Dini.id : Startup Yang Membantu Orangtua Menghadapi Anak Speech Delay
Bismillah.
Seperti :
Anak mampu membedakan penggunaan kata atau kalimat tertentu.
Dua hal di atas sama-sama memiliki arti, namun memiliki perbedaan makna.
Ada 3 hal yang meliputi kemampuan berbicara, yaitu :
Dan berikut perkembangan kemampuan anak dalam berbicara :
♦ Tidak bubling untuk kata-kata sederhana (seperti : wuwuwu, dadada, nanana, dan lain-lain)
♦ Menggunakan kurang dari 3-4 huruf konsonan dalam kata-katanya (misal : p, b, d, t, m, n)
♦ Tidak mempu berbicara 3-5 huruf dalam pengucapannya (pelafalannya tidak selalu harus benar untuk anak usia 15 bulan ke atas)
♦ Tidak menggunakan gerak tubuh yang benar saat berbicara (misal : mengangguk atau menggelengkan kepala, melambaikan tangan, blowing kisses, bertepuk tangan, dan lain-lain)
♦ Tidak mengerti kata-kata sederhana seperti “bye”, “tidak”, “berikan pada Ibu” dan lain-lain.
♦ Tidak memiliki ketertarikan pada sesuatu (cuek)
♦ Tidak bisa menyebutkan minimal 2 anggota badannya (bagian tubuh yang mudah, seperti mata, hidung, mulut, telinga, perut, tangan, dan kaki)
♦ Tidak mampu menggunakan setidaknya 15 kata-kata pada usia 18 bulan.
Checklist Speech Delay untuk anak usia 26 bulan :
♦ Tidak memiliki sekurangnya 1 kosa kata baru dalam 1 minggu
♦ Tidak memberikan respon bila diberi perintah sederhana.
Seperti : Pegang hidungnya, ambil bolanya, atau mana matanya.
♦ Tidak merespon bila diajak bermain pretend-play.
Seperti : pura-pura memberi minum pada boneka, atau bermain mobil-mobilan di lantai.
♦ Tidak mengikuti apa yang dilihatnya pada diri orang dewasa, seperti : tepuk tangan, melambaikan tangan, lompat-lompat, dan lain-lain.
♦ Tidak meniru perkataan orang dewasa (bola, hai, ayoo..., mama, dada, dan lain-lain)
♦ Kata-katanya kurang dari 40-50 kosa kata
♦ Tidak mampu memadukan kata, seperti : bayi makan, sepatu ayah, mama pergi, dan lain-lain.
♦ Tidak menunjuk ketika melihat sebuah gambar dalam buku
♦ Tidak bisa menyebut 3 anggota tubuh
♦ Tidak paham penggunaan alat-alat sederhana yang ada di sekitarnya, misal : garpu, mangkuk,...
♦ Tidak pernah tanya hal sederhana, seperti "Apa itu?"
Untuk anak-anak dengan keterlambatan checklist yang ada di atas, perlu diwaspadai segera, karena semakin cepat mendeteksi kemampuan anak dalam berbicara, semakin cepat penanganan yang bisa dilakukan.
Faktor penyebab speech delay :
Sibuknya orangtua dengan pekerjaan akan membuat kurangnya bonding untuk menanyakan perasaan anak sehari-hari. Menajamkan apa yang dirasakan anak-anak ini penting. Agar sang anak pun mampu belajar mengenali rasa yang sedang dialami, seperti : aku sedang sedih, marah, kecewa, bingung, kesal, dan lain-lain.
* Gadget
Intervensi gadget dalam perkembangan interaksi antar manusia untuk saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Dari mulai anak-anak hingga dewasa dan orangtua, semua memiliki gadget di tangan dan sambungan internet di mana-mana. Sehingga kurangnya berkomunikasi dengan teman atau lingkungannya menyebabkan anak-anak tidak bisa mengutarakan jenis emosinya. Yang ada, bila keinginannya tidak terpenuhi, maka akan emosi meledak-ledak.
Bagaimana cara menangani anak speech delay?
Selain itu juga akan berkembang kemampuan emosinya. Mengajak anak bermain sesering mungkin, bermain yang bener-bener bermain yaa...
Beberapa program Dini.id adalah :
Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
Source :
https://seemeandliz.com/speech-delay-in-toddlers-19-red-flags-to-watch-for/
Ya,
Menjadi orangtua tidaklah hanya memberi makan dan membelikan segala kebutuhannya, namun juga memperhatikan dengan seksama perkembangan anak dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui perkembangan anak, perlu adanya tolak ukur (checklist) tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.
Mampir ke sini juga yuukk...
Salah satu perkembangan yang membutuhkan perhatian khusus adalah perkembangan bicara pada anak. Dan ternyata, kemampuan berbicara dengan kemampuan berbahasa itu adalah dua hal yang berbeda.
Apa perbedaan berbicara dan berbahasa?
Berbahasa adalah kemampuan untuk mengutarakan apa yang dimaksud dengan makna yang mudah dipahami orang-orang di sekitarnya.
Seperti :
Anak mampu membedakan penggunaan kata atau kalimat tertentu.
"Saya memiliki teman baru."
"Saya baru memiliki teman."
Dua hal di atas sama-sama memiliki arti, namun memiliki perbedaan makna.
Sedangkan berbicara adalah bagaimana seseorang mengucapkan sebuah kalimat dengan nada atau kata tertentu.
Ada 3 hal yang meliputi kemampuan berbicara, yaitu :
Artikulasi
Penyebutan huruf "R" pada kata rambut, bukan lambut.
Nada suara
Bagaimana seseorang menyebutkan sebuah kalimat dengan nada suara kencang atau cenderung pelan.
Fasih
Mampu menyusun sebuah kalimat utuh tanpa mengulang-ulang kembali.
Dan berikut perkembangan kemampuan anak dalam berbicara :
Apa ciri-ciri anak mengalami Speech Delay (keterlambatan berbicara)?
Ketika anak-anak usia 18 bulan mengalami :♦ Tidak bubling untuk kata-kata sederhana (seperti : wuwuwu, dadada, nanana, dan lain-lain)
♦ Menggunakan kurang dari 3-4 huruf konsonan dalam kata-katanya (misal : p, b, d, t, m, n)
♦ Tidak mempu berbicara 3-5 huruf dalam pengucapannya (pelafalannya tidak selalu harus benar untuk anak usia 15 bulan ke atas)
♦ Tidak menggunakan gerak tubuh yang benar saat berbicara (misal : mengangguk atau menggelengkan kepala, melambaikan tangan, blowing kisses, bertepuk tangan, dan lain-lain)
♦ Tidak mengerti kata-kata sederhana seperti “bye”, “tidak”, “berikan pada Ibu” dan lain-lain.
♦ Tidak memiliki ketertarikan pada sesuatu (cuek)
♦ Tidak bisa menyebutkan minimal 2 anggota badannya (bagian tubuh yang mudah, seperti mata, hidung, mulut, telinga, perut, tangan, dan kaki)
♦ Tidak mampu menggunakan setidaknya 15 kata-kata pada usia 18 bulan.
Checklist Speech Delay untuk anak usia 26 bulan :
♦ Tidak memiliki sekurangnya 1 kosa kata baru dalam 1 minggu
♦ Tidak memberikan respon bila diberi perintah sederhana.
Seperti : Pegang hidungnya, ambil bolanya, atau mana matanya.
♦ Tidak merespon bila diajak bermain pretend-play.
Seperti : pura-pura memberi minum pada boneka, atau bermain mobil-mobilan di lantai.
♦ Tidak mengikuti apa yang dilihatnya pada diri orang dewasa, seperti : tepuk tangan, melambaikan tangan, lompat-lompat, dan lain-lain.
♦ Tidak meniru perkataan orang dewasa (bola, hai, ayoo..., mama, dada, dan lain-lain)
♦ Kata-katanya kurang dari 40-50 kosa kata
♦ Tidak mampu memadukan kata, seperti : bayi makan, sepatu ayah, mama pergi, dan lain-lain.
♦ Tidak menunjuk ketika melihat sebuah gambar dalam buku
♦ Tidak bisa menyebut 3 anggota tubuh
♦ Tidak paham penggunaan alat-alat sederhana yang ada di sekitarnya, misal : garpu, mangkuk,...
♦ Tidak pernah tanya hal sederhana, seperti "Apa itu?"
Untuk anak-anak dengan keterlambatan checklist yang ada di atas, perlu diwaspadai segera, karena semakin cepat mendeteksi kemampuan anak dalam berbicara, semakin cepat penanganan yang bisa dilakukan.
Faktor penyebab speech delay :
Faktor dari dalam :
* Adanya kelainan organ pendengaran dan berbicara
Bila anak tidak mampu mendengar dengan baik, maka apa yang diucapkan pun menjadi tidak sama benar. Ditambah lagi dengan adanya kelainan pada organ untuk berbicaranya. Misalnya : bentuk rahang dan lidah. Anak-anak dengan kekurangan ini harus segera ditangani dokter ahli.
* Hambatan pada otak dan saraf
Informasi yang diperoleh setelah mendengar sesuatu akan diolah di otak melalui jaringan saraf. Jika jaringan ini tidak tersambung dengan baik, maka anak-anak tidak mampu mengungkapkan apa yag dirasakan dengan bahasa yang tepat.
* Autisme
adalah gangguan yang terjadi pada anak, seperti : perilaku, komunikasi (bahasa), dan interaksi sosial. Jika gangguan ini terjadi , maka akan lebih baik jika anak diikutkan kelas therapi wicara dan tentu diikuti dengan konseling yang rutin pada terapisnya.
Faktor dari luar :
* Kurangnya komunikasi antara orangtua dan anakSibuknya orangtua dengan pekerjaan akan membuat kurangnya bonding untuk menanyakan perasaan anak sehari-hari. Menajamkan apa yang dirasakan anak-anak ini penting. Agar sang anak pun mampu belajar mengenali rasa yang sedang dialami, seperti : aku sedang sedih, marah, kecewa, bingung, kesal, dan lain-lain.
* Gadget
Intervensi gadget dalam perkembangan interaksi antar manusia untuk saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Dari mulai anak-anak hingga dewasa dan orangtua, semua memiliki gadget di tangan dan sambungan internet di mana-mana. Sehingga kurangnya berkomunikasi dengan teman atau lingkungannya menyebabkan anak-anak tidak bisa mengutarakan jenis emosinya. Yang ada, bila keinginannya tidak terpenuhi, maka akan emosi meledak-ledak.
Bagaimana cara menangani anak speech delay?
Mengajak anak bermain, bukan hanya memberikan mainan
Yang dibutuhkan dari sang anak adalah interaksi dua arah dari orangtua dan anak. Komunikasi dengan bahasa tubuh yang benar dan intonasi yang sesuai akan membantu anak berkembang kosa katanya.Selain itu juga akan berkembang kemampuan emosinya. Mengajak anak bermain sesering mungkin, bermain yang bener-bener bermain yaa...
Bercerita
Bernyanyi
Bermain peran
Berinteraksi dengan anak sebayanya
Memberikan tanggungjawab sesuai dengan usia anak
Melatih anak untuk bisa mengucapkan kata-kata konsonan,
misalnya : dilatih dengan flash card
Jika memang terasa sulit untuk dilakukan secara mandiri, orang tua juga bisa melakukan stimulasi sesering mungkin untuk anak yang speech delay. Salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yaitu Dini.id.
Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli.
Beberapa program Dini.id adalah :
1. Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.
2. Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
3. Program assesment, observasi & investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.
Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang.
Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
Source :
https://seemeandliz.com/speech-delay-in-toddlers-19-red-flags-to-watch-for/
Tiap anak beda2 perkembangan kemampuan bicaranya. Jadi patokannya mulai anak umur 18 bulan ya, untuk checklist speech delay dan dilihat apakah ada keterlambatan. Betul juga, semakin cepat diketahui semakin cepat bisa ditangani.
ReplyDeleteBener banget. Walopun semua anak tahap perkembangannya beda, tapi ada patokan yang jelas ya di tiap milestone. Untuk berbicara, anak biasanya mulai di usia 18 bulan. Lebih dari itu, bisa jadi sinyal ke arah speech delay. Daripada dibiarkan tanpa kemajuan, mendingan segera ditangani. Semakin cepet, akan semakin baik.
DeleteOrang tua harus perhatian ya dengan segala perubahan ini. Biar bisa segera ditangani Jangan sampai terlambat
ReplyDeleteBeberapa teman saya ada yang anaknya speech delay. Untungnya segera ditangani. Jadi alhamdulillah ada solusinya
DeleteSekarang kayaknya banyak ibu2 yang lagi menghadapi kondisi anak yang speechdelay ya...Semoga terbantu dengan adanya aplikasi ini...
ReplyDeletePas banget kalo ortu dgn anak speech delay berkenalan dgn dini.id
ReplyDeleteKarena ini bisa jadi solusi jitu ya Mba
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Dini.id ini membantu dengan cara memonitor perkembangan anak dan membantu melatih anak-anak speech delay ya mba? Apa ada program khusus yang diberikan? Semoga ibu2 yang memiliki anak dengan speech delay terbantu ya dengan ikut dini.id.
ReplyDeletesalut sama perkembangan teknologi, ada ya orang yg kepikiran bikin inovasi buat anak speech delay.. mantap hihi
ReplyDeleteAnak-anak itu harus terus diberikan stimulus disaat perkembangannya, apalagi awal dia mulai bicara. Dulu waktu anakku sudah mulai bicara, kita sering mengajaknya ngobrol dan selalu menggunakan bahasa sehari-hari tanpa kita buat-buat cara ngomongnya. Hal ini juga menjadi faktor anak mulai bisa bicara.
ReplyDeleteIni juga bisa membantu untuk orang tua yang memiliki anak speech delay mendapatkan informasi lebih banyak ya teh?
DeleteDeg-degan bacanya.
ReplyDeleteSaya sungguh nyesal dulu anak pertama saya bisa ngomong usia berapa nggak dicatat, saya lupa deh.
Sekarang anak kedua, hampir 2 tahun dan belum mau bicara yang bener.
Asli deh, saya emang mamak lemah, kadang teori2 malah bikin saya deg-degan.
Padahal ya mungkin insha Allah nggak kenapa2 :)
Wah seneng deh ada dini.id krn bs membantu orgtua terutama ibu dlm memantau hingga menstimulasi perkmbangan anaknya.
ReplyDeleteAnakku speech delay karena bingung bahasa, sekarang lagi terapi bahasa indonesia yang benar :(
ReplyDeleteAku baru tau ada website ini mba.. sangat membantu banget ya untuk orang tua yang memerlukan
ReplyDeletePerlu banget memang mengamati perkembangan kemampuan bahasa anak. Kalo ada masalah jadi bisa segera diatasi. Anak pertama saya dlu jg speech delay mb, sekarang dah agak mendingan krn dilatih dan didampingi
ReplyDeleteTerima kasih untuk sharingnya, teh. Memang wajib banget untuk bisa megamati perkembangan anak dalam berbicara :)
ReplyDeleteSpeech delay memang jadi momok bagi para orangtua karena sekarang jaman minim komunikasi lisan. Semoga dini.id bisa membantu para orangtua untuk mempersiapkan diri menghindari anak mengalami speech delay
ReplyDeleteDini.id ini khusus bahas keterlambatan bicara atau perkembangan balita secara umum lainnya?
ReplyDeleteTerimakasih infonya Teh. Dini.id baru saya tahu. Jadi penasaran mau tahu bahasanya. Secara di kampung masih banyak anak yang pertumbuhannya tidak biasa, dan butuh informasi lengkap dari ahlinya
ReplyDeleteIstilahnya red flag ya mba kalau kita harus mulai waspada cari tau mengapa milestone anak kita belum tercapai.
ReplyDeleteDulu, katanya saya itu kena yg namanya speech dealay, sampe2 org tua mhawatir banget, eh dikasih makan sesuatu katax bru bisa bicara hahaha entah itu mitos atw apa, tp sebagai ibu milenial sy perlu menyesuaikan perkembangan saat ini
ReplyDeleteBanyak ilmu tentang informasi perkembangan anak sekarang ini yang bisa diakses dengan mudah seperti dini.id ini ya.
ReplyDeleteAnak-anak yang terlambat berbicara jadi cepat penanganannya.
wow baru tahu lho aku kalau itu termasuk anak terlambat bicara, jadi mesti beware ya mengenai tumbuh kembang anak
ReplyDeleteAnak yang alami keterlambatan bicara butuh penanganan ahli karena berkaitan dengan aspek psikologis anak juga. Adanya dini id bisa membantu orang tua agar bisa segera menangani masalah anaknya dengan bantuan ahli.
ReplyDeleteBanyak hal yang terjadi di era sekarang ini, kita harus cepat tanggap terhadap perkembangan dan masalah anak.
Awalnya aku pikir anakku pun spech delay kak, tapi kalo liat dari ciri-ciri yang kk jabarkan ini sih alhamdulillah kayanya ga deh, insya Allah masih normal
ReplyDeleteWow, insight baru nih mba buat akuu. Pas baca ini, langsung dong sekalian ikutan checklish dan alhamdulillahnya enggak ada.
ReplyDeleteKalau Dini.Id ini orang tua bisa konsultasi secara online atau gimana, Mbak?
ReplyDeleteStart up dini.id ini fungsinya apa? Sebagai info awal untuk mengenali gejala speech delay?
ReplyDeletedulu sempat berpikir si kecil speechdelay, tapi kalau hanya meraba-raba tanpa pengetahuan malah bikin cemas sendiri, dengan begini justru informatif dan bisa bikin checklist perkembangan anak
ReplyDeleteAnakku yang kedua mengalami speech delay, Kak.. Dia baru bisa mengucap satu kata penuh dengan benar setelah umurnya 3 tahun.
ReplyDeleteTrus aku ngajari bicara per suku kata, pakai huruf Hijaiyah yang ada di iqro. Soalnya waktu itu dia suka pengen ikut-ikutan ngaji.
Alhamdulillah, sekarang sudah sangat cerewet meski belum bisa mengucapkan "r". Umurnya hampir 5 tahun.
Dulu aku punya tetangga yang anaknya mengalami speech delay, dan ternyata si anak juga bermasalah di pendengaran. Tetapi beruntung si orang tua lekas tanggap, ia menyekolahkan anaknya di sekolah berkebutuhan khusus. Meski pada kenyataannya si anak terlambat berbicara namun ia menjadi anak yg berani setelah bersekolah. Barangkali Dini.it ini bisa lebih membantu si anak yang mengalami speech delay ini ya mbak agar tumbuh menjadi anak yang lebih baik dan mandiri meski dalam keterbatasan.
ReplyDeletePonakanku speech delay pas umur satu tahun langsung terapi dokter dan pribadi dengan aktif anak ngobrol, Alhamdulillah umur 2 tahun ini tinggal melancarkan aja
ReplyDeleteJadi orang tua harus detil ya ngecek perkembangan anak. Kalau meleng sedikit, bisa2 berefek kurang baik di masa depan.
ReplyDeleteAlhamdulillah ada dini.id yg bs bantu para ibu dg anak speech delay
Penting banget menstimulasi anak sejak dini. Poin poin penting di atas sangat bermanfaat nih:) Many thanks for sharing...
ReplyDeleteKalau Fahmi yang lambat itu jalan Teh. Bicara, gigi, dll dia malah duluan. Mau dua tahun baru bisa jalan. Itu pun setelah saya deg degan banget. Takut gimana gimana. Alhamdulillah deh sekarang biasa saja.
ReplyDeleteKalau saja saat itu dini.id sudah ada, saya gak akan bingung pastinya...
Wuih, keren dan mulia ya Dini.id inj. Bisa membantu para orang tua yang punya masalah dengan anak speech delay. Temenku kudu tahu nih. Kebetulan beliau punya anak yang speech delay.
ReplyDeleteWah mantap nih semoga bs membantu para ortu yg membutuhkannya ya .
ReplyDeleteSemoga startup ini bisa dikenal lebih luas agar banyak yang tau mengenai speech delay ini.
ReplyDeleteSekarang teknologi memang canggih ya
ReplyDeleteTeknologi semakin memudahkan manusia menjalankan kehudupannya
Iy ya masa bayi sampai 4 tahun krusial banget untuk mengamati perkembangan bicara anak, kalau ada indikasi delay, jadi bisa ditangani cepat dengan terapi..
ReplyDeleteIya banget. Banyak di sekitarku yang begitu. Ortu pada sibuk, anak dengan orang lain tanpa banyak stimulasi bicara. Akhirnya banyak yang speech delay. Tapi dengan ada start up kayak Dini.id ini, orang tua jadi ada solusi ya.
ReplyDeleteBanyak hal yang mempengaruhi speech delay, pernah juga anak tetangga mengalami ini mbak karena perbedaan bahasa di rumah maupun di sekolah. Penting banget start up ini untuk membantu orang tua dalam stimulus anak.
ReplyDeleteIyes banget nih dengan faktor dari luar untuk kelambatan bicara seorang anak. Ponakanku dulu karena sejak kecil udah terpapar gadget, orang tuanya sibuk dan nggak pernah ngajakin anaknya bicara. Kan aneh tuh, giliran telat bicara baru deh bingung
ReplyDeleteAda mitra dari Dini.id juga ya, jadi anak-anak dengan speech delay ini bisa bermain sekaligus mendapatkan stimulan gitu
DeletePentingnya dalam mengecek setiap perkembangan anak ya mbak, apalagi di masa pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kalau sudah speech delay jadi cepat menanganginya.
ReplyDeletespeech delay ini memang butuh penanganan khusus yaa, Mba. Anak pertamaku dulu juga telat bicara, nanti umur 3 tahun baru lancar bicaranya
ReplyDeleteYa Allah sedih ya Mba kalo anak ngalamin speech delay
ReplyDeleteSemoga perkembangan anak di Indonesia, dimudahkan dan bila terjadi cepat tanggap sebagai orangtua.
Peran kita ya Allah, amaanah banget ya Mba
Penting banget nih informasi begini, terlebih untuk saya yang belum pengalaman punya anak. Ternyara speech delay bisa dideteksi dari awal juga.
ReplyDeleteKurangnya komunikasi dengan orang tua dan gadget juga jadi pengaruh anak menjadi speech delay. :(
ini kalimat bener banget kakak :Bila anak tidak mampu mendengar dengan baik, maka apa yang diucapkan pun menjadi tidak sama benar.
ReplyDeleteMenangani anak dengan speech delay harus telaten dan sabar. Semoga keberadaan dini.id bisa membantu orang tua dalam membimbing anak mereka yang mengalami speech delay.
ReplyDeleteponakan speech delay sampai usia SD kelas berapa ya, bolak balik dokter tumbuh kembang, beberapa kali datang buat latihan, emang cape tapi harus telaten dan sabar menjalaninya
ReplyDeleteBermain peran pada anak nggak hanya menstimulasi perkembangan otaknya saja ya ternyata sekaligus membuat anak berani bicara
ReplyDeleteKeponakan aku ada nih yg kena speech delay. Dia ikut terapi gitu tapi blm terlihat hasil yg signifikan sih. Sayangnya star up ini blm ada di tempatku. Semoga kedepannya akan ada di banyak kota
ReplyDeleteAda nih teh tetangga ku dh hmpir 5 th masih lambat bicaranya ,, baru Tau nih aku penyebabnya dikira ada klainan janin mau ku referensiin webnya��
ReplyDeleteCakep webnya Dini.id mbak. Bisa menjadi tempat untu membantu para orangtua yang anaknya mengalami speech delay nih
ReplyDeleteJadi perlu banyak ngajak anak untuk mengobrol ya mbak. Makasih buat sharingnya ya mbak
Membantu para orang tua nih mbak Lendy. Banyak orang tua yang butuh info terapi untuk speech delay tapi bingung nyari kemana
ReplyDeleteAplikasinya lengkap banget ini. Mulai dari menganalisa kondisi awal hingga treatment ada semua. Ada konsultasi dengan para ahli pula. Orang tua bisa lebih diarahkan dengan baik kalau emang anaknya betulan speech delay.
ReplyDeletePeran pengasuh terutama ortu disini penting banget ya buat anak2 biar ga ada speech delay. Salah satunya mengajak mereka bicara dna berinteraksi. Info menarik banget. Ma kasih ya
ReplyDeleteTips mengatasi anak speech delay-nya oke banget nih dan udah ada juga ya start up yang bisa bantu anak-anak tersebut. Ponakanku dua tahun lalu juga mengalami speech delay dan bikin kami sekeluarga bingung cari solusi. Untung sekarang ngomongnya udah lancar
ReplyDeletehmm jadi memang ada indikatornya ya mba, banyak orangtua yang bilang anaknya cadel padahal sebenarnya termasuk kategori speech delay. mungkin kategori diatas bisa jadi tolak ukur sesuai usianya ya.
ReplyDeleteBantuan adanya Dini.id ini emang ngebantu banget ya mba. Masya Allah start up yg bener-bener menjadi jalan buat bantu deteksi yg speexh delay
ReplyDeleteDlu anakku usia 2 tahun baru bisa ngmng sampe takut bngt bolak balik pergi k dokter buat periksain tapi trnyta tidak ada gangguan cuma memang anaknya agak lmbat berbicara aja
ReplyDeletekeponakan saya 2.5 tahun, dan setelah saya baca artikel mb ini, kok kayaknya speech delay juga ya, dan karena ia masih sering nangis kejer semisal orang gak paham dengan apa maksud dia, karena kosakatanya masih sangat terbatas, dan bicaranya per kata juga belum jelas. Bisa pake Dini.id juga ini kali ya mb, untuk membantu deteksi juga
ReplyDeletesejak dr kandungan, zril udah sering saya ajak ngobrol dna bercerita
ReplyDeletemeski hingga 22 bulan ini kosa katanya masih akhiran kata, tapi saya tak menyerah dan terus ajak dia bercerita
Wah, keren banget nih start up-nya.
ReplyDeleteYg bikin sungguh concern dgn ortu dan anak yak
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Semoga banyak ortu yang terbantu dengan startup ini ya Lend...Jadi anak-anak bisa teratasi speech delay nya...
ReplyDeleteNah ada yang bilang, kalo komunikasi antara ibu dan anak penting juga. Anak yang sering diajak omong/ diajak nyanyi dsb oleh si ibu, biasanya akan lebih cepat kemampuan bicaranya dibandingkan dg anak yg jarang diajak omong oleh ibunya.
ReplyDeleteSetiap anak tumbuh kembangnya berbeda-beda. Tetapi, memang tetap ada patokannya. Memudahkan kalau orang tua tau patokan tumbuh kembang anak
ReplyDeleteKeren banget nih dini.id. di semarang udah ada belum ya? Cek ke webnya dulu ah..
ReplyDeletekayaknya bisa melipir ke startup ini untuk informasi selengkapnya, siapa tahu bisa membantu permasalahan teman-teman yang lain yang kasusnya serupa
ReplyDeleteanaku pernah telat bicara. dulu belum ada dini.id jadi kita ke rs dan disuruh terapi. alhamdulillah setelah pindah rumah dan sekolah, bicaranya langsung lancar
ReplyDeletePenting banget ini buat jadi catatan "Mengajak bermain, bukan cuma memberi mainan" intinya keterlibatan orang tua dengan anak ya, dengan keterlibatan itulah anak belajar berkomunikasi
ReplyDeleteOww web based ya.
ReplyDeleteBagus ini infonya. Sekarang Makin banyak anak speech delay. Anak bungsuku juga, alhamdulillah sudah ada perkembangan dan sudah sekolah.
Manfaat sekali sharingnya Mak. Jadi tau nih ciri ciri awal anak speed delay. Makasih Mak.
ReplyDeleteYa Allah, artikelnya keren banget, Mbak Lendy. Aku jadi belajar sejenak tentang ilmu dasar dari speech delay. Cuma, dokter anak atau di klinik tumbuh kembang, mereka condong mendiagnosis dengan KPSP atau kalau mau berani, pakai sekalian Denver Test. Ada semacam milestone juga dan telah disesuaikan untuk anak-anak berdasarkan usia.
ReplyDeleteAku suka juga jika ada alat atau semacam assessment yang sangat membantu bagi anak yang menderita speech delay. Keren!
Speech delay ternyata bisa ditangani ya mbak asalkan terdeteksi sejak dini. Itulah kenapa kedekatan ortu dan anak diusia golden age ini utama ya mbak, agar dapat diketahui sejak awal anak speechdelay atau gak. Ini.tugas saya juga menstimulasi saki mbak, kayaknya saki belum punya 100 kata deh diusianya ke 2 tahun ini
ReplyDeleteAku suka banget pengemasan artikelnya Mbak Lendy, lebih detail dan bikin nggeh akunya dong buat memahami tiap poin2 dg speech delaynya.
ReplyDeletePantas aja kakak aku selalu ngajak ponakan aku sejak bayi ngobrol gitu mbak, jadi begitu 12 bulan lebih banyak kosakata yg walau belum sempurna yg ponakan aku katakan
Bagus banget nih Dini.Id inovatif sekali hehee
Wiih ada Start up untuk membantu orangtua yang anaknya mengalami speech delay nih ya mbak. Kreatif dan Inovatif banget sih ini. Jadi bisa konsultasi dan ikutan kelas yg ada di Dini.Id untuk identifikasi keterlambatan pada anak dan ikut program lainnya yah. Mantul sekali (y)
ReplyDeleteWah, bertambah lagi nih referensi untuk optimalkan tumbuh kembang anak.
ReplyDeleteAku juga percaya, setiap anak itu unik!
Jadi, setiap pertumbuhannya juga unik.
Untuk itu, perlu penanganan yang berbeda juga.
Dini.id keren banget ya inovasinya. Sekarang banyak banget anak2 yang speech delay
DeleteBagus nih Dini.id ini. Tetanggaku ada yang lambat bicara gara2 ortunya jarang ngajakin omong. Agak aneh kalau anak2 pendiam. Mikirnya apa jangan2 ngomongnya lambat. Kudu dipastikan
ReplyDeleteWah tulisan kali ini Eny sangat tertarik biarpun blm jadi ibu, tapi org terdekat kita pun pasti pernah terjadi hal seperti ini dan harus diperhatikan
ReplyDeleteWah, thanks berat loh mba Kendy artikelnya. Kebetulan ada keluarga aku yg speech delay. Maybe mau share ini deh.
ReplyDeleteOrang tua mesti bersyukur nih adanya startup yang bisa bantuin untuk membimbing anak-anak yang mengalalmi kelambatan bicara. Ponakanku dulu akhirnya diajak terapi, meski ketahuan juga ternyata anaknya enggak masalah dengan bagian lidah. Memang karena terlambat dan nggak ada orang dewasa yang ngajakin bicara
ReplyDeleteSemoga dini.id ini bisa membantu lebih banyak orang tua yang resah saat anaknya mengalami speech delay, ya. Memang perlu stimulasi dan intervensi yang tepat, ya :)
ReplyDeleteMenarik nih bahasannya. Yang jadi pertanyaan saya Speech Delay itu masuk kategori autis gak ya?
ReplyDeleteMembantu banget nih startup ini buat para ortu yg memiliki anak dengan kasus speechdelay.
ReplyDeleteKalau ada aplikasi yang dapat mengukur speech delay anak-anak seperti ini maka orang tua tidak perlu waswas ya dengan perkembangan anaknya. Baru tahu ih saya
ReplyDeletewah, boleh nih dicobain buat annasya biar makin lancar dan paham berbicara yang baik, ma kasih mba sharingnya
ReplyDeletewah aku kejebak judul, kukira untuk orang tua yang lanjut usia ternyata maksudnya orang tua untuk para anak ya. good innovation, bisa deteksi dini
ReplyDeleteKeren ini. Bisa membantu orang tua untuk mendeteksi adanya keterlambatan bicara pada anak dan bisa didapatkan solusinya. Tfs mb...
ReplyDeleteAlhamdulillah banget sekarang ada startup yang bisa bantu orangtua untuk mengatasi anak yang diduga speech delay ataupun udah confirmed speech delay ya mba
ReplyDeleteKeren nih sudah ada aplikasinya. Aku dulu punya keponakan yang speech delay tapi setelah aku bawa ke Medan jadi lancar ngomongnya karena di rumah selalu diajak ngobrol. keponakan aku selalu dijaga sama peengasuhnya yang ngomongnya pun seadanya. Jadi jarang sekali diajak ngobrol sambil main sama pengasuhnya.
ReplyDeleteoh jadi programnya Dini Id ini dari online ke offline? berawal dari assignment via online trus terapinya bisa langsung bertemu terapis secara offline.
ReplyDeleteAnaknya temanku speech delay, coba ku infokan ke dia.
makasih sharingnya mba Lendy, punya anak bayi mesti waspada nih semoga anakku sehat2 aja dan normal
ReplyDeleteKeponakan usia 18bln belum bisa bicara berarti belum masuk kategori speech delay ya?
ReplyDeleteYang terjadi sekarang malah, di bahasa.
Terkadang kami yang berasal dari latar belakang suku dan lingkungan beda pada ga mau ngalah.
Misalkan adek sekarang tinggal di Malang, sehari-harinya pakai bahasa Jawa, Bahasa Indonesia (pemersatu antara suami adek dan kami) dan saat balik ke Bali, keluarga suaminya balik bahasa keseharian Melayu. Mungkinkah telatnya anak berbicara karena kebingungan ini?
Kecakapan bahasa anak-anak harus diamati banget ya. Biasanya kan yang diperhatikan tumbuh kembang motorik dan kinetis saja. Banyak mungkin yang berangapan bayi atau balita kan emang belum bisa ngomong.
ReplyDeleteAlhamdulillah sekarang ada startup yang bisa membantu anak speech delay. Semoga jadi jalan keluar bagi para orangtua.
ReplyDeleteWah terimakasih mba penjelasan dan tips nya.. kebetulan keponakanku kena speech delay juga.. nanti akan ku share kan pada orang tuanya agar bisa lebih memgoptimalkan perkembangan bahasanya
ReplyDeleteIIih lengkap banget penjelasannya. Memang speech delay bisa disebabkan oleh lingkungan ya, Mba. Kemarin waktu anak pertamaku 2 tahun blm bisa ngomong, ternyata mbanya diem aja, jadi anakku ga dapet banyak kosakatanya. Setelah saya latih dan sering ajak bicara makin lancar deh. Sekarang malah anaknya hobi bercerita. ^_^
ReplyDeleteIni aku PR bener lho Lend. Arya itu sampao skrg masih belum bisa mengucap R dengan benar. Nanti coba sih, aku main2ke sana
ReplyDeleteWah asik ya ada startup model begini, ini membantu banget buat orang tua dan mereka pastinya merasa tidak sendiri...keren, semoga sukses start up nya
ReplyDeletewah lumayan terbantu banget ortunya, makin mantab startup yang ada di Indonesia
ReplyDelete