Off the Course : Kehidupan Ini Adalah Sebuah Perjalanan

Bismillah,

Drama Festa JTBC : Off the Course (2021)

Annyeong haseyo, chingudeul~
안녕하세요 🙆

Drama Korea selalu saja ada yang baru di setiap minggunya. Karena aku saat ini sedang menonton drama airing di VIU yang berjudul Mouse dan Beyond Evil, aku juga gak lupa mencari inspirasi dari tokoh perempuan dari drama Korea yang menginspirasi. Jadi semakin semangat kalau ada drama Korea yang berkaitan dengan kehidupan wanita.

Seperti baru-baru ini, JTBC kembali menampilkan Drama Festa. Sebuah drama pendek yang hanya memiliki 1 atau 2 episode setiap penayangannya. Tahun 2021 kali ini Drama Festa JTBC menampilkan kisah perjalanan seorang Ibu dan anak yang mencari calon pengantin sang anak yang mendadak hilang di hari H. Apa yang terjadi? Ada misteri apa sebenarnya?

Profil Drama

Judul : Off The Course

(Gyeongroreul Yitalhatseubmida / 경로를 이탈하였습니다)

Sutradara : Jang Ji-Yeon

Penulis : Choi Yi-So

      Actors :     

Nam Ji-Hyun as Kang Soo-Ji (anak)

Park Ji-Young as Kyeong-Hye (Ibu)
Kim Bum-Soo as Koo Sung Chan (calon pengantin yang hilang)

Network : JTBC

Release Date : March 15th - 16th, 2021

Episode : 2 eps (60 minutes)

Sinopsis Drama Off the Course (2021)

Kang Soo-Ji (Nam Ji Hyun, Suspicious Partner, 100 Days My Prince) adalah seorang mahasiswi PhD yang disayang oleh Ibunya. Ia hanya memiliki orangtua tunggal sejak lahir. Lalu pada hari ulang tahun Soo Ji, sang Ibu ingin merayakan bersama anaknya. Tapi karena Soo Ji sudah merasa dewasa (29 tahun) dan ia ingin merayakan hari spesialnya bersama orang yang ia sayangi, bukan Ibunya.

Salahnya, Soo Ji gak berani berkata jujur pada Ibunya sehingga ia mengatakan kebohongan bahwa ia masih di kampus dan sedang penelitian dengan Profesornya. Ia juga berkata pada Ibunya untuk gak perlu repot merayakan ulang tahunnya kali ini.

Tanpa diketahui Soo Ji, sang Ibu sebenarnya sudah berada di apartemennya.

Batapa Kecewanya..

Ya, betapa kecewanya sang Ibu, Kyeong-Hye (Park Ji-Young, Moon Lovers, Wok of Love) ketika mengetahui bahwa sang putri semata wayangnya pulang bersama pacarnya. Dan parahnya, selama ini ternyata mereka sudah tinggal bersama.

Ketika awalnya mereka masih denial bahwa mereka gak tinggal bersama, sang Ibu masih percaya. Namun bak bangkai yang ditutup-tutupi, akhirnya ketauan juga. Sang pemilik apartemen tempat tinggal Soo ji protes, kalau sampah yang selama ini mereka buang selalu tidak dipilah dengan benar. Dan ini sangat mempersulit keadaannya sebagai pemilik apartemen.

Dari sini, Soo Ji dan Sung Chan (pacar Soo Ji) sudah gak bisa brkilah dan pada akhirnya dimarahin abis-abisan. Huuf~

Menikah

Sang Ibu akhirnya mengalah dengan keadaan, karena melihat betapa besar Sung Chan dan Soo Ji. Ibu Kyeong Hye hanya ingin mereka berdua menikah atau keluar dari apartemen dan kehidupan nyaman yang selama ini masih dinikmati Soo Ji atas nama Ibunya.

Soo Ji bersikukuh kalau hubungannya dengan Sung Chan baik-baik saja tanpa pernikahan, jadi untuk apa menikah?

Karena perbedaan visi dan misi inilah hubungan Ibu dan anak ini menjadi dingin. Sampai pada akhirnya Soo Ji dan Sung Chan nekat ingin mandiri dan tidak mengandalkan Ibu Kyeong Hye lagi. Namun.... gak mudah kan, guys...

Apalagi Soo Ji sedari kecil adalah anak semata wayang yang notabene gak pernah hidup susah. Kerjaannya hanya belajar, belajar dan belajar. Pertemuannya dengan Sung Chan menjadi titik balik kehidupan yang selama ini dirancangnya.

Pada Hari Pernikahan

Akhirnya Soo Ji dan Sung Chan menyerah. Mereka memikirkan jalan tengahnya, yakni mereka menikah tetapi syaratnya tidak perlu dirayakan sebesar dan semegah perayaan pernikahan Atta-Aurel, Ikatan Cinta, #eh... gimana? hehhee..

Intinya mereka menikah di gedung, ada beberapa tamu yang diundang dan makan bersama, that's it. Sepertinya Soo Ji ini anaknya menganut kepercayaan no ribet-ribet club. Cool! Ibu, Soo Ji dan Sung Chan sama-sama setuju dan sepakat kalau pernikahannya sederhana aja.

Namun apa yang terjadi guys...??

Saat hari pernikahan tiba, Soo Ji, Ibu dan Sung Chan tampak bahagia menyambut para tamu yang hadir. Namun tak berapa lama, ada sebuah misteri terjadi. Sung Chan mendadak menghilang setelah berpamitan kepada Ibu Kyeong Hye untuk ke toilet.

Semua pada panik doonk...

Ke manakah perginya Sung Chan?

Apakah ia diculik oleh geng mafia Abang Vincenzo?

Atau Sung Chan melarikan diri atas kemauannya sendiri?

Ide Cerita Drama Off the Course

Overall, aku suka sama ide cerita drama Off the Course ini. Karena setelah Ibu dan anak ini terus menerus bersitegang atas masalah yang mereka hadapi, tapi pada akhirnya, kasih Ibu sepanjang masa. Sang Ibu sampai akhir menemani sang anak untuk mencari tahu misteri yang terjadi ini.

Satu demi satu masalah terungkap dan gak hanya masalah Sung Chan yang terungkap, tapi cinta sang Ibu untuk anak dan sang anak untuk Ibu pun juga terungkap melalui sebuah perjalanan panjaaang... **eh, gak panjang-panjang juga siih.. durasi dramanya hanya 60 menit kok.

Ide cerita oke, tapi dampaknya, gak oke. Aku berharap, drama ini di tonton dengan bimbingan orangtua. Karena kalau anak remaja menonton drama ini, apa yang mereka tangkap takutnya langsung ditelan mentah-mentah. Emm, spoiler, ini dramanya mirip film Indonesia yang berjudul 2 garis biru.

Udah tau yaa...gimana garis besarnya?

Lesson Learn Drama Off the Course

Cintai Ibumu, Ibumu, Ibumu.

Ya, gak hanya karena Soo Ji hanya punya orangtua tunggal, terlebih dari itu, Ibu Kyeong Hye adalah sosok Ibu yang sangat mencintai anaknya dengan "cara"nya. Pengasuhan gaya lama yang diterapkan, membuat Soo Ji merasa sesak dan terikat. Sehingga gak heran kalau amanah yang dipercayakan jadi berantakan dan semua impiannya ambyar di tengah jalan.

Namun, tetap.

Cintai Ibumu karena ia yang telah melahirkan dan membesarkanmu dengan segala cinta dan segenap rasa. Nyeess banget siih... waktu scene Ibu dan anak ini berpelukan.

Meskipun seorang Ibu melahirkan seorang anak, bukan berarti Ibu paham isi otak anak.

Ini gambaran ketika apapun yang diputuskan oleh Soo Ji selalu terasa salah di hadapan sang Ibu. Ibu Kyeong Hye yang terlalu mengekang dan langsung memutuskan tanpa bertanya hal tersebut baik untuk Soo Ji atau tidak, membuat Soo Ji merasa seperti anak kecil terus di hadapan sang Ibu. 

Seperti di salah satu scene dalam drama Off the Course, ketika ada biksu kecil yang menceritakan mengenai fasa hidup telur ayam hingga menjadi anak ayam dan ayam dewasa. Sang anak ayam harus melewati masa sulit keluar dari cangkang agar ketika ada kesulitan lain di luar sana, ia mampu melawan dengan tenaga yang dimilikinya ketika akan melepas cangkang.

Ada proses mematuk, proses sayap-sayap yang digerakkan, ternyata sang Ibu ayam membbiarkan hal itu terjadi tanpa membantu anak ayam, agar si anak ayam tumbuh menjadi ayam yang kuat.

"Sesekali membiarkan anak merasakan susahnya hidup, itu perlu."

Hidup bagaikan sebuah perjalanan.

Sepanjang drama Off the Course, hampir 80% drama diisi dengan perjalanan pencarian sang calon pengantin. Dan harus aku akui, sebuah perjalanan memang membutuhkan banyak kerjasama dan komunikasi yang baik. Jadi, seperti dalam hadits Rosululloh juga berkata bahwa "Jika kamu ingin mengenal baik seseorang, maka lakukanlah perjalanan bersamanya."

Dan benar saja, ketika Soo Ji dan sang Ibu melakukan perjalanan, banyak hal yang baru diketahui sang Ibu maupun Soo Ji. Pikiran Ibu dan anak ini menjadi sama-sama terbuka dalam menjalani sebuah hubungan. Dan tentu, menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya.

Terkadang melakukan hal baik saja, tidaklah cukup.

Ya, melakukan hal baik, bekerja keras dan penuh keyakinan juga tetap berdoa. Itu sih kunci dalam hidup yaa.. Tapi bagi Soo Ji yang ketika ia sekolah dengan rajinnya, namun apa yang dicita-citakan belum juga tercapai, ia terus saja mencoba hal-hal baru yang menurutku, so random. Karena gak fokus inilah membuat Soo Ji kesulitan dalam menggapai impian.

Dan ketika masa sulit inilah ia berkenalan dengan Sung Chan, seorang pria tanpa mimpi yang hidup sehari-hari hanya bersenang-senang. Kerja paruh waktu dan hasilnya untuk hidup hari ini. Rumah pun gak punya, dan ia hidup tanpa orangtua, sehingga benar-benar mengubah hidup Soo Ji yang tadinya penuh aturan dan rapih.

Heool~

Memang cinta mampu mengubah segalanya yaah...

Sekali pria kabur, maka ia akan kabur lagi.

Sung Chan yang kabur di hari pernikahannya sudah bisa menjadi ciri bahwa ia bukan lelaki sejati. Eh, kok jadi spoiler yaah...??

Intinya, jika ada masalah...dihadapi. Bukan malah lari dari kenyataan dan mencari pembenaran dengan apa yang diyakini. Karena belum tentu yang kita anggap benar, itu tidak menyakiti orang lain yang kita sayangi.

So,

Buat anak perempuan remaja atau yang beranjak menuju dewasa dan menetapkan pilihan, jangan hanya ia berwajah ganteng yaa.. Coba berbicara lebih dalam lagi mengenai rencana masa depan dan lihat keseharian calon pasangan kita. Karena masa depan membutuhkan kestabilan.

Ngobrolin masalah kestabilan, aku auto inget karakter An Jeong-ha dari drama Record of Youth.

Oke, sekian dulu review drama JTBC terbaru kali ini. Semoga menginspirasi.

즐거운 하루 보내세요~

Have a nice day.

with love,