Amankah ke Dokter Gigi Saat Pandemi?
Bismillah,
**Aturan diatas dibuat demi keselamatan kita bersama (dokter, perawat, antar pasien)
-berdasarkan arahan dari Drg. Benedicta Diah.
Ada yang pernah dikasih tutup gini gak pas treatment gigi?
Hihi...aku bangga banget yaak...pernah diginiin. Rasanya ternyata gak sakit looh... Memang ada kaya penjepitnya gituloo...biar nempel dan menutup sempurna di mulut.
Rubber Dam Dental.
Ini nama treatmentnya.
Selain di klinik pribadi, beliau juga praktek di
With love,
Aww...aww...awww!
Tersiksa banget gak siih...sahabat lendyagasshi kalau sedang sakit gigi melanda?
Aku nii...hobi banget sakit gigi.
**sakit kok dijadiin hobi, heuheuu~
Karena sakit gigi ini sudah aku alami sejak aku kecil. Dan sepanjang perjalanan hidupku, aku termasuk yang jarang dirawat karena sakit, kecuali saat melahirkan yaa... Tapi kalau sakit gigi, aku termasuk sering. Pengin marah kalau sakit gigi sudah melanda.
Bener deeh...
Jangan pilih sakit gigi atau sakit hati. Itu gak bener, guys...
Yang namanya sakit, sama-sama gak enak. Even itu adalah gigi.
Dan sakit gigiku kali ini karena pandemi jadi tertahan berminggu-minggu. Asalkan sakit, aku tahan dengan gak ngomong, hanya pakai kode ke suami dan anak-anak.
Mereka ngerti?
Yaa...gitu deeh... Kalau lagi aleman, tetep aja pada nempel mama. Dan mama tetep gak bisa cuti masak kan ya... Jadi aktivitas sehari-hari, tetap aku lakukan. Efeknya apa?
Badanku jadi panas dingin dan pusing (dunia seakan berputaarrr).
Aku tipikal Mama manjyah siih...sebenarnya. Pokoknya kalau sudah lelah, aku gak akan paksain badanku untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga. Nanti setelah kuat lagi, baru aku kerjain. Eee...syukur-syukur kalau ada yang bantu.
**suami dan anak-anak sholihaa...help!
Relate Post :
Tapi yaa...karena sudah New Normal, suami gak bisa selalu ada di sisi (iih...bahasa apaan siih??) dan anak-anak hanya mampu mengerjakan pekerjaan yang sesuai usianya (cuci piring, angkat jemuran, jemur baju, kasih makan kucing).
Jadi satu-satunya kalau gigi sudah mulai terasa nyut-nyutan gak tertolong adalaaah......
Ke dokter gigi langganan.
Kenapa mesti ke dokter gigi langganan, gimana kalau ke klinik lalu ke poli gigi?
Boleh-boleh aja siih...asalkan betah nunggu karena antri (dan ini beresiko karena campur sama beberapa orang lain) dan sudah biasa ke klinik tersebut (jadi punya riwayat kesehatan/medical record).
Jadi saat sakit lagi, sang dokter gigi sudah punya gambaran harus di treatment seperti apa.
Dan beruntungnya aku, sejak pindah ke rumah yang saat ini aku tempati, tetanggaku membuka klinik gigi sendiri. Orangnya ramah sekali, gak pernah berbasa-basi banyak hal, kalau ngobrol ya...to the point gitu plus....kalau kasih diagnosis no judgement.
Aku pernah looh...berobat ke salah satu Klinik di Bandung yang dokter giginya judgement banget. Pelayanannya sungguh menyebalkan karena kasar. Yang paling aku gak suka siih...kata-katanya yang nyelekit.
**padahal aku arek Suroboyo yaa...tahan banting kalo denger yang pedes-pedes, hahaha~
Pernah saat itu aku berobat, beliau bilang "Sakit? Makanya jangan makan yang manis-manis. Gini kaan....giginya jadi sakit."
Laaah...?!?!?!
Karena waktu itu aku gak tau klinik gigi lain karena gak gawl, jadilah aku bolak-balik ke klinik itu lagi...itu lagi. Sambil merapal doa, semoga bukan Bu Dokter itu yang nangani aku.
Amankah ke Dokter Gigi Saat Pandemi?
Alhamdulillah, ternyata ada aturan sendiri dari PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) mengenai protokol kesehatan saat ke dokter gigi dan selama pemeriksaan gigi. Diantaranya :
1. Wajib melakukan PERJANJIAN dengan dokter
Dilihat per-case. Makanya ini kenapa aku sarankan lebih baik ke dokter gigi langganan. Karena dokter gigi hanya melayani yang sakit gigi tak tertahankan, infeksi, bengkak atau dengan pendarahan hebat. Istilahnya Dental Emergency.
2. Mengisi form tanya jawab dari dokter (1 form untuk 1 pasien)
3. Datang maksimal 2 orang
Alhamdulillahnya, karena dokter giginya tetangga dan sudah melakukan appointment, maka datang sesuai jam yang ditentukan. Anak-anak amankan dirumahaja.
4. Pengantar menunggu di ruang tunggu
5. Anak/lansia dengan kondisi tertentu boleh ditemani 1 pengantar.
6. Mandi dan sikat gigi bila dari tempat umum
Pulang dari dokter gigi, walau hanya tetangga, aku tetap mandi, keramas dan ganti baju. Meminimalisir menempelnya virus dari luar rumah.
Relate Post:
7. Untuk perlindungan diri disarankan membawa handuk kecil/saputangan dan kacamata.
8. Wajib MASKER.
9. Dilakukan pengukuran suhu (normal 36,5-37,2°C)
10. Cuci tangan (disediakan di klinik)
11. Jaket dan helm disimpan diloker ruang tunggu (tidak dibawa masuk).
12. Masuk ruang tindakan langsung duduk di kursi gigi dan berkumur dengan obat kumur yang disediakan
13. Disarankan untuk tidak banyak menyentuh benda di klinik untuk mengurangi kontak dengan pasien lain.
14. Sesampainya di rumah disarankan untuk melakukan pembersihan diri termasuk baju diganti/dicuci.
**Aturan diatas dibuat demi keselamatan kita bersama (dokter, perawat, antar pasien)
-berdasarkan arahan dari Drg. Benedicta Diah.
Awalnya memang aku janjian dengan Dokter Benedicta dulu dengan sebelumnya konsultasi. Aku bilang kalau gigiku ada 5 titik yang sudah nyeri sejak beberapa hari yang lalu. Dan ini akumulasi dari masalah gigi terdahulu. Sehingga dibuatkan jadwal khusus untuk ditangani.
**alhamdulillah~
Dan ketika sudah sampai klinik, aku mengikuti semua arahan yang diberikan. Gak pakai antri karena pasien sebelumnya keluar, aku langsung masuk ruang praktek dan duduk manis di kursi pengobatan.
Kira-kira suasana di ruangan praktek Dokter Benedicta juga begini. Menurut aturan dari PDGI, dokter gigi harus melindungi diri saat praktek menggunakan APD level 3. Dan setelah aku googling, beginilah macam-macam APD dengan levelnya.
Mau nangis gak siih...melihat tenaga medis ini mengobati pasien. Aku yang hanya pasien gigi aja, rasanya terenyuh banget. Kalau ingat ada yang berkata bahwa virus ini adalah bagian dari konspirasi untuk dunia medis khususnya, itu jahat banget siih...
Siapa juga yang mau mempertaruhkan nyawa demi uang..?
Inginnya yaa..santai di rumah, leha-leha sambil ngemil kan yaa...
Terimakasih para Dokter dan Nakes serta semuanya yang tetap bekerja di Rumah Sakit dan klinik untuk melayani kesehatan kami. Semoga Allah melindungi selalu.
Selama perawatan, aku merasa ada yang special karena baru pertama kali aku ditutup macam di operasi. Sempat ada perasaan takut siih... Tapi aku selalu meyakinkan diri sendiri kalau gak ada yang lebih menyakitkan dari melahirkan.
**iya kan yaa...??
Atau..
Sakit sebentar, nanti udahannya bisa makan enak kok.
Hihi...aku bangga banget yaak...pernah diginiin. Rasanya ternyata gak sakit looh... Memang ada kaya penjepitnya gituloo...biar nempel dan menutup sempurna di mulut.
Rubber Dam Dental.
Ini nama treatmentnya.
Fungsi Rubber Dam Dental :
Mengisolasi gigi dari lingkungan rongga mulut
Mencegah migrasi suatu cairan atau benda asing ke dalam ataupun keluar area kerja
Terlindungi dari resiko tertelan bahan/ material instrumen gigi saat melakukan tindakan
Retraksi dan proteksi bagian-bagian gigi dan mulut agar tidak mudah terluka oleh bor
Daerah pengerjaan lebih kering dan bersih
Karena pasien jadi jarang kumur-kumur.
Peningkatan visabilitas daerah kerja
Melindungi dokter dan operator gigi dari penyebaran air liur
Pengerjaannya gak membutuhkan waktu lama dan jauh dari kata sakit. Nyaman sekali.
Tapi memang yaa...alat-alat kedoteran gigi ini bikin merinding. Padahal mah... ya, sakit. Hehhe...tapi biasanya karena sudah kena saraf.
Paling ngilu tuh...saat pembuatan mahkota baru. Karena rata-rata gigiku rapuh di bagian yang nempel email gigi. Jadi caries dan bolong pada akhirnya. Ini deket banget sama saraf dan saat pembuatan mahkota baru, giginya mesti dibentuk dulu sedemikian rupa hingga tambalannya persis seperti gigi asli dan gak mengganjal.
Ini keren banget siih...
**karena gigi depanku, 4 deret sudah dibikinkan mahkota baru. Cantiik deeh... meski gak putih banget macam di vaneer kaya artis-artis, sebut saja Ashanty Aurel, hehhee~
It's definetely truuue!
Setelah perawatan 3 dari 5 gigi yang sakit (karena waktunya habis, gengs...hanya diberi waktu masing-masing 1 jam/pasien, jadi diambil kasus yang paling urgent dulu...nanti yang lain menyusul) sudah selesai, jadi aku dibolehin pulang.
Oh ya,
Selama perawatan, akukumur-kumurnya menggunakan air larutan anti-septic looh... Kaya pas kalo lagi sakit gigi parah-parahnya, heeu~
Dan ini ternyata disarankan para dokter gigi untuk dibiasakan dilakukan setelah bepergian dari luar rumah. Katanya, bisa membunuh bakteri yang ada di rongga mulut dan juga dihisap dihidung lalu dikeluarkan kembali (seperti saat wudlu, istinsyaq dan istintsar).
Sekian cerita perjuanganku mengobati gigi di saat pandemi. Yang pasti, My Dentist is My Hero.
Yang rumahnya sekitaran daerah Antapani, Arcamanik dan membutuhkan perawatan Dokter gigi, ke sini aja yuuk... Dokternya ramah dan memberi kalimat positif ke pasien. Kaya aku giginya langganan sakit di bagian dekat email, Dokter Benedicta memberitahuku kalau ini akibat dari sifat air liurku yang terlalu asam. Dan ini keturunan.
Gak perlu dicabut, hanya kalau sudah ketahuan bolong, segera ke Dokter gigi dan perawatan.
Hasilnya cakep deeh...
Jadi Pede lagi kalau senyuum, kimchiii~
Dokter Benedicta Diah W
Jadwal Praktek :
Senin - Rabu - Jum'at
Jam :
on appointment
Alamat :
Jalan Bola Basket no. 8 Arcamanik, Bandung
Selain di klinik pribadi, beliau juga praktek di
Klinik Utama MEDIKA ANTAPANI
Jl. Purwakarta No. 3 Antapani Bandung
Informasi dan Pendaftaran : 022-7200736/ 08112208777
With love,
saya sebenernya mau kontrol gigi karena karang giginya udah nggak mau diajak konspirasi hahahaa tp ngeri denger cerita temen harus test covid dl :( mending di rumah ajalah, nanti aja pas udah normal beneran baru periksa
ReplyDeletesayang banget ini posisinya di Bandung ya kak, tapi boleh lah nanti just in case lagi di Bandung butuh dentist bisa dijadiin referensi
ReplyDeletedokter gigi langgananku malah gak praktek selama pandemi dan dia belum berani untuk praktek.
DeleteBANDUNG nih kece yaaakkk
ReplyDeleteBanyak dokter yg recommended abis!
Kangen ke BDG lagiiii
Dokter gigi yang bilang ini yaampun
ReplyDelete"Sakit? Makanya jangan makan yang manis-manis. Gini kaan....giginya jadi sakit."
Bisa bikin pasien makin sakit.
Alhamdulillah nemu dokter gigi lain ya. Alhamdulillah dah gak sakit gigi lagi
so far dokter gigiku selalu menyenangkan, sayangnya pandemi gini dia gak praktek padahal aku perlu banget bawa anakku ke dokter gigi
Deletewaah kebetulan banget nih si hubby juga perlu ke dokter gigi, kemaren kemaren emang masih mikir dua kali buat ke dokter gigi mengingat kondisinya masih kaya gini yaa, masih was was hihi
ReplyDeletesemoga gak kumat2 lagi ya mba giginya.. ngeri juga dimasa oandemi kayak gini. btw, aku juga sebenarnya mau ke dokter gigi, ganti tambalan.. tapi masih belum berani..
ReplyDeleteDuh mba, kok samaain sih sama suamiku sakit gigi hahaha. kemarin maju mundur mau ke dokter gigi, meski mikir 2x wkwkkw, tapi stelah baca ini jadi agak tenang, penting protokol ditaati ya mba
ReplyDeleteAkuu..Akuu..hobbi juga sakit seputar permasalah gigi tapi semenjak jatuh kecelakaan lalu lintas, trus abis melahirkan abis deh gigiku. Entah udah bedah mulut, terapi , gigi di jaket, pake pen , perawatan, huhuuuu..kek sepelen yaa, tapi fatal akibatnya.
ReplyDeleteTapi bener Len, ku punya langganan juga biar tahu rekam medisnya dan kenyamanan yang penting, kelembutan eeaaa...
Langgananku ampe sekarang drg depan rumah, udah 10 tahun terakhir ini.
Sampai saat ini saya blm keluar rumah mba Lendy, ga dapat ijin. Kalo ada yg sakit berobat di rumah aja,untungnya sih bukan sakit gigi ya.
ReplyDeleteSuami aja paling ke RS karena ada prosedur perusahaan yg harus diikuti teekait pandemi. Smoga aja kita semua sehat2 aja ya
Benar ya, sakit gigi itu nggak enak banget lho...
ReplyDeleteBikin ganggu aktivitas, untung sudah diobati sama dokter gigi andalan keluarga ya teh
aku pengen bgt ke dokter gigi, tapi kayaknya bakalan ditolak karena hanya mau bersihin karang aja. hikz
ReplyDeleteMinggu lalu aku baru dari dokter gigi karena gigi gerahamku patah karena rapuh/keropos. Minta ditambal deh. Sekarang memang prosedurnya bagus sejak corona walau di dokterku ini gak seketat kayak di praktik drg Benedicta ya.
ReplyDeletealhamdulillah gigiku gak masalah selama pandemi ini, aman-aman saja, tapi memang jadwal rutinan buat scaling dan takut juga mau ke rumah sakit mau ketemu dokter langganan, jadilah ditunda dulu. ini dokternya di Bandung ya Mba, wah sayangnya aku di jakarta niy
ReplyDeletesudah bolos 3 Bulan karena pandemic. gak berani ke dokter gigi, padahal mau ditambal hihihi
ReplyDeleteAku sempet ke klinik langganan tapi selama pandemi ini nggak mau melakukan tindakan. Jadi hanya konsultasi saja. Itu pun protokolnya sudah super ketat. Nah, sempat nyoba ke dokter lain bukan di klinik dokter, ini justru mau kasih tindakan dan ya lumayan sih, emskipun dr segi kepuasan tetep di klinik langganan. Sayangnya ya itu, selama pandemi klinik tidak mau memberikan tindakan. Meskipun mringis2 ya cuma dikasih obat.
ReplyDeleteAnak saya nih saat pandemi beberapa kali kena sakit gigi. Memang agak parno deh kalau sakit gigi di saat begini. Anak saya pun kalau ke dokter gigi milih-milih banget. soalnya dia pernah trauma
ReplyDeleteSetujuuu...sakit gigi itu sering dianggap sepele padahal sakitnya asli bikin pusyiiing..hehe..
ReplyDeleteUntung sdh ada dokter gigi langganan ya Teh..
Sakit gigi itu memang mantap rasa sakitnya saya pernah merasakan pas sma, sejak itu sy perawatan k puskesmas tambalin semua gigi yg bolong rajin sikat gigi alhamdulillah ga kambuh lgi. Pas sebelum pandemi gigi saya bolong buru2 tambal sebelum sakit . Klo lagi pandemi begini dokter gigi cukup beresiko ya krn dokternya langsung bersentuhan dgn air liur. Klo k dokter gigi d rs harus rapid test dulu katanya
ReplyDeleteAku alhamdulillah udah lama gak sakit gigi. Cuma karena ada yang berlubang, mau cabut aja. Eh malah ada Pandemi. Alhamdulillah kalau ada dokter gigi dekat rumah. Kalau jauh-jauh, agak PR kan
ReplyDeleteAku nih galau banget deh mau ke dokter, karena emang butuh banget kesana untuk cek gigi anakku. Kebetulan dokter gigi anakku gak praktek pas pandemi ini.
ReplyDeleteAku juga yang langganan sakit gigi waktu kecil, sekarang tambalan giginya juga banyak yg udah lepas, tapi masih ragu ke dokter gigi. Setelah membaca ini ingin buat janji juga dengan dokter gigi untuk perawatan biar giginya ga makin parah.
ReplyDeleteTernyata protokol kesehatan di dokter gigi di situ lebih tertib dr dokter kandungan di tempatku. Aku baru tau.
ReplyDeleteBener banget, yang penting protokoler kesehatan dijaga. Aku juga pengen ke dokter gigi, ada gigi yg sedikit ngilu :)
ReplyDeleteSejak Covid-19 melanda, prosedur kesehatan di klinik dokter Gigi juga sama yang disebutkan diatas. Ketat banget tapi tujuannya juga baik. Untung dokternya baik dan langganan jadi masih menerima.
ReplyDeleteIya berobat pada masa gini bikin deg-degan ya buat pasien dan dokter tapi kalau nggak berobat sakitnya tak tertahankan..
ReplyDeleteKalau udah sakit banget memang harus ke dokter gigi yaa mba. Aku sempet ngile beberapa minggu lalu tapi dengan obat sembuh siiih
ReplyDeleteI have read that many dentists are open now but again they have a very strict healthy protocol
DeleteTemanku juga beberapa minggu yg lalu sakit gigi dan dia sempat bingung ke dokter/ga, akhirnya ke dokter dan memang alhamdulillah sudah mengikuti protokol kesehatan, maksimal melayani hanya 5 pasien per hari. Jd lebih aman dan nyaman ya.
ReplyDeleteDi klinik Medika ada dokter giginya juga ya ternyata. Btw memang enaknya ke dokter gigi yang buka praktek sendiri sih di saat kaya gini. Memang mulut dan gigi itu sangat berpotensi untuk menyebarkan virus, makanya protokol kesehatannya juga super ketat gini ya.
ReplyDeleteDeg-degan ya kalau mau ke dokter di saat pandemi. Semoga tetap sehat setelah pulang dari dokter gigi ya, Mbak, termasuk kesehatan gigi.
ReplyDeleteaku juga sebetulnya nih waktunya nambal gigi, mbak. anakku juga udah bolong2 giginya, mau aku periksain. tapi di surabaya sini masih tinggi banget kasusnya dan angka sembuhnya masih rendah, aku masih was2 bawa kemana2 hiks
ReplyDeleteAku baru kemarin senin teh ke dokter gigi karena gigi susu Neyna goyang dumang abis becandaan sama ayahnya wkwkwk berkunjung lagi deh
ReplyDeleteGa usah khawatir sih yah krn dokter giginya juga jalanin protoklnya sampe pas neyna cabut gigi juga aku liatvsendiri semua peralatan disteril pokonya bersih
DeleteKebeneran banget neh, rencananya sabtu ini mau ke dokter gigi di klinik langganan, soale ada gigi yang harus dirawat yang belum tuntas, pi keburu covid
ReplyDeleteSelama pandemi ini aku ke dokter gigi sekali. Itu punperjuangannya susah banget emang. Banyak banget protokolnya dan juga bener bener bikin kita aman juga sik. Dan tipsnya ke dokter langganan itu emang pas banget!
ReplyDeleteWaini, menjawab kecemasanku kalau-kalau pandemi belum berakhir dan butuh ke dokter gigi. Infonya membantu sekali teh Lendy. Sampai sekarang masih berdoa supaya jangan sampai sakit gigi nih.
ReplyDeleteaku kemarin juga akhirnya ke dokter gigi gegara gigi abang goyang dan gak mau dicabut sama saya ataupun ayahnya heheh
ReplyDeleteWaah kupikir dokter gigi blom terima pasien untuk tindakan, si kakak kmrn sempat sakit bgt giginya polip giginya bengkak lg di gigi yang blong. tp aku masih parno bw ke dokter gigi. akhir ku kasih clove bud essential oil aja, alhamdulillah kempes dan membaik...
ReplyDeleteKayanya di banjarmasin belum ada drg yg pake rubber begini. Disini ke dokter gigi masih belum boleh kecuali sangat darurat,hiks
ReplyDeleteWesss. Pokoknya kalo sakit gigi tu ampek nungging nungging nangisnya teteeep bae suakit. Gak mau ngulang lagi. Cukup masa kecilku ajah.
ReplyDeleteduring the pandemic, we never gone to dental care sih Mba, but thanks for your sharing. Hope our teeth are all healthy and we are happy. No need to sing Meggi Z, hahaha
ReplyDeleteKeren banget ini. Kemaren aku sakit gigi sampe kalo kumat bikin kepala sakit, tapi aku takut ke dokter karena covid ini jadi cuma minum obat penahan sakit aja. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh
ReplyDeleteAku sejak pandemi dua gigi geraham yang di atas sakit, nggak berani ke dokter gigi langganan atau pun rumah sakit.
ReplyDeleteDokter gigi langganan lagi diperbantukan di rumah sakit yang nangani pasien covid, jadi belum tahu kapan praktek pribadi lagi.
Ke rumah sakit, masih malas, sabar sajalah :)
Aku belum ke dokter gigi nih selama pandemi. Belum berani. Pada jadwalnya udah harus kontrol karang gigi
ReplyDeleteLeeen, sebelum puasa aku maksain ke dokter gigi lho. Ngerinya dobel. Takut si covid sama takut masalah gigi. Padahal cuma perdarahan saja aps gosok gigi. Kayak cetek sih tapi mikir psbb yang entah kapan beresnya aku WA sama dokter gigi langganan dan alhamdulillah boleh. Ada protokol kesehatannya yang harus aku ikuti. Liat APD dokternya lucu deh, dan aku ga keberatan kena charge tambahan karena dokternya juga udah menerapkan perawatan ekstra. Ternyata pas diperiksa gusiku meradang. Cukup discalling aja ternyata. Tapi kalau dibiarin hiiiiy, aku ga bisa bayangin deh. Itu giginya dimahkotain gitu ya? Cakep. Ga keliatan lho kalau Lendy punya masalah gigi
ReplyDeleteAmankah ke dokter gigi saat pandemi? ini pertanyaan suami beberapa hari lalu, setelah sekian waktu menunda kunjungan ke dokter gigi dan samai hari belum PeDe utk ke dokter gigi
ReplyDeleteSaya juga sedang kesulitan untuk menemukan rumah sakit dan klinik gigi ya buka atau praktek selama pandemi ini.. akhirnya mesti perawatan tradisional untuk mengurangi sakit gigi
ReplyDeleteAkuuu nih Mbak sejak pertengahan pandemi mulai cenat cenut huhu mmundur ke drg. Ternyata di sana pun mereka pakai APD lengkap ya.
ReplyDeleteBtw sma banget aku paling ngga nyaman dokter ngejudge, haha.
Jadi intinya oke asal protokol kesehatan selalu dipenuhi dengan baik ya mbaa
ReplyDeleteWah...terima kasih mak informasinya, soalnya gara-gara pandemi virus ini agak parno ke rumah sakit atau ke klinik, kalau sakit dan ngak urgent, aku tahan-tahan padahal pasti ada protokol kesehatannya juga yah...
ReplyDeleteDuuh, mbaa kalau udah sakit gigi rasanya lebih baik sakit hati daripada sakit gigi yaa mba, hehe aku awalnya juga was2 banget ke dokter di tengah pandemi, termasuk ke dokter Gigi, tapi emang harus liat urgensinya juga sih ya, kalau udah sakit banget emang harus cepet diobatin, enak jugaa dokter nya tetanggaan jadi udah tau banget ya mba orangnya dan treatment nya gimana :)
ReplyDeleteBaik ya Dokter giginya, ga langsung ambil opsi cabut gigi. Tapi dikonservasi dulu dan dilihat kerusakan giginya.
ReplyDeletepengen nyeret suami ke dokter gigi, tapi dianya masih belum berani ternyata dengan kondisi gini.
ReplyDeletekmaren aku udah ke tht, dan hicks iya sedih banget liat si dokter ganteng harus pake baju apd. paingan dokter udah dateng tapi lama mulai prakteknya, rupanya karena persiapannya. biasanya bisa ngobrol dikit soal traveling sama si dokter kemarin mah ga tega, biar dia kerjaan nya cepet selesai
Insya Allah aman kak, bulan lalu aku udah control behel lagi, dokternya make APD. Cuma bayarnya aja yang gak aman, soalnya naik wkwkwk
ReplyDeletekalau emang bukan masalah urgen sih sebaiknya ngga dulu ke dokter gigi karena ini sangat riskan. Berhubungan dengan percikan air dan potensi droplets yang lebih besar
ReplyDeleteIya, ya. Harus waspada kalau mengurus gigi saat seperti ini. Saya agak takut waktu baca di awal. Ikutan was-was. Ternyata ada protokol yang harus dipenuhi dan itu agak melegakan. Meskipun... saya pilih menunggu semua usai kecuali sangat terpaksa.
ReplyDeleteYak yang penting diperhatikan aturan sesuai protokol kesehatan semoga kita semua sehat selalu ya mba
ReplyDeleteSelama pandemi, kalau ga sakit-sakit kali mending ga usah ke dokter ya mbak. Dan ga sedikit juga dokter gigi yang ga buka praktek selama pandemi ini.
ReplyDeleteBerarti insyaallah aman ya Mom ke dokter gigi saat ini. Kebetulan ada saudara yg gigi nya sakit udah beberapa hari tapi belum berani ke dokter gigi.. Behe
ReplyDeleteaman...
ReplyDeleteSemoga gak sakit Gigi dulu di masa pandemi begini ya. Kasian jg dokter giginya banyak yg jadi korban virus.
ReplyDeleteSelama pandemic gini aku memang aga parno mba buat ke Klinik gigi dan memang jika ad klinik yang rekomend pun lebih nyaman dan tenang ya mba
ReplyDelete