Menanam Pohon, Untukmu Bumiku
Bismillah,
Peran Hutan dalam Mitigasi Perubahan Lingkungan.
Hola sahabat lendyagasshi.
Apa yang sahabat lendyagasshi khawatirkan terkait alam?
Banjir?
Longsor?
Kekeringan?
Gempa?
Gunung meletus?
Tsunami?
Rasanya semuanya yaah.. Tapi sadar atau tidak bahwa kini, bumi dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Ditandai dengan perubahan iklim yang drastis. Perubahan iklim ini bukan hanya cuaca yang mendadak panas lalu menjadi hujan, namun terjadinya suatu keadaan (cuaca) dalam jangka waktu panjang.
Misalnya di Indonesia, Pulau Kalimantan yang mengalami kekeringan dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan pohon-pohon di hutan tersebut menjadi kering dan mudah terbakar. Dan kebakaran hutan ini menjadi salah satu penyumbang emisi gas karbon terbesar, sehingga menyebabkan bumi mengalami pemanasan global dan kondisi bumi saat ini menjadi semakin tak bersahabat.
Jadi,
Lingkaran Climate Crisis ini harus diputus darimana?
Aku ajakin cerita sedikit mengenai hutan dulu yuk, sahabat lendyagasshi.
Let's get it~
Apa Bedanya Cuaca dan Iklim?
Bagi yang masih bertanya-tanya, apakah perbedaan antara cuaca dan iklim, mari kita simak kembali keduanya berdasarkan pengertian saat belajar IPA zaman sekolah dulu ya...
Jadi cuaca adalah suatu keadaan udara pada saat dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Sedangkan iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Cuaca
Cuaca ini dapat berubah-ubah dalam waktu singkat, hanya dalam hitungan jam saja dan ditandai dengan pergantian suhu udara siang dan malam. Cuaca terjadi karena perbedaan suhu dan kelembaban udara yang terjadi antara suatu tempat dengan tempat lainnya.
Maka dari itu ada sebuah ilmu yang mempelajari mengenai cuaca yakni meteorologi. Di Indonesia terdapat
lembaga yang khusus mengamati cuaca yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) yang berpusat di Jakarta.
Tugas BMKG adalah mencatat dan mengamati aktifitas udara, suhu, tekanan
udara, curah hujan, angin dan aktifitas awan. BMKG juga ada di beberapa daerah di Indonesia untuk memantau beberapa elemen tersebut, yakni yang disebut stasiun-stasiun pemantau cuaca yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia.
Iklim
Iklim pada suatu daerah dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi wilayah tersebut. Perbedaan iklim pada suatu daerah dipengaruhi oleh posisi letak matahari terhadap daerah tersebut di planet bumi.
Matahari adalah sumber energi sekaligus pengendali iklim bagi bumi, sehingga posisi relatif matahari bisa menimbulkan gerak udara dan arus laut. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
Sehingga jika membicarakan cuaca, kita akan berbicara mengenai cuaca panas, dingin, hujan, salju, berawan, berangin, dan lain-lain. Kalau membicarakan masalah iklim, kita akan berhubungan dengan iklim tropis, subtropis, iklim sedang, iklim dingin, iklim Junghuhn, iklim Schmidt-Fergusson, dan iklim Oldeman.
Sehingga yang paling terasa dampaknya untuk jangka panjang adalah ketika sebuah iklim ini berubah. Kira-kira, penyebab perubahan iklim ini apa yaa..?
Penyebab Perubahan Iklim
Berdasarkan data dari IPCC, yakni Intergovernmental Panel on Climate Change, penyebab perubahan iklim ini dipengaruhi oleh banyak hal. Seperti dari banyaknya bangunan, rumah, penggunaan listrik, emisi gas buang karbon dari transportasi, pabrik, industri, dan yang terbesar justru dari hutan.
Mengapa hutan bisa menjadi penyumbang gas emisi karbon terbesar?
Padahal seperti yang kita ketahui, hutan justru tempat terbaik bagi karbon untuk diubah menjadi oksigen yang baik digunakan untuk manusia.
Ternyata, masalahnya adalah hutan di dunia ini sudah banyak sekali yang hilang (deforestasi), selain itu juga terjadi dekomposisi gambut dan kebakaran lahan gambut. Kasus di Indonesia, sekitar 63% luas lahan gambut terbakar atau sekitar 1,6 juta hektar.
Wilayah lahan gambut di Indonesia yang rawan terbakar seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimatan Selatan, Sumatera Selatan dan Papua.
Jadi, apakah ada yang bisa kita lakukan sebagai penduduk bumi untuk mencegah perubahan iklim yang ekstrem?
Langkah Nyata yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mencegah Perubahan Iklim
Ada yang bisa kita lakukan sebagai penduduk bumi agar alam menjadi lebih baik dan tidak terjadi kenaikan suhu akibat emisi karbon yang saat ini kembali meningkat karena aktivitas manusia. Dari mulai hal-hal sederhana seperti:
Hindari Membuang-buang Makanan
Ini sebenarnya tampak sepele yaa.. Kalau ada makanan gak habis, ya..buang. Apalagi dilematis emak-emak kala merendam panci rice cooker. Kerap menemukan nasih kering yang ternyata kalau dikumpulin, jadi banyak tuh.. sisa-sisa (karak) nasi yang nempel. Dan tahu gak kalau limbah nasi adalah salah satu penyumbang terbesar untuk gas metana.
Solusinya adalah bisa jadi menjemur nasi sisa tersebut dan dijadikan pakan ternak setelah kering. Ini yang disebut dengan nasi aking. Atau bila tinggal di wilayah perkotaan, nasi kering bisa dimasukkan ke keranjang takakura dan dijadikan pupuk kompos bersama dekomposer yang lain. Hati-hati, jangan saat nasi masih basah yaa..
Setelah menjadi pupuk, maka sahabat lendyagasshi bisa memanfaatkannya untuk menyuburkan tanah di halaman rumah atau di pot-pot kesayangan. Dijamin bikin tumbuhan happy~
Tidak Menggunakan Plastik Sekali Pakai
Agaknya kini plastik mulai mudah lagi mendapatkannya ya.. Setelah beberapa waktu yang lalu sempat sulit dan gerakan menggunakan bawa tas kain sendiri saat belanja kini mulai mereda. Ketika belanja di beberapa mini market, dulu untuk menggunakan plastik akan dikenakan biaya. Namun kini, beberapa mini market yang tidak menyediakan kardus sebagai wadah belanja, dengan sukarela memberikan plastik kembali untuk pembelinya dengan GRATIS.
Solusinya, meski sepele namun tetap konsisten membawa tas belanja sendiri. Selain bisa menghemat menggunakan plastik sekali pakai, tas belanja yang terbuat dari kain ini banyak sekali model-model kerennya. Kan bisa sekaligus mempercantik penampilanmu nih guys..
**kece nih.. pecinta lingkungan. Triink~
Membiasakan Untuk Memilah Sampah
Jangan biarin Pak Sampah yang setiap hari mengambil sampahmu jadi kesulitan yaa.. Pilah sampah dan bedakan menjadi 3, yakni sampah organik, sampah anorganik dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Mungkin kalau sampah B3 di rumah tangga termasuk jarang yaa... Jadi bisa 2 tempat sampah berbeda.
Akan lebih baik lagi jika sampah organik yang kita kumpulkan tidak diberikan ke Pak Sampah, tapi kita kelola sendiri menggunakan keranjang takakura atau membeli komposer sederhana yang kini mulai banyak diperjualbelikan.
Yang perlu diingat kembali bahwa mempelajari bagaimana membuang sampah organik ke dalam komposer ini. Sebab salah dalam treatment, akan membuat bakteri yang pengurai sampah organik akan mati sehingga tidak bisa mengurai dan mengubah sampah organik menjadi pupuk alami yang kita harapkan.
Gunakan Listrik, Air dan Kendaraan Pribadi Secara Bijak
Salah satu penyumbang emisi gas karbon yang terbesar adalah penggunaan listrik, air dan tentu gas buang pada kendaraan bermotor. Bagaimana bisa?
Karena penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas yang terlalu berlebihan menghasilkan kualitas udara yang buruk dan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang menghasilkan emisi gas karbon dioksida (CO2). Kita bisa menjadi lebih bijak dalam penggunaan listrik atau kendaraan.
Hal yang paling simple yang bisa kita lakukan adalah matikan semua lampu jika tidak digunakan. Atau ketika malam, coba untuk earth hour selama 1 jam. Hal lain yang mungkin luput dari pantuan adalah mencabut barang elektronik jika tidak digunakan, seperti kompor listrik, televisi, rice cooker, atau kabel charger.
Sedangkan bijak menggunakan air adalah dampak terbesar dari Climate Crisis, yakni kekeringan atau sulitnya air di daerah tertentu. Sebelum itu semua terjadi, mari kita jaga kelestarian bumi dengan sebaik-baiknya.
Menanam Pohon
Menanam pohon atau menanam tanaman di sekitar kita bisa membuat bumi menjadi lebih baik. Alasannya karena pohon menyerap emisi gas karbon dan mengubahnya menjadi oksigen, juga sumber kehidupan manusia, karena menyediakan berbagai sumber pangan dan papan.
Melihat lebih banyak warna hijau juga dinilai mampu menenangkan jiwa yang sedang galau. Sebab warna hijau memiliki arti keseimbangan. Warna hijau juga bermanfaat positif bagi manusia sebagai harmoni dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan emosi, penyegaran mata dan pikiran, menenangkan, dan yang paling penting, warna hijau membuat kita peduli dengan lingkungan.
Jadi, apa hutan menurut sahabat lendyagasshi?
Peran Hutan dalam Mitigasi Perubahan Lingkungan
Jika ditanya apa hutan menurut sahabat lendyagasshi?
Tentunya jawabannya akan sangat beragam. Tergantung dari sudut pandang dan mungkin juga latar belakang pekerjaan juga kepentingan masing-masing personal.
Sehingga, tidak ada jawaban yang salah atau benar dari pertanyaan ini. Namun satu hal yang pasti, hutan adalah tempat hidup banyak pohon yang berinteraksi dengan banyak satwa dan fauna di dalamnya. Sehinnga, hutan bagi manusia adalah sumber kehidupan.
Namun, menurut informasi dari @hutanituid , hutan di Indonesia kini mengalami penurunan atau disebut juga deforestasi (penggundulan hutan akibat kegiatan penebangan hutan). Sehingga sudah bisa dibayangkan bagaimana Climate Crisis dan kenaikan suhu udara di bumi yang semakin mengancam keberlangsungan hidup manusia.
Dari beberapa Film Drama Korea, seperti The Silent Sea atau Space Sweepers, tampak jelas penggambaran bumi di 100 tahun mendatang yang penduduknya saja keluar rumah kudu pakai masker respirator, saking tebalnya karbondioksida serta minimnya oksigen di sekitar kita.
Akankah itu benar terjadi?
Jangan sampai yaa, sahabat lendyagasshi.
Tanam Pohon Mulai Sekarang
Jadi, yang bisa kita lakukan adalah menanam pohon sedari sekarang. Pohon apa saja yang penting sungguh-sungguh dirawat dan tumbuh besar. Memang membutuhkan waktu cukup lama, sehingga membutuhkan beberapa generasi untuk bisa menikmati bumi dengan keadaan yang baik kembali.
Dan jumlahnya pun, tentu harus dilakukan sebanyak mungkin. Kalau ada di lahan rumah, boleh. Atau ikut aktivitas adopsi hutan.
Apa itu Adopsi Hutan?
Adopsi hutan adalah mengasuh pohon yang ada di hutan atau bisa juga aktif memberikan dana untuk didonasikan dalam merawat pohon. Sebenarnya, tak hanya yang dirawat, namun juga flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Tujuan dari adopsi hutan adalah menjaga kelestarian pohon yang sudah ditanam agar bisa tumbuh dengan kuat dan tidak ditebang saat muda untuk keperluan manusia.
Selain adopsi hutan, saat webinar bersama hutanituid yang dipandu oleh kak Tian, beliau juga memaparkan ada banyak sekali campaign yang sedang berjalan, salah satunya adalah patungan THR untuk penjaga hutan.
Belum bisa seperti Ibu Sumini dan para ranger hutan?
Kita bisa bantu melalui dana yang akan diperuntukkan bagi kelestarian dan aktivitasnya. Selain dana, bagi para blogger atau penggiat sosial media, bisa juga menyuarakan aksinya melalui tulisan mengenai aktivitas dan pesan positif terkait lingkungan dan hutan.
Ingat,
Langkah kecil kita dalam menjaga lingkungan akan berdampak baik karena dimulai dari diri sendiri dan mengajak lingkungan untuk bersama-sama melakukan hal positif. Dan sebagai orangtua, langkahku ini semoga menjadi habit untuk anak, cucu, cicit kelak. Sehingga, bumi yang sehat dan indah tetap bisa dinikmati hingga beratus-ratus tahun lamanya.
Bergabung Bersama Eco Blogger Squad
Untuk kesadaran akan lingkungan yang lebih baik, mari kita suarakan hal-hal positif yang menggerakkan hati masyarakat. Bisa jadi dengan konsisten membawa tas belanja sendiri, membawa tumbler dan botol makan/minum dari rumah, tidak membuang-buang makanan, mulai beralih pada barang-barang yang bisa digunakan kembali, seperti pembalut kain, meminimalisir penggunaan kertas dan tisu, beralih pada sedotan kayu atau stainless, tidak menggunakan kendaraan bermotor untuk jarak dekat dan masih banyak lagi kebiasaan baik yang bisa kita lakukan sehari-hari untuk mengurangi emisi gas karbon yang berbahaya bagi lingkungan.
Dengan beralih ke sustainable lifestyle, sebenarnya kita tidak hanya menjaga lingkungan, tapi juga bisa lebih berhemat dalam hal pengeluaran. Hidup lebih sederhana dengan menggunakan barang atau bahan yang ada dan tidak lupa melakukan reuse, reduce dan recycle.
Dan dengan bergabung di komunitas dengan aksi yang sama, #EcoBloggerSquad siap menyuarakan aksi-aksi sederhana yang bisa kita lakukan agar bumi tetap tersenyum.
Untuk info mengenai aksi apa yang bisa kita lakukan dan isu-isu mengenai lingkungan dan hutan, sahabat lendyagasshi bisa pantau sosial media dari
@madaniberkelanjutan.id
@hutanituid
@ecobloggersquad
Kita tidak bisa bergerak sendiri, oleh karena itu dibutuhkan sebuah komunitas yang memiliki visi dan misi yang sama untuk "Yuk, jaga bumi kita yang indah ini, demi keberlangsungan hidup manusia."
Selamat Hari Bumi.
22 April 2022.
With love,
Sedih sih kalau mikirin kelestarian alam. Apa lagi, secara enggak sadar kita ikut andil merusaknya. Terima kasih sudah diingatkan, ya. Aku akan terus berusaha lebih eco friendly
ReplyDeletePaling yang bisa kulakukan itu ya menghemat makanan dan mengolah makanan sisa untuk mengurangi sampah organik
DeleteSekecil apapun langkah yang kita ambil setidaknya kita sudah mendukung program melestarikan lingkungan dan bumi kita ini ya
DeleteTulisan yang asik dibaca. Duh saya yang kerjanya ngurusi iklim malah gak pede ikut lomba ini wkwkw
ReplyDeletesemoga kita semua bisa ikut serta berperan menjaga bumi ya. ga perlu aksi besar , aksi kecil pun jadi. Kalo saya baru sebtas aktivitas di rumah tangga seperti menghemat listrik dll
ReplyDeleteiya setuju teh semoga kita bisa berkontribusi dalam melestarikan lingkungan dan menjaga bumi dimulai dari hal sederhana
ReplyDeleteAseliiikk ngeri banget kalo lihat efek climate change
ReplyDeletebener2 dari panasss kentang2 eh tiba2 hujan angin deresss banget
bener2 ngga bisa diprediksi.
alhamdulillah, ada beberapa tips yg bisa kita lakukan ya.
Yang masih sulit saya dilakukan adalah memilah sampah dan menghindari penggunaan plastik. Rasanya kalo belanja sulit menghindari kemasan plastik walau sudah membawa kantong belanjaan sendiri.
ReplyDeletePerubahan iklim dan cuaca ini makin nyata banget terlihat ya. Tentunya sekarang harus lebih ekstra juga menjaga bumi untuk generasi ke depannya. Penanaman pohan bisa dimulai juga di pekarangan rumah.
ReplyDeleteWalau pun di awal pastinya terasa sulit, tapi demi lingkungan yang lestari memang harus dilakukan.
ReplyDeleteDan ini tidak bisa sendirian melaksanakannya, perlu semua pihak berperan
Aku sudah lama berusaha mengurangi plastik sampah dengan cara membawa wadah makanan dan minuman dari rumah. Kalau belanja ready juga kantong bawa sendiri. Menanam pohon juga dilakukan suami. Semua harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga tentunya. Di resto2 juga sudah ditiadakan sedotan plastik kan? Bagus ya... semua berusaha semaksimal mungkin.
ReplyDeleteWah, terima kasih pengingatnya, Mbak. Ngeri dan sedih banget ya kalau lihat efek perubahan iklim ini. Memang menjaga bumi ini merupakan tanggung jawab kita semua, ya.
ReplyDeleteMasih terngiang bagaimana sikap tetangga nyinyir kami ketika saya dan anak menanam tanaman di halaman. Katanya bikin banyak serangga dan ulat saja.
ReplyDeleteBelum lagi cemooh banyak sampah daun kalau hujan angin
Tapi saya cuek saja. Tanah kami, bukan tanah mereka. Toh kami juga selalu membersihkannya. Mereka ga sadar kali ya, ada oksigen yang mereka hirup keluar dari pohon yang kami pertahankan ini
Aku suka banget ide adopsi hutan ini. Soalnya emang bener kalo hutan tuh beda ama kebun yah. Jadi dengan adopsi hutan harapannya kita bisa ikut kampanye patungan THR dalam menjaga kelestarian hutan.
ReplyDeleteAlam memberi banyak manfaat bagi kita. Jadi kalau kita lalai dan sampai alam rusak, maka jangan salahkan alam kalau akhirnya murka dan terjadilah bencana.
ReplyDeleteMakanya harus peran serta kita semua dalam menjaga kelestarian alam ya, Mbak. Kalau dimanfaatkan dengan bijak, pasti akan memberikan banyak hal bagus untuk kehidupan kita.
Hiks.. apa jadinya bumi tanpa pohon dan hutan. Makanya rmang sebaiknya kita mulai bergerak dan berperan serta dalam pelestarian lingkungan khususnya hutan. Saya jadi tertarik dengan program adopsi hutan ini mbak. Soalnya kalau nanam sendiri kan lebih sulit
ReplyDeletePerubahan iklim ini emang kerasa banget. Sedih hlo, sekarang banyak pohon2 yang ditebang, tapi banyak gedung menjulang. Dan aku sepakat banget dengan program adopsi hutan.
ReplyDeletememan gperlu dilakukan upaya sekecil apapun ya buat jaga bumi. Kadang kita suka nyepelein langkah kecil, padahal itu bisa jadi dampak besar buat perubahan bumi kalau kita aware :)
ReplyDeleteManteepp banget Kak len, mulai dari masalah sampai solusi ada di artikel ini, jadi kita ngga cuma bisa takut dan aware tapi juga bisa ikutan melakukan sesuatu untuk solusi perubahan iklim
ReplyDeleteIya bener yah, emang kalau ngga dari kita siapa lagi yang akan menjaga kelestarian bumi pertiwi. Penting melakukan aksi solusi untuk perubahan iklim.
DeleteAlhamdulillah sudah menerapkan beberapa langkah menjaga bumi di atas. Agak effort tapi tentu nggak apa2 demi bumi untuk kita dan anak cucu nanti.
ReplyDeleteSemoga kita semua sebagai penghuni bumi dapat melaksanakan semua yang tertulis ini meski perlahan namun pasti agar bumi kita tetap terjaga hingga anak cucu kita kelak...
ReplyDeleteNah itu gimana mbak mengolah nasi sisa menjadi enak dikonsumsi mbak. Kami sering kelebihan nasi.
ReplyDeleteMenjaga bumi memang menjadi PR bersama dan saat ini statusnya sudah urgent, harus dilakukan. Hanya saja harus diakui prosesnya tidak mudah. Apalagi yang berkaitan dengan sampah. Saya akui, selama Ramadan ini sampah lebih banyak, padahal makan lebih sedikit. Untuk penanaman pohon juga masih PR buat kami yg tinggal di area padat. Tidak ada area tanah sehingga hanya mengandalkan pot tanaman.
ReplyDeleteSebut-sebut cuaca dan iklim, entah kenapa pikiranku melayang ke drakor Forecasting Love and Weather haha
ReplyDeleteSoal langkah kecil jaga bumi, aku tuh kepikiran dengan aktivitas belanja makanan lewat ojol food. Apapun makanan dan minuman yang dipesan, kantong plastik dan kotak/wadah makanannya ga jauh-jauh dari plastik. Sangat jarang sekali ada penjual yang menggunakan wadah dan kantong ramah lingkungan. Sedih banget lho ini, soalnya yang belanja kan banyak ya, apalagi sehari bisa berkali-kali. Aku udah ngerasain banget soal ini.
Akhirnya, kutandai penjual mana yang care dan tidak soal ini.
Aku tuh milih langganan catering buat makan siang daripada pesen online di ojol food, karena catering pakai rantang yang bisa dicuci dan pakai ulang. Ga ada sampah. Ini bisa jadi langkah kecil yang berarti untuk jaga bumi, khusus buat orang2 yang makan di rumah beli di luar (tidak masak dulu karena suatu hal).
Selain yang telah disebutkan, ada lagi cara kita bisa mengurangi krisis iklim, yaitu dengan menjadi responsible tourist atau eco traveler mba, saat berwisata kalau bisa bawa tumbler sendiri, pergi ke tempat-tempat yang ramah lingkungan, atau datang ke tempat wisata yang dikelola oleh masyarakat lokal.
ReplyDeleteKalau bukan kita yang mencintai bumi, siapa lagi dan kapan lagi ya. Karena bumi yang kita pijak ini kan tetap harus dilestarikan untuk kehidupan anak cucu kita yang akan datang. Menanam pohon pun sudah kulakukan mbak, ada pohon mangga 1 besar yang bisa bikin adem sampai nutupin jalan dengan rimbunnya. Makanya anak-anak tetangga suka main depan rumah wkwkwk. Nah yang belum bisa tuh tidak membuang-buang makanan huhuhu masih PR banget nih, kalau untuk tas belanja aku tim yang selalu bawa mengingat ga rela dipotong 200 perak buat bayar tas kreseknya haha, biar dikata peduli lingkungan.
ReplyDeleteSuka bingung bedanya iklim dan cuaca kak. Tapi setelah baca pnejelasan di awal paragraf tadi, jadi paham deh
ReplyDeleteMengurangi sampah plastik itu yang sulit. Tapi dengan membiasakan membawa tas daur ulang, Insyaallah kita sudah berusaha meminimalisir penggunaan tas plastik ya
ReplyDeleteHai teh Lendy, untuk mencegah perubahan iklim aku sudah mulai dalam beberapa tahun terakhir ini. Dari hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan ya.Seperti tidak menggunakan plastik sekali pakai. Jadi kalau ke pasar/ mini market aku sudah sediakan goodbag. Demikian juga penggunaan listrik dan air,berusaha untuk di hemat ya
ReplyDeleteUlasannya menarik banget nih buat dibaca karna disertakan gambar yang menarik juga. Memang perlu banget kesadaran dan kepedulian dari masing-masing pihak terutama dari diri kita sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Tipsnya sangat bermanfaat nih buat diterapin
ReplyDeleteSudah sejak satu tahun yang lalu aku mulai membawa kantong belanja sendiri saat belanja di pasar, minimarket, dan warung. Alasan aku membawa kantong belanja sendiri karena aku sadar untuk mengurangi sampai plastik yang nantinya bisa membuat limbah plastik semakin banyak yang akan mencemari lingkungan.
ReplyDeleteWah, keren sekali para ranger penjaga hutan dan ibu Sumini ini.. benar" pribadi yg harus dicontoh khususnya di jaman ekosistem sedang memburuk seperti ini.. Masih menjadi pe er banget untukku dalam memilah dan memilih sampah.. Dan reminder banget untukku agar selalu bisa menjaga bumi yg kelak untuk anak cucu kita nantinya ya..
ReplyDeleteUntuk sekarang cuma bisa ikutan donasi hutan dan mengonsumsi produk hutan bukan kayuu, meskipun langkahnya kecil, tapi kalau dilakukan bersama-sama pasti dampaknya besar ya kak
ReplyDeleteBumi kita sedang tidak sehat ya mbak. Butuh uluran tangan orang bijak untuk kembali menyehatkannya. Memang mengembalikan kondisi bumi agar kembali sehat dimulai dari hal2 kecil, kalau tidak dari kita sendiri lalu dari siapa lagi. Butuh kesadaran dari makhluk penghuni bumi ini untuk membantu merawat bumi supaya keseimbangan ekosistem didalamnya terjaga baik
ReplyDeleteMenggalakkan penghijauan, peduli pada lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan dsb menjadi salah satu cara menyehatkan bumi kembali ya, disamping2 cara2 diatas.
Aku juga ngerasa bersalah banget saat ngerendam magic com dan ternyata masih banyak menyisakan nasi aking itu. Kalau tiap hari aja udah ngebuang berapa banyak lho? Iya mending bisa disiasati seperti yang kak Lendy jelasin biar lebih bermanfaat.
ReplyDeleteMelakukan mitigasi perubahan iklim bisa dilakukan oleh siapa saja ya teh
ReplyDeleteTermasuk oleh kita , dengan menerapkan sustainable lifestyle dan ikut menanam pohon seperti ini
Idenya sangat brilian
ReplyDeleteBagian di sisa nasi ini PR banget ya? Aku belum bisa. Kadang tetap ada sisa nasi. Tapi suamiku sudah menyediakan tong khusus penampungan sisa nasi. Jadi seminggu sekali dia gabung dengan tanah untuk dijadikan pupuk.
ReplyDeleteHarus terus digalakkan nih banyak yg blm paham banyak yg belum peduli padahal ini perlu kerja bareng ya. ..
ReplyDeleteterima kasih remindernya teh, beberapa waktu ini sempat kendor memilah sampah, mulai lagi ah memilah sampah, ecobrick juga belum saya lakukan lagi
ReplyDeleteAku masih kesulitan untuk mengolah sisa makanan nih, teh. Terkadang jadi dibuang gitu aja. Pengen banget bisa mengolah sisa makanan untuk dijadikan pupuk, huhu. Sejauh ini baru bisa mengurangi penggunaan plastik. Semoga aku bisa lebih bijak lagi dalam pengolahan sampah sisa makanan, huhu.
ReplyDeleteSemoga sampai 100 atau bahkan 100 tahun lagi bumi kita tetap lestari ya. jangan sampai deh keluar rumah harus pakai masker respirator, pakai masker medis aja rasanya udah engap.
ReplyDeleteTentu saja untuk mencapai kelestarian bumi hingga ratusan tahun ini, perlu peran serta penduduk bumi dari sekarang
Banyak orang sedih lihat hutan yang digunduli karena dapat mengakibatkan berbagai bencana. Tapi tanpa sadar mereka juga berperan dalam kehidupan sehari-hari. Buang sampah sembarangan, boros air dan listrik, dsb. Memang perlu aksi nyata untuk membantu mangatasi perubahan iklim, Mbak. Cukup dimulai dari yang sederhana saja.
ReplyDeleteSemoga kita selalu menjaga dan merawat bumi menjadi lebih baik dari waktu ke waktu untuk anak cucu kita ya mba. Makasih semangat dan inspirasinyaa
ReplyDeletePerubahan iklim memang gabisa dihentikan, tapi bisa dikurangi. Saat ini sebagai manusia memang sudah harus aksi nyata ya untuk mengurangi dampak perubahan iklim
ReplyDeleteSetuju sekali kak... Sudah sepatutnya Kita mencintai bumi Kita ya agar bumi Kita awet buat anak cucu Kita kelak agar krisis iklim ini dapat Kita atasi
ReplyDeleteBenar banget kak kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri siapa lagi?
ReplyDeleteMemang fenomena plastik bebas kembali marak apalagi kalau di daerah, kami belanja dikasih plastik santuy aja.
Semoga bumi tidak makin parah, manusia segera sadar untuk berubah supaya bumi kita tidak semakin sakit.
setuju banget, Mba.. kudu bijak pakai air dan listrik. biar lebih semangat nih.. sebagai ibu2, tindakan kita itu juga bakal ngefek banget ke tagihan listrik bulanan.. hahah jadi ya sebisa mungkin kudu hemat yaa, buat dompet dan bumi juga nih
ReplyDeleteSemua sudah berusaha dilakukan kecuali menanam pohon, tangannya belum bersahabat membuat para tanaman tumbuh dengan baik 🤣
ReplyDeleteYuk menjaga hutan dan kelestariannya!
ReplyDeleteAku suka sama temen2 berkelompok dalam kmunitas hiking/naik gunung sengaja membawa bibit pohon buat ditanem, semoga bisa berkontribusi buat bumi tercinta.
Hal2 kecil dirumah pun bisa kita lakukan, kalo bersama-sama yang melakukan dengan kesadaran, insyaallah bumi kita tetep lestar ya, Leen!!
Kalau di desa nasi sisa kering bisa untuk pakN ternak atau dikeringjan trus digoreng namanya cengkaruk
ReplyDeleteKu membayangkan seandainya semua orang dari anak-anak sampai dewasa bisa menghargai alam, pohon khususnya, akan sangat bermanfaat untuk semua makhluk. Di kalimantan saja sekarang ini panas banget bisa 37 dercel, gak tau tahun-tahun ke depan seperti apa ini.
ReplyDeleteSelamatkan bumi kulai dari cara-cara sederhana yang kita bisa
ReplyDeletedengan cara kita dan dari kita yuk lindungi bumi, jangan biarkan bumi memanas dan marah.
ReplyDeleteSemoga dalam keseharian kita selalu bisa andil ikut menjaga dan melindungi bumi dengan cara-cara sederhana ya mba..
ReplyDeletebanyak cara sebetulnya yang bisa kita lakukan ya mba untuk menjaga merawat lingkungan sekitar. Menanam pohon satu cara yang bisa kita lakukan bersama. Aamiin ya Allah
ReplyDeleteMenanam pohon, gak buang-buang makanan, dan enggak boros listrik, baru itu yang bisa saya lakukan untuk bumi terfinta kita. Semoga semakin banyak yany sadar akan perubahan iklim ini, dan banyak yang peduli dg aksi nyata.
ReplyDeletesaya juga mulai menanam-nanam pohon berbuah nih mbak, awalnya sih karena ingin bisa memtik buah di pohon sendiri. tapi selanjutnya saya jadi sadar akan pentingnya pohon untuk melestarikan bumi, jadi dapat dua manfaat sekaligus dengan menanam pohon
ReplyDeleteAku belum sampai tahap memilih sampah ni Lendy ternyata bermanfaat banget ya untuk kelangsungan lingkungan hidup, harus mulai dipraktekkan nih di rumah..
ReplyDeletemembiasakan untuk mengolah sampah organik yg kita produksi sendiri dari rumah, ini langkah baik ya mba kalau dilakukan oleh banyak kepala di rumah tangga masing-masing
ReplyDeletedulu skripsiku tema pera perempuan hutan nih menjaga kelestarian hutan, jadi kepo banget dengan perkumpulan yang dibahas di atas. Kita emang pelru ya mencara kelestarian alam walau dengan cara sederhana.
ReplyDeleteMenjaga bumi dari ancaman perubahan iklim ini bisa dilakukan dengan cara cara yang sederhana tapi mengena ya teh
ReplyDeleteAku juga sudah lama ajak anak anak pilah sampah
Juga pernah ajak mereka ikut gerakan adopsi hutan
Bumi emang perlu disayang, salah satunya adalah tentang menjaga agar perubahan iklim ga terjadi banget ya len. Kesian anak cucu kita :"(
ReplyDeleteSelamatkan bumi dari sampah. Hhihihi.
ReplyDeleteJika setiap orang bisa menanam satu pohion, insyaallah lingkungan akan jadi lebih baik ya.
Perubahan iklim saat ini memang sudah sangat tak menentu
Perubahan iklim nih kerasa banget ya akhir2 ini ..bawaanya gerah aja gitu sepertinya kelembapannya semakin tinggi ya...dan setuju sih menanam pohon salah satu cara efektif untuk bikin bumu lebih sejuk karena pohon kan menghasilkan O2
ReplyDeleteSepertinya kita memang harus lebih keras lgi pada diri, ya, mba, buar lebih tertib. Membuasakan diri hidup minimalis dan tertib dalam mengelola sampah rumah. Thanks for sharing, mba, tulisannya lengkap bangets, kereen.
ReplyDeletemenjaga bumi memang harus perlu kesadaran semua pihak
ReplyDeleteklu sendiri yang speak up susah
paling kita berbuat untuk diri sendiri atau keluarga
saya pernah mengaspirasikan di kota saya agar setiap kecamatan minimal punya hutan mini yg dikelola pemerintah
misalnya 5 hektar
ini sebagai sumber cadangan air di setiap kecamatan
karena klu sudah musim kemarau itu susah air bersih
eh tp ga ditanggapi
padahal aspirasi langsung ke wakil rakyat
Artike yang sangat bagus, mari peduli dengan bumi kita dengan menanam pohon disekitar kita atau di lahan nganggur punya kita.
ReplyDelete