Tur Virtual : 5 Museum Kemerdekaan di Jakarta
Bismillah,
Mobil sehari-hari Presiden RI 1 : Sedan Chrysler Crown Imperial berwarna hitam.
Yang menjadi sejarah saat terjadi Peristiwa Cikini pada masa itu karena terjadi penembakan presiden saat sedang mengantarkan Ibu Megawati sekolah di Percik, daerah Cikini.
With love,
Selamat pagi, sahabat lendyagasshi.
Alhamdulillah yaa...pagi yang cerah ini, kita bisa menikmati indahnya suasana damai, nyaman dan tenang. Merasakan semilir angin, kadang juga suasana mendung dan gerimis paris di Kota Bandung yang syahdu. Sapaan para tetangga sambil menyapu halaman depan rumah masing-masing, anak-anak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh, para suami juga bisa berangkat kerja dengan tenang. Kenyamanan ini terjadi karena Allah mengijinkan Indonesia merdeka.
Related Post :
Kebayang gak..?
Gimana suasana Indonesia saat belum merdeka?
Kekhawatiran di mana-mana, belum lagi kemiskinan dan ketidakadilan perlakuan hukum antara kaum pribumi, priyayi dan penjajah. Waah...kayanya aku gak bisa bayangin deeh...
Untuk bisa mengenang jasa para pahlawan yang berjasa saat Kemerdekaan Republik Indonesia, alhamdulillah...aku kemarin terpilih menjadi salah satu pemenang hadiah 17-an Tur Virtual ke 5 Museum Kemerdekaan Republik Indonesia.
Capek?
Enggak doonk...kan tur virtual, tinggal duduk dan perhatiin layar laptop. Ada tour guide keshayangan kita dari Wisata Kreatif Jakarta, kak Ira Latief, yang menceritakan semua lokasi - 5 museum kemerdekaan yang menjadi saksi sejarah negara Republik Indonesia.
Lokasi 1 ● Museum Sumpah Pemuda
Sebenarnya, museum ini dulunya adalah sebuah kos-kosan para pemuda STOVIA yang sedang bersekolah di Batavia. Para pemuda di sini selalu mengadakan diskusi dan akhirnya, pada tanggal 28 Oktober 1928 tercetuslah Sumpah Pemuda, yang berisi :
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dan di sinilah pulalah lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan oleh Wage Rudolf Supratman, seseorang wartawan yang juga pintar mencipta lagu. Namun sayangnya, beliau meninggal sebelum Indonesia merdeka, yakni tanggal 17 Agustus 1938, tepat 7 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Dan gubahannya tidak hanya Indonesia Raya, ada banyak sekali lagu ciptaan WR. Supratman lainnya, diantaranya adalah lagu Ibu Kita Kartini, Bendera Merah Putih, Matahari Terbit, Di Timur Matahari, dan masih banyak lagi.
❝Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya toh sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti Merdeka!❞
– W.R. Supratman
Di museum Sumpah Pemuda ini terdapat diorama dan replika para pemuda saat merumuskan naskah Sumpah Pemuda.
Alamat Museum Sumpah Pemuda
Gedung Kramat 106, Jakarta Pusat
Jam Operasional :
Selasa - Minggu: 08:00 s/d 16:00
Jumat: 08:00 s/d 16:30
Hari Senin/Libur Besar Tutup
Tiket :
Dewasa IDR 2K
Anak-anak IDR 1K
Pengunjung Asing IDR 10K
Lokasi 2 ● Gedung Pancasila
Gedung Pancasila ini mewah banget ya... karena sampai saat ini masih difungsikan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri. Gedung ini yang menjadi saksi sejarah Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya mengenai Dasar Negara Republik Indonesia tanpa teks selama kurang lebih 1 jam di hadapan Jepang dan para anggota BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan).
Rekomedasi Film :
Pantja Sila - Cita-cita & Realita
Dasar negara ini yang saat ini kita kenal sebagai Pancasila. Dan di gedung ini juga dilahirkan UUD 1945 dan Piagam Jakarta.
Karena sampai saat ini gedung megah ini masih digunakan, maka Gedung Pancasila hanya bisa dibuka ketika ada acara open house, setahun sekali. Kapan waktunya? Nanti aku tanya blogger keshayangan, kak Indah (https://www.indahnuria.com) dulu yaa... Beliau bekerja di Kementerian Luar Negeri dan sempat bikin vlog Tur Gedung Pancasila tahun lalu.
Alamat Gedung Pancasila
Jalan Pejambon 6, Jakarta Pusat
Lokasi 3 ● Gedung Joang 45
Gedung ini mewah pada zamannya. Sebelumnya, Gedung Joang ini adalah sebuah hotel milik pasangan Belanda, LC Schomper dan AM Bruyn. Namun, saat Belanda kalah dan Jepang kemudian menduduki Batavia, maka hotel mewah ini turut menjadi aset sitaan Jepang. Dan oleh pemuda Indonesia diminta untuk menjadi asrama pemuda Indonesia yang saat itu sedang bersekolah di Batavia. Karena Jepang dalam kondisi baru menduduki Indonesia, maka diijinkanlah tanpa tahu bahwa sebenarnya asrama ini difungsikan oleh para pemuda untuk melakukan sebuah pergerakan dari sebuah pemikiran strategi untuk merebut kemerdekaan dari kekuasaan Jepang.
Namanya pun bukan Hotel Schomper lagi, melainkan Gedung Menteng 31. Karena memang gedung ini beralamat di jalan yang sama dengan nama gedung ini.
Di sini, para pemuda seperti Sukarni, Wikana, Khairul Saleh, dan Aidit aktif melakukan gerakan visioner. Hingga saat gedung ini direbut kembali oleh Jepang dan dijadikan markas PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat), tidak menyurutkan semangat para pemuda untuk merebut kemerdekaan. Dan pemuda-pemuda inilah yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, yang sempat diwarnai dengan penculikan ke Rengasdengklok.
Di Gedung Joang 45 ini terdapat berbagai macam koleksi foto keadaan gedung ini dari tahun ke tahun, juga sejumlah lukisan mengenai proklamasi kemerdekaan dan patung-patung pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
Alamat Gedung Joang 45
Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng,
Jakarta Pusat.
Tiket : IDR 2K
Yang unik, di museum ini juga dipamerkan mobil pertama yang digunakan Presiden Soekarno saat menjabat menjadi Presiden dan mobil wakil presiden pertama, Mohammad Hatta. Dan mobil legendaris ini masih bisa digunakan sampai sekarang. Kalau penasaran ingin melihat, bisa datang ke museum ini saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Maka mobil ini akan tampak berjalan-jalan di pawai Kemerdekaan.
Mobil Presiden RI 1 : Sedan limosin merek Buick pabrikan Buick Motor Division Amerika Serikat (1939)
Mobil Wakil Presiden RI 2 : Sedan DeSoto Cabriolet keluaran tahun 1938
Mobil sehari-hari Presiden RI 1 : Sedan Chrysler Crown Imperial berwarna hitam.
Yang menjadi sejarah saat terjadi Peristiwa Cikini pada masa itu karena terjadi penembakan presiden saat sedang mengantarkan Ibu Megawati sekolah di Percik, daerah Cikini.
Lokasi 4 ● Museum Naskah Proklamasi
Bangunan ini terbilang bersejarah karena menjadi saksi ketiga tokoh perintis Proklamasi Republik Indonesia yakni Soekarno-Hatta dan Ahmad Soebardjo. Ahmad Soebardjo yang pada masa Pemerintahan Soekarno menjadi Menteri Luar Negeri pertama di Indonesia ini sungguh memerankan tokoh penting dalam peristiwa perumusan naskah proklamasi, meski tidak ikut menandatangi naskah tersebut.
Pemilik rumah ini adalah seorang penghubung antara Tentara Laut Jepang dan Tentara Angkatan Darat Jepang yaitu Laksmana Muda Tadashi Maeda. Di sini juga naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik dari Rusia.
Semua diorama, foto dan patung reka kejadian saat proklamasi tergambar kuat di setiap ruangan dalam rumah ini. Sehingga saat berkunjung, semua orang bisa turut ikut merasakan tegangnya kejadian saat itu.
Di belakang rumah Laksmana Maeda ini juga terdapat sebuah bangker rahasia yang digunakan untuk menyimpan dokumen dan naskah, karena saat itu keadaan Indonesia sedang genting dan bergejolak.
Alamat Museum Naskah Proklamasi
Jl. Imam Bonjol No.1 Menteng, Jakarta Pusat
Jam Operasional :
Selasa - Minggu: 08:00 s/d 16:00
Jumat: 08:00 s/d 16:30
Hari Senin/Libur Besar Tutup
Tiket :
Dewasa IDR 2K
Anak-anak IDR 1K
Pengunjung Asing IDR 10K
Lokasi 5 ● Monumen Proklamasi
Dulunya, sebelum ada Monumen Proklamasi ini terdapat sebuah rumah yang merupakan rumah kediaman Soekarno dan keluarganya bersama Ibu Fatmawati. Pembacaan teks Proklamasi dilakukan di halaman depan rumah Soekarno karena suasana saat itu sedang tidak menentu. Jepang ingin merekalah yang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sedangkan Indonesia berhak atas kemerdekaannya sendiri.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 45
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Setelah pembacaan naskah Proklamasi tersebut, dilangsungkan pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati. Kejadian berikutnya adalah penyiaran di radio-radio dengan frekuensi terbatas di Jawa dan beberapa hari kemudian baru siaran bisa diterima di luar Jawa.
Namun sayangnya, rumah kediaman Soekarno kini telah dihancurkan. Dan untuk tetap mengenang kejadian Proklamasi, maka dibangunlah Monumen Proklamasi satu tahun setelah kejadian Proklamasi tersebut. Sempat mengalami renovasi di masa Soeharto dan hingga kini, kita bisa mengunjungi Monumen ini di Jakarta.
Alamat Monumen Proklamasi
Jalan Prokklamasi Nomor 10, Menteng,
Jakarta Pusat
Sebelum bernama Jalan Proklamasi, rumah kediaman Soekarno ini berada di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta Pusat.
Seruu yaa...
Karena ikutan tur-virtual ini, aku jadi semakin semangat menonton film perjuangan dan membaca beberapa literasi mengenai tokoh-tokoh Pahlawan Indonesia.
Terimakasih komunitas ISB yang sudah bekerjasama dengan Wisata Kreatif Jakarta dan Kinokuniya book. Buat sahabat lendyagasshi yang tertarik, bisa juga ikutan tur-virtual ini dengan melihat jadwal tur di IG @wisatakreatifjakarta dan membaca buku literatur sejarah, bisa membeli di IG @kinokuniya_id.
Merdeka❗
만세❗
Dirgahayu Republik Indonesia ke 75 tahun
With love,
Tur virtual wisata seperti ini memang sangat menarik untuk dilakukan pas dimasa pandemi kaya skrang yaa mbaa
ReplyDeleteTur virtual wisata seperti ini memang sangat menarik untuk dilakukan pas dimasa pandemi kaya skrang yaa mbaa
ReplyDeleteSalut banget sama ide acara tur virtualnyaaa inii, keren deh ISB. Berasa flash back di bawa ke jaman pelajaran PSPB ato sejarah dan jiwa nasionalisme mendadak meronta ronta Leeeen.
ReplyDeletewalaupun sedang pandemi tetap bisa ya teh ikutan virtual tour gini, seru banget deh ini lihat tour museumnya.
DeleteKreatif ya tetap bisa kunjungan walaupun secara virtual. Malah makin asyik gini bisa khusyuk ikuti petunjuk di museum. Semoga pandemi segera usai jadi bisa ke museum lagi. Terakhir ajak anak-anak ke Museum Tugu Pahlawan pertengahan tahun lalu.
ReplyDeleteTernyata dampak pademi bikin makin kreatif ya mba. Ga kebayang aja ada virtual tour. Dan ku pikir ga akan menarik, ternyata seru juga..
ReplyDeleteKelima museum itu dah saya kunjungi. Dan memang nuansa perjuangannya berasa banget. Tapi juga ngeri2 sedep ya masuk museum2 itu. Hawanya beda.
ReplyDeleteTur wisata virtual ini paling cocok dilakukan saat pandemi begini ya mba'.
ReplyDeleteSering ke Jakarta, tapi belum pernah ke museum2 ini, gk ngeh juga sama keberadaannya 😅. Kalau anak2 udah agak gedean kayaknya perlu diajak tur museum2 ini deh, buat menumbuhkan jiwa nasionalisme mereka.
ReplyDeleteWeleh deleehh, super duper kreatifff dan pastinya menyenangkan, full edukasi juga karena diampu oleh sosok yg paham bgt tentang museum dan wisata
ReplyDeleteTwo thumbs UP!
dari 5 museum yang teteh kunjungi secara virtual, udah pernah aku datengin secara langsung masa SD, SMP, SMA teh.. sekarang mungkin berbeda jauh ya, lebih keren
ReplyDeletePerasaan teh udah ngasih komentar di blog ini, tapikoq belum muncul ya. Mungkin dimoderasi. Tapi gakpapalah walaupun dobel. First of all SELAMET YA UNTUK KEMENANGAN MERAIH JAWARA di lomba ini. Salut euy sama Lendy, selain jago mereview DRAKOR juga ciamik merangkum tentang 5 (lima) Museun bersejarah. Bunda sampe usia 81 ini belum menjejakkan kaki di semua museum itu. Maklum ketika remaja zaman susah-susahnya, hehe...
ReplyDeletepertama kali berkunjung ke museum itu kelas 3 SD ke museum sasmita loka, museum kejadian g30s pki karena itu rumahnya ahmad yani
ReplyDeleteKalau keliling 5 museum secara fisik, kemungkinan kita akan cepat bosan selain capek ya Mbak. Nah seru nih kalau lewat media virtual. Pengetahun kita tentang museum kemerdekaan bertamah, kitanya tak harus naik turun bus atau mobil :)
ReplyDeleteaku udah ke sini semuaaa mba..langsung hehehe. Of course sebelum pandemi jadi bisa agak lebih bebas. tur virtual memang oke yaaaa
ReplyDeleteAkuu ada yang beloooom, udah lama banget lagian kesinii tuuhhh..
DeletePengen mengulangi atuuh..
Sebaliknya, belum ada satu pun yang kukunjungi ihiks. aturan kemarin ikut tur virtualnya yaaa...biar pernah (meskipun secara virtual ^-^)
Deleteaihh keren Mbak Indah mah~
Deletesaya malah belum pernah mengunjungi satu pun.. ke Jakarta juga baru dua kali dan diam di rumah saudara aja wkwkwkw
Aku belum semua niiih... Semoga aja kapan-kapan ada lagi ya virtual tur dengan destinasi museum gini. Biar bisa ikutan dan makin memahami sejarah bangsa kita.
Deleteaku paling suka main ke museum teh, seru, banyak ilmu yang bisa di serap, karena pelajaran fav aku sejarah hahahaa makanya aku suka drakor yang menceritakan masa lalu korea, kayak hwarang, secret heart ryeo dan sebangsanya :)
ReplyDeleteBtw ajak anak2 seru kayaknya teh 😁 sekalian nambah2 ilmu kan ya hahaha
DeleteJadi kangen tour keliling Jakarta deh, soalnya aku terakhir tuh bulan Januari 2020 masih main ke museum sama teman-teman fotografi.
ReplyDeleteGedung Pancasila itu kantor Kementerian Luar Negeri ya? Kantornya Mbak Indah dong ya?
ReplyDeleteWah menarik sekali tur virtualnya, Mbak Lendy.
Meski sedang masa pandemi, tetap bisa menambah wawasan traveling dengan tur virtual ini ya mbak. Saya belum pernah ke museum-museum di atas nih
ReplyDeleteIsssh aku seneng nih kalo datangin museum2 bersejarah gini. Nyesel ga tau ttg virtual tripnyaaa. Aku mau follow mereka biar tau jdwalnya ah mba.
ReplyDeleteAku paling suka kalo ke museum itu, ada guide yg menjelaskan, Krn biar gimana kdg kita lupa dan ga tau juga ttg sejarah yg pernah terjadi .Makanya kalo ke museum tp guidenya ga ada, rasanya lgs males.
Seru ya bisa ikutan tur virtual gini, mana pemandunya Mb Ira Latief yaa.. asyiikkk.. Kebetulan aku penyuka museum nih bakalan seneng diajakin misal suatu saat ada lagi.
ReplyDeletewah jadi pengen ikutan tour virtualnya karena belom pernah ke sana sama sekali, eh wajib tahu dan didatangin kalau udah amanm, karena belum semua didatangin
ReplyDeleteseru juga nih tur virtual ke museum.serasa nonton film perjuangan tanpa adegan dan dialog
ReplyDeleteSedih aku belum semua kunjungi tempat bersejarah itu. Hehe semoga bukan hanya tur virtual lain waktu bisa kunjungi beneran
ReplyDeleteHaha sama aja aku juga belum, eh tapi aku pernah sih lewat depannya. Udah menyusun rencana mau masuk ajak keluarga eh pandemi, nasib haha :P
Deleteharganya lumayan murah juga ya mba hanya 35K saja kita sudah bisa menikmati tour 5 museum, sementara pengalaman dan pengetahuannya pasti banyak, mau nyobain ah
ReplyDeleteYa ampun, baru satu yang kukunjungi dari list ini, Museum Nasional Proklamasi...yang lain belum huhuhu
ReplyDeleteSoalnya sering nyepelein, anak-anak sudah ke sana sama rombongan sekolah jadi ga perlu ke sana lagi emaknya hihi
Keren nih wisata virtual begini bisa jadi obat hati ga bisa jalan-jalan selama pandemi
Aku pengen ikutan lagi wisata virtual seperti ini, mbaa. Hiks belum kesampaian. Moga bisa ikutan next time yaa
ReplyDeleteWah, seru juga ya ikutan tur virtual. Dapet pengalaman baru. Dari kelima museum, aku belum pernah kesini mbk.. Semoga suatu saat bisa jalan jalan kelima museum ini
ReplyDeleteDan diantara semuanya.. Enggak satupun pernah aku kunjungi. Ya ampun ngenes jg ya aku ini. Ahahaha. Dan tur virtualnya pun baru tau dr sini aku. Makin ngerasa ketinggalan. Hihi
ReplyDeleteIdenya keren banget ya mbak, dimasa pandemi seperti ini dengan cara tur virtual bisa ngobatin rasa kangen jalan-jalan ke museum, semoga pandemi segera berlalu biar bisa tur secara langsung
ReplyDeleteSuka banget main2 ke gedung lawas seperti itu. Sekarang makin banyak ya mbak yang bikin acara tur virtual seperti itu, jd sedikit mengobati kerinduan utk jalan2 ke gedung2 kek gtu
ReplyDeleteAsyik banget nih, menambah wawasan tapi bisa sambil rebahan di rumah, hihihi...
ReplyDeletePengen ngajak anak-anak ikut tur virtual ini ah, makasih ya infonya :)
DeleteSeru banget Mba Tur Virtual-nya, banyak pembelajaran juga ya, bagus juga nih skalian ajakin Anak untuk pengetahuan ttg Sejarah. Aku pengen banget ikutan kemarin itu, sayangnya bentrok dengan jadwal RS, semoga next time bisa ikutan juga. Amiiin.
ReplyDeleteWah, if we are get time to visit Jakarta again. I wanna prepare to visit this place too
ReplyDeleteYang saya belum lakukan di Jakarta yaitu mengunjungi museum-museumnya. Dulu cuma keinginan doang tanpa usaha untuk berangkat. Sekarang udah nggak di Jakarta lagi eh malah menggebu-gebu pengen ke sana.
ReplyDeleteKalo liat gedung museum tuh selalu takjub sih sama nuansa kuno dengan ciri khas arsitektur Belanda dan masih berdiri kokoh hingga kini.
ReplyDeleteseru banget nih virtual kunjangan ke museum. bisa lihat museum di luar kota, jadi lebih kenal sama sejarah kita.
ReplyDeleteMasyaallah saya jadi berasa lagi tur ke museum juga hehehe, di jakarta ya museumnya. Dulu saya hanya pernah ke museum yang lubang buaya aja hehehe itupun tur sekolah
ReplyDeleteTiket museum nya ternyata murah-murah ya. Kemarin aku tau event ini, sayang pas ga sempat ikut
ReplyDeleteAku payah banget deh ih. Gak tahu banyak soal museum kemerdekaan di Jakarta. Cuma tahu Museum Proklamasi aja. Anak-anakku yang malah tahu. Bareng sekolahnya mereka pernah ke tiap mueseum itu. Ibu macam apa aku? Hehehehe.
ReplyDeleteWaaaahhh... Kereeen banget sih ini. Kreatif dan inovatif banget, biar ga bosen di rumah doang bisa diisi dengan aktifitas jalan-jalan.
ReplyDeleteJaman masih kuliah di Jakarta sering banget tour ke beberapa Museum mbak apalagi ada komunitas Museum. Senang banget jadi ingat tempat-tempat ini.
ReplyDeleteSekarang lagi booming tur virtual. Aku belum berani ajak Vito ke luar buat kemana-mana. Kayaknya alternatifnya dengan tur virtual kayak gini. Makasih loh mba Lendy, aku dapet inspirasi nih hehehe.
ReplyDeleteKetinggalan virtual tour ke 5 tempat bersejarah ini. Kalau ke sana sendiri kurang lengkap karena ga ada guide. Cuma baca-baca aja. Enakan gini sih ada tour guide yang menjelaskan dengan rinci
ReplyDeleteih asik banget nih, waluapun masih di rumah aja tetep bisa virtual tour yaa, seru banget deh kayanya niiih, kapan kapan jadi pengen ikutan kegiatan kaya gini
ReplyDeleteWaah..seru ya mba ikut tour virtual ke 5 tempat bersejarah ini. Aku pengen juga nih..
ReplyDeleteTour virtual depan laptop. Seru habis pastinya Mbak. Secara kita gak perlu berkeringat menyisir 5 museum sekaligus. Duduk manis sambil dijelasin, kan lebih asyik. Nah kalau pandemi sudah berlalu tinggal eksekusi datang ke tempat nya dengan modal pengetahuan yang sudah didapat saat tour virtual
ReplyDeleteSeru banget, aku yang dekat Jakarta belum pernah masuk semua Museum nya hehe, setelah Corona usai wajib banget nih kunjungi museum terdekat ��
ReplyDeleteMasa pandemi bukan halangan buat kita keliling ke tempat2 bersejarah ya teh, kan bisa secara virtual, hehe...
ReplyDeleteDi antara tempat yang dikunjungi di atas, saya udah pernah ke Gedung Pancasila, tahun 1985, walopun cuman foto doank di depannya, dan ke Monumen Proklamasi di tahun 2001.
harga masuk ke museum murah-murah ya mba, aku ketinggalan tur virtual seruu juga ini bisa lihat museum dengan virtual
ReplyDeleteAku salah fokus deh sama tiket masuknya yang mura bangettt. Gak rugi ajak anak main ke sininya. Belajar sejarah dengan cara mengasyikkn
ReplyDeletenanti aku ajak anakku ikuta tur virtual museum deh, mereka suka berkunjung ke museum soalnya tapi belum semua musem dikunjungi nih
ReplyDeleteJadi malah bisa "kemana-mana" tanpa capek secara fisik ya Mbak, soalnya ada tur virtual ini. Makasi rekomendasi dan infonya ya Mbak Lendy....
ReplyDeleteSeruuu ya Mbak, bisa ikut tur virtual gini, jadi makin tahu sejarah dan berasa jalan-jalan ya. Semangat kemerdekaan makin berkobar nih :)
ReplyDeleteBaca cerita perjalanan Museum Sumpah Pemuda jadi ingat dengan Rumah HOS Cokroaminoto di Surabaya yang merupakan kos/kosannya Soekarno beserta Dr. Soetomo yang mendirikan Budi Oetomo. Pemuda berani pada masanya yang ingin Indonesia merdeka.
ReplyDeleteTernyata asik juga ya ikut jalan-jalan virtual, jadi tau cerita sejarahnya
Asyik banget tur virtual nya kak.. yang bikin saya haru tentang Wage Rudolf Supratman. Beneran sedih ngebayangin beliau pergi ketika pengen banget liat Indonesia merdeka..
ReplyDeleteDari ke lima tempat di atas belum ada satupun yang aku kunjungi.
ReplyDeleteUntung deh mampir di sini, jadi tercerahkan dengan 5 museum kemerdekaan.
Jadi, pas bolang virtual kemarin, apakah mba pakai kostum merah putih juga?
Kalo dilihat-lihat, harga tiketnya murah banget ya. Tapi kenapa banyak orang nggak tertarik untuk datang ke museum. Hanya orang-orang yang bener2 pecinta sejarah yang suka datang ke museum
ReplyDeletehmm sedih deh, ternyata banyak tempat yang belum aku kunjungi. makasi loh teh infonya, jadi tau nih mau pergi kemana after pandemi usai ini hehe
ReplyDeleteAsyik nih saya suka belajar sejarah. Walaupun gk bisa datang langsung ke Jakarta tapi seakan akan sudah berkeliling di museum museumnya lewat virtual
ReplyDeleteBuat saya yang udah 1 dekade merantau, tapi belom menjelajah museum Jakarta itu rasanya sedih bener.
ReplyDeleteMakasih kak,
Jadi bisa merasakan virtual tour.
Sambil kusimpan detail infonya, bisa kelar sehari gak ya mengunjungi semua museum ini?
Selalu terasa nostalgianya kalau saya melihat Monumen Proklamasi. Dulu, SD dan SMP saya di dekat sana.
ReplyDeleteMonumen Proklamasi tempat bermain saya dengan teman-teman SD. Tinggal ngegelundung juga udah sampai hahaha. Kenangan banget deh pokoknya.
Kalau SMP, meskipun juga dekat tapi mainnya udah lain. Udah mulai suka ngemal :D
The last virtual tour that I joined was the one about Paris France. It was fun indeed and I do love museums as well
ReplyDeletePagi Eoni ...
ReplyDeleteAku belum pernah ngerasain tur virtual hiks kudet banget ya
ajak ajak kalau ada Eoni, penasaran bagaimana rasanya
sy pernah sekali ke Museum Proklamasi dan sesaat berada di sana bisa membayangkan kondisi saat penyusunan teks proklamasi itu dan pastinya ada satu orang jepang yang sangat berjasa untuk Indonesia, ia adalah laksamana maeda
ReplyDeleteWaktu di Jakarta suka banget menjelajahi tempat bersejarah ini mbak dan kangen masa-masa berpetualang. Btw kalau virtual gini makin seru dan berasa jalan langsung ke tempatnya.
ReplyDeleteAduh, aku kangen banget ke museum-museum. KArena kalau gak pandemi suka bawa anak-anak ke museum-museum di Jakarta, ngebolang dari pagi hingga malam
ReplyDeleteWisata sejarah baik live ataupun virtual tetap menyentuh rasa nasionalisme kita ya mbak, kreatif deh idenya.👍
ReplyDeleteTiket masuk ke Museum murah banget, tapi kadang jarang tamunya. Aku pernah datang ke Museum Naskah Proklamasi. Tour guide-nya ngejelasin rinci ada kejadian apa saja di tiap ruangan.
ReplyDeletewah serunyaaaa, di masa pandemi ginu tetep bisa jalan jalan walaupun cuma secara virtual aja yaaaa.. keren!
ReplyDeletebaca ini aku jadi penasaran dengan tour virtual. Kepengen ikutan deh kayak gimana. Seru juga ya tour virtual dari museum ke museum. Bareng anak juga kayaknya seru.
ReplyDeleteWah seru ya teh ikut tur virtual seperti ini..
ReplyDeleteIni wisata gaya baru yaaa
Seneng banget yaaa kak bisa mengunjungi kelima museum itu meskipun lewat virtual saja saat ini. Kebetulan aku belum pernah mengunjungi kelimanya, hiks. Semoga next time bisa kesana
ReplyDeleteAku kelewatan tur bareng ISB nih. Ternyata masih ada jadwalnya di IG wisata kreatif Jakarta ya. Aku kepoin dulu, ah
ReplyDeleteBerasa ikutan tour beneran lengkap banget informasi nya. Kapan-kapan harus coba im tour museum beneran nih
ReplyDeleteSeru banget ikutan tur virtual ke museum museum. Kadang kalau ga gini, ga akan bisa pergi sendiri ya hehehe. Maklum kita di luar kota wkwk
ReplyDeleteseru banget ikutan tur secara virtual kayak gini. berasa kayak lagi beneran ikut tur.
ReplyDelete