Jalani Kebahagiaan Diri Tanpa Syarat dan Ketentuan
Bismillah,
Yang namanya persaingan, lama-lama makin gak sehat, karena aku merasa selalu harus yang terbaik dan gak jadi diriku sendiri. Dan ketidaksehatan ini menular ke anakku, tentu. Aku menuntut anakku untuk menjadi yang terdepan. Harus bisa menulis di usia segini dan harus bisa begini begitu. Seperti gak ada habisnya…
Jalan kehidupan masing-masing manusia tentu berbeda-beda. Dulu saat kuliah, kenapa memilih jurusan Kimia? Heem, tentu alasannya prestige (alias harga diri), hehee...maklum yaah, dari ke empat jurusan IPA (Matematika, Fisika, Biologi dan Kimia), aku lumayan suka dengan Kimia. Dan rasanya keren sekali membayangkan diriku menggunakan jas lab sembari melakukan percobaan.
Setelah beneran masuk ke dunia lab, aku merasakan sulitnya wanita bekerja bila tetap ingin di bidang yang sama. Ada yang mensyaratkan untuk mengganti jilbab dengan tutup kepala laboratorium, ada yang jam kerjanya disesuaikan shift hingga tawaran kerja di luar kota. Sepertinya keinginan itu ada, namun rasanya kurang bahagia kalau harus meninggalkan rumah.
Setahun kemudian, aku memasuki dunia baru. Kehidupan rumah tangga bersama salah seorang teman SMA yang tentu sudah aku kenal betul. Tapi, kenal betul sama kenal betulan setelah pernikahan itu beda loo…
Baca juga
Ada banyak hal yang membuat kami harus saling menyesuaikan diri lagi... terlebih kami langsung pindah ke Bandung dari Surabaya 5 hari pasca-menikah. Happy, bersyukur, memasuki babak baru dalam hidup yang tentu diidamkan banyak wanita. Dari mulai bebersih, memasak, menyiapkan segala kebutuhan suami.
Namun hal ini gak berlangsung lama. Tiga bulan kemudian, aku hamil dan mulailah babak baru penyesuaian kembali. Zaman dulu, sharing melalui sosial media melalui foto, sekedar berbagi kesenangan pun sudah kami lakukan. Sehingga, kami stay-connected dengan keluarga yang berada jauh di Surabaya.
Hingga melahirkan dan memiliki anak, kehidupanku makin disibukkan dengan bersosialisasi ke sesama mamah muda. Dari mulai sharing mengenai perkembangan anak hingga asupan gizi, juga gak luput dari bahan obrolan kami. Hingga di suatu titik, ada masanya aku merasa menjadi yang paling tahu tentang anakku. Sehingga setiap apa yang di obrolin, aku mencoba untuk gak mau kalah. Persaingan di dunia parenting dimulaiii…
Yang namanya persaingan, lama-lama makin gak sehat, karena aku merasa selalu harus yang terbaik dan gak jadi diriku sendiri. Dan ketidaksehatan ini menular ke anakku, tentu. Aku menuntut anakku untuk menjadi yang terdepan. Harus bisa menulis di usia segini dan harus bisa begini begitu. Seperti gak ada habisnya…
Akhirnya aku mulai banyak membaca buku dan mengikuti pelatihan parenting. Dulu, gak pernah memilih guru. Semua pakar parenting yang mengadakan seminar di Bandung, nyaris aku ikuti semua. Demi melahirkan anak-anak yang terdidik, teratur dan gak kalah sama orang lain.
Setelah aku sadari, lelah juga ternyata yaa…
Dari sini, aku mulai belajar menulis dan mencoba untuk berbagi melalui tulisan segala seminar parenting yang aku ikuti. Dengan tujuan berbagi ke sesama bagi Ibu muda yang belum memiliki kesempatan untuk hadir ke seminar parenting tersebut.
Mulailah aktif di salah satu Komunitas menulis di Bandung, Blogger BDG, namanya. Di sini, aku makin mengenal banyak blogger yang menuliskan rangkaian kata bagaikan magic. Tanpa harus menggurui, namun disibukkan untuk senantiasa berbagi hal-hal yang mereka sukai masing-masing. Seperti teh Nchie, yang suka menulis mengenai stay-cation, parenting hingga kesehatan. Teh Efi dengan tulisan segarnya mengenai film, buku dan musik. Bang Aswi, kang Ali dan teh Ulu. Aah...rasanya gak sanggup menyebutkan satu per-satu blogger panutanku di sini…
Berasa banget bahwa menulis dan berkomunitas adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan. Aku merasa menjadi diriku sendiri. Terlebih setelah bertemu dan mengenal teh Erry, mamah blogger yang menulis dan aktif di sosmed berbagi mengenai meme-meme lucu candaan khas Drama Korea. Emm, that’s me!
Aku jadi makin semangat setelah bergabung di komunitas Emak Blogger, Komunitas Blogger Crony, BPlus, Warung Blogger, Blogger Muslimah Indonesia, mashaAllah~
“Hey...aku gak sendiri.”
Sungguh, aku yang merasa blogku yang awalnya menjemukan, namun kini menemukan warnaku. Aku paham apa yang aku sukai dan menjadi diri sendiri. Dengan warnaku, aku mewarnai blog lendyagasshi.com hingga kini.
Untuk tetap terhubung dengan dunia maya tanpa batas, tentu aku membutuhkan jaringan provider yang kuat. Dan tahu gak, sahabat lendyagasshi...aku pakai IM3 Ooredoo looh… Dan nomer Indosat yang kumiliki ini, sudah berusia 16 tahun. Aku memakainya sejak masih berseragam putih abu-abu, dan hingga saat ini aku setia menggunakan Indosat, karena merasa puas dengan layanannya yang terbaik, tanpa syarat dan ketentuan.
IM3 Ooredo selalu memberikan produk dan layanan yang simple, bebas syarat ketentuan seperti Freedom Internet yang kupakai saat ini. Berselancar menjadi nyaman, tanpa buffering dan yang terpenting, berkomunikasi kepada sesama keluarga juga menjadi lancar.
Apalagi saat pandemik ini, yang lebih banyah harus dirumah, pastinya butuh banget layanan inet dengan jaringan yang luas dan tanpa syarat ya
ReplyDeleteAku bacanya pelan-pelan banget :) sungguh terasa dibagian lelah menghadapi persaingan parenting.. sungguh memang ada saatnya benar2 me time lepas dari sosial media, nonton film misalnya...saya juga pakai im3 biar nontonnya mulus, tanpa gangguan sinyal ^^
ReplyDeleteAku dulu milih masuk IPA gara-garah diri juga, hahaha. Gak nyesel karena suka Matematika. Sekarang, sadar sih bahwa passionku tuh ke bahasa dan akhirnya nikmati jadi Blogger. Kalau sudah begini, urusan sinyal internet memang gak boleh ditawar. Kudu nyari yang mantap apa adanya
ReplyDeleteAku sudah melalui fase parenting yang merasanya pengen paling sempurna, beneran lelah banget soalnya hahaha.
ReplyDeleteLebih tenang dan tentram kalau jadi diri sendiri aja yaaah, paling asyik sih kalo udah bebas bahas kdrama yaaah
Bener bgt mba menjadi diri sendiri yang apa adanya lebih nyaman daripada harus mengikuti fashion kehidupan, suh bahasaku tp intinya lebih nyaman jd diri kita sendiri apalagi ditemani wifi rumah yang kenceng duh saya makin betah dirumah :)
ReplyDeletejadi inget anak pertama saya pun belajar parenting sana sini, dan bener mba hasilnya malah lelah :D jadi sekarang saya parenting ya ala saya saja apa adanya :D
ReplyDeletePersaingan parenting ini memang cukup menakutkan ya. Padahal, dari yang aku pahami saat ini, tiap anak proses tumbuh kembangnya beda. Asal gak kurang dari standar yang udah ditetapkan secara massal, ya ga masalah. Gitu gak sih? Hehehe. Alhamdulillah ya berkat aktif menulis bisa menemukan jati diri dan banyak teman lain yang mengagumkan.
ReplyDeleteInternet yang lancar memang udah jadi kebutuhan pokok menurutku. Kita terhubung dgn dunia luar dsb dgn internet
ReplyDeleteSetuju. Saat ini internet lancar memang menjadi kebutuhan penting juga karena tidak hanya untuk hiburan namun bahkan penunjang keg ekonomi juga..
DeleteAhh namaku disebut-sebut pantesan panas ginii, ternyata di ghibahin jujur disini yaaa.
ReplyDeleteMaacih loh Leen.
Btw ko sama sih dulu aku masuk fisika dan paling bangga kalo pelajaran masuk kimia lab dengan percobaan ini itu. Nah ngomongin parenting, kasihan kan tuh anaknya yang dituntut iniitu karena ulah mamaknya, huuh..
Daan, proses pembelajaran ituu sesuatu ya Len, makin kesini makin bijak deh kamooh. Laff banget, makasih pertemanan tanpa syarat dan ketentuan dan apa adanya ini.
Ngomonhin internet akhir akhir ini aku lagi bermasalah banget sama yang namanya inet nih, soalnya keganggu banget putua putus huhu, jadi pengen cobain ooredoo jugaa
ReplyDeleteUntungnya jadi blogger bisa menulis kapan punya tanpa bat as an waktu, yang penting konsisten.
ReplyDeletePendidikan juga tidak masalah, mau jurusan apapun yang penting mau belajar
Pernah di awal2 punya anak ..ingin the best dan sbg nya alhamdulillah keburu disadarkan..
ReplyDeleteKeren banget nih sama closingnya!
ReplyDelete"... dan hadirkan dirimu sendiri untuk menikmati hidup yang sesungguhnya!"
Iyes!
Be yourself, everyone else is already taken!
bener banget teh, emang paling nyaman tu jadi diri sendiri, aku mah sering banget di komen kok nonton drakor terus? pasti anak sama suaminya ga keurus nih :( sebel
ReplyDeletebtw teh aku pengen ketemu sama teteh ih, seru kayaknya ngobrolin drakor hahaha kapan yaaa
DeleteYup. Terus belajar untuk meningkatkan kemampuan adalah hal yg paling jujur dan sederhana sehingga menjadi kebahagiaan tersendiri karena menjadi diri sendiri dan apa adanya kita
ReplyDeleteDaripada bersaing, lebih baik mengajak untuk kolaborasi, kan bisa timbul ide baru, apalagi kolaborasi sesama komunitas ❤
ReplyDeleteSetuju, Mbak. Sekarang bukan zamannya lagi bersaing. Sekarang zamannya berkolaborasi untuk sama-sama maju.
DeleteJadi inget dulu cita-cita mau jadi pekerja kantoran dan harapan tidak semulus dengan impian, akhirnya memutuskan memilih jadi ibu rumah tangga dan blogger seperti saat ini, mungkin ini passion saya juga :)
ReplyDeletePaling enak emang menjalani hidup apa adanya ya mba, ga perlu neko-neko aduuh malah ga pede. Ngeblog juga ternayat bagaikan rumah dan lama-lama jadi penuh warna ya
ReplyDeleteMenghadapi persaingan memang butuh hati yang kuat dan jiwa yang besar, makanya aku memilih jalani hidup ada adanya karena terasa lebih bahagia
ReplyDeleteKemarin aku habis beres-beres blog, baca tulisan lama kok geje semuanya, walaupaun skr juga masih :-D cuma lucu juga ya melalui tulisan jadi bisa banyak kenal teman. Nah buat stay terus di dunia blog butuh kuota yang tanpa syarat bener banget. Ternyata bukan cuma aku aja yang melenceng dari jurusan kuliahnya dulu sama sekarang
ReplyDeleteAlhamdulillah dengan ngeblog bisa menemukan keg yg pas dengan jati diri ya mba.. Psst, aku juga pakai si kuning ini lhoo..hehe.
ReplyDeletesemenja ngeblog, sama banget bisa mengembangkan tulisan, memiliki banyak teman dan banyak hal lainnya. semoga tetap semangat dan berbahagia ya teh
ReplyDeletesetuju banget sama taglinenya mba, jalani hidup tanpa ada kepura-puraan ya, sesimple mungkin, biar ga ribet
ReplyDeleteZaman sekarang ya internet lancar nggak mikirin harga mahal adalah yang dicari real apa adanya hahaha
ReplyDeleteTerkadang hanya karena media sosial kita mengorbankan banyak hal penting yang seharusnya menjadi prioritas...jangan sampai kita menjadi korban
ReplyDeleteMelepaskan diri dari tekanan, yang sesungguhnya kita bikin sendiri, sungguh melegakan ya. Kita bisa menjadi diri kita sendiri apa adanya tanpa abai dengan orang lain.
ReplyDeleteSemoga makin semangat ngeblognya ya Mama Lendy, makin produktif dengan dukungan IM3 Ooredoo.
Mbaaa... saya baru lihat wujudnya Mba Lendy. Ternyata pakai cadar toh.. Suka lihatnya. Tetep istiqomah dengan penampilan apa adanya ya, Mba. Karena menjadi diri sendiri tanpa pencitraan itu nikmat banget. Btw, kita bertolak belakang urusan ilmu. Saya tuh paling ga suka sama Kimia.. hahahaha.. udah itu aja ngasih taunya. iih apa sih?
ReplyDeleteBacanya dihayatin banget. Kurang lebih yang mbak Lendy alami mirip sama pengalaman aku juga. Dan emang bener banget, menulis dan berkomunitas itu bersinergi yaa. Apalagi kalau didukung koneksi internet yang kencang dan stabil.
ReplyDeleteAku baru tahu Teteh, klo ternyata pekerjaan analis kimia itu kurang mendukung untuk perempuan berjilbab ya. Walau Teteh nggak kerja menjadi analis kimia untung menemukan kesukaan lain dan fokus menulis di blog. Apalagi sekarang ada im3 ooredoo yang kasih fredom internet ya Teh ��
ReplyDeleteJadi inget aku Teh waktu pertama kali ketemu teteh. MasyAllah teten orangnya ramah. Aku yang baru ngeblog ini jadi ngerasa punya temen. Makasih ya Teh. Semoga suatu hari nanti kita bisa berkesempatan untuk ketemu lagi. Sehat-sehat ya teh ��
DeleteBener banget teh, jalani hidup tanpa ada kepura-puraan dan jadi diri sendiri.
ReplyDeleteKita samaan dalam hal ilmu yang disukai. Saya juga dulu suka dengan Kimia, tapi gagal masuk jurusan Kimia di universitas hihihi
ReplyDeleteDalam hal belajar ilmu parenting pun juga sama. Ikut banyak seminar parenting demi belajar pengasuhan anak. Setelah itu ingin membagikan ilmunya melalui blog.
Eh, kita banyak kesamaannya. Kapan kita ketemuan lagi? Udah lama gak ketemu ya...
Makjleb nih dengan pengalaman ngobrol tentang anak dengan mamah muda lainnya dan nggak mau kalah. Aku pernah di masa ituuu...
ReplyDeleteSemangat jadi blogger dengan dukungan IM3 Ooredoo ya, keren nih udah 16 tahun bersama IM3
Aku termasuk orang yang perfeksionis, jadi kalau ada yang kurang biasanya suka stres. Lambat laun aku belajar untuk ga begitu amat karena diri ini lelah jadinya wkwkwkwk. Tulisan2 di blog aku pun bagaikan diary aku :) Pengalaman2 riil yang bisa bermanfaat bagi pembaca dan tentu menjadi warisan buat anak2ku. Jalani hidup apa adanya itu nikmatnya luar biasa ya mb Len :D
ReplyDeleteAku pake Indosat juga udh lamaaa banget. Balik ke indo abis selesai kuliah, lgs pilih nomor Indosat. Malah udh kujadiin paska bayar skr, saking ga pgn ganti :p. Lagian mau ganti jg pasti ribet. Semua temen udh taunya nomor ini :p. Udh di daftarin ke mana2 juga, jd aku pertahankan Ampe skr :).
ReplyDeleteCuma jujurnya Indosat ga terlalu bagus saat dibawa ke daerah. Aku prnh bawa ini pas ke Sibolga dan Sorkam .Ampuuuun sinyalnya mati idup :(. Disitu aku sedih, Krn kyknya koneksi mereka blm terlalu bgs di daerah jauh. Semoga kedepannya Indosat makin lancar di semua daerah terpencil atopun besar.
handphone pertamaku pas SMA pun pakai provider im3 teh, dulu tuh tahun 2000an ada istilah trisekonan, telpon gak kena pulsa kalo 3 detik
ReplyDeleteSenang ya ka kalau berkomunitas itu nambah teman dan ilmu baru
ReplyDeleteMenulis dan berkomunitas terkadang bisa menjadi healing, jadi ga usah ragu untuk nyaman dan jadi diri sendiri. Aku juga pengguna Indosat Ooredoo nih. Suka banget sama paket freedom internet nya. Jadi puas berinternet
ReplyDeleteAku juga ngerasain kebebasan sendiri dgn ngeblog. Di situlah dunia aku dimana aku bisa nulis apapun yg aku mau. Kalo uda ngeblog, aku paling sebel kali ada distraksi. Karena apa yg siap tumpah dr kepala jd ketahan dan berpotensi lupa. Tp krn distraksinya dr anak, ya mau ga mau kudu diladenin dulu.
ReplyDeleteaku juga lebih ngerasa bebas nih dengan ngeblog, bisa nulis atau bahkan curhat sekalipun yaaa, hihihihi, pokonya ga ada batasan deh
ReplyDeleteAlhamdulillah ya jadi blogger itu bisa bekerja dari rumah tanpa harus meninggalkan anak-anak. Bisa bekerja jam berapa saja setelah anak-anak terlayani dengan baik.
ReplyDeleteDan aktivitas menulis itu benar-benar stress release banget jadi malah menenangkan dan menyenangkan.
Deleteaku suka banget deh mba kalo nbca sharing kehidupan seseorang, jadi bisa mengamil banyak dari perjuangannya. stay strong mba sayang. kece banget!
ReplyDeletepersaingan itu mulai saya rasakan. membandingkan anak sendiri dg anak tetangga. sedih saat anak dibilang kurus. hiks... yasudahlah. saya udah coba jauhi.orang2 toxic drpd makan ati
ReplyDeleteinspiratif banget mba tulisannya:') akupun juga harus banyak belajar untuk menulis tanpa harus seolah menggurui.. berkomunitas seperti di dunia blogger ini memang sudah seperti kebutuhan ya, pentiing
ReplyDeletewah udah lama ya teh pakai indosat IM3, sama sih saya juga pengguna setianya selama 12 tahun ini :D belum terpikir ganti provider lain
ReplyDeleteYups lebih asyik dan santai memang jadi diri sendiri dan apa adanya sih ya jadi ga merasa ada tekanan gitu.
ReplyDeleteMemang lebih baik jadi diri sendiri, pura-pura jadi orang lain bukannya tambah bahagia yang ada malah nambah ruwet.
ReplyDeletewah kimiaa.. keren macam adekku nih dari sma sudah tertarik sama pelajaran yg menurut aku puyeng bgt. tp adek lg kuliah jurusan teknik kimia gara2 kesukaannya itu.
ReplyDeleteWah setia ya sama si koneng sampai 16 tahu gtu, aku dulu punya jg sih, tapi kyknya pas hape ilang akhirnya yawda kurelakan saja.
ReplyDeleteEmang syarat bahagia itu satu yakni gak pakai syarat (piye to), intinya ya jalani hidup apa adanya gtu ya mbak :D
Paling seneng kalau inetan lancar tanpa buffering, gak enak kan kalau misalnya video call trus blebeb blebeb gangguan gtu hehe. IM3 oredoo rekomen yaaa
Deletekebutuhan komunikasi dan internet itu udah jadi kebutuhan premier ya mbak,, aku juga pake im3 di sini loih untuk koneksi yang bagus
ReplyDeleteIdeeemm buat kerjaan yang sekarang yang namanya jaringan inet itu emang penting sekali yaa mbak :D
DeleteEmang paling udah pas deh menjalani hidup itu apa adanya, lebih happy soalnya. Tanpa kita harus berpura-pura jadi orang lain dan takutnya lebih nyaman sampai lupa siapa diri kita sebenarnya.
ReplyDeleteparenting, aku sempet ngalamin tuh mba di dunia kerja, sama rekan kerja yang udah lebih dulu punya anak suka dikritik tentang lahiran normal or caesar, asi or sufor sampai masalah pola asuh
ReplyDeletePantesan cerdas nih kakak imut yang satu ini, ternyata sukanya pelajaran kimia. Daku malah pelajaran itu yang pernah bikin rapot berwarna haha.
ReplyDeleteYups, betul kebahagiaan diri kita yang rasakan. Jalani aja dengan ceria, tanpa mengeluh dan tanpa kepura-puraan
Lama juga ya lebih dari 15 tahun pakai nomornya. Berarti udah percaya banget nih sama kualitas provider ini :)
ReplyDeleteMemang lebih enak jalani apa adanya ya, Mbak. Pengen terlihat sempurna di mata orang lain bikin kita lelah juga. Apalagi ditambah membandingan dengan kehidupan orang, ah rasanya nggak menikmati hidup banget.
ReplyDeletePaling nikmat itu adalah menjadi diri sendiri, karena kita tidak akan dituntut sempurna atau harus perti siapa.
ReplyDeleteAku dulu pakai Oreedoo jiga nih. Ehmm..beruntung sih orang yang bisa jadi diri sendiri karena sesungguhnya lebih nyaman ya
ReplyDeletemumpung di rumah aja pas banget nih butuh internet, tar cobain oreedoo ah
ReplyDeletemumpung di rumah aja pas banget nih butuh internet, tar cobain oreedoo ah
ReplyDeleteWow sudah 16 tahun pakai Indosat IM3 ya Teh, Alhamdulillah awet dan setia ya
ReplyDeleteJalani hidup apa adanya, bahagia tanpa syarat neko-neko, menurutku lebih enak. Lebih adem ayem juga n lebih bahagia, hal hebat dibutuhkan banget oleh para mamak2 macam kita yah Mbak supaya tetap waras, haha. Btw aku juga pengguna setia IM3, udah 10 tahun,hehe
ReplyDeleteDulu pas SMA ambil IPS karena emang merasa ga punya bakat di IPA (aku dudul bgt kalo disuruh ngitung atau ngapalin rumus2 Fisika dan Kimia). Trus, cita-cita pengen jadi detektif tp ga kesampaian, malah belok jadi guru. Sekarang di rumah aja jadi manager rumah tangga, wkwkwk. Tapi aku bahagiaaa.
ReplyDeleteBTW aku juga pake IM3 OOredoo paket unlimited loh. Nggak kuatir kehabisan kuota buat internetan sebulan
wiiih...pengguna setiaaa banget ya teh Len..
ReplyDeletebeda sama saya yang gonta-ganti provider hahaha..etapi gonta-gantinya di kartu satunya sih (hp dual number), dan saya termasuk pengguna Indosat juga jadinya hahaha
aku juga dulunya anak IPA mba, suka banget sama excacta, tapi ga tau kenapa akhirnya jadi blogger juga dan lebih berkutat dengan bahasa hehehe.
ReplyDeleteYa ampun teh, saya mah paling takluk sama kimia, nilai ulangan pas sma pernah minus 1 hihihi... Pas kuliah tingkat 1, dapet c juga udah bersyukur :D
ReplyDeleteKeren nih im3 :)
Aku anak IPA rasa IPS ni teh. Karena disuruh ortu wkwkwk. Lulus dengan baik si, tapi kadang merasa kalau aku di IPS mungkin bisa lebih baik yak. :D jadinya sekarang pas kuliah pertama ikut nasihat ortu lagi, yang berikutnya karena uda bisa bayar dewe uda berani ambil keputusan sendiri. Memang jadi lebih happy ngerjainnya, hasilnya juga maksimal. Semangaaaaat!!!!
ReplyDeleteTernyata ada hikmahnya ya meski enggak jadi analis Kimia, sekarang menjadi blogger justru bisa bekerja dari rumah. Ada pandemi juga nggak terkaget-kaget gitu
ReplyDeleteDulu Mikirnya mau jadi ortu yang perfec. Tapi gak tahu nanti deh ya. Paling penting itu jadi kita yang apa adanya
ReplyDeleteTeh Lendy kereeennnn buanget!
ReplyDeleteBtw, itu Instagram-nya kok font-nya bisa beragam siik
Boleh bikin tutorialnya di blog yak *request*
Syukaak baca kisah transformasi seperti ini. Toh menjadi apa adanya Tanpa syarat dan ketentuan kan bukan aib, yak. 😍
ReplyDeletePerjalanan hidup mbak Lendy ini menginspirasi deh.
ReplyDeleteFokus pada diri sendiri, bukan pada masalah yang dihadapi.
Tulisannya dalem mbaa dan setuju emang sesuatu yg paling membahagiakan adalah sesuatu yang dilakukan pure untuk diri sendiri dan bukan orang lain. Setujuu banget poin bahagia tiap orang berbeda tapi harus fokus padah hal hal yang memang bikin kita bahagia
ReplyDeleteBtw waw keren banget mba jurusan kimia. Aku inget rumus2 aja udah pusingg:')
Wah udah 16 tahun. Awet juga ya Mba. Ini M3 juga dipakao buat nonton drakor ya Mba :)
ReplyDeleteNgomongin mom war g ada habisnya ya teh..
ReplyDeleteMemang paling enak jalani hidup apa adanya
obrolan mamah muda tuh yaaa...makanya saya jarang ngobrolin soal anak. takut tersinggung dan takut nyinggung. mending omongin harga ayam yg murah sekarang
ReplyDeletesetuju tuh ama bagian pergaulan mamah muda. Entah kenapa ujung2nya kok sering gitu ya. Lama2 daku melipir juga sih. Capek soalnya, udah gitu banyak yang suka sok jadi juri di hidup orang lain. Nilai ini itu. Wah mending hidup apa adanya aja sih.
ReplyDeleteAkupun sejak menikah lebih nyaman nulis di blog gini, bisa dilakukan kapan aja, apalagi ada M3Ooredoo yang no tipu2 jadi bs cpet internetan. Hidup jadi lebih hepi. Btw, arek Suroboyo ini akhirnya dipanggil teh Lendy gt ya hehe :))
ReplyDeleteDuh pas baca persaingan parenting langsung makjleb secara dlu ada ttangga yg model selalu banding2in anak gitu bkin mak2 baper deh heheh skrang mah jadi ibu2 harus setrong percaya diri jadi gk perlu dngerin omongan2 yg gk enak hehhehe
ReplyDeleteSaya udah lama gak ngikutin grup parenting, didalamnya banyak ibu-ibu yang selalu merasa paling benar hehehe
ReplyDeleteberkomunitas...ku banyak mendapatkan manfaat darinya. Karena sejak lama di dunia nyata kuudndur diri. Hanya bergaul seperlunya, karena ya itu tadi kadang hal negatif yang ada, persaingan dalam konsep pengasuhan,..maka lebih pilih teman-teman yang sehati, lewat komunitas yang kuikuti
ReplyDeleteAku juga gitu kak awal awal punya anak, pengen anak begini begitu. Sekarang anak kedua lebih santai.
ReplyDeleteTerus sebagai ibu juga dulu aku oengen bisa ini itu, pengen begitn, begitu. Sampai kadang suka kesel kalau gak sesuai.
Tapi memang Terlalu menuntut jadi yang terbaik juga lama lama melelahkan. Mendingan jadi diri sendiri apa adanya
Aaah keren mbak, dari Kimia tertarik di dunia blogging.. Aku setuju mbak, jikalau bahagia setiap orang itu berbeda:)
ReplyDeleteIya mba aku setuju jalanj hidup apa adanya. Pernah ikutan di komunitas ibu2 gitu..malah pusing sendiri.ikut-ikutan tapi malah kita yang seolah terjebak. Capek. Jadi diri sendiri malah bahagia
ReplyDeleteAku juga pakai ini buat nomer satunya, senang deh kalau kerjaan didukung koneksi yang lancar ya. Hidup jadi makin semangat dan seru. Apalagi punya teman di komunitas yang salin mendukung.
ReplyDeleteJalani hidup apa asadan bikin hidup lebih bahagia. Btw IM3 Ooredoo sinyalnya kenceng yah... Bikin nyaman dalam bersosial media dan aku berusaha yang apa adanya
ReplyDeletewahhh kita sama mbak sudah bertahun tahun menggunakan im3
ReplyDeleteSering banget denger, tidak usah jadi ibu yang sempurna, cukup menjadi ibu yang bahagia. Tetep prakteknya perlu diupayakan yaa bagaimanapun. Menjadi diri sendiri tanpa kepura-puraan di jaman ini memang perlu usaha
ReplyDeleteIyes setuju banget kak. Jalani hidup apa adanya tentu jauh lebih baik. Tidak terlalu memaksakan kehendak. Hidup dibikin Happy aja deh
ReplyDeleteHidup apa adanya lebih happy tanpa dibuat2 membawa beban,pas mau lakuin ini mikir melulu
ReplyDelete