Kelola Keuangan Based on Zero Based Budgeting
Bismillah,
Kelola Keuangan Based on Zero Based Budgeting.
Hola sahabat lendyagasshi.
Hari Raya Idulfitri adalah hari yang dinanti-nanti sekaligus hari yang penuh dengan perhitungan dalam masalah keuangan. Memang idealnya, sebuah keuangan ini diatur dan dikelola dengan baik dari jauh-jauh hari agar bisa menikmatinya saat membutuhkan dana yang terbilang tidak sedikit ketika hari raya.
Merasa kesulitan mengelola THR dan berujung pada keuangan yang minus, bisa jadi sahabat lendyagasshi mencoba sebuah pengaturan keuangan yang bernama Zero Based Budgeting. Seperti apa Zero Based Budgeting?
Simak yuk, kelola keuangan THR based on Zero Based Budgeting berikut ini.
Let's get it~
Apa Itu Zero Based Budgeting?
Adalah sebuah metode mengatur keuangan berdasarkan anggaran tak bersisa. Sebenarnya, mungkin semua dari kita menggunakan metode ini untuk mengatur keuangan, seperti memisahkan beberapa pos keuangan menggunakan amplop atau menggunakan media digital bila mobile bankingnya terdapat fitur kelola pos keuangan.
Jadi ini bukan metode baru yaa..
Yang harus diperhatikan adalah masing-masing pos yang harus memiliki tujuan keuangan yang jelas, sehingga semuanya tepat guna dan tepat sasaran.
Keunggulan Menggunakan Metode Zero Based Budgeting
Lebih fokus
Dengan tujuan keuangan yang sudah ditetapkan, sebagai pengelola keuangan tentu menjadi lebih fokus dan tidak ada ceritanya keuangan minus di akhir bulan. Kalau pun ada surplus, pastikan bisa disimpan dan direncanakan kembali dalam keuangan bulan depan.
Menjadi Akuntabel
Sebagai yang biasa mencatat pengeluaran keuangan, metode Zero Based Budgeting ini bisa menjadi penyelamat. Tapi memang sebelum mantap menetapkan pos-pos keuangan, kita perlu menganalisis terlebih dahulu minimal 3 bulan sebelumnya agar mengetahui pengeluran tetap dan pengeluaran tidak tetap serta jenis-jenis pengeluaran lainnya yang unik di masing-masing rumah tangga.
Cost Effective
Yang artinya menjadi pengeluaran efektif atau tepat guna. Cost effective bisa memberikan intervensi dengan membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang dihasilkan. Sehingga ujung-ujungnya tidak besar pasak daripada tiang.
Growth Oriented
Tidak hanya dalam bisnis, dalam mengatur neraca keuangan keluarga pun perlu banget yang namanya program Growth Oriented ini. Intinya, kita sebagai perempuan mengenali analisis SWOT, yakni sebuah analisis yang menjelaskan mengenai kelebihan-kekurangan, kesempatan-hambatan dalam mengatur keuangan.
Analisis ini perlu dilakukan dari waktu ke waktu agar metode Zero Based Budgeting yang kita lakukan dapat terus sehat untuk neraca keuangan keluarga.
Kekurangan Menggunakan Metode Zero Based Budgeting
Memakan Waktu
Bagi yang ingin menerapkan metode Zero Based Budgeting untuk keuangan yang secepatnya, maka akan banyak menimbulkan banyak sekali trial and error dan tentu ini akan merugikan. Sebaiknya memang metode Zero Based Budgeting dianalisis di awal agar tepat sasaran.
Tidak Tepat dalam Membuat Pos Keuangan
Ini mungkin saja terjadi ketika riset keuangan yang sudah kita lakukan ternyata meleset karena inflasi, misalnya. Seperti bulan Ramadan kemarin, dengan tingginya harga minyak, tentu budget untuk berbelanja pun semakin meningkat.
Dan ini akan mengganggu pos-pos budgeting keuangan, tentunya. Jadi solusi terbaiknya adalah mengurangi penggunaan minyak atau subtitusi dengan menggunakan produk lain yang lebih hemat.
Membutuhkan Ketelitian dan Ketepatan
Karena pos-pos keuangan pada metode Zero Based Budgeting ini tepat sasaran, jadi jangan sampai salah dalam memposisikan tujuan keuangan. Perlu sekali dituliskan hi-priority hingga low-priority dalam penempatan tujuan keuangan.
Jika kurang teliti, bisa jadi kondisi keuangan akan minus dan meninggalkan beban untuk keuangan di bulan depan dan begitu seterusnya, bagaikan efek domino.
Kebutuhan Keuangan Rumah Tangga
Bila sudah membangun rumah tangga di atas 3 bulan, pastilah baru memahami kondisi keuangan dalam keluarga. Perlu sekali melihat ke diri masing-masing, bahwa apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan. Sehingga setiap bulan pengeluaran bisa stabil.
Berikut kebutuhan keuangan keluarga yang harus sahabat lendyagasshi prioritaskan.
1. Kebutuhan Rumah Tangga
Kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan sehari-hari untuk melajunya roda kehidupan seperti makan, minum dan jajan. Bisa dialokasikan menu untuk per-hari atau per-minggu. Sehingga setiap belanja tidak over budget atau bahkan sampai membuang-buang makanan karena terlalu lama disimpan.
2. Biaya Pendidikan
Bagi sebuah keluarga yang memiliki anak, penting sekali mengalokasikan biaya pendidikan ini. Sebenarnya, setelah menikah pun, harusnya sudah mulai memikirkan biaya pendidikan sih yaa.. Karena biaya pendidikan masa kini sungguh sangat mahal sekali.
Kalau tujuan orangtua memilihkan lingkungan sekolah yang tepat, maka perlu sekali melihat kenaikan biaya pendidikan dari waktu ke waktu agar tidak "kurang" hingga saatnya tiba.
Untuk alokasi biaya pendidikan ini bisa dibantu dengan asuransi pendidikan, hanya jika memiliki gaji tetap setiap bulan. Kalau gaji tidak tetap, saranku, coba gunakan tabungan yang dipisahkan dari rekening utama. Meski tidak mendapatkan bunga, tapi menyediakan pos yang tepat tujuan sudah terlaksana.
3. Angsuran
Jika berniat memiki angsuran untuk tujuan barang jangka panjang, ini bisa dibilang harus diperhatikan dengan seksama terlebih dahulu. Sanggup atau tidak membayar sejumlah tagihan angsuran (cicilan) setiap bulan.
Karena resiko tidak bisa membayar, maka barang tersebut akan ditarik kembali dan uang yang sudah diangsurkan akan hilang begitu saja.
Jangan sampai yaa..
Apalagi sampai terlibat pinjol ilegal. Yuk, kenali dulu pinjaman online terpercaya.
4. Sedekah
Ini hal yang gak boleh terlupakan, bahwa ada hak orang lain dalam harta yang diamanahkan kepada kita. Dan ketika semua pos sudah terpenuhi, hendaklah keluarkan sedekah agar setiap tetes harta yang kita peroleh menjadi penuh keberkahan.
Allah berfirman :
“Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta).”
QS. Adz-Dzaariyat : 19
5. Investasi dan Tabungan
Belajar berinvestasi ini cukup diperlukan, karena menabung saja tidak cukup. Dan untuk menetapkan jenis investasi apa yang akan kita lakukan, ada baiknya banyak mencari referensi terkait investasi dengan minim resiko dan tidak membutuhkan modal yang besar.
Jika belum bisa berinvestasi, maka alokasi dana yang lebih setelah pos-pos keuangan bisa digunakan sebagai tabungan. Jangan lupa menyiapkan dana pensiun dan dana darurat minimal 3 kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.
6. Hiburan
Boleh banget kalau membutuhkan dana untuk self-love bagi diri sendiri yang sudah bekerja keras. Dana untuk hiburan ini bisa untuk langganan Netflix, VIU, IQIYI, Disney+ dan Apple TV. Seseruan di rumah menikmati kehangatan tontonan bersama keluarga.
Atau travelling, berbelanja dan memenuhi hobi yang membahagiakan, wah.. hal-hal kecil begini bisa menambah semangat dalam bekerja lagi sih..
Kesimpulan
Gak ingin uang THR menguap begitu saja?
Yuk, alokasikan dengan tepat menggunakan metode Zero Based Budgeting. Selain bisa tetap aman dan sehat dalam hal keuangan, THR juga bisa dikatakan penyelamat keuangan saat melalui bulan Ramadan dan adanya agenda mudik.
Happy Ramadan 1443 H.
#BPN Ramadan 2022
#day28
With love,
saya baru denger nih mba tentang metodenya. Apa karena saya selama ini ga pernah atur keuangan ya. Tapi emang boros sih kalau ga dikontrol dan diatur. Ah kebayang kalau udah berkeluarga... thanks mba, bermanfaat cara kelolanya ni
ReplyDeleteSetiap metode pengaturan keuangan yang ingin kita terapkan dalam keluarga tentu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tinggal kita putuskan apakah kelebihannya lebih banyak ketimbang kekurangannya kalau untuk keluarga kita. Beberapa keluarga mungkin bisa cocok dengan pengaturan keuangan dengan Zero Based Budgeting ini, Kak. Kalau aku mungkin akan menjadikannya sebagai referensi.
ReplyDeletebaru tahu tentang metode kelola keuangan based on zero ini kak. kebetulan aku selalu nyoba bugeting karena sebagai anak kos biar lebih hemat dan terencana hehehe, jadi tertarik untuk mencoba juga
ReplyDeleteWah keren teh lendy, share tentang bagaimana mengelola keuangan keluarga
ReplyDeleteAku baru dengar istilah zero budgeting ini teh
Emang ya, mengelola keuangan keluarga itu harus banyak belajar
Jangan sampai uang yang didapat bisa meluap begitu saja, termasuk saat dapat uang THR
Keuangan seperti ini emang harus dimanajemen dengan baik, apalagi banyak kebutuhan yang sudah dilist dan tidak terduga nantinya. Penerapan metode seperti ini bagus banget untuk membuat keuangan menjadi lebih sehat dan berkembang.
ReplyDeleteAsik asiiiikkk ilmu baru nih buatkuuu.
ReplyDeleteAku mau bgt nyoba nata keuangan dgn lebih baik lagi.
Selama ini masih ada pos² pengeluaran yg ga penting² amat euyyyy
Boleh juga ini dicoba, karena selama ini aku kesulitan mengatur manajemen keuangan
ReplyDeleteaku cuman punya tabungan di beberapa tempat mungil
jadi pada saat butuuuh banget bisa bingung sendiri
Ikut belajar manajemen keuangan model gini, mencoba mencermati dan memotivasi diri untuk bisa melakukannya. Yang gak pernah kepikiran itu poin utk sedekah, ternyata harus di plan sendiri tidak asal saja
ReplyDeleteWah penutupnya dah ngojingin THR aja Kak. Btw boleh dicoba nih,mumung bentar lagi ramadhan. Dah kurang hitungan beberapa minggu lagi. Moga bisa nerapkan nih Zero Based Budgetting
ReplyDeleteMakasih tipsnya kak Lendy. Kebetulan banget awal tahun ini mau mulai rapihin keuangan keluarga biar lebih terarah dan jelas, apalagi bocil udah nambah jadi mesti diperhitungkan dari sekarang.
ReplyDelete