Battle of Jangsari : Bukti Hubungan Korut Korsel Sejak Dulu

Bismillah,

Battle of Jangsari : Pahlawan yang Terlupakan - Hola sahabat lendyagasshi.

Akhir-akhir ini aku lagi demen banget ngecengin Korean movie. Dan kali ini, aku mau bahas Film based on true story. Film ini berdasarkan sejarah yang terjadi di Korea Selatan pada tanggal 14-15 September 1950 di Jangsari.

Filmografi 

Judul : Battle of Jangsari/ Jangsari : Forgotten Heroes

( Jangsari : Yitheojin Youngwoongdeul/ 장사리: 잊혀진 영웅들)

Director:  Kwak Kyung-Taek, Kim Tae-Hoon

Writer : Lee Man-Hee, Jung Tae-Won

Cast : 

Kim Myung-Min as Lee Myung-Joon

Minho as Choi Sung-Pil

Kim Sung-Cheol as Ki Ha-Ryun

 Megan Fox as Marguerite Higgins (American's Journalist)

Genre : War, based on true story

Runtime : 104 minutes

Rating : ⭐⭐⭐⭐/5

Apa itu Jangsari?

Jangsari adalah nama sebuah pantai di daerah Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Di sini merupakan tempat yang paling dekat dengan Korea Utara dan menjadi pertahanan pasukan Korea Utara saat menyerang Korea Selatan di Incheon. Pada saat perang saudara, Korea Utara menyerang Korea Selatan dan ingin mengambil alih daerah kekuasaan serta menjadikan Korea Selatan sebagai negara Komunis.

Karena Perang saudara Korut-Korsel ini dimulai sejak tahun 1950-1953, kedua negara ini sama-sama mencari sekutu. Korut yang ditunggangi oleh Rusia sedangkan Korsel dibantu oleh Amerika. 

Peta perbatasan Korut-Korsel

Korut berhasil memukul mundur pasukan Korsel ke Sungai Nokdong, wilayah paling selatan selama sebulan.

Untuk mengusir Korut, Korsel dibantu pasukan perang Amerika, dipimpin oleh Jenderal McArthur melakukan Operasi Pendaratan Incheon dan mengerahkan serangan pengalihan ke Wonsan, Jumunjin, Kunsan dan Jangsari. Sebuah kapal bernama Moonsan, membawa sebanyak 772 tentara pelajar menuju ke Jangsari sehari sebelum pendaratan Incheon.

Pejuang yang terlupakan

Sehari sebelum penyerangan ke Jangsari, kapal Wonsan membawa 772 tentara pelajar yang bahkan hanya 2 minggu menjalani latihan perang di Seoul. Tentara ini adalah tentara sukarela yang didaftarkan pihak keluarga agar bisa membantu negara di saat masa perang saudara Korut Korsel.

Sebenarnya, misi ini termasuk misi ilegal, karena menggunakan tentara pelajar (yang rata-rata masih di bawah umur, 17 tahun). Dipimpin oleh Kapten Lee Myung-Joon yang gagah berani, meski ia tah sedari awal bahwa ini misi yang mustahil untuk dimenangkan, karena dianggap misi bunuh diri. Tapi Kapten Lee Myung-Joon dengan lantang menyemangati prajuritnya,

"Apakah kalian bisa hidup tanpa ada negara?"

 "Bisakah keluargamu ada tanpa negara?"

dengan gagah, para prajurit pelajar ini pun menjawab, "Eopsemnidaaaa..." (tidak).

Saat yang mendebarkan pun tiba. Para tentara pelajar harus turun dari kapal dan langsung menghadapi pertempuran di garis pantai Jangsari. Detik-detik pendaratan kapan Wonsan tidak mulus. Mereka tidak bisa merapat ke garis pantai dan akibatnya kapal berhenti sangat jauh. Hal ini tentu beresiko sekali, karena pihak Korut ternyata sudah siap menembaki setiap tentara yang akan mendekat ke Pantai Jangsari.

Karena menggunakan kapal motor tidak bisa, maka...cara satu-satunya adalah dengan mengikatkan tali dari badan kapal ke daratan Jangsari. Maka, diutuslah para pengikat ini (sebanyak 3 orang) untuk membuka "jalan" bagi tentara lain. 

Choi Sung-Pil (diperankan oleh Choi Minho) adalah seorang tentara dari Korsel. Ia pemimpin tentara pelajar. Namun semua orang tau bahwa ia lahir dan besar di Korut. Ia baru saja pindah ke Korsel, sehingga banyak teman-teman tentaranya yang menaruh curiga.

**kisah aslinya,

Alasan Keluarga Choi Sung-Pil pindah ke Korsel adalah karena penganut agama kristen yang taat. Karena inilah keluarga Choi Sung-Pil pindah ke Korsel, karena ideologi Korut yang Atheis tidak mengijinkan rakyatnya untuk beribadah.

Ki Ha-Ryun (diperankan oleh Kim Sung-Cheol) adalah seorang pelajar yang gagah berani.

Sayangnya, ia terlalu bawel dan banyak berprasangka buruk terhadap kepemimpinan Choi Sung-Pil. Bisa dibilang, Ha-Ryun ini anaknya berjiwa kompetitif. Sehingga apapun yang ia lakukan, selalu gak mau kalah dengan Choi Sung-Pil. Baiknya hal seperti ini, ia sangat berdedikasi pada negara. Sehingga tidak memikirkan resiko yang terjadi pada dirinya. Buruknya, jiwa kompetitifnya ini membuat ia tidak percaya atas perintah pimpinan, malah cenderung bekerja sendiri. Padahal dalam sebuah tentara, perjuangan ini membutuhkan kerjasama dan kepercayaan terhadap rekan seperjuangan.

Ilfiltrasi pertama, tentara pelajar ini sukses. Meski tentu banyak korban berjatuhan saat akan memasuki Pantai Jangsari dan peperangan pun tak bisa terelakkan. Pasukan Korut sudah menanti dengan persenjataan yang super canggih. Bahkan mereka bisa menembakkan peluru dengan intensitas yang banyak karena menggunakan senapan mesin, juga bom dan meriam.

Namun karena jumlah tentara Korut yang tidak banyak dan strategi perang Korsel yang bagus, maka Pantai Jangsari bisa dikuasai. Fakta yang mengejutkan adalah tentara yang berjaga di garis pantai ini juga para pelajar Korsel yang diberi seragam tentara Korut.

Salah satu surat yang ditemukan di badan tentara panjaga.

Review Film Battle of Jangsari - Choi Sung-pil

Bu...

Ibu..

ini Sang Ho.

Saat aku berada di medan perang.

Tentara Korea Utara datang menyerang,

dan memaksa kita mengenakan seragam mereka,

dan membawa kita ke bagian paling depan.

Makanya aku tidak sempat berpamit kepada ibu.

Aku menembakkan ratusan peluru kepada saudara sebangsaku sendiri.

Berapa banyak dari mereka yang menderita akibat peluruku?

Saat ini, aku mengenakan seragam sekolahku di balik seragam Korea Utara.

Jika nanti aku bertemu dengan saudara sebangsaku, aku akan bilang kepada mereka aku bukan tentara Korea Utara, tapi seorang pelajar dari SMA Kyunggi.

Dengan begitu, mungkin mereka akan membiarkanku hidup.

Aku harap perang ini segera berakhir.

Aku sangat merindukan keluargaku.

Sedih sekali...rasanya membaca surat pelajar ini. Dan setelah keberhasilan perang Jangsari yang pertama, para tentara mengalami masalah berikutnya, yakni bertahan hidup. Para tentara harus makan dan minum dengan persediaan seadanya. Masalahnya adalah mereka bener-bener tidak memiliki pasokan makanan yang layak. Mau dilepeh, nanti mereka akan kelaparan, padahal perjuangan masih belum berakhir.... Tapi mau ditelan, asinnya luar biasa.

Dilematis sekali.

Hari berikutnya ada kabar bahwa tentara Korut akan menyerang, karena tahu Pantai Jangsari telah jatuh ke tangan Korsel. Strategi peperangan kembali harus dilakukan. Kapten Lee Myung-Joon yang cerdas meneliti melalui peta dan memasang berbagai ranjau bom yang masih mereka miliki. di terowongan yang kira-kira akan dilewati tank Korut. Meski tahu tank tidak akan bisa dilawan, tapi setidaknya akan menghambat perjalanan para pasukan tentara Korut.

Jumlah pasukan tentara Korsel tentu sangat tidak imbang dalam pertempuran ini. Harapannya adalah pertolongan dari Amerika (PBB) untuk menyelamatkan para tentara pelajar Korsel yang tersisa ini. Sembari menunggu pertolongan yang sudah dikabarkan melalui radio ke Pusat Pemerintahan, Kapten Lee Myung-Joon terus bertahan dan memberi semangat bagi anak buahnya.

Akankah tentara pelajar Korsel berhasil menghambat jatuhnya Incheon dan beberapa daerah lain di Korsel melalui Perang Jangsari ini?

Review Film Battle of Jangsari : Kapten Lee Myung-joon

Kelebihan Film Battle of Jangsari :

Film perang yang hangat

Meski banyak scene perang, gebuk-gebukan, tembak-tembakan, tapi...ada sisi sentimentil yang disentuh oleh penulis. Terutama fakta bahwa Choi Sung-pil adalah seorang seseorang yang asli dari Korut namun ikut membela Korsel. Ia telah menghilangkan logat Korutnya dan sudah sangat fasih berbahasa Korsel.

Scene paling gak bisa dilupakan adalah ketika Choi Sung-pil bertemu lagi dengan saudaranya yang masih di Korut. Ia bahkan harus rela saudaranya tersebut ditembak oleh Ha-ryun. Karena saat perang, kalau gak kamu yang mati dibunuh, ya kamu-lah yang membunuh.

**tragis!

Ada kisah cinta

Meski gak digambarkan secara berlebihan, tersirat ada kisah cinta di antara tentara. Karena salah satu tentara adalah perempuan yang menyamar sebagai laki-laki. Ia melakukan ini karena kembarannya (yang laki-laki) adalah putra satu-satunya yang bisa diandalkan di keluarga besar. Karena harus mengirimkan anggota keluarga untuk masuk militer, makanya si anak gadis ini menyamar sebagai laki-laki.

**mirip Mulan yaa??

Menggunakan alur maju

Ada kisah penggambaran para pemainnya dengan jelas. Sehingga pentonton tidak perlu mikir saat menonton Film Battle of Jangsari.

Pemilihan aktor yang pas

Di sini ada banyak aktor yang aku rasa pas banget mainin karakter mereka. Dari mulai para tentara remaja yang dipimpin oleh Minho Shinee sampai Ha-ryun sang provokator dan tentara gendut yang kuat tapi doyan banget makan. Sungguh melihat film perjuangan yang mengiris hati....

Bagi yang sedang mengikuti drama Do Do Sol Sol La La Do, di sini ada Lee Jae-wook juga loo..sebagai tentara pelajar. 

Yang paling keren, terlibatnya Megan Fox, artis Hollywood sebagai wartawan Amerika yang jujur menceritakan kisah nyata peperangan saudara di Korsel ini. Aktingnya?
Gak perlu diragukan lagi. Terbaik!

Fredoom of speech.

Kekurangan Film Battle of Jangsari :

Informasi sejarah yang diberikan selama film, aku rasa kurang banyak. Sehingga saat selesai menonton, aku mencari lagi informasi mengenai kejadian sesungguhnya Battle of Jangsari pada tahun 1950.

Learning Point Film Battle of Jangsari :

Perbanyak bersyukur

Bahwa kita dilahirkan di era yang aman saat sekarang ini.

Jangan pernah menyia-nyiakan makanan

Ingat zaman susah, saat perang...mau makan juga sulit sekali. Heuheuu~

Kerjasama

Asiknya menonton film perang itu menurutku, kita jadi belajar ilmu komunikasi dan kerjasama. Tiap orang tentu punya masing-masing latar belakang. Dengan mengenali secara personal, kita bisa berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dalam sebuah tim.

Strategi

Selain kerjasama yang baik, pemimpin yang baik juga diharuskan memiliki otak dan feeling yang cerdas. Ia bisa mengambil keputusan dengan cepat dan taktis. Karena ketika salah mengambil keputusan, yang menjadi korban adalah anak buahnya.

Menurut apa kata pimpinan

Sebagai prajurit, menurut kata atasan adalah hal yang terbaik. Karena tentu berbagai pertimbangan sehingga pimpinan mengambil langkah tersebut.

Jangan pernah putus harapan

Walau tahu sedari awal bahwa Operasi Jangsari ini akan gagal karena bukan hanya jumlah tentara Korsel yang sedikit, juga tentara yang masih pelajar, namun berkat percaya dan yakin akan Tuhan dan  selalu berusaha dengan sunguh-sungguh, Perang Jangsari ini akhirnya meraih kesuksesan.

Berbeda feeling ketika menonton Film Battle of Jangsari dengan The Battleship Island. Salah satunya karena beda zaman kali yaa... dan berbeda jenis peperangan. Kalau The Battleship Island kan... saat itu Korea melawan Jepang, sedangkan Battle of Jangsari adalah perang saudara.

Kalau melihat Korsel yang juga ada beberapa pulau dan salah satu yang terkenal adalah Pulau Jeju. Sedangkan di Indonesia, ada Pulau Pramuka yang juga bisa dijadikan destinasi wisata terbaik di Indonesia.

Hal yang baru aku ketahui juga setelah membaca beberapa literatur bahwa endingnya...Operasi Jangsari ini ditutup oleh Pemerintahan Korea. Baru terkuak setelah beberapa tahun kemudian dan Kapten Lee Myung-joon dijatuhi hukuman mati karena melanggar aturan perang, yakni membawa anak-anak usia sekolah. Namun, usaha Kapten Lee Myung-joon untuk memberikan nomer seri militer kepada anak buahnya yang turut berperang di Operasi Jangsari, dikabulkan. Sehingga Operasi Jangsari disebut dengan Pahlawan yang Terlupakan.

Dedikasi pembuatan Film Battle of Jangsari sungguh merupakan penghormatan tertinggi bagi para keluarga yang anak-anaknya gugur di medan perang. Para tentara pelajar yang mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi negara.

안녕히 가세요~

annyeonghi-gaseyo

With love,