Belajar Mengenai : Konsep Diri
Percayakah kawan pada kekuatan pikiran?
Inilah program pikiran yang PASTI dimiliki oleh setiap juara. Orang yang harus meyakini bahwa diri kita pasti jadi seorang juara sebenarnya adalah diri kita sendiri dulu, baru kemudian orang lain di sekitar kita.
Masalahnya di sekolah tidak diajarkan cara membentuk KONSEP DIRI yang tepat sesuai kebutuhan siswanya masing-masing, karena pada dasarnya setiap anak itu istimewa.
Sekarang coba jawab pertanyaan Kak Candra ini ya,
“Siapa kamu?”
Ahaaaa… banyak yang jawabannya hanya menyebutkan namanya, alamatnya, anak dari siapa, orang tua dari siapa dan hal-hal yang hanya menginformasikan, bukan membangun kualitas diri kita.
Kalau saya di tanya,
“Siapa kamu?”
saya dengan tegas akan menjawab, “Saya adalah orang yang sehat, keluarganya harmonis, kaya rasa, ceria dan direstui Tuhan”.
Bisa merasakan energi dari jawaban di atas?
Itu sebenarnya juga salah satu bagian dari pendidikan karakter. Pendidikan karakter itu bukan melulu tentang,
Pendidikan karakter sebaiknya dimulai dengan pendidikan KONSEP DIRI, anak-anak bahkan orang tua bebas memilih jati diri, mau jadi apa, mau punya sifat seperti apa.
”Ayo berbuat baik”.
No… bukan itu!
Pendidikan karakter sebaiknya dimulai dengan pendidikan KONSEP DIRI, anak-anak bahkan orang tua bebas memilih jati diri, mau jadi apa, mau punya sifat seperti apa.
Kebebasan adalah salah satu karunia Tuhan, dan kebebasan terbesar dari Tuhan untuk kita adalah KEBEBASAN MEMILIH JATI DIRI.
Tuhan menitipkan KELEBIHAN di setiap kekurangan dan menitipkan KEKUATAN di setiap kelemahan.
JATI DIRI ITU KITA PILIH, bukan terbentuk mengalir dalam kehidupan kita. Hanya orang kecil dan gagal yang jati dirinya dibentuk oleh kehidupan, padahal Tuhan sudah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memberikan kebebasan dalam memilih jati diri.
Untuk menjadi orang tua yang bisa menanamkan konsep diri yang kuat pada anak, maka konsep diri kedua orang tuanya dahulu yang harus dikuatkan. Tidak boleh sering-sering menggalau tidak jelas. Agar anak mendapat figur baik dan penguatan diri.
Sebagai contoh, kita diberi tugas untuk menuliskan konsep diri masing-masing dan ditulis di kertas lalu ditempel. Jangan hanya di tempel, namun juga diucapkan ketika akan tidur secara berulang-ulang.
Seperti :
Pengulangan ini yang akan memperkuat konsep diri, sehingga jika ingin melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan konsep diri, kita akan cenderung menghindari.
Jadi,
Konsep diri apa yang sudah kawan bayangkan?
Boleh berbagi di kolom komentar yaa...
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber :
Parenting Class PAUD oleh kak Candra Adhi Wibowo.
Salam hangat,
Untuk menjadi orang tua yang bisa menanamkan konsep diri yang kuat pada anak, maka konsep diri kedua orang tuanya dahulu yang harus dikuatkan. Tidak boleh sering-sering menggalau tidak jelas. Agar anak mendapat figur baik dan penguatan diri.
Sebagai contoh, kita diberi tugas untuk menuliskan konsep diri masing-masing dan ditulis di kertas lalu ditempel. Jangan hanya di tempel, namun juga diucapkan ketika akan tidur secara berulang-ulang.
Seperti :
"Saya adalah Ibu yang aktif belajar, ceria, sehat dan bahagia. Kaya raya serta menebar manfaat untuk masyarakat."
Jadi,
Konsep diri apa yang sudah kawan bayangkan?
Boleh berbagi di kolom komentar yaa...
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber :
Parenting Class PAUD oleh kak Candra Adhi Wibowo.
Siapa kamu?
ReplyDeleteSaya adalah seorang bloger yang suka membaca dan terkadang meninggalkan komentar. hehehehe
Siip.
DeleteBloher produktif berarti yaa...
*salutt
Bener banget mba, konsep diri ini penting.
ReplyDeleteSalah-salah malah bikin kita nggak maju-maju.
Makanya penting ya mengenali diri sendiri, biar konsep dirinya oke
Naah...ini Un yang kemarin aku tanya ke narsum nya.
DeleteKarena sekarang hidupku bukan tentang AKU.
Tapi tentang KITA.
*eciee...napa jadi puitis yaa..??
Iya sih menanamkan supaya tau diri sendiri itu mestinya mulai dari sedini mungkin. Jadi ketika masih muda sudah tahu mau ngapain sampai tua.
ReplyDeleteKonsep Diri kadang ga semua orang bisa tahu apa makna dirinya dan saya sendiri punya tapi bilang jangan yah ke mba Lendy ahahha *dilemparin centong*
ReplyDeletewuaaaah, selama ini saya kalo ditanyai siapa kamu, jawabannya "blogger", padahal ya masih mahasiswa... tapi dengan bangganya bilang blogger hehe
ReplyDeletetapi belajar dari siniii... sepertinya saya harus memperbaiki konsep diri saya, supaya makin mantap juga rasa optimismenyaaa
Siapa saya?
ReplyDeleteSaya adalah seorang pria tangguh yang akan tangguh seperti batu karang yang kuat diterpa kerasnya ombak kejamnya hidup
dalam hidup emang perlu membuat konsep dalam diri sendiri namun, kita sendiripun banyak yang tidak mengetahui siapa saya? untuk apa saya disini? dan muncul berbagai macam pertanyaan yang ada.
ReplyDeleteSemacam mensugesti diri ke hal yang positif ya mbak?
ReplyDeleteSepertinya aku sudah mengubah konsep diriku. Sejak lulus dari SMA, aku membentuk diri dengan sugesti bahwa, "Aku nih begini, gak begitu, jadi aku harus blablabla." Aku gak tau sih itu apa namanya, bisa masuk konsep diri juga kayaknya ya kalau dibaca dari penjelasan di atas. Dan bener, kita punya kendali atas konsep diri yang mau kita pilih.
ReplyDeleteKonsep diri pastinya penting ditanamkan sejak dini ya mbak. Supaya ngga bias klo udah gede. Anak jaman sekarang kadang kadang selalu ngomong sibuk mencari jati diri heheheh
ReplyDeleteSIapa aku? duhhh.....
ReplyDeleteJujur sih, aku lagi dilema dengan "siapa aku?" Karena akhir2 ini ngerasa hidup lg berantakan bnaget. Keknya kurang mengkonsep diri :(
Aku setuju kalau sekolah, kurang mengajarkan pada kita tentang Konsep diri. KArena aku pun merasa gak pernah diajarkan tentang itu.
Konsep diri itu sugesti juga kan ya? Semakin kita mendengar hal yang baik untuk kita sendiri, semakin besar kemungkinan kita menjadi seperti apa yang kita dengar.
ReplyDeleteSiapa kamu? ketika kecil setiap kali saya ditanyai itu. Sambil teriak saya jawab : aku spiderman. Dan saya gagal. #dijitak
Btw, mbak gambarnya dikompresya? tulisan digambarnya bagus, cuma burem kalau gambarnya ga diklik.
Siapa aku?
ReplyDeleteIni pikiran alam bawah sadar. Jika berpikir positif maka akan positif jg. Ah mau ikut memperbaiki diri
Sharing yg berguna sekali Mbak. Konsepin diri sendiri dulu baru org lain
ReplyDeleteSangat terinspirasi...mksi y postingannya
ReplyDeleteWah, terima kasih kak. Baru usai membaca paragraf setelah pertanyaan "Siapa Kamu?", mendadak tersenyum dan... yaaa begitu yaaa (^^;)
ReplyDeleteBtw tulisan di gambar kedua agak kurang terbaca kak (^^;)
[Lucky]
Aku suka temanya. <3 Sepakat banget, pendidikan karakter tidak semata2 "ayo berbuat baik". Trus selanjutnya gimana Mba, kalau kita sudah mengonsep diri kita sendiri dan mensugesti positif ke diri kita. Bagaimana kelanjutannya ke anak kita nanti?
ReplyDeleteSebenarnya ini materi penguatan karakter anak siih..
Delete^^
Selanjutnya bisa ditanamkan nilai-nilai positif hidup.
aku kadang gitu sih, kalo tiba2 kepikiran makanan langsung jadi laper wkwkw
ReplyDeleteOky....
DeleteAsiik aah...makan-makan mulu.
^^
Konsep diri, Ky...bukan Konsep Makanan.
ketika saya baca siapa kamu, saya jawab " saya adalah yang memiliki kemampuan mempengaruhi dan mengendalikan orang lain", eh, kemudian balik ke awal mbak nya tanya "percayakah kamu dengan kekuatan pikiran". percaya dung mbak, apalagi kalau otak tengah udah aktif, potensi manusia diatas normal mbak akan bangkit, orang2 bilang sih semacam "kekuatan" gitu. tapi itu wajar sih yang bisa buka cakra nya
ReplyDeleteMacam sugesti untuk diri sendiri juga ya. Harus selalu bilang, ini mudah... dan saya pasti bisa melewatinya.
ReplyDeleteSenengnya, dpet ilmu kece begini,
ReplyDeleteMakasih ya mbk, :)
Wah, kayaknya aku harus semakin rajin menciptakan konsep diri aku nih biar semakin jelas ya pengen yang seperti apa. Terima kasih sudah berbagi ya mba
ReplyDeleteIni kalo aku kujadikan self healing loh mbak, buat theraphy klo lagi down
ReplyDeleteBisa yaa...mba Manda?
DeleteSelf healing ini pe-er besar buat aku.
Selama ini, aku suka lari dari masalah aja gitu...
Heeuheuu...
Benar, setuju banget agan cuma bisa ngonsep tulisan aja,hehehe
ReplyDeleteSaya adalah ibu bahagia yang bersyukur dengan kehidupan keluarga kecil saya dan doyan curhat di blog (semoga bermanfaat untuk pembaca)
ReplyDeletekonsep diri menunjang rasa percaya diri. jaman masih alay, konsep diri yg lebay negatifnya bikin susah maju. untung akhirnya sadar sendiri n mau berubah jadi 'saya' yg lebih baik :)
ReplyDeleteAku seorang Smart Mom, kuat dan semangat dalam menghadapi permasalahan.
ReplyDelete"Saya adalah Ibu yang aktif belajar, ceria, sehat dan bahagia. Kaya raya serta menebar manfaat untuk masyarakat." --- harus sering2 diucapkan
ReplyDeletesama satu lagi
"saya bukan ibu yang suka ngomelan!" hehehe pdhl ngomelan, fyuuh :P
Kalau uda gemesh suka merepet yaa, mba..?
DeleteSadar juga begitu..
Dan ingin berubah.
Berarti tergantung siapa yang nanya yaa, mas Bimo..?
ReplyDeleteSaya blogger dan penulis buku yang selalu inging menghasilkan karya terus sepanjang masa hingga meninggalkan dunia.
ReplyDeleteCiee, aamiin ah.
Makasih mba Len, konsep ini akan aku terapin
Pingin belajaar sama Nyi...
Delete^^ *fans
Sama kayak mama saya yang selalu bilang 'perkatakan tuh hal2 yang positif dan baik biar terjadi sesuai perkataanmu, jangan banyakin ngeluhnya doang'
ReplyDeletejadi siapa saya?
saya blogger yang bisa menghasilkan dari hobi saya ini dan bisa jalan2 keluar negeri dibayarin :D *sombong sekaleeeehhhh*
Aku adalah tukang jalan dan tukang makan. selalu menikmati hidup dengan penuh cinta dan semangat!
ReplyDeletekonsep diri emang penting ya mbak
ReplyDeleteWaktu baca paragraf pertama, saya juga lsg terpikir identitas diri seperti nama dll. Wahh termasuk produk gagal penerapan konsep diri nih. Hihihi. Tapi belakangan saya belajar menumbuhkan konsep diri yang menurut saya PAS. Saya, si serba bisa yang ingin hidup bahagia dunia akhirat, menikmati sisa waktu dengan bekerja, berkarya dan menebar manfaat bagi sekitar saya. Dan, dengan konsep diri ini saya makin mencintai diri saya dan rasanya semakin mudah mencapai mimpi. Trims tulisanya teh Lendy, inspiratif, as ussual :)
ReplyDeleteKeren. Orang tua mmg harus memberi contoh. Saya ingat pernah baca buku ttg Psikologi Citra Diri zaman kuliah dulu. Mirip, intinya, kitalah yang membentuk citra diri atau konsep diri kita.
ReplyDelete