Seminar Parenting Bersama SGM Membantu Orang Tua Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak
Assalamu`alaykum,
Sudah merasa menjadi orang tua yang senantiasa memenuhi kebutuhan anak? Masa iya siih...?
Kebutuhan anak bukan hanya dari segi lahir lhoo...(seperti sandang, pangan dan papan) tapi juga keberadaan kita sebagai orang tua yang merupakan madrasah utama dan pertama bagi anak.
Penting banget kehadiran orang tua terutama di golden age anak yaitu usia 1000 hari pertama hingga 5 tahun. Penyerapan otak anak sedang sangat optimal di usia-usia tersebut. Jadi buat para orang tua yang selalu menganggap anak tidak mengetahui apa-apa tentang masalah orang tua, oow...hati-hati...parents. Itu pendapat yang salah besar.
Anak-anak bisa menangkap setiap gelombang perasaan yang kita pancarkan. Baik senang, bahagia, khawatir, sedih, kesal, ataupun marah. Dan cara kita mengekspresikan emosi-emosi tersebut yang akan direkam oleh otak anak dan ditiru.
.
Macam-macam emosi |
Kadang, kita hanya menyebut emosi adalah sesuatu yang negatif, padahal emosi bisa juga merupakan hal yang positif. Seperti perasaan senang, bahagia, bangga. Menamai berbagai jenis emosi yang dirasakan anak ini juga merupakan jenis kecerdasan yang harus dikuasai sejak dini agar mendukung perkembangan si kecil ke tahap berikutnya, yakni bersosialisasi.
Karena ciri anak yang mampu bersosialisasi adalah
* Bertubuh Sehat
Anak yang bertubuh sehat, tentu memiliki jiwa yang kuat. Nutrisinya senantiasa terpenuhi sehingga sambungan syaraf di seluruh tubuhnya dapat tersambung sempurna.
* Cerdas
Anak yang tumbuh sempurna dapat dilihat dari tahap perkembangannya yang sesuai dengan usianya. Dan setiap anak akan memasuki dunia imajinasi mereka sendiri sebagai bentuk tahap perkembangan otak.
* Perkembangan Emosi yang Baik
Anak dengan perkembangan emosi yang baik akan lebih mandiri dan mudah menempatkan diri di mana pun ia berada. Ia akan mudah berteman dengan siapa saja dan menjadi anak yang cepat tanggap terhadap lingkungan.
Dalam rangkaian acara SGM yang diadakan di Hotel Harris Bandung pada tanggal 6 Mei 2017 bersama Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M. Si., Psi., SGM Eksplor Dukung Orangtua Kembangkan Keterampilan Sosial Anak Generasi Maju kali ini dipandu oleh MC kodang, Cici Panda. Seminar ini bertujuan untuk membuka pengetahuan para orangtua dalam mengembangkan kemampuan sosial anak terlebih dahulu daripada kemampuan akademik pada usia dini.
Karena anak dengan kemampuan sosial yang baik akan menjadi anak yang . . .
mampu berteman dan bekerjasama,
berkompetisi dengan sehat,
sabar menunggu saat mengantre,
menjadi anak yang sopan, mampu menjadi problem solving dan mampu melerai pertikaian di antara teman-temannya,
mengendalikan emosi dengan cara yang benar,
taat pada aturan,
dan terakhir memiliki daya empati yang tinggi.
Untuk bisa memiliki anak sesuai dengan apa yang kita inginkan dengan menumbuhkan kemampuan sosial yang baik ada beberapa langkah yang mesti orangtua lakukan.
Pada Tahap Awal :
1. Bangun kedekatan antara anak dengan orangtuaKedekatan (attachment) berbeda dengan ikatan (bonding). Perbedaan antara attachment dan bonding terletak pada seberapa banyak kualitas waktu kita pada anak-anak. Kita boleh saja selalu berada di sebelah anak, namun tidak membersamai mereka saat beraktivitas.
Attachment terbangun karena adanya ikatan individu yang saling menyayangi serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Sedangkan bonding adalah ketertarikan pertama antara anak kepada orangtua. Jadi kesimpulannya, attachment dapat terbentuk karena adanya proses yang panjang antara hubungan anak dan orangtua.
💮 Saling menatap mata dan saling memeluk.
💮 Memberi kesempatan kepada si kecil untuk bermain sendiri
💮 Jangan berbohong kepada si kecil, karena ia percaya pada Ayah dan Bunda.
Pernah berbohong kepada anak?
💮 Bersabar dengan perilaku si kecil
2. Attachment yang baik membuat anak menjadi memiliki rasa percaya kepada orangtua
Apabila sudah percaya terhadap orangtua, si kecil akan mudah bercerita apapun yang dialami sehingga ada keterbukaan antara orangtua dan anak.
3. Mandiri
Anak akan menjadi mudah bergaul bersama teman dan timbul kemandirian dalam diri si kecil.
2. Memberikan si kecil semangat saat melakukan kegiatan dan belajar untuk menyelesaikannya satu per-satu
3. Memperbanyak kegiatan fisik
4. Mendampingi si kecil dengan membacakan cerita bergambar atau dongeng
5. Pretend play (bermain pura-pura bertamu, misalnya)
6. Saat mendongeng, ajak si kecil untuk melanjutkan dongeng
Bagaimana, Bunda?
Siap berubah demi kebaikan masa depan si kecil?
Attachment ini bisa diperoleh dengan cara :
💮 Orangtua sensitif terhadap kebutuhan anak
Kebutuhan anak seperti apa?
Dari sejak bayi, ketika bayi menangis. Maka apa yang biasa Bunda lakukan?
Membiarkan sesaat atau langsung ditenangkan?
Nah...ini penting. Karena kebutuhan anak saat masih bayi adalah kehadiran, kenyamanan dan perlindungan dari orang tuanya.
💮 Saling menatap mata dan saling memeluk.
Pandangan mata ini sangat berarti untuk orang lain saat beriteraksi yang menandakan keseriusan kita terhadap orang tersebut. Untuk anak, mereka akan merasa sangat diperhatikan ketika berbicara atau berinteraksi saling menatap mata.
Pelukan adalah bentuk skin to skin orangtua dengan anak. Pentingnya adalah menunjukkan perasaan nyaman dan perlindungan kepada anak.
💮 Memberi kesempatan kepada si kecil untuk bermain sendiri
Ini yang biasanya jarang dilakukan orangtua saat bermain bersama. Setiap main sudah pasti ditemani, diawasi dan kerap di kritik saat melakukan kesalahan. Padahal apa yang menurut kita benar, belum tentu sesuai dengan imajinasi anak. Selama permainan yang dilakukan tidak membahayakan diri si kecil, ada baiknya mereka bereksplor sesuai ruang imajinasi.
💮 Jangan berbohong kepada si kecil, karena ia percaya pada Ayah dan Bunda.
Pernah berbohong kepada anak?
Misal : saat mereka menginginkan sesuatu dan kita tidak ingin membelikannya, biasanya kita beralasan `Maaf, nak...Bunda sedang tidak punya uang.`
Namun apa yang terjadi ketika kita yang suka dengan suatu barang? Kita bisa dengan spontan membeli. Sehingga anak akan merasa adanya ketidak sesuaian perkataan Bunda dengan si kecil saat ia memiliki keinginan.
💮 Bersabar dengan perilaku si kecil
Membersamai tumbuh kembang anak memang tidak bisa bergegas. Membutuhkan waktu dan kesabaran ekstra dari orangtua. Karena segala sesuatu tidak bisa instan, namun membutuhkan proses. Dan dalam proses inilah, baik orangtua maupun si kecil akan menumbuhkan attachment.
2. Attachment yang baik membuat anak menjadi memiliki rasa percaya kepada orangtua
Apabila sudah percaya terhadap orangtua, si kecil akan mudah bercerita apapun yang dialami sehingga ada keterbukaan antara orangtua dan anak.
3. Mandiri
Anak akan menjadi mudah bergaul bersama teman dan timbul kemandirian dalam diri si kecil.
Tahap Lanjutan, Orangtua Mengajarkan Beberapa Hal Berikut :
4. Mengajari anak untuk bisa mengenal emosi yang mereka rasakan
5. Diajarkan untuk mampu menjaga dirinya sendiri
6. Mengajarkan cara berkomunikasi
7. Disediakan sarana untuk melatih fokus (daya kosentrasi) dan imajinasi
8. Empati
Tahapan perkembangan anak inilah yang wajib kita tumbuhkan sebagai orangtua generasi maju. Bukan melulu membicarakan masalah akademik, tapi bagaimana si kecil bisa menempatkan diri di manapun ia berada.
Untuk bisa menempatkan diri, anak dilatih untuk bisa mandiri terlebih dahuu. Cara menumbuhkan kemandirian tersebut ada beberapa cara :
✿ Memberikan si kecil kesempatan untuk mencoba
✿ Dan saat si kecil sudah mencoba, tidak memburu -buru
✿ Terakhir, kala apa yang dilakukan si kecil diberi apresiasi.
Bisa berbentuk pelukan, pujian dan ekspresi wajah yang menyenangkan
`Yeeay...kamu berhasil, nak.`
Untuk mendukung daya imajinasi agar si kecil mau mencoba, sebaiknya :
1. Mengurangi gadget atau screen time (TV, radio, tab, dan berbagai piranti yang bisa mengalihkan perhatian si kecil)2. Memberikan si kecil semangat saat melakukan kegiatan dan belajar untuk menyelesaikannya satu per-satu
3. Memperbanyak kegiatan fisik
4. Mendampingi si kecil dengan membacakan cerita bergambar atau dongeng
5. Pretend play (bermain pura-pura bertamu, misalnya)
6. Saat mendongeng, ajak si kecil untuk melanjutkan dongeng
Karena apa yang kita lakukan saat ini adalah warisan untuk kehidupan anak kelak. Sehingga jangan sampai kita merasa menyesal dengan tidak mendampingi tumbuh kembang anak secara maksimal.
Terima kasih SGM atas kesempatan mengikuti seminar parenting kali ini. Karena menurut Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Presetyo, tujuan diadakan seminar parenting ini adalah ingin mengajak para orangtua untuk memberikan support positif kepada orangtua agar mampu melatih keterampilan sosial anak dengan menyiapkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang si kecil.
Karena road-show ini juga telah dilakukan di 2 kota sebelum Bandung, yakni Padang dan Jakarta. Maka diadakannya di Bandung yag merupakan kota ketiga diharapkan mampu menyebarkan ilmu lebih luas lagi ke masyarakat.
Bagaimana, Bunda?
Siap berubah demi kebaikan masa depan si kecil?
benar banget bounding dan kreatifitas anak-anak sangat penting dalam masa pertumbuhan, suatu saat moment ini akan selalu mereka ingat sampi kapanpun,,,
ReplyDeleteWah seminarnya bagus banget nih materinya, makasi sharingnya ya mbaaak
ReplyDeleteSeneng kalau datang ke acara kayak gini, upgrade ilmu parenting juga yah. Oiya bahas ketrampilan sosial ini emang penting diterapkan sejak dini.
ReplyDeleteWahhh makasih banget resume nya Mba, sangat bermanfaat utk newbie kayak saya heheu
ReplyDeleteWalaupun belum punya anak tapi ini pengetahuan yang berharga :D
ReplyDeletesiap tentunya mbak lendy. kita harus berubah demi masa depan sang buah hati
ReplyDeleteMba Lendy tahu sekali apa yang saya butuhkan saat ini. Materi kecerdasan Sosial akan menarik bagi saya seiring pertumbuhan buah hati yang semakin cepat..
ReplyDeletebtuul.. jgn berbohong pada anak.. tegas aja. Bilang aja jangan, karena mainan yg lama masih bagus dll.. karena ini dan itu.. bukan ngga punya duit.. padahal punya.
ReplyDeleteWah iya, jgn keseringan diksh gadget ya, jd bs lbh sering berinteraksi dengan org tua ya :)
ReplyDeleteIya, kak Timo...
DeleteChildren do what children`s see.
Inshaa Allah siap mbak
ReplyDeleteSoalnya pengen banget ngerasain ditatapin dalam-dalam sama dedek bayi :) kan kudu gemes aja gitu tiap hari, hehehee
narsumnya mba ana surti ya, pantes materinya kece kece, aku suka sih ikut acaranya sgm.. bagus2 materinya
ReplyDeleteAku juga suka sama Anna Surti, mba Fika.
DeletePemaparannya lugas dan sederhana. Jadi gampang dimengerti.
emak emak juga harus sering ikut perkembangan ilmu parenting jaman sekarang. update terus ya mak, karena teknik mendidik anak sudah jauh berkembang sesuai dengan jaman yang terus berlari
ReplyDeleteAcara kayak gini nih yg harus diperbanyak mba.. jadi biar para ibu dan bapak tau apa yg harus dipersiapkan dan diberikan kepada buah hati kelak hehehe
ReplyDeleteSGM kan perusahannya ada di Jogja bukan ya mba
Resumenya bermanfaat bagi saya, calon ayah (yang calon istrinya juga masih entah di mana juga). Persiapan pengetahuan agar saat nanti punya anak sudah paham dan tahu.
ReplyDeleteInsya Alloh siap makasi mba sharingnya lengkap, aku kepengen datang2 ke event kek gini sayangnya semesta belum mengizinkan. Jadi belajarnya lewat mba Lendy dulu :)
ReplyDeleteTeteeeh....
DeleteKarena teh Herva rajin...jadi pingin kopdar.
*laah apa hubungannya yaa?!
wah penting banget nich, makasih ya mba sharednya. Semoga aku bisa jadi orang tua yang baik
ReplyDeleteDaku pernah sekali ikutan seminar parentingnya SGM, berguna banget buat pengetahuan meski belum nikah ☺️
ReplyDeleteResumenya adakah?
DeleteJadi ketagihan baca resume. Karena pematerinya memang expert di bidangnya
Keren banget.
Makasih buat sharingnya
ReplyDeleteParenting itu bkn hanya buat orgtua, calon ortu jg. Dan anak2 itu akan byk sekali pertanyaan, aku sampai pusing ngadepi ponakan kecilku
Saya sdg berusaha berkata jujur pd anak. Soalnya pernah berbohong malah dikembalikan ke saya sendiri. Cape hati deh
ReplyDeleteTeh lendy ikut jadi mom ambassadornya SGM?
ReplyDeleteBelum beruntung, Ayi...
DeleteNglamar siiih...tahun lalu.
Being a mom means almost always means giving up "me time" but reading and writing parenting blogs gives you that little time to yourself, a time when you can simply relax, write and release any bad feelings you are experiencing at the moment. princess bed
ReplyDeletebermanfaat banget... nuhun teh :)
ReplyDeleteBermanfaat! Tapi aku simpan dulu ya infonya. Berguna buat nanti kalau sudah punya anak.
ReplyDeleteSoal bersabar nih, Mbak. Aku masih belajar mulu. Aku emosian orangnya. Padahal Kak Ghifa sudah 21 bulan. Huh, harus banyak latihan.
ReplyDeleteHehe...latihannya tiap hari yaa, teh.
DeleteTapi ujiannya sewaktu-waktu.