Chapter 3 : Orangtua Sumbu Pendek, Sayakah?
Assalamu`alaykum,
Baca Uni version di sini yaa....
Holaa...mama kece sahabat blog lendyagasshi, apakabar?
Sudah lama banget ini vacuum dari tema blogmate aku sama Uni Shona yaa...**maafkan Uni.
Masih inget sama tema obrolan #ceritaemakece kami gak...?
Baca Uni version di sini yaa....
“Masalah bukan terletak pada masalahnya. masalahnya terdapat pada sikapmu akan masalah itu”
-Jack Sparrow (Pirates of the Caribbean)-
Gimana maksudnya yaa...?
Maksudnya adalah ketika ada masalah datang, yang terpenting adalah bukan seberapa besar atau kecilnya masalah tersebut, namun cara kia menghadapi-lah yang harus diperhatikan.
Fokus.
Kita seringkali kehilangan fokus saat menghadapi masalah. Dan akibatnya, kita tidak dapat mengontrol perasaan. Alih-alih mengatur perasaan sendiri, kita malah menjadi serba salah dan uring-uringan. kalau sudah begitu, kitalah yang diatur oleh perasaan.
Bukan kita yang diatur oleh perasaan.
Tapi kita-lah yang mengatur perasaan kita.
Jadi mau pakai emosi apa hari ini?
Maka pahami dahulu apa keinginan anak. Ada 3 hal yang paling diinginkan anak :
1. KEHADIRAN orangtua secara fisik dan emosi
2. KECUKUPAN kebutuhan hidup fisik dan emosi
3. PERHATIAN dan PENGAKUAN dari keluarga
Selain memahami apa yang diinginkan anak, ada penelitian bahwa dampak dari membentak anak ada beberapa hal, salah satunya adalah gangguan kepribadian (bipolar) pada anak.
Apa itu kepribadian bipolar?
Kita sering sekali merasa biasa saja terhadap seseorang yang memiliki mood-swing atau perasaan yang berubah-ubah. Biasanya kita menyebut orang tersebut memang mood-mood-an. Namun, ternyata memiliki perasaan hati yang berubah-ubah secara ekstrim termasuk gangguan kepribadian lho.
Yaitu kutub positif (kebahagiaan) dan kutub negatif (depresi).
Penderita Gangguan Bipolar ini sering berubah-ubah suasana hatinya secara ekstrim.
.
Contoh :
Awal bulan dia berada pada kutub positif. Dia merasa sangat bahagia dan banyak memiliki semangat hidup. Tapi seminggu kemudian dia berada pada kutub negatif. Dia merasa sangat depresi hingga tak jarang penderitanya melakukan percobaan bunuh diri.
By the way, itu tadi hanya contoh kasus, tidak ada hubungannya dengan awal bulan bahagia karena baru gajian.
Umumnya gangguan bipolar pada anak terjadi pada anak remaja sebesar 7-13% dan kebanyakan terjadi pada anak perempuan.
Kenapa?
Karena kaum perempuan cenderung ekspresif terhadap suatu hal.
Gangguan bipolar bisa terjadi pada siapa saja. Umumnya disebabkan oleh faktor genetik dimana jika salah satu orang tuanya memiliki gangguan depresi maka kemungkinan dia memiliki gangguan bipolar adalah 15-30%. Jika kedua orangtuanya memiliki sejarah gangguan depresi maka kemungkinan dia memiliki ganggguan depresi adalah 50-75%.
Selain karena genetik, gangguan bipolar ini juga bisa terjadi karena pengaruh pola asuh orangtua.
Menurut Natalia Widiasih, Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sebagian besar pengidap gangguan bipolar memiliki rekam jejak orang tua yang mendidik dengan sangat kejam seperti sering :
* Membentak atau meremehkan kemampuan anak.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya kedekatan emosional antara orangtua dan anak sehingga anak menjadi tidak bahagia, stress dan memilki manajemen emosi yang rendah.
Gangguan kepribadian bipolar umumnya muncul saat masuk fase remaja karena pada saat itu hormon yang mencegah gangguan psikis berkurang hingga 50%. Pola asuh yang salah sejak masih pra sekolah menyumbang terjadinya bipolar saat anak kita menginjak masa remaja.
Dalam keadaan normal, anak dengan gangguan bipolar akan terlihat biasa saja seperti anak-anak lain. Namun, saat gangguan tersebut kambuh, maka dia akan masuk ke dalam salah satu dari empat episode yang berbahaya.
Gejalanya antara lain :
1. Merasakan kebahagiaan maksimal dan tak terkalahkan.
2. Kreativitasnya tinggi.
3. Memiliki banyak ide hebat.
4. Berbicara dengan sangat cepat.
5. Berganti topik pembicaraan dengan sangat cepat.
6. Mampu begadang dan hanya tidur satu atau dua jam. Saat bangun dia tidak menunjukkan tanda kelelahan.
7. Dalam beberapa kasus tertentu anak mengalami delusi dan halusinasi serta penglihatan-penglihatan tertentu.
Contoh : merasa sudah mendapat wahyu dari Tuhan.
Berikut gejala ketika anak masuk ke dalam periode depresi :
1. Tidak mampu untuk berbahagia.
2. Merasa tidak berdaya, tidak mampu, putus asa, tidak berharga dan tidak percaya diri.
3. Tidur lebih lama dari biasanya.
4. Perubahan berat badan.
5. Sering membicarakan kematian.
6. Mudah marah.
Gejalanya antara lain :
1. Merasa gembira.
2. Memiliki banyak ide.
3. Kepercayaan diri meningkat.
4. Mudah marah.
5. Jam tidur berkurang.
8. Berbicara dengan cepat.
9. Anak tetap dapat melakukan tugas dan instruksi dengan baik.
Bagaimana cara penanganannya, Bunda?
Yakin, bahwa gangguan bipolar bukanlah sebuah penyakit.
Itulah yang patut dijelaskan pada anak. Dan jangan khawatir, banyak orang lain yang mempunyai gangguan kepribadian bipolar.
Diantaranya : Beethoven, Van Gogh, Demi Lovato, Robin William, Britney Spears, Kurt Cobain, Mel Gibson dan masih banyak lagi.
Yang harus dilakukan anak adalah belajar mengontrol suasana hatinya, mengelola emosinya.
2. Jelaskan tentang gangguan bipolar pada anak, sesuaikan dengan usianya.
3. Ajak seluruh anggota keluarga untuk mengenal lebih jauh tentang gangguan kejiwaan bipolar.
4. Ingatkan anak untuk minum obat tepat waktu.
Hal ini agar anak terus fokus pada hal positif yang ada diluar dirinya.
7. Ajarkan anak untuk mengubah pikiran negatifnya menjadi pikiran positif.
8. Cari tau apa saja yang menjadi penyebab stress anak dan waspadai itu.
9. Jangan pernah menyerah dan terpancing emosi saat anak kambuh.
Ingat, mereka jauh lebih tersiksa daripada kita.
10. Saat anak kambuh, tetap awasi dan dampingi dengan penuh cinta dan kesabaran.
Apa itu kepribadian bipolar?
Kita sering sekali merasa biasa saja terhadap seseorang yang memiliki mood-swing atau perasaan yang berubah-ubah. Biasanya kita menyebut orang tersebut memang mood-mood-an. Namun, ternyata memiliki perasaan hati yang berubah-ubah secara ekstrim termasuk gangguan kepribadian lho.
Gangguan Bipolar 😍😁😖😠😭
Bipolar dalam bahasa inggris berarti memiliki dua kutub.Yaitu kutub positif (kebahagiaan) dan kutub negatif (depresi).
Penderita Gangguan Bipolar ini sering berubah-ubah suasana hatinya secara ekstrim.
.
Contoh :
Awal bulan dia berada pada kutub positif. Dia merasa sangat bahagia dan banyak memiliki semangat hidup. Tapi seminggu kemudian dia berada pada kutub negatif. Dia merasa sangat depresi hingga tak jarang penderitanya melakukan percobaan bunuh diri.
By the way, itu tadi hanya contoh kasus, tidak ada hubungannya dengan awal bulan bahagia karena baru gajian.
Umumnya gangguan bipolar pada anak terjadi pada anak remaja sebesar 7-13% dan kebanyakan terjadi pada anak perempuan.
Kenapa?
Karena kaum perempuan cenderung ekspresif terhadap suatu hal.
Gangguan bipolar bisa terjadi pada siapa saja. Umumnya disebabkan oleh faktor genetik dimana jika salah satu orang tuanya memiliki gangguan depresi maka kemungkinan dia memiliki gangguan bipolar adalah 15-30%. Jika kedua orangtuanya memiliki sejarah gangguan depresi maka kemungkinan dia memiliki ganggguan depresi adalah 50-75%.
Selain karena genetik, gangguan bipolar ini juga bisa terjadi karena pengaruh pola asuh orangtua.
Menurut Natalia Widiasih, Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sebagian besar pengidap gangguan bipolar memiliki rekam jejak orang tua yang mendidik dengan sangat kejam seperti sering :
* Membentak atau meremehkan kemampuan anak.
* Terlalu ketat dalam mengawasi anak, ada pula yang terlalu santai sehingga menyerahkan kepengasuhan anak kepada pengasuh.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya kedekatan emosional antara orangtua dan anak sehingga anak menjadi tidak bahagia, stress dan memilki manajemen emosi yang rendah.
Gangguan kepribadian bipolar umumnya muncul saat masuk fase remaja karena pada saat itu hormon yang mencegah gangguan psikis berkurang hingga 50%. Pola asuh yang salah sejak masih pra sekolah menyumbang terjadinya bipolar saat anak kita menginjak masa remaja.
Dalam keadaan normal, anak dengan gangguan bipolar akan terlihat biasa saja seperti anak-anak lain. Namun, saat gangguan tersebut kambuh, maka dia akan masuk ke dalam salah satu dari empat episode yang berbahaya.
source : pinterest |
Episode Mania
Pada episode mania, anak akan terlihat sangat bahagia, euforia, memiliki semangat hidup dan kreatifitas tinggi. Episode ini bisa berlangsung beberapa jam, hari dan minggu.Gejalanya antara lain :
1. Merasakan kebahagiaan maksimal dan tak terkalahkan.
2. Kreativitasnya tinggi.
3. Memiliki banyak ide hebat.
4. Berbicara dengan sangat cepat.
5. Berganti topik pembicaraan dengan sangat cepat.
6. Mampu begadang dan hanya tidur satu atau dua jam. Saat bangun dia tidak menunjukkan tanda kelelahan.
7. Dalam beberapa kasus tertentu anak mengalami delusi dan halusinasi serta penglihatan-penglihatan tertentu.
Contoh : merasa sudah mendapat wahyu dari Tuhan.
Episode Depresi
Periode Depresi berlangsung lebih lama daripada periode mania.Berikut gejala ketika anak masuk ke dalam periode depresi :
1. Tidak mampu untuk berbahagia.
2. Merasa tidak berdaya, tidak mampu, putus asa, tidak berharga dan tidak percaya diri.
3. Tidur lebih lama dari biasanya.
4. Perubahan berat badan.
5. Sering membicarakan kematian.
6. Mudah marah.
Episode Hipomania
Pada episode ini suasana hati anak tidak menentu, dan hal ini semakin meningkat. Biasanya anak juga mudah marah. Episode ini berlangsung paling lama satu minggu.Gejalanya antara lain :
1. Merasa gembira.
2. Memiliki banyak ide.
3. Kepercayaan diri meningkat.
4. Mudah marah.
5. Jam tidur berkurang.
6. Agitasi psikomotor ditandai dengan menggoyang-goyangkan kaki, mengetukkan jari, tidak bisa duduk tenang.
7. Pada episode ini anak tidak mengalami halusinasi maupun delusi.8. Berbicara dengan cepat.
9. Anak tetap dapat melakukan tugas dan instruksi dengan baik.
Episode Campuran
Pada episode ini anak mengalami mania dan depresi secara bersamaan. Dia merasa bahagia tapi juga merasa cemas, susah tidur, dan mudah marah. Dia tidak lagi berminat pada hobinya dan terus menerus membahas tentang kematian.Bagaimana cara penanganannya, Bunda?
Yakin, bahwa gangguan bipolar bukanlah sebuah penyakit.
Itulah yang patut dijelaskan pada anak. Dan jangan khawatir, banyak orang lain yang mempunyai gangguan kepribadian bipolar.
Diantaranya : Beethoven, Van Gogh, Demi Lovato, Robin William, Britney Spears, Kurt Cobain, Mel Gibson dan masih banyak lagi.
Yang harus dilakukan anak adalah belajar mengontrol suasana hatinya, mengelola emosinya.
Tips Mengasuh anak dengan gangguan bipolar :
1. Konsultasikan ke dokter spesialis kejiwaan.2. Jelaskan tentang gangguan bipolar pada anak, sesuaikan dengan usianya.
3. Ajak seluruh anggota keluarga untuk mengenal lebih jauh tentang gangguan kejiwaan bipolar.
4. Ingatkan anak untuk minum obat tepat waktu.
5. Jaga hubungan sosial anak, mengisolasi anak karena khawatir kambuh akan memperparah kondisinya.
Tetap berinteraksi di lingkungan sosial membantu anak untuk berusaha mengontrol mood dan emosinya.
6. Ajak anak melakukan apa yang disukainya.Hal ini agar anak terus fokus pada hal positif yang ada diluar dirinya.
7. Ajarkan anak untuk mengubah pikiran negatifnya menjadi pikiran positif.
8. Cari tau apa saja yang menjadi penyebab stress anak dan waspadai itu.
9. Jangan pernah menyerah dan terpancing emosi saat anak kambuh.
Ingat, mereka jauh lebih tersiksa daripada kita.
10. Saat anak kambuh, tetap awasi dan dampingi dengan penuh cinta dan kesabaran.
11. Jika ada indikasi menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri, segera hubungi psikiater dan jangan lengah mengawasi anak anak pada kondisi ini.
Maka,
yang terpenting adala hadir membersamai anak dalam tumbuh kembangnya yaa, Ayah Bunda.
Semoga kita dijauhkan dari amarah yang berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan otak dan gangguan kepribadian seperti di atas. Aamin.
Sekian tulisanku kali ini, yang merupakan resume dari hasil diskusi grup parenting KHI (Keluarga Hebat Indonesia) oleh Bubu Baba dan kak Candra.
Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
yang terpenting adala hadir membersamai anak dalam tumbuh kembangnya yaa, Ayah Bunda.
Semoga kita dijauhkan dari amarah yang berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan otak dan gangguan kepribadian seperti di atas. Aamin.
Sekian tulisanku kali ini, yang merupakan resume dari hasil diskusi grup parenting KHI (Keluarga Hebat Indonesia) oleh Bubu Baba dan kak Candra.
Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
Wah, makasih share ilmunya ya, mba. Banyak banget yang harus kita gali disekitar kita. Bipolar ini harus diwaspadai juga. Sebisa mungkin memberikan perhatian penuh sama anak dan mengenal karakternya. Mudah-mudahan anak-anak kita selalu diberikan perlindungan oleh Allah. Aamiin :)
ReplyDeleteAamiiin.
DeleteIya Zia...karena anak ini bagian dari amanah, maka kita jangan berhenti untuk menggali ilmu dan mempraktekkannya.
Selamat menyelami dunia anak, Zia
Aku semakin ngeh tentang bipolar setelah ada salah satu artis yang diduga terkena bipolar. Terima kasih sudah berbagi mba
ReplyDeleteHU um, inilah gunanya apdet inpotainment yaa, mba Lid..
DeleteKita ambil sisi positifnya dan buang jauh-jauh ghibahnya.
Makasih mba mungkin slm ini sy diantaranya x ya,,, noted banget ilmunya
ReplyDelete*nunduk
DeleteSaya pun, mba...
Tapi makin belajar, makin luas kesempatan untuk berubah.
Termasuk dengan nge-blog...jadi terapi tersendiri buat saya.
Saya baru tau, gangguan bipolar selain karena keturunan juga bisa akibat salah pola asuh orang tua ya..
ReplyDeleteDuh..mengasuh anak memang perlu banyak ilmu ya...
Iya...mba.
DeleteAda banyak sekali istilah dalam pengasuhan.
Dan semoga apapun istilahnya, kita bisa mengambil ibroh dari setiap kejadian di sekitar kita.
Yup, betul. Kejadian yang ada di sekitar kita, bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk mengasuh anak-anak ya....
DeleteMasya Allah, bermanfaat sekali mba, ngingetin aku bgt yg kadang suka ngomel2 sama anak2. Jadi bipolar itu bisa dr keturunan jg ya mba, duh, musti dicontrol ni dan harus banyak belajar lg soal parenting.
ReplyDeleteSebenernya marah boleh yaa,mba...
DeleteAsal bisa mengendalikan.
Waduh,aku jadi ngaca ke diri sendiri nih. Aku moody banget emang dan dulu pas kecil bapakku emang galak banget, huhuhu.
ReplyDeleteKayaknya sosok orangtua jaman duu memang gitu yaa, mba...
DeleteTapi bedanya, jaman dulu orangtua tidak terdistraksi apapun. Jadi pengasuhan keras diimbangi dengan perhatian maksimal.
Jaman sekarang,
kerasnya doaank...tapi orangtua sibuk dengan gadget.
Jadi anak merasa sangat terabaikan.
**iMHO
Bipolar bisa karena salah asuh? Aduuuh... takut. Jadi reminder banget nih buat saya. Kudu belajar lagi. Makasih share ilmunya, Lendy. :)
ReplyDeleteBener - bener reminder buat saya yang punya anak perempuan yang sebentar lagi akan jadi gadis nih, jangan sampai salah asuh, harus banyak mengunyah ilmu keren yang bisa membantu saya dalam pola asuh yang baik dan benar plus menyenangkan, makasih sharingnya teh Lendy
ReplyDeletemakasih banyak share ilmunya Mba, bermanfaat sekali. Saya jadi lebih ngerti tentang bipolar sekarang :)
ReplyDeleteHari ini banyak belajar ilmu parenting deh rasanya :)
ReplyDeleteNah ini kemarin sempat nonton tayangan dewi sandra yang bahan soal wawwancara bipolar marshanda. Sekarang jadi mayan makin ngerti mba Len. makasih updatean informasinya :-D
ReplyDeleteorangtua kudu kaya ilmu ya mba Len.Kudu belajar banyak darimu.
saya juga pernah nulis tentang bipolar, mbak. Yup, kita harus benar-benar fokus dalam mendidik anak jangan sampai ia mengalami gangguan kejiwaan ini
ReplyDeleteLeeen... Ini sama persis seperti pola suamiku.. Makanya aku harus extra super sabar ... Kasian .
ReplyDeleteJadi bipolar bisa nurun, wah!
ReplyDeleteAku jadi ngeri2 sedap bacanya. Orangtua yg krg perhatian bs ngaruhin bgt perasaan anak. Makasih buat infonya, Mbak. Aku yg skrg msh kurang sabar ngadepin anak
Tahap2 bipolar harus kita ketahui sejak dini biar bisa mengatasi masalahnya. ini harus dicatat
ReplyDeleteBaru tau bipolar bisa nurun dari ortunya, aduh aku khaatir, kdng suka ngomelan ke anak huhuhu
ReplyDeleteEmang kalau bicara sama anak udu ati2 bgt ya
TFS ya mbk Lendy
Iya nih, kadang ga sengaja suka marah2 sama anak hehe.. tapi biasnya sejurus kemudian baru sadar, dan coba membuat anak menjadi ketawa dengan beragam cara :D :D duh
ReplyDeleteNgomongin soal bipolar, jadi ingat sama kasusnya marshanda.
ReplyDeleteIya betul mbak, terkadang seseorang yang memiliki bipolar itu sulit sekali ditebak perasaannya. Ya kalau orang jaman sekarang menyebutnya "baper".
Oh bipolar bukan penyakit ya tapi masuk kategori gangguan. Deretan artis yg kena gangguan ini juga ga diragukan lagi dibidangnya ya. Jadi noted sendiri. Nuhun infonya teh lend..
ReplyDeletewih makasih banget sharednya, ini berfungsi banget buat aku. Ternyata ada ya gangguan bipolar trus harus tau gejalanya juga supaya bisa menanggulangi
ReplyDeleteMbaa.. infonya bermanfaat banget. Jadi malu trus ngecek diri sendiri. Baru tahu kalo ternyata mood swing itu bisa jadi tanda2 bipolar. Biasanya aku mood swing kalau lagi mau haid sama nggak punya duit. wkwkwk..
ReplyDeletememang terkadang kita dipaksa untuk melakukannya sehingga akhirnya kebiasaan, mungkinkah bisa dianggap bipolar juga. disuruh pura-pura bahagia padahal lagi bad mood?
ReplyDeleteTeh Lendy makasih banget untuk sharingnya. Jujur, widya ga terlalu paham soal bipolar apalagi waktu katanya ada artis tanah air yang kena bipolar rasanya ga terlalu ngerti detail apa itu bipolar. Tapi baca artikel Teh Lendy jadi merasa tercerahkan :D
ReplyDeleteIlmunya bermanfaat banget,ternyata memang bisa ditanggulangi ya. Mulai tahu bipolar saat salah satu publik figur mengalaminya, emosinya seakan tidak terkendali. Ternyata memang begitu hal yang dirasakan penyandang bipolar.
ReplyDeleteSaya bukan bipolar tapi dl dua kali ikut psikotes, dokter bilang saya punya dua pribadi yg berseberangan. Jadi hasil tes bilang saya orang Sangunin tapi jg Melankolis..njadinya kadang bs gampang senang tp gampang sedih
ReplyDelete2012 kantorku sebuah biro agensi bikin semacam tes untuk 50 pegawainya termasuk aku dan 25 orang mengidap bipolar ... kata coach yg menangani urusan SDM di kantorku itu orang2 yg bekerja di industri kreatif SUDAH PASTI mengidap bipolar ... yg penting gimana ngatur emosinya aja, yg gak kuat dengan bipolarnya ya memang harus minum obat
ReplyDeleteAku moodian banget, gampang panik atau stres. Tapi semoga gak ada indikasi bipolar sih. Bagus banget sharingnya mbak dan lengkap. Semoga anak-anak mendapat pola asuh yang baik dari orangtuanya.
ReplyDeleteTapi mbak setahu aku, bipolar enggak bisa diindikasikan semata karena mood swing tapi lebih kepada kepribadian yang benar-benar beda enggak sih? BTW ini referensinya dari mana ya? Aku mau baca lagi
ReplyDeleteMbak Lendy ... Makasih tulisannya. Jadi mikir nih, apa yg sudah saya lakukan untuk anak saya :'(
ReplyDeleteIlmu banget... sampe baca detil... mba lendy trima ya. Semoga bisa menjadi orang tua yang baik. Dan siap belajar terus... duh iya anak memang harus banyak dimenegerti ya dan orang tua seperti saya kudu hatus lebih peduli.
ReplyDeletesahabatku juga bipolar kak
ReplyDeleteketika lagi bahagia, girangnya minta ampun
ketika sedih, depresinya parah banget. nggak bisa dikontrol
akhirnya secara sadar dia berobat ke psikiatri
kasian ya
Terimakasih untuk tulisannya Mbak Lenny. Duhh kok aku kayaknya rada bipolar ya? 😐
ReplyDeleteJadi lebih tahu mengenai bipolar nih soalnya ada anak tetangga rumah Ku yang punya masalah dengan ini, alhamdulillah udah di tangani dokter.
ReplyDeleteMba.. aku pikir bipolar itu hanya bisa diderita oleh orang dewasa. Umur berapa ya Mba anak kita diketahui memiliki gangguan bipolar?
ReplyDeleteTernyata bipolar juga bis akarena dari pola asuh, ya. Berarti memang harus hati-hati nih saat mendidik anak
ReplyDeleteBipolar ternyata berdampak buruk terhadap spikis anak, apalagi orang yang memiliki sifat Bipolar suka berubah-ubah mood atau perasaan.
ReplyDeleteHal ini lah yang dapat membahayakan diri sendiri terlebih lagi anak saat bersama orang mengidap Bipolar.
Ternyata penting sekali sebagai orang tua untuk selalu konsultasi ke ahli nya, agar selalu mendapat masukan positif serta dukungan keluarga
Bermanfaat sekali sharingnya mba. Kadang kita menganggap anak yang "mood mood an" adalah hal yang biasa dan bisa berubah dengan sendirinya. Sekarang jadi tahu kita harus mewaspadai gejala Bipolar pada anak.
ReplyDeleteteh, bagus banget sharingnya :)
ReplyDeletemungkin secara tidak sadar, aku jadi salah satu diantara yang disebutin :(
Jadi harus mencegah ini terjadi pada anak ya :(
aku tipe orangtua sumbu pendeknya middle teh hahaha malah cenderung selon, mungkin karena aku bawel kali ya dan easy going banget, jadi kalo pas anak bikin salah dan bikin aku naik darah, cenderung diam dan ajak ngobrol aja
ReplyDeleteDuh rada ngeri ya dengan bipolar ini. Jadi self reminder deh buat aku untuk gak jadi ortu sumbu pendek dalam ngasuh anak. Ini bisa bikin anak berpotensi bipolar ya. Ihik...
ReplyDeleteKeadaan akan kesehatan mental sejauh ini memang jadi concern tersendiri ya mba Len, terlebih banyak kasus pengidap bipolar sejak dini dan org tua harus tanggap akan hal ini
ReplyDeleteJadi orangtua emang nggak mudah ya. Dan ini info menarik ada permasalahan yang bisa dialami ortu. Skarang banyak yang kena bipolar ya :(
ReplyDeletewah reminder bagi saya ini, kadang saat lelah hayati jadi ibu yang sumbu pendek..sama anak langsung brak bruk..ngomel ga jelas, marah tak berkesudahan hiks.
ReplyDeleteMakasih sudah diingatkan
Terimakasih remindernya teh..
ReplyDeleteBipolar memang masih awam buat aku..
Tapi setelah baca ini, aku jadi tahu lebih jelas ttg bipolar
Semoga anak anak kita terhindar dari penyakit bipolar ini dan kita sebagai orang tua sangat sangat bisa memahami dan memperhatikan anak kita dengan mata kepala kita sendiri..
ReplyDeleteMakasih sharingnya kak.smoga aku bisa jadi orangtua bijaksana, membesarkan anak tanpa memaksakan kehendak diri tapi lebih memahami keinginan anak juga biar anak ga tertekan
ReplyDeleteArtikelnya sangat membantu. Saya jadi makin tahu mengenai bipolar ini. Memang yaa kita sebagai orangtua ada seninya untuk mengelola emosi dan inilah yang agak sulit dilakukan.
ReplyDeleteKalau nggak salah bipolar ini ekstrem ya perubahan suasana hatinya. Tapi kalau nggak salah penderita bipolar harus terus minum obat bukan, sih?
ReplyDeleteKalau dipikir-pikir lagi emang bener yah mba, bukan soal masalahnya tp bagaimana sikap kt terhadap masalah tersebut. Kadang, ad mslh yg sebenarnya sepele, namun karena dibesar2kan pada akhirnya semua jadi rumit. Kudu belajar lbh bijak lagi nih ��
ReplyDelete