Latsarmil (Latihan Dasar Militer) selama 3 bulan dan dilakukan seleksi kembali. Pengumuman kelulusan latsarmil kemudian penetapan menjadi Komponen Cadangan pertahanan negara.

Komponen Cadangan akan berakhir antara lain jika:

1. Telah menjalani masa pengabdian sampai dengan usia 48 (empat puluh delapan) tahun
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat melanjutkan sebagai Komponen Cadangan
3. Gugur, tewas, atau meninggal dunia
4. Tidak ada kepastian atas dirinya, setelah 6 (enam) bulan sejak dinyatakan hilang dalam tugas sebagai Komponen Cadangan (Komcad) sejak dinyatakan hilang kewarganegaraannya
5. Karena mengundurkan diri dengan alasan yang disetujui oleh menteri
6. Komponen cadangan dinyatakan hilang dalam tugas apabila tidak kembali ke kesatuannya setelah 7 (tujuh) hari

Komponen Cadangan akan berhenti tidak hormat jika:

1. Menganut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila
2. Menjadi anggota dalam organisasi terlarang berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan/atau peraturan perundang-undangan
3. Melakukan tindakan yang dapat mengancam atau membahayakan keamanan dan keselamatan negara dan bangsa
4. Mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata dapat merugikan disiplin
5. Dijatuhi pidana penjara dengan hukuman di atas 1 (satu) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
6. Percobaan bunuh diri atau bunuh diri
7. Ketidak hadiran tanpa izin dan/atau desersi di kesatuannya pada masa aktif
8. Perbuatan lain yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan, kesopanan, dan kode etik Komponen Cadangan

Dikutip dari website www.jpnn.com, menurut Mayjen Dadang, pengurus organisasi bela negara telah berperan aktif dalam menumbuhkan dan menyebarluaskan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada masyarakat luas karena masalah bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan saja, namun seluruh komponen bangsa.

Komponen Cadangan termasuk ke dalam unsur ASN dan pekerja/buruh selama menjalani masa aktif, serta tetap mendapat hak ketenagakerjaannya dan tidak kehilangan pekerjaan di instansi asal. Dan juga, Komponen Cadangan yang masih memiliki status sebagai mahasiswa selama menjalani masa aktif pelatihan, maka tetap memperoleh hak akademisnya dan tidak kehilangan status sebagai peserta didik.

Yuk, sahabat lendyagasshi.
Berperan aktif dalam bela negara Republik Indonesia melalui Komponen Cadangan sebagai bukti cinta tanah air Indonesia.

With love,