Tips Siapkan Dana Pensiun
Bismillah,
Tips Siapkan Dana Pensiun Bersama Manulife Indonesia.
Hola sahabat lendyagasshi.
Apakabarnya hari ini yang cerah ceria. Semoga apapun keadaan pagi ini, kita senantiasa bisa bersyukur karena berkumpul bersama orang-orang terkasih. Yang sedang jauh dengan keluarga dalam rangka bekerja dan berikhtiar, harus tetap bersyukur, karena masih diberi rejeki sehat dan produktif.
Kalau ngobrolin mengenai masa produktif, aku sangat bersyukur karena suami dan anak-anak tetap sehat dan bisa memenuhi aktivitas sehari-hari dengan baik. Suami sudah mulai kembali dinas keluar kota dengan ritme yang lumayan padat, sehingga waktu bertemu dan bermain bersama kami hanya pada malam hari atau keesokan harinya sebelum berangkat dinas lagi.
Ya,
Kalau melihat betapa aktif dan produktifnya, alhamdulillah. Tapi sebelum mengikuti webinar pada hari Rabu, tanggal 15 Desember 2021 kemarin "Gathering and Event Online Blogger" bersama Manulife, aku sungguh belum terlalu kepikiran dengan dana pensiun untuk mempersiapkan masa tua.
❝Tua itu pasti, namun bahagia itu pilihan.❞
Apa yang bisa kita lakukan agar pensiun bisa tetap bahagia?
Bagaimana mempertahankan gaya hidup ketika memasuki masa pensiun?
Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk dana pensiun?
Yuk, simak pemaparan dari Bapak Karjadi Pranoto selaku Director and Chief EB & Sharia Distribution Manulife Indonesia dan Citra Anjelina, Head of Strategy & Tranformation Pension Business Manulife Indonesia.
Dana Pensiun
Acara webinar "Rahasia Pensiun Bahagia" dibuka oleh pemaparan Bapak Karjadi Pranoto yang menunjukkan data bahwa menurut survey, keinginan banyak orang ketika pensiun adalah gaya hidup yang lebih baik atau setidaknya sama seperti masa produktif.
Dan keadaan ideal ini, salah satunya ditentukan oleh mengapa dan apa yang dibutuhkan untuk mempersiapkan Dana Pensiun? Dengan mengetahui tujuan keuangan masa depan kita, maka perencanaan keuangan pun semakin lebih matang di masa kini.
Perhitungannya, ketika rencana dana pensiun ini dilakukan sedini mungkin, maka dalam jangka waktu yang diperlukan saat memasuki usia 50 ke atas, dana yang tersimpan sudah sesuai dengan harapan. Karena ada beberapa hal saat memasuki usia pensiun menjadi lebih membutuhkan perhatian.
Rasio dana pensiun yang dibutuhkan agar kehidupan tetap ideal seperti saat berada di masa produktif adalah sekitar 70-80% dari pendapatan. Jadi, misalnya per-bulan pendapatan Rp 10 juta, maka dana pensiun yang dipersiapkan per-bulannya sekitar Rp 8 juta. Karena simplenya, ada pengeluaran yang tidak dilakukan lagi ketika sudah pensiun. Seperti dana untuk membeli baju, nongkrong di cafe sepulang kerja, dan lain-lain.
Alasan Membutuhkan Persiapan Dana Pensiun
Masalah Kesehatan
Ketika usia semakin meningkat, maka perhatian terhadap kesehatan juga harus ditingkatkan. Sebab, lansia ini rentan terhadap penyakit dan biaya pengobatan pun semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
Generasi Sandwich
Tidak ingin menjadi beban anak-cucu kita ketika masa tua sudah di depan mata, maka sedari produktif, kita perlu mempersiapkan dana pensiun. Rasanya sangat tidak nyaman sekali bila sudah tidak produktif dan hanya mengandalkan dari penghasilan anak, bukan?
Anak pun juga sama, memiliki tanggungan keluarga dan tidak ingin menambah beban keuangan mereka dengan menghidupi lansia.
Biaya Hidup yang Semakin Meningkat
Persiapan keuangan ini juga penting memperhitungkan nilai uang saat 20 - 30 tahun mendatang. Karena nilai uang ini akan terus menerus menurun, apalagi bila tidak diinvestasikan dengan benar.
Ingin investasi emas, reksa dana atau saham?
Boleh, boleh saja sesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dana yang dimiliki.
Jadi gampangannya, saving atau menabung adalah perilaku menyimpan atau mengamankan uang dalam satu waktu. Sedangkan investasi adalah mengalokasikan uang untuk mencapai suatu target dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Jadi,
Sudah mulai kepikiran untuk memiliki dana pensiun yaa, sahabat lendyagasshi?
Tips Siapkan Dana Pensiun
Setelah memahami apa itu dana pensiun beserta alasannya, maka yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dana pensiun adalah sebagai berikut.
Memikirkan Tujuan Keuangan di Masa Depan
Tujuan keuangan masing-masing keluarga tentu berbeda. Namun, untuk kebutuhan pokok, kesehatan dan gaya hidup ini penting untuk diutamakan. Bagi yang ingin tetap bisa travelling bersama pasangan, ini sah-sah saja untuk dimasukkan ke dalam perhitungan keuangan di masa tua.
Idealnya, ketika masa pensiun nanti, sudah tidak memiliki tanggungan hutang apapun. Sehingga investasi dan kekayaan bersih bisa 50% atau lebih. Dan keuangan di hari tua pun terbilang aman.
Menghitung Dana Pensiun
Setelah menentukan perencanaan tujuan keuangan, maka bisa dihitung perhitungan kasar per-bulan untuk masing-masing point. Seperti biaya kebutuhan pokok dari mulai makan sampai kebutuhan bulanan membayar tagihan listrik, air, dan layanan internet.
Juga jangan lupa, biaya perawatan aset seperti rumah, kendaraan dan aset lainnya yang dimiliki. Kemudian setelah dapat perhitungannya, maka bisa disimpulkan dana pensiun yang akan disisihkan.
Menentukan Waktu yang Tepat Untuk Mengambil Pensiun
Bagi karyawan, tentu dana pensiun sudah ada yang dijamin oleh perusahaan, seperti yang bekerja sebagai PNS dan BUMN. Namun bagaimana bila seorang freelancer atau wiraswastawan?
Pasti memiliki dana pensiun akan sangat tergantung sekali dari mulai starting point memikirkan menyisihkan penghasilan untuk ditabung sebagai dana pensiun ini.
Ketika di usia 25 tahun sudah mulai menyisihkan gaji minimal Rp 1 juta, misalnya. Maka, ketika menentukan akan pensiun di usia 50 tahun, biaya yang terkumpul sebagai dana pensiun mencapai Rp 3 milyar lebih.
Berbeda ketika menabung di usia 35 tahun dengan jumlah uang yang sama, Rp 1 juta dan akan mengambil pensiun di usia 50 tahun.
Jadi,
Semakin cepat memutuskan memiliki dana pensiun, maka semakin banyak juga tabungan dana pensiun yang kelak dimiliki di jangka waktu pensiun yang telah ditentukan.
Menentukan Jenis Dana Pensiun yang Akan Dimiliki
Selanjutnya adalah menentukan jenis dana pensiun yang akan dimiliki. Salah satu dana pensiun yang menjanjikan adalah dari Manulife Indonesia. Produk yang bisa dimiliki untuk menyimpan dana pensiun di Manulife Indonesia ini bernama Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia.
Mengenal Manulife Indonesia
Manulife Indonesia adalah sebuah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation. Manulife Indonesia merupakan grup penyedia layanan keuangan yang berasal dari Kanada dan sudah beroperasi di Asia, Kanada dan Amerika Serikat.
Manulife Indonesia menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun kepada konsumen individu maupun pelaku usaha di Indonesia. Melalui jaringan dengan jumlah hampir mencapai 11.000 karyawan dan tenaga pemasar profesional yang tersebar di lebih dari 25 kantor pemasaran, Manulife Indonesia melayani lebih dari 2 juta nasabah di Indonesia.
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk informasi lebih lengkap mengenai Manulife Indonesia, bisa mengunjungi berbagai sosial media Manulife Indonesia.
Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan website www.manulife.co.id.
Tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia adalah suatu badan hukum yang didirikan untuk mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana Pensiun ini wajib memperoleh pengesahan dari Menteri Keuangan dan hanya dapat didirikan oleh perusahaan asuransi jiwa dan bank dengan menjalankan Program Pensiun Iuran Pasti.
Program Pensiun Iuran Pasti adalah yang mengupayakan suatu manfaat pensiun bagi nasabah sebagai Peserta, dengan:
- Membayar iuran pensiun setiap bulan, untuk
- selanjutnya dikembangkan (diinvestasikan),
- yang akhirnya akan membentuk saldo atau manfaat pensiun
Iuran dana pensiun akan dibayarkan oleh Perusahaan dan/atau Anda sebagai Peserta, dengan menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan.
Berikut dijelaskan berbagai manfaat yang bisa dimiliki ketika mempercayakan dana pensiun di DPLK Manulife Indonesia.
Manfaat DPLK bagi Karyawan
Jaminan kesinambungan penghasilan di usia pensiun.
Dapat mengurangi pajak penghasilan pribadi (PPh 21).
Pendanaan yang "sudah pasti" dari Pemberi Kerja.
Hasil investasi bebas pajak sampai dengan manfaat program dibayarkan.
Terpisah dari kekayaan perusahaan.
Manfaat DPLK bagi Perusahaan
Memberikan solusi atas masalah arus kas yang mungkin dihadapi oleh perusahaan dikemudian hari.
Dapat mengurangi pajak penghasilan badan (PPh 25/29).
Dapat mempertahankan karyawan berkualitas.
Menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
Iuran bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Bagaimana Jika Seorang Freelancer atau Wiraswasta?
Semua bisa bergabung di DPLK Manulife Indonesia sebagai nasabah, syaratnya memiliki penghasilan.
Bagaimana tata cara untuk menjadi Nasabah DPLK Manulife Indonesia?
Untuk menjadi nasabah di DPLK Manulife Indonesia cukup mudah. Hanya dengan :
Mengisi Formulir Pendaftaran Peserta Baru dan juga kelengkapan dokumen
Menyatakan untuk tunduk dan taat pada Peraturan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia
Menyetor Iuran Pertama atau mengalihkan dana
Setelah mendaftar di DPLK Manulife Indonesia dan dinyatakan sebagai nasabah, maka akan memperoleh Kartu Tanda Peserta dan Laporan Saldo Dana Peserta setiap bulan.
Masa nasabah menabung dana di DPLK Manulife Indonesia akan berakhir pada saat Manfaat Pensiun jatuh tempo sesuai dengan jenis manfaat pensiunnya, atau kepesertaannya beralih ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan lainnya.
Bagaimana sahabat lendyagassi?
Bagi yang kini sudah memasuki usia 30 tahun, ada baiknya memikirkan dana pensiun sedini mungkin. Dan bagi yang sudah memiliki, alhamdulillah..
Semoga bisa menikmati masa tua bersama pasangan dengan bahagia yaa..
With love,
Kalau untuk freelancer di mana penghasilan kan tidak tentu ya mbak, besaran dana pensiun di range berapa ya? Karena kan ini berkesinambungan, jadi harus tahu dulu nih kita investasi berapa tiap bulannya supaya bisa diperhitungkan.
ReplyDeletePensiun bahagia diharapkan banget y mba tinggal nikmatin yg ada Dan untuk daat ini mulai deh mempersiapkn Dana pensiun
ReplyDeleteBener banget kak. Dana pensiun ini emang harus dipersiapkan ya kak biar kita tidak merepotkan anak kelak. Duh aku juga belum mempersiapkan dana pensiun ini sih. Kadang mempersiapkan dana darurat aja masih belepotan. Ada aja yg butuh sana sini. Kuncinya emg disiplin sih. Ya untungnya kita udh diingetin oleh kak Lendy soal dana pensiun ini. Ayo siapkan mulai sekarang deh.
ReplyDeleteAku pun hadir di acara ini, dan mulai ngerasa harus bener2 serious nyiapain Dana Pensiun ini.
ReplyDeleteLagi belajar menabung, berinvestasi juga, tujuannya selain untuk kebutuhan anak-anak, ya penginnya bisa juga jadi dana pensiun nanti. Dana pensiun ini penting, meski kadang masih banyak orang yang punya konsep "gimana nanti saja," padahal, justru, "nanti gimana." gitu kali ya
ReplyDeleteAku jadi lagi mikirin soal dana pensiun ini. Tapi masih sebatas mikirin lho, belum action hehe..Karena memang saat pensiun, penginnya tinggal menikmati masa tua dalam keadaan sehat tanpa kesulitan masalah financial. Penginnya masih bisa jalan-jalan bareng anak cucu tanpa menjadi beban mereka..
ReplyDeletesepakat banget ya Mbk mulai mempersiapkan diri agar tidak mati gaya dan menjaga kesehatan itu investasi besar dana membuat pensiun bahagia.
ReplyDeleteKarena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, mempersiapkan dana pensiun ini direkomendasikan banget ya
ReplyDeleteSupaya kelak saat lansia kita tidak bergantung kepada orang lain
Aku pun sejak awal terpikir untuk pensiun dini mba. Tapi bagaimanapun harus disiapkan sejak dini. Apalagi lama kelamaan harga barang semakin meningkat
ReplyDeletemembayangkan... pensiun bahagia karena tenang punya dana untuk biaya hidup tanpa merepotkan anak. Semoga bisa terwujud dengan ikut asuransi manulife :)
ReplyDeleteTuhkan bener pemikiran raditya dika, jd keinget komika yg satu ini gegara mikirin dana pensiun. Doi dah menyisihkan duit sejak usia 20th an makanya siap banget buat pensiun sebelum usia 50th. Saya telat nih karena baru kepikiran kala kepala 3, huhu. Tapi gak papa telat daripada gak sama sekali
ReplyDeletePunya dana pensiun memang penting sih, Mbak. Plus asuransi kesehatan. Tapi kalau askes sekarang ada BPJS ya, tinggal siapkan dana pensiun ini biar nanti setelah nggak produktif lagi tetap bisa hidup nyaman dan mandiri.
ReplyDeleteimpian ku banget nih masa tua dijalani dengan santuy dan bahagia tanpa membebani anak-anak. Dan bener penting untuk mempersiapkan dana pensiun juga dana kesehatan untuk masa tua biar hidup kita lebih nyaman
ReplyDeleteSuaya bisa tetap bisa menjalani hidup nyaman & happy di masa tua memang harus disiapkan dari sekarang ya termasuk dana pensiun
ReplyDeleteDana pensiun itu penting ya teh
ReplyDeletebiar masa tua kita tetap sejahtera
makanya perlu semenjak dini untuk mulai dipersiapkan
Pensiun dengan dana terjamin tanpa merepotkan anak merupakan sebuah mimpi yang bisa dipersiapkan jauh2 hari ya kak. Salah satunya bersama Manulife Indonesia ini.
ReplyDeleteBetul nih Mbak, meskipun masih muda atau masih usia produktif sebaiknya dana pensiun sudah mulai diinvestasikan sedini mungkin. Selain kita merasa aman, secara financial kelak, kita juga tidak terlalu merepotkan keluarga dekat.
ReplyDeleteMemiliki dana pensiun itu memang penting banget ya mba. Akupun sudah mempersiapkan sejak dini, supaya di masa pensiun tetap tenang.
ReplyDeleteIya sih ya mirisnya sekarang semakin banyak generasi sandwich, maka harapannya dengan memiliki dana pensiun dari Manulife, kelak kita tidak akan merepotkan anak cucu ya mba Lendy.
ReplyDeleteAku jadi ikutan persiapan juga nih, karena usia pensiun masih pengin jalani hobi dengan tenang dan nggak mau memberatkan anak, DPL Manulife, bisa ya untuk menjembatani impian saya
ReplyDeleteReminder buat daku ini, agar punya persiapan untuk tabungan pensiun.
ReplyDeleteKarena walau bagaimana pun ingin dong pastinya di masa tua nanti bahagianya tak terkira
Terima kasih sharing ilmu dan tipsnya, sampai sekarang belum ada dana buat pensiun, masih fokus buat pendidikan anak-anak
ReplyDeleteTerimakasih sharingnya mba Lendy. Saya di usia segini malah baru mikirin dana pensiun. Terutama karena udah banyk kerasa kesehatan menurun jd harus prepare segala hal buat anak di masa depan
ReplyDeleteuntungnya saat ini aku engga termasuk gen sandwich, dan ga mau juga anak2ku kelas jadi gen sandwhich yaa, makanya harus udah selesai sama urusan papan rumah tangga saat usia produktif nih. Dan nyiapin dana pensiun juga jadi PR selanjutnya, biar tetep bisa mandiri di hari tua, menarik nih buat di eksplor program DPLK Manulife
ReplyDeleteJujur jika bicara terkait literasi finansial rasanya selalu melongo karena minimnya pengetahuan terakit hal tersebut
ReplyDeleteAwalnya aku membaca tulisan ini kepikiran, kan enak yg punya gaji bulanan. Kalo freelancer gimna.
Wah ternyata di tengah ulasan terjawab bahwa kita harus bikin starting poinnya ya.
Emang agak berat karena tak rutin gajian tapi tetap harus bisa dialokasikan untuk persiapan di masa tua ya mbak
Menarik juga manulife ini, pertama kalinya aku tahu refrensi ttg manulife
Kok pas banget yaa sama yang aku cari2 hhaha. bedanya aku pengen yg asuransi jiwa kak. Btw untuk manulife ini RBC nya berapa yah?
ReplyDeleteSetujuuuu banget sama quotenya "tua itu pasti. Bahagia itu pilihan"
ReplyDeleteJadi harus mulai menyiapkan fana senja sejak hari ini ya kak. Biar hidup nantinya gak kepontang panting
Mengenal ini mengingatkan saya pada usia saya nanti pas udah pensiun mba Lendy, jadi bertanya ke diri sendiri, sudah siapkah dana pensiun untuk diri sendiri. Jleb banget mba Lendy, terima aksih artikelnya jadi pelecut saya untuk mulai peduli dengan dana pensiun nanti
ReplyDeletePenting sekali memikirkan dana pensiun sejak sekarang. Apalagi jika kita penghasilannya tidak tetap seperti freelancer atau bisnis sehingga butuh menyisihkan penghasilan untuk investasi hari tua.
ReplyDeleteDana pensiun memang sangat penting untuk dipersiapkan ya teh
ReplyDeletebiar hidup kita di masa tua bisa sejahtera
Kantor pak suami juga ada DPLK . Sudah 10 tahunan . Lumayan emang bisa mengurangi PPH 21 mbak
ReplyDeleteIya kalau pegawai kantoran tenang ya sudah dijamin kantor dana pensiun, kita nih yang wirausaha dan freelancer harus punya dana pensiun juga dan mulai menyiapkan dana pensiun secara mandiri di Manulife tak ada kata terlambat
ReplyDeleteMenyisihkan dana pensiun adalah bukti cinta kita untuk anak dengan gak membuat mereka menjadi sandwich generation ketika dewasa nanti
ReplyDeleteEmang harus difikirkan sejak sekarang, rasanya menyisihkan uang untuk dana pensiun itu gampang" susah..
ReplyDeleteGampang pas uangnya ada, susah pas ga ada uang..
Penting ini buat aku sama suami yang lepas kerja alias freelancer wkwkw, karena tanpa dari persiapan dini kita gada dana pensiun. Makasih tipsnya, Teh
ReplyDeleteaku yang usia di atas 40 ini harus memikirkan ini dah ya. Penginnya nggak menyusahkan anak jika nanti udah nggak bisa menghasilkan uang. harus direncanakan dengan baik nih masa pensiun.
ReplyDeleteDana Pensiun ini puenting tapi masih disepelekan banget loh sama kaum muda. Ya gak sih? Mau kerja sampek usia berapa? Masak mau minta2 ke anak sepenuhnya. Ya jangan sampek.
ReplyDeleteNah iya, bagaimana lah seorang freelancer memulai menyiapkan dana pensiunnya ya Teh.
ReplyDeleteDuh baca tulisan Teh Lendy ikut menyadarkan aku kalau perlu lho punya dana pensiun. Apalagi sebagai freelancer kan, nggak ada perusahaan yang menanggung.
semoga kelak ketika kita menua tidak merepotkan keluarga kita, bahagia dengan kehidupan kita sendiri sambil melihat kebahagiaan anak anak kita ya mba, btw dplk itu kaya tabungan pensiun ya? jadi uang yang diterima sesuai yang dibayarkan plus kelebihannya?
ReplyDeleteIni nih yang sering banget dilupakan sama milenial dan gen Z. Terlalu fokes cari duit untuk memenuhi kebutuhan mereka saat ini, tapi lupa bahwa Dana Pensiun juga jadi tujuan finansial yang kudu dipenuhi
ReplyDeleteMemang harus mulai dipikirkan dari sekarang ya mbak..untungnya saat ini bahasan tentang hal ini banyak ditemukan. Dan kesadaran finansial anak muda juga semakin baik. Jadi pasti banyak yang sudah terpikir untuk memiliki dana pensiun ini...
ReplyDeleteAku termasuk yang belum mikirin dana pensiun nih, padahal penting banget ya. Sejauh ini yang dipikirin masih biaya sekolahnya anak-anak. Padahal ntar kalau anak-anak dah beres sekolah, orangtuanya dah masuk usia pensiun, kalau nggak disiapkan dari sekarang, apa kata dunia yaaa.. Hmm, makasih nih mbak pengingatnya, baca ini jadi terbuka mataku tentang pentingnya dana pensiun, apalagi buat orang-orang non ASN macam eike.
ReplyDeleteKalau aku dan suami sejak lama sudah berusaha untuk menyiapkan dana pensiun apalagi suami sebagai pagawai swasta yang notabene tidak ada uang pensiun bulanan. Kami berharap nantinya anak-anak kami tidak menjadi generasi sandwich.
ReplyDeleteSaya jadi malu nih Teh, sudah setua ini dan hampir pensiun tetapi belum punya persiapan pensiun. Apakah sudah terlambat mendaftar manulife Indonesia? Semoga belum ya.
ReplyDeleteIyah nih, harus punya dana pensiun sendiri. Walau sudah ada dari kantor, tapi kan gak akan kerja sampai pensiun juga, karena biasa saja resign. Untuk dana pensiun ini bisa di manulife ya mba. Aku tahunya buat asuransi doang.
ReplyDeletembak aku penasaran deh buat yang influencer gitu untuk formulirnya bagaimana ya? kan dibilang mesti ada penghasilan, means ada slip gaji yang perlu disertakan? kalau gini, isinya bagaimana ya? boleh info ga
ReplyDeletePenghasilan besar kecil sekarang pintar pintar membagi dan menyimpannya. Sisihkan untuk dana pensiun. Harus komitmen dan disiplin ya. Apalagi untuk pekerja serabutan macam saya
ReplyDeleteSebagai freelancer kudu banget mempersiapkan dana pensiun lebih matang dan mandiri ya. Tapi kira2 kalau DPLK gini dana setoran per bulannya harus tetap atau bisa diubah-ubah sesuai dengan penghasilan bulan itu nggak ya?
ReplyDeleteMasa pensiun memang idealnya dinikmati dengan tenang yaaa mba... makanya kita harus persiapkan dengan baik
ReplyDeleteDana pensiun ini memang penting banget buat pekerja lepas dan wirausahawan. Lihat ilustrasi di atas bisa lihat gambaran awal ikut Dana Pensiun itu malah untung soalnya kaya nabung jangka panjang. Seumpama pemiliknya meninggal dunia sebeum jangka waktu yang ditentukan bagaimana ya mba?
ReplyDeleteMba, aku koq baru tau ya dana pensiun sebesar itu persenannya, 70-80%, jujur kami belum mikirin dana pensiun, habis selesai cicilan rumah soalnya, wkwkwk. Berarti habis ini kudu dipikirin, selain dana darurat dan biaya sekolah anak
ReplyDeleteMasa pensiun meski dipersiapkan sejak dini. Bahagialah di hari tua dan sejahtera merupakan bagian kenyataan hidup
ReplyDeletelengkap banget jelasinya, semua pasti akan menua kan ya, mau ga mau ya kudu bersiap termasuk dana pensiun, meski tergolong dini tapi kayaknya aku harus mulai mikirin juga, atau setidaknya 2 taun lagi udah injury time buat mulai nabung kalo menurutku.
ReplyDeletesaya sudah menyiapkan dana pensiun sejak 2 tahun yang lalu, usia saat itu masih 26. caranya dengan menyisihkan uaang 2 juta per bulan untuk dibelikan saham. Tapi, masih belum tau apakah dana ini akan cukup ketika 25 tahun mendatang atau tidak. Karena saya belum hitung pasti nominalnya.
ReplyDeleteKalau ditanya, kehidupan seperti apa yang saya inginkan saat pensiun, saya akan bilang "lebih sederhana dari saat ini".
Tks udah sharing ya mbak
Setuju banget deh, emang loh dari sekarang kita sudah harus mempersiapkan dana untuk masa tua nanti. Pengin banget di hari tua tetap sehat dan enggak mumet masalah finansial. Biar ga membebani anak cucu ya klo punya dana pensiun sendiri.
ReplyDeleteawesome nice admin
ReplyDeletekampus terbaik di sumut
Kata orang tua dulu 10 tahun pertama menikah untuk bangun rumah, 10 tahun kedua untuk sekolah anak 10 tahun ketiga untuk hari tua. Mereka yang pandai merencanakan ini tuanya akan bahagia dengan tabungan yang sudah dipersiapkan sejak awal.
ReplyDelete