The Divine Fury (2019) : It's All About A Believer

Bismillah,

Awalnya liat trailer film terbaru dari Park Seo Joon ini, aku gak nyangka, doi berani ambil genre yang jauh banget dari kebiasaannya. Inget-inget deeh...drama terakhirnya bareng Park Min Young di What's Wrong With Secretary atau pas di Fight For My Way bareng Kim Ji-Won. Image doi kan drama, mellow, cinta-cintaan, lucu, kiyuutt... Lalu genre film terbarunya apa?

Judul : The Divine Fury ( Saja /  사자 )

Penulis : Kim Joo-Hwan

Sutradara : Kim Joo-Hwan

Genre :  Horror, Action, Mystery, Exorcism

      Actor :     

Park Seo-Joon as Yong-Hoo

Ahn Sung-Ki as pendeta An

Woo Do-Hwan as Ji-Shin

Release Date : July 31, 2019

Runtime : 129 minutes

Rating : ⭐⭐⭐/5

Daftar Isi :

Park Seo-Joon as Yong-Hoo

Adalah anak yang tumbuh tanpa kasih sayang kedua orangtuanya. Ia ditinggal meninggal oleh Ibunya sejak ia lahir. Kemudian ketika usia (kira-kira) 10 tahun, Ayahnya juga mendadak meninggal saat sedang menjalankan tugas sebagai seorang polisi lalu lintas.

Tak pernah terbersit di benak Yong-Hoo kecil kalau ia akan ditinggal meninggal oleh sang Ayah secepat itu. Karena Yong-hoo amat mencintai sang Ayah. Mereka kerap berdoa dengan khusyu' di gereja, saling menjaga dan saling percaya satu sama lain.

Suatu hari, saat Ayahnya Yong-hoo harus kerja malam, seperti biasa...Yong-hoo mengantarkan kepergian sang Ayah hingga depan pintu. Setelah da-da-da-da... Yong-hoo pun masuk lagi ke dalam apartemennya. Sendiri.

Hingga tengah malam mendadak mendapat kabar bahwa sang Ayah mengalami kecelakaan dan keadaannya kritis. Dengan bantuan oksigen dan alat-alat di ruangan NICU, Yong-hoo hanya mampu menatap nanar dari luar kaca ruangan.

Dengan tergopoh-gopoh, Yong-hoo ke gereja tempat biasanya ia dan Ayahnya berdoa. Dengan khusyu' sembari menangis, ia berdoa memohon pada Tuhan agar Tuhan menyelamatkan sang Ayah. Hingga di tegur oleh salah seorang Pendeta yang sudah sangat ia kenal betul.

Pendeta : "Apa kau baik-baik saja?"

Yong-hoo kecil : "Ayahku sedang sakit..."

Pendeta :"Apakah sangat sakit?"

Yong-hoo : "Ya...

Jika saya berdoa dengan tulus untuk kesembuhan Ayah saya, apakah Tuhan akan mengabulkannya?"

Pendeta : "Jika Park Yong-hoo berdoa dengan serius, maka Tuhan akan mendengarkan.

Mari kita berdoa bersama-sama."

Detik demi detik dilalui, tak terasa pagi pun tiba...

Namun sebelum pagi, Yong-hoo mengalami mimpi yang sangat nyata. Ia bertemu dengan Ayahnya di rumah. Dan sang Ayah pun berkata :

"Anakku, bangunlah...

Ada yang ingin Ayah sampaikan padamu.

Dengarkan baik-baik yaa...

Jangan bikin susah nenek yaa..

Nilai di sekolahmu boleh saja tidak baik.

Tapi sebagai gantinya...

Kamu harus menolong orang yang kesusahan.

Memberi makan orang yang kelaparan,

dan membela orang yang tertindas.

Arrachi?

Ayah akan selalu bersamamu."

Sejak kejadian itu, Yong-hoo kecil yang tadinya sangat percaya akan kekuatan doa dan Tuhan, menjadi marah. Ia menganggap Tuhan tidak mendengar doanya, padahal sudah dilakukan dengan tulus, seperti kata Pendeta.

Akhirnya Yong-hoo tumbuh besar dan menjadi boxer terkenal di dunia. Terkenal dengan sebutan Grim Reaper, dengan 13 kali pertandingan dan belum pernah terkalahkan sama sekali. Lawannya kali itu adalah seorang bule yang memiliki tatto di punggungnya. Simbolisasi agama (sepertinya, hiiks...maafkan, ku tak paham). Yang pasti, karena melihat simbol di punggung lawannya itu, Yong-hoo jadi mendengar bisikan-bisikan setan, yang suaranya menyerupai suara Yong-hoo kecil.

Gooks~

Makin bernapsu Yong-hoo untuk memenangkan pertandingan kali ini. Gak nyampe 5 menit, Yong-hoo sudah memukul habis lawannya hingga di lerai oleh wasit.

Sereem iih...Seo-Joonaaa...
Noona attuuut~

Yaaak,
Lupakan ke-haluanku ya, pembaca lendyagasshi, hahaha.... Lanjoottt~

Terus pas perjalanan pulang ke Korea, Yong-hoo mengalami mimpi aneh yang bikin tangannya berdarah-darah sehingga berlubang, Lubangnya di tangan loo yaa...bukan di hati, inget!

Trus efeknya apa?

Setelah kejadian itu, Yong-hoo ke dokter doonk... Dan kata dokter, "Ini adalah tusukan benda tajam dan dalam."

Jadi Yong-hoo dikasih pereda nyeri plus antibiotik gitu deeh...biar aliran darahnya berhenti.

**sok-sokan jadi dokter, hahhaha...

Tapi...

Pas bobok cancik ganteng, Yong-hoo mengalami mimpi aneh lagi. Ia bertemu dengan setan yang hendak membunuhnya, tapi gak bisa karena ada si setan mendadak pergi setelah di tempokin ama tangannya Yong-hoo. Berhasil nempokin setan tapi tangannya terjadi pendarahan hebat lagi...

Hiiks~
Terpoteque hatiku...

Berkat saran dari supirnya, Yong-hoo mendatangi paranormal. Emm, semacam orang yang bisa lihat ada apa sebenernya yang terjadi pada Yong-hoo?

Dan si peramal pun menunjukkan bahwa Yong-hoo terlalu banyak yang mengejar. Hingga ia mengalami kejadian-kejadian buruk itu. Dan si peramal menyarankan untuk menemui Pendeta Ahn. Pak Pendeta ini bukan pendeta biasa. Ia biasa mengusir roh-roh jahat yang merasuki rang-orang.

**jangan auto nyanyi "Apa yang merasukimu loo yaa...

Setelah ketemu si Bapak Pendeta, mulailah Yong-hoo mengalami perjalanan spiritualitas. Mulai dari merukyah para rang-orang yang kesurupan, sampai mencari dedengkot setan yang ada di Korea Selatan. Kira-kira apa yang terjadi kemudian?

Manpukah setiap kejadian yang dialami Yong-hoo mengembalikan kepercayaannya kembali pada Tuhan?

Ini film tentang kepercayaan, keimanan, mistis, pemujaan setan, tumbal.

Aaakk~

Sungguh sulit dipercaya.

Karena ini semua ada di Indonesia kan..?

Ternyata di Korea pun sama.

Aku pikir kalau internet uda 5G, mereka gak ada yang percaya beginian.

Dari segi akting, semua pemain membawakannya dengan penuh penjiwaan. Bahkan Woo Do-Hwan yang jadi pemuja setan, hanya dengan tatapan matanya, penonton jadi tahu bahwa doi ini jahat.

**kamu jahap, Bang... Macari cewe-cewe hanya untuk dijadiin tumbal!

Tapi gak hanya menipu cewe, si tokoh antagonis di sini juga membodohi seorang anak kecil yang selalu disiksa di Panti Asuhan. Ia menawarkan kedamaian bila mau nurut sama doi.

**Cukup, Bang...Cukup! Kamu keterlaluan!

Nonton film The Divine Fury ini ngeri-ngeri sedap siih yaa... Tapi hantunya gak bikin jantungan kok. Bukan efek jumpscare kaya film hantu di Indonesia. Di sini hantunya lebih mirip hantu khayalan. Apa ngomongnya?

**yang pernah nonton Hwayugi, naah...mirip-mirip kaya gitu deeh...

Baca juga :
Magnet Drama Korea Hwayugi : A Korean Odyssey
Keindahan Alam Indonesia Dalam Balutan Film Jailangkung 1 dan Jailangkung 2

Dan uniknya, Park Seo-joon di film kali ini bertemu lagi sama sahabatnya Choi woo-sik, itu loo...yang jadi Kevin di Film Parasite . Jadi mereka ini bagaikan saling mendukung karakter satu sama lain di filmnya masing-masing. Di Parasite, Seo-joon hadir sebagai pembuka kunci jalan cerita utamanya, sedangkan di The Divine Fury, Woo-sik berperan menjadi pendeta, yang selalu mendoakan Seo-joon.

**so sweet banget kaan...

Learning Point film The Divine Fury :

Tentu pertama, Iman.
Percaya pada Tuhan dan takdirNya, meskipun itu mungkin tidak baik bagimu. Dengan begitu, kamu akan damai dalam menjalani hidup.

"Kita mengalami semua penderitaan, tentu ada penyebabnya.

Asalkan percaya dan mengikuti, cepat atau lambat akan mengerti arti dari kejadian tersebut."

"Saat kecil, kita nurut sama orangtua, bukan berarti apa yang dikatakan orangtua kita sepenuhnya mengerti maksudnya. Namun, karena kita tau bahwa mereka benar-benar mencintai kita."

"Keinginan Tuhan bukan untuk dimengerti, tapi untuk dipercaya."

-Pendeta Ahn-

Dan selanjutnya, aku tampilin trailer movienya aja yaa...

Dare you watch this movie?

Salam hangat,