Test Pack Movie (2012)
Bismillah,
Lalu apa hasilnya?
Apapun hasilnya, kisah Testpack ini adalah realita yang banyak dialami oleh pasangan muda di Indonesia. Dimana kalau belum nikah, orang pasti nanyanya "Kapan nikah?"
Setelah selesai menikah "Kapan punya anak?", Setelah punya anak "Kapan punya adik?"
Gemaash yaa...pertanyaan hidup seakan gak ada habisnya.
Mau gak diladenin, kalau yang nanya orang yang lebih tua kan yaa...gak sopan namanya. Jadi gimana doonk..."Doakan saja, Bu...Pak." Mungkin itu jawaban yang enak.
1. Aku suka banget sama kata-kata Rahmat saat memberi konseling pada pasangan Pak Sutoyo dan Ibu (yang diperankan oleh Jaja Miharja dan Meriam Bellina) bahwa
3. Jadilah pasangan yang jujur - terbuka di saat senang ataupun sedih
Kelihatan banget saat Rahmat terpuruk, ia berusaha untuk lari dari masalah. Tidak ingin melibatkan Tata sama sekali. Padahal dalam hal ini, Tata adalah istri, tempat untuk berbagi segala resah gelisah suami.
Begitu juga istri.
Jika ada masalah, sebaiknya sebelum masalah itu menjadi besar ke mana-mana, ada baiknya untuk keep on secret. Karena hanya kepada pasangan lah suami - istri bisa berbagi.
Buat yang belum berumah tangga, aku saranin jangan nonton ini deeh...
Hahha...karena ada beberapa adegan yang emm...
Kalau dari perspektif aku yang sudah nikah, bagusnya ini ditonton para newlyweed gittuu...biar siap lahir batin kalau-kalau ada para nyinyiers di luar sanaah...
Kibasin jilbab aje yeee...
Don't take it too deep.
Semoga review singkat ini bisa bermanfaat.
Salam hangat,
Eiits...tumben, kali ini aku muncul dan pingin ngomongin Film Indonesia.
Heemm, iyaaaa....karena abis nonton di VIU. Film yang diadaptasi dari novel kesukaanku jaman aku kuliah dulu.
Judul : Test Pack
Sutradara : Monty Tiwa
Genre : Romance
Durasi : 106 menit
Bercerita tentang sepasang suami-istri yang sudah menikah 7 tahun, namun masih juga harus berjuang untuk memiliki seorang anak. Suaminya bernama Rahmat (diperankan oleh Reza Rahadian) dan istrinya, Tata (diperankan si cantik, Acha Septriasa). Mereka hidup layaknya pasangan di kota-kota besar, yang bekerja setiap hari.
Rahmat sebagai kepala keluarga memiliki karir yang bagus karena memiliki Biro Konsultasi Psikologi sendiri, sedangkan Tata, hanya mengikuti hobi, bekerja di sebuah Biro Iklan. Dari segi karir, bisa dilihat donk...rumah mereka besar dan segalanya mapan.
Namun rumah terasa sepi tanpa kehadiran seorang buah hati yaa...
Maka dari itu, Tata berusaha mati-matian untuk mendapatkan anak. Dari mulai ikhtiar begini dan begitu. Namun ternyata, keinginan ini tidak sepenuhnya di amini oleh suaminya.
❝Aku di samping kamu itu gak akan pernah sia-sia. Kan kita nikah tujuannya bukan buat punya anak aja... Tapi karena saya sayang kamu.❞
Tidak sepenuhnya diamini, bukan berarti tidak mendukung. Suaminya selalu stand-by kapanpun jadwal kontrol ke dokter spesialis kandungan. Lucunya, yang jadi dokter spesialis adalah Oon 'Project-pop'. Masih inget doonk wajahnya...yang kayanya gak bisa serius?
(and recently, i just found out that Oon was passed away. I'm sorry to hear that with the big condolence)Testpack, saat Tata dan Rahmat konsultasi ke dokter spesialis kandungan |
Dari dokter kandungan, Tata mendapat banyak sekali pemeriksaan dan konklusinya, ia harus rutin menyuntikkan Hormon IVF (In Vitro fertilisation) yaitu memasukkan hormon yang akan memicu kesuburan. Hormon ini tentu memiliki efek setelah dimasukkan ke dalam tubuh Tata.
Ia menjadi mudah sekali emosi dan sangat sensitif.
Saat kejadian seperti ini, suaminya, kang Rahmat selalu mendukung dan meringankan beban Tata. Sehingga, Tata selalu bisa calm down.
Testpack pun kerap dilakukan setelah berhubungan suami-istri, namuun..... |
Tata frustasi karena setelah rutin mengonsumsi obat dari dokter, namun tetap tak kunjung hamil juga... |
Di pemeriksaan yang kesekian kalinya, Pak Dokter Kandungan meminta agar suaminya juga ikut di cek kesuburan spermanya. Karena bagi dokter, kalau hanya melihat dari satu pihak, maka belum sah rasanya.
Dan hal ini yang sebenarnya ditakutkan oleh Rahmat. Ia takut bahwa karena dirinyalah yang menyebabkan Tata tak kunjung hamil hingga kini.
Setelah dipaksa oleh Pak Dokter, maka Rahmat pun melakukan cek kesuburan pria dengan mengambil sampling sperma. Dan saat adegan ini, muncul beberapa pemeran figuran yang menambah semarak suasana film Testpack.
Lalu apa hasilnya?
Apapun hasilnya, kisah Testpack ini adalah realita yang banyak dialami oleh pasangan muda di Indonesia. Dimana kalau belum nikah, orang pasti nanyanya "Kapan nikah?"
Setelah selesai menikah "Kapan punya anak?", Setelah punya anak "Kapan punya adik?"
Gemaash yaa...pertanyaan hidup seakan gak ada habisnya.
Mau gak diladenin, kalau yang nanya orang yang lebih tua kan yaa...gak sopan namanya. Jadi gimana doonk..."Doakan saja, Bu...Pak." Mungkin itu jawaban yang enak.
Learning Point Film Testpack ini apa?
1. Aku suka banget sama kata-kata Rahmat saat memberi konseling pada pasangan Pak Sutoyo dan Ibu (yang diperankan oleh Jaja Miharja dan Meriam Bellina) bahwa
Pikirkanlah kembali apa tujuan anda menikah.
Jika ingin hidup menua bersama dan bahagia, maka ingat-ingatlah kembali,
❞Bagaimana dulu bisa jatuh cinta?❝
2. Jangan banyak tanya hal-hal yang tidak penting kepada orang lain.
Mau dia udah kawin kek...belum kek...biarin aja.
Kecuali bila dia yang konsultasi untuk minta bantuan.
Misal ingin dikenalkan dengan seseorang.
Sama halnya kaya nanya "Kapan punya anak..."
Semua orang yang menikah, tentu menginginkan kehadiran sang buah hati.
Jadi, useless kalau nanya-nanya begitu...yang ada, itu adalah kata-kata interogasi atau menyudutkan alias nyinyiers.
3. Jadilah pasangan yang jujur - terbuka di saat senang ataupun sedih
Kelihatan banget saat Rahmat terpuruk, ia berusaha untuk lari dari masalah. Tidak ingin melibatkan Tata sama sekali. Padahal dalam hal ini, Tata adalah istri, tempat untuk berbagi segala resah gelisah suami.
Begitu juga istri.
Jika ada masalah, sebaiknya sebelum masalah itu menjadi besar ke mana-mana, ada baiknya untuk keep on secret. Karena hanya kepada pasangan lah suami - istri bisa berbagi.
Ada yang sudah baca novelnya?
Actually, aku sedikit hi-expectation sama film ini. Karena dulu saat baca novelnya, aku pinjem sahabatku dan aku baca 2 kali, saking serunya. Bahasanya ngalir....dan Ninit menceritakan dengan emosi khas wanita yang kadang happy-nya kebangetan, lalu mendadak sediih banget, kaya orang yang paling menderita sedunia...
Ada bahasa-bahasa dalam batin Tata yang tak bisa diungkapkan kata-kata bahkan ekspresi oleh Acha Septriasa. Dia baguuss siih...meranin tokoh Tata, hingga dapat piala Citra di tahun yang sama karena meranin tokoh ini. Tapi tidak cukup bagus untuk mengekspresikan tokoh Tata dalam novel.
(Sorry, it's just my humble opinion yaa, gess...)
Aah...pokonyaaa,
Ninit ini memang penulis fave kuuuh...
Menurutku, lebih seru baca novelnya ketimbang setelah diangkat ke layar lebar.
Buat yang belum berumah tangga, aku saranin jangan nonton ini deeh...
Hahha...karena ada beberapa adegan yang emm...
Kalau dari perspektif aku yang sudah nikah, bagusnya ini ditonton para newlyweed gittuu...biar siap lahir batin kalau-kalau ada para nyinyiers di luar sanaah...
Kibasin jilbab aje yeee...
Don't take it too deep.
Semoga review singkat ini bisa bermanfaat.
Salam hangat,
Filmnya bagus yaa, Mba? Udah lama nih gak nonton film Indonesia. Selama ini fokus sama film India dan drama korea aja, hehehe :)
ReplyDeleteKalau mau kasih nilai...
Deleteemm, 3/5 deeh...kak Ira.
Aku udah nonton ini kak,, dan nyess banget ya masih banyak di luar sana yang susah banget punya anak, maka bersyukurlah kita di mudahkan punya anak.
ReplyDeleteFilm yang menurut aku beda dengan yang lain, terutama tema yang diangkat ya, tema sensitif dikemas dalam sebuah film, pasti bagus nih kanyanya.
ReplyDeleteSudah lama enggak nonton film Indonesia nih
Aku pernah nonton film ini. Ini film agak lawas kan ya. Masyarakat Indonesia soalnya sangat menjaga banget yg namanya keluarga besar. Dan kita juga sering tergantung dg keluarga besar. Jadi memang urusan punya anak itu berita gembira untuk semua anggota keluarga (harusnya)
ReplyDeleteSaya sudah beberapa kali nonton mba, tapi di TV sih, jadi ga ada adegan mmmm nya hahaha
ReplyDeletesalut deh melihat perjuangannya memperoleh anak.
Jadi ingat awaktu awal2 nikah dulu saya juga deg2an mendekati waktu mens.
Kadang pengen di kempit gitu biar ga mens, biar hamil hahaha.
Namun ternyata saya masih lebih beruntung karena dikasih kesempatan hamil setelah 7 bulan menikah :)
Aku belum nikah tapi kok malah penasaran pengen nonton film Test pack ini. Jadi gimana dong? Aku belum pernah nonton film ini sih soalnya. Jadi pengen baca novelnya juga soalnya aku penasaran juga sama novel karya Mbak Ninit Yunita ini.
ReplyDeleteAku belum nikah tapi kok malah penasaran pengen nonton film Test pack ini. Jadi gimana dong? Aku belum pernah nonton film ini sih soalnya. Jadi pengen baca novelnya juga soalnya aku penasaran juga sama novel karya Mbak Ninit Yunita ini.
ReplyDeleteSaya belum nonton film ini Mbak, tapi baca novelnya dan meweeeek dengan sukses. Duuuhh, jadi pengen nonton filmnya ni.... Kemana aje si guwe....
ReplyDeleteaku pernah nonton film ini lewat aplikasi yang ada di playstore mbak. lucu dan sedih, iya bener ada bebrapa adegan yaang... eiimmm... hahahha
ReplyDeleteBaca novelnya tapi malah belum nonton filmnya, soalnya suka kecewa sama film yang diangkat dari novel, tapi kalau baca review dari Lendy kayaknya seru juga karena para pemainnya oke semua aktingnya
ReplyDeleteAku belum baca novelnya dan nonton filmnya. Rekomen nggak nih Mbak Lendy? Kok Mbak Lendy ngasih rating 3/5? Tapi ngeliat pemerannya Reza Rahadian, kayaknya kok aku bosen ya nonton dia mulu wkwkwkkk
ReplyDeleteHAhaha baca sinopsisnya kayak nya lucu ya film nya, dan sepertinya ku bisa nebak hasil test sperma nya pak rahmat, eh apa ku salah? Pengen nonton film nya aja
ReplyDeleteKalau baca review film begini jd bersyukur banget sama Allah dimudahkan banget hamil...hehe
ReplyDeleteUdah lama banget gak nonton film, indonesia atau film lainnya..jd pengen sesekali nonton lagi hehe
ReplyDeleteSalah satu film kesukaanku nih, Acha dan Reza nya bikin gemasass yaa hahaa. Tapi aku juga suka ceritanya sih, sampai beli bukunya juga.
ReplyDeleteTest pack merupakan film yang kocak ada jaja mirharja dan si bawel meriam bellina.
ReplyDeleteKonflik rumah tangga dan kedatangan wanita lain bikin drama ini makin memanas
Terakhir nonton film Indonesia, Aura Kasih dan Morgan Oey dalam "Arini"
ReplyDeleteKayaknya boleh juga nih.
Suka sama alur ceritanya.
Hampir sama juga dengan kisah hidupku...
... yang menunggu 7 tahun kehadiran buah hati.
... tentang nyinyiers di luar sana
endebrei, endebrei
Film ini sebenanrse keren banget, mengisahkan tentang perjuangan suami istri untuk buntuk bersama menerima kekurangan pasangannya. Dari film ini kita diajak belajar bahwa pernikahan adalah perjuangan bersama. Belum beli bukunya sih, tp film nya keren banget.
ReplyDeleteBlm nonton filmnya juga blm punya bukunya. Banyak padangpa di dinia nyata yg puluhan tahun blm punya keturunan,ereka teyap berusaha tp tp romantisnya mereka selalu tampil bak pengantin baru - full of lova and full of understanding.
ReplyDeleteBagi saya pribadi, bertanya "Udah isi, belum?" atau "Kapan nambah lagi?" itu sesuatu yang sebaiknya dihindari. Tetapi, saya pernah juga dicurhati oleh seseorang yang lama gak dikaruniai anak. Seseorang ini mengeluhkan karena selama sekian tahun, suaminya selalu saja menolak untuk diperiksa. Padahal dia udah berkali-kali diperiksa menurut dokter kandungan gak ada masalah.
ReplyDeleteSaya jadi sempat berpikir, apa ada ego laki-laki yang menghalangi dirinya sendiri untuk diperiksa. Entahlah... Alhamdulillah setelah sekian tahun, akhirnya sang istri hamil juga. Saya gak bertanya lebih lanjut apakah suaminya akhirnya mau diperiksa atau bagaimana. Tetapi, memang menurut saya kalau ada kejadian begini, harus saling support antara suami istri
Aku belum nonton filmnya. Tapi habis baca reviewnya,jadi pingin nonton. Aku kurang lebih 5 tahun lamanya dapet pertanyaan seperti itu, kapan punya anak?kok nggak hamil hamil?. Sedih banget rasanya ditanya seperti itu,sekarang alhamdulillah sudah dapat rezeki anak satu.
ReplyDeleteIya kadang pertanyaan2 dari luar yg bikin tmbh stress bnyk kejadian seperti ini,, pnasaran sm filmny endingnya gmn mba???
ReplyDeleteDoeloeee banget nih aku baca novelnya ninit terbitan Gagasmedia. Klo filmnya malah belum pernah nonton
ReplyDeletekalau reza yg main kenapa filmnya jadi bagus ya. ini diangkat dari swbuah novel? keren banget ya.
ReplyDeletefilm yg dikemas dengan komedi malah bikin kita tambah seru nontonnya.
ini rasanya nyes banget karena cocok sama aku meski aku menantikan anak ke-2, Suami sekarang mendukung tapi kami ga ke dokter karena sama-sama ngeri hasilnya, wkwk, jadi ikhtiar dan doa dl seperti biasa. Mungkin belum waktunya aja
ReplyDeleteIni juga salah satu novel yang kubaca berkali kali tetep nangis hiks hiks...aku sukaaa banget gaya Ninit bercerita. Memang kadang menikmati buku dan berimajinasi lebih seru ya mba. However filmnya juga cukup seru kok, tapi tetep buatku lebih kece novelnya siih
ReplyDeleteaku uda nonton film ini dan aku suka banget dengan permainannya acha septiarsya.. wajar dan natural banget padahal dia belum nikah ya waktu itu
ReplyDeleteaku lucu pas suaminya disuruh makan sayur toge dong.. hahaha.. sebegitu banyak loh toge yang harus dimakan ya eneg juga sih ya
ReplyDeleteAku sebatas baca novelnya karena punya. Tapi belum nonton filmnya, alasannya takut kecewa. Hahhaaa, alasan yang absurd yaak. Tapi katanya memang Acha udah bagus sih memerankan Tata, meski masih ada yang kurang. Tapi aku nggak tahu di mana kekurangan nya. Atau mesti nonton dulu aja ya agar bisa membandingkan dengan novelnya
ReplyDeleteAku malah baru tau kalo ini dari novel yang difilmkan. Kayaknya kok datar aja ya..malah penasaran ma novelnya hehehe.
ReplyDeleteAku belum baca novelnya. Eh udah dong, tapi nonton filmnya duluan . Oke sih menurut ku aktifnya Reza dan Acha. Anyway ga di spoilerin nih di sini hasilnya tes nya Rahmat hehe
ReplyDeleteSaya belum nikah bund jadi gak boleh nonton yah filmnya. kata bijaknya bagus masa.. Secara aktornya reza rahardian gak diragukan lagi aktingnya
ReplyDeleteOw film lama ya, 2012. Aku lupa ada film ini, soalnya pemain dan filmnya menarik deh. Kok bisa luput atau aku yang lupa ya buekeke. Btw penasaran dengan endingnya. Cari ah, pengen nonton juga :D
ReplyDeleteJadi penasaran dgn kelanjutan film ini...pengen nonton deh..film lama bs dicari ya di internet hehe
ReplyDeleteAku blm pernah nonton walau sudah baca reviewnya bertahun-tahun lalu. Trus baca ini malah pingin baca novelnya hihihi..
ReplyDeleteFilm ini kayaknya perlu banget dilihat siapapun ya mba, orang yang belum menikah sekalipun. Biar bisa persiapan dan bisa tidak terlalu sering tanya2 ke pasutri tentang "kapan isi??" Hehehe
ReplyDeleteIni pas zaman reza rahardian sm acha masih muda ya
ReplyDeleteAku belum pernah nonton tp udah baca novelnyaaaa
Surprise ending krn trnyata yg bermasalah bkn yg cew
Masalah anak ini sangat sensitif emng
Jd inget prjuangan sendiri mb
Aku punya novelnya Mba Lend, Acha emang jempol buat meranin karakter dia tuh aktingnya emang bisa keren. Aku sih belum nonton filmnya, takut kecewa beda sama novel. Tapi trilernya keren pas rilis aku liat. Kapan-kapan coba tak tonton, karaketernya sama kayak aku berjuang untuk memiliki momongan
ReplyDeleteAku udah pernah nonton yang ini deh kayaknya, tapi lupa akhirnya bagaimana hehe. Yang pasti bener, curkkin aja pertanyaan orang-orang yang kadang nyinyir berat yaaa mba
ReplyDeleteDulu aku baca novelnya. Dan suka banget sama ceritanya. Ikutan mewek juga coba. Nah, pas ada filmnya, sempat juga pengin nonton. Cuma lupa waktu itu kenapa, eh akhirnya gak jadi nonton.
ReplyDeleteAku duli baca novelnya, seruuuu. Tapi kalo filmnya ini baru nonton bagian depannya aja.
ReplyDeleteYaaaah gak ada spoiler. *Lho* hehehe... Kudu nonton filmnya nih biar tahu akhirnya. Siap deh, nanti malem Minggu nonton film ini. Nyuruh si dia buat download duluuuu :D
ReplyDeleteKyknya udah pernah nonton film ini tapi pas itu aku nonton di tv kyknya.
ReplyDeleteMalah lbh tau novelnya dan semenjak itu suka sama mbk Ninit dan suka baca blognya :D
Aku dulu kalau ada temen yg blm dikaruniai momongan lama suka kasi kado novelnya :D
Aku udah lama tahu Test Pack ini tapi belum nonton. Banyak yang bilang bagus. Kayanya aku mau baca novelnya dulu deh
ReplyDeleteDulu lagi kuliah aku dibilang mirip Acha *LOL* dan komen ini langsung diskip sama teh Lendy karena aya nu sok ngaku2 wkwkwk..
ReplyDeletebtw Rahmat bikin aku ency punya biro Psikologi sendiri dulu sih cita2 aku begitu hehehe..aku belum nonton dan belum baca bukunya teh jadi penasaran apakah Rahmat yang tidak subur apa gimana?
Aku belum baca bukunya, belum nonton filmnya juga. Aku kira ini malah film tentang MBA gitu, ternyata bukan yaa..
ReplyDeleteNanti nonton ah di VIU, soalnya penasaran banget sama ceritanya. Kebawa sama kalimat ini juga sih: Jika ingin hidup menua bersama dan bahagia, maka ingat-ingatlah kembali,
❞Bagaimana dulu bisa jatuh cinta?❝
Film ini kalo nggak salah udh agak lama ya mba. Aku pernah nonton. Dan memang bagus filmnya,trus baca postinganmu aku jadi penasaran sama novelnya hehhe
ReplyDeleteAku pernah nonton film tespack ini dan memang bermanfaat sekali informasinya ternyata ketika menikah dan hasilnya belum bisa memiliki buah hati pasangan harus tetap Solid dan yakin atas pertolongan Allah
ReplyDeleteAku juga punya buku Mb Ninit ini lhoooo... malah belum pernah nonton filmnya.
ReplyDeleteYah begitulah, ada saja ya problema hidup manusia. Belum nikah, ditanya muluk kapan nikah. Habis itu kapan hamil, kapan ada adiknya lagi, kapan punya rumah, dan kapan kapan yang lain. Memang harus sabar sih ya menghadapi semua pertanyaan itu. Ga mungkin juga nyuruh orang diem melulu ga nanyak2.
Kisah yang menarik, sarat dengan nasehat untuk mencapai pernikahan yang bahagia ya...
ReplyDeleteEntah kenapa, saya selalu suka dengan akting Reza Rahadian. Mendalami peran pisan ya...
Aku suka banget sama film ini. Karena secara tidak langsung aku belajar, bahwa pernikahan itu bukan perkara bisa menghasilkan ketuurnan apa enggak. tapi cinta juga peru dipertimbangkan
ReplyDeleteini udah lama kan ya Mbak. kayaknya udah pernah nonton juga deh dan ini filmnya emang bikin mewek, huhuhuh.
ReplyDeleteAku udah download ini di Viu kan, eh tapi gak sampai habis. Baru bagian awal2, yg Rahmat dikasih makanan sama Tata biar cepat punya anak ya?
ReplyDeleteEhh lg enak2 baca ceritanya di sini, ternyata gak diceritain sampai akhir. Download lagi deh ini :D
belum pernah nonton ini, dan sebenarnya banyak film Indonesia yang gak ditonton.
ReplyDeleteAwal-awal nikah masih rajin beli testpack, suka gemes kalau ada yang nanya kapan punya anak.
Aku belum pernah nonton filmnya. Baca novelnya juga belum. Tapi jadi pengin minjem novelnya deh mba ������ penasaran aku sama ending-nya gimana. Bisikin dong happy ending gak nih?
ReplyDeleteKok yo mirip sama kehidupanku sih mbaa, lima tahun menikah tapi belum punya anak :) :)
ReplyDeleteKalo aku nonton film ini bisa nangis bombay kali yaaa karna 'senasib' sama Tata huhu.
Anw thanks for sharing Mbak, salam kenal :)