Ramadan Day 16 : Serba-Serbi Zakat Fitri

Bismillah,

Mendadak teringat kajian mengenai zakat saat mengaji di Salman kelas Bulughul Maram. Ini sebuah kitab yang memuat hadits tematik mengenai rukun islam, seperti cara berwudhu dalam bab bersuci, bab sholat, puasa, zakat, dan lain-lain yang bersumber dari berbagai hukum fikih mazhab (jalan pemikiran).

Ada 4 mazhab ahli fikih :

* Mazhab Hambali

* Mazhab Maliki

* Mazhab Hanafi

* Mazhab Syafi’i

Di sinilah pentingnya mengaji dan mengkaji. Karena ummat muslim tidak boleh taklid terhadap 1 mazhab saja dan menganggap mazhab lainnya salah. Sesungguhnya, Islam itu berpegang teguh pada 2 hal yakni Al Qur’an dan As Sunnah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian” 

(QS. An Nisa’: 59)

    Pengertian Zakat fitrah   

Maksud kalimat “zakat fitrah” adalah zakat untuk badan, jiwa. Karena itu disebut zakat fitrah yang artinya zakat untuk asal penciptaan. (Al-Majmu’ karya An-Nawawi, 6/103).

Zakat Fitrah terdiri dari dua kata : zakat dan fitrah. 

Secara bahasa : zakat berarti an-namaa’ (tumbuh), az-ziyadah (bertambah), ash-sholah (perbaikan), dan At-Thaharah (mensucikan). 

Istilah yang lebih tepat, dan yang disebutkan dalam hadis adalah zakat fitri. 

Karena, zakat ini dikeluarkan di waktu fitri, dimana umat muslim tidak berpuasa lagi.

Zakat fitrah secara istilah adalah zakat yang wajib ditunaikan setelah menyelesaikan Ramadan, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan jorok.

Kegiatan mengeluarkan sebagian harta dinamakan zakat, karena dapat menambah harta dengan keberkahan dan membersihkan diri pemiliknya dengan ampunan.

Hukum Zakat Fitri

Zakat fitri hukumnya wajib bagi setiap muslim dan dikeluarkan sebanyak satu sha’ atau sekitar 3 kg bahan makanan.

Dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitr dengan satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum… (HR. Bukhari)

Dari Abu said al khudri radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

كُنَّا نُخْرِجُ يَوْمَ الفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ

Kami mengeluarkan zakat fitr pada hari raya dengan satu sha’ makanan, 

(HR. Bukhari & Muslim)

Fact :

Tidak boleh mengeluarkan zakat fitri dalam bentuk uang. Karena hal ini bertolak belakang dengan ajaran nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Waktu Membayar Zakat Fitrah

1. Diperbolehkan membayar zakat fitri sehari atau dua hari sebelum hari raya.
2. Dianjurkan mengeluarkan zakat fitri pada pagi hari raya sebelum shalat Ied.
3. Tidak boleh menunda pembayaran zakat fitrah sampai setelah shalat.


Fact :
Zakat fitri tidak boleh ditunaikan sebelum Ramadan.

Karena akat fitri adalah zakat yang terkait waktu. Sehingga, waktu melakukannya pun setelah waktu dhuhur sebelum Hari Raya hingga pagi sebelum sholat Ied.

Zakat fitri dilaksanakan di tempat kita berhari raya. 

Hanya saja, diperbolehkan menunaikan zakat fitri di luar tempat orang tersebut berdomisili, di daerah asal misalnya.

Puasa tetap diterima bila tidak berzakat.

Namun, menghilangkan keutamaan dari berzakat yaitu menyempurnakan dan mensucikan orang-orang yang telah berpuasa di bulan Ramadan.

Niat Zakat Fitrah

Niat adalah suatu amalan yang berada di dalam hati. 

Karena itu, ulama sepakat tidak boleh melafalkan niat. Melafalkan niat, sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat.

Inti niat adalah keinginan untuk melakukan ibadah karena Allah. Seseorang dianggap telah memiliki niat zakat fitrah, ketika dia sudah memiliki keinginan untuk menyerahkan sejumlah beras sebagai zakat fitrah, ikhlas karena Allah.

  Syarat wajib zakat fitrah   ada tiga :

Islam

Zakat ini wajib bagi setiap kaum muslimin : 

orang merdeka maupun budak, 

laki-laki maupun wanita, 

anak maupun dewasa. 

Memiliki bahan makanan lebih dari satu sha’ untuk kebutuhan dirinya dan keluarganya, selama sehari semalam ketika hari raya

Telah masuk waktu wajib membayar zakat, yaitu ketika terbenamnya matahari di hari puasa terakhir, menjelang tanggal satu syawal

Berdasarkan hadis Ibn Umar,

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ

bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri setelah ramadhan 

(HR. Bukhari)

Makna:

“…fitri setelah Ramadan…” waktu fitrah Ramadan terjadi ketika matahari terbenam di hari terakhir bulan Ramadan. Barangsiapa yang menjumpai waktu ini maka dia wajib membayar zakat fitrah. Sehingga orang yang meninggal sebelum terbenamnya matahari di hari terakhir Ramadan, dia tidak wajib zakat. Demikian pula bayi yang dilahirkan setelah terbenamnya matahari di hari terakhir Ramadan, juga tidak wajib zakat.

  Siapa yang wajib membayar zakat fitri ?  

Zakat fitri wajib untuk semua kaum muslimin, budak maupun orang merdeka, laki-laki maupun wanita, anak maupun dewasa.

Berdasarkan hadis Ibn Umar :

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى العَبْدِ وَالحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيرِ وَالكَبِيرِ مِنَ المُسْلِمِينَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah…. kepada setiap budak atau orang merdeka, laki-laki atau wanita, anak maupun dewasa, dari kalangan kaum muslimin… 

(HR. Bukhari)

Fact :
Orang miskin dan orang yang memiliki hutang, tetap wajib membayar zakat.

“Jika aku perintahkan sesuatu maka amalkanlah semampu kalian.” 

(HR. Bukhari & Muslim)

Bayi pun wajib membayar zakat, bila lahirnya 5 menit setelah matahari terbenam (sudah masuk akhir Ramadan dan awal bulan Syawal)

  Siapa yang berhak menerima zakat fitri ?  

Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) yang telah ditegaskan dalam ayat berikut,

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk (memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” 

(QS. At Taubah: 60)

Wallahu'alam bishowab.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Happy Fasting, 친구...

Salam hangat,