[Resume] Fenomena Perubahan Perilaku Pada Anak
Pernah melihat anak yang bicaranya kasar?
Atau ((jangan-jangan)) anak sendiri yang seperti itu?
Bagaimana perasaan anda sebagai orang tua?
Pastinya akan kaget, sedih, marah, dan kecewa. Lalu anda bertanya-tanya...darimanakah kata-kata tersebut bisa terucap oleh anak?
Apakah dari lingkungan?
Gadget?
Teman?
Atau secara tidak sadar, kita sendiri yang mengajarkan kepada anak?
Simak penuturan dari Abah Ihsan Ibn Baihaqi.
Ayah dari 6 orang anak yang luar biasa dan penggagas Program 1821.
Founder dari Auladi Parenting School.
Sekolahnya para orang tua dalam mengasuh anak.
Orangtua tentu tidak menginginkan anaknya berkata kasar, berperilaku kasar dan tidak menurut. Namun apa yang sudah orangtua lakukan agar anak sesuai dengan yang kita impikan?
Abah menggagas Gerakan 1821.
Gerakan yang sangat efektif dan bisa dilakukan oleh orang tua manapun. Hanya 3 jam sehari dari seluruh waktu kita selama sehari penuh, menemani anak tanpa gadget. Gadget yang dimaksud tidak hanya TV, handphone, tablet, dan alat komunikasi lainnya, namun benda elektronik yang berbentuk kotak, seperti mesin cuci, kompor, dan lain-lain.
Hanya fokus ke anak.
Manfaat Gerakan 1821 :
- Mendekatkan hubungan anak dan orangtua.Dengan kedekatan ini diharapkan pengaruh orangtua terhadap anak lebih banyak daripada pengaruh oranglain terhadap anak.Orang lain yang dimaksud salah satunya adalah teman.Anak-anak (seharusnya) akan lebih terpengaruh dengan orang tua yang dikenalnya lebih dahulu daripada oleh teman, yang baru dikenal beberapa hari. Asalkan orangtua memiliki kedekatan terhadap anak.
- Bisa menginstal software anak.Kita memberikan waktu untuk anak, menerapkan batasan, bahkan memberikan ketegasan terhadap anak.Untuk anak di di bawah 10 tahun, kita bisa mengkhatamkan kisah-kisah Nabi dan Rasul. Menanamkan nilai-nilai moral pada anak melalui kisah-kisah teladan tersebut.Sehingga jika anak usia remaja tidak mau sholat tepat waktu, harus senantiasa di suruh-suruh, maka cek kembali.Apakah kita sudah menginstalkan software yang benar saat mereka anak-anak?
- 1821. Memberikan contoh pada anak.Contoh bahwa kita peduli terhadap anak, ketimbang dengan gadget dan urusan lain. Bahwa kita siap mendengarkan, bermain dan mengobrol bersama anak.
Dibaca baik-baik untuk para orang tua yang merasa tidak mampu menjalankan 1821. Mungkin inilah penyebabnya. |
Gerakan 1821 itu adalah gerakan tidak wajib bagi orangtua, namun bisa jadi menjadi salah satu cara bagi orangtua untuk membuat kedekatan orangtua dan anak.
Contoh yang bisa dilakukan saat 1821 diantaranya :
- Bermain
- Berbicara
- Belajar
dan gerakan ini efektif untuk segala usia.
Siapa sih...yang tidak suka ketika tiba-tiba orang tuanya menjadi ingin mengobrol bersama anak? Hingga anak dewasa pun, rasanya ingin memiliki kedekatan dengan orangtua. Mengobrol dan bercerita layaknya bersama seorang teman. Teman yang (paling) memahami diri kita.
Anak-anak yang mudah terpengaruh orang lain karena tidak mendapatkan pengaruh dari orangtua.
Peran ayah dalam tumbuh kembang anak.
Tidak ada peran Ayah yang bisa digantikan oleh Ibu, begitupun sebaliknya. Tidak ada peran Ibu yang bisa digantikan ayah.
Jadi selalu ikutsertakan sosok Ayah dalam melakukan pengasuhan.
Karena menurut penelitian, dengan hadirnya sosok Ayah, maka anak akan menjadi lebih percaya diri dan tangguh dalam menghadapi bullying.
Tips Menciptakan Keluarga Harmonis.
Jangan memotong kebijakan salah satu orang tua.
Misal : Ibu bilang "jangan", namun ayah berbicara sebaliknya, dengan alasan, “Masa gitu aja ga
boleh?”
Hal seperti inilah yang akan melemahkan anak.
Sesi Tanya - Jawab.
1. Anak saya itu sudah SMA Abah, laki-laki. Namun susah sekali bila di suruh sholat.
Bagaimana caranya yaa, Abah?
Parents - Bandung.
Jawab :
Banyak hal yang harus disadari orang tua sebelum menuntut anak. Kita menuntut anak agar mudah kalau disuruh sholat, namun sudahkah kita menamatkan kisah Nabi dan Rasul saat mereka masih kecil?
Sudahkah kita bangun kedekatan bersama anak?
Memberikan pengertian tentang sholat, bukan hanya menyuruh mendirikan sholat?
Maka :
- Sediakan waktu bersama anak.
- Ketemu sama anak, dan ada untuk anak.
Orangtua ketika bertemu dengan anak selalu mengisi dengan nasehat. Di situlah harga diri anak hancur karena overdosis nasehat.
Ibarat gelas kosong yang di isi air terus menerus. Lama-kelaman akan luber dan tumpah. Itulah yang menyebabkan anak tidak menurut saat diberi nasihat.
- Ajak ngomong saat anak tidak bermasalah.
Kalau sedang bermasalah, dengarkan dulu apa masalah anak.
2. Abah, anak saya itu manja sekali. Masuk sekolah selalu nangis, tidak mau ditinggal. Bagaimana mengatasi anak agar menjadi lebih berani?
Parents-Jakarta
Jawab :
Mengatasi anak manja dan tidak mandiri. Berikut tips dari Abah agar anak mandiri :
- Menjadi orangtua yang berkompeten.
Karena orang tuanya selalu tidak tega saat akan meninggalkan anak di sekolah. Ketika anak menangis, maka orang tua selalu datang lagi. Peluk,
bujuk. Anak keudian berhenti menangis.
Namun ketika berpisah, ia akan menangis lagi. Dan orang tua kembali datang karena alasan tidak tega. Hal ini menimbulkan anak menjadi cemas dan tidak mandiri. Separation anxiety atau kecemasan saat berpisah.
Karakter ini yang terbentuk pada anak.
Bagaimana seharusnya?
Ketika anak menangis saat di tinggal, Tega(s).
Tega dan Tegas dalam menghadapi sikap anak.
Mereka tidak akan menangis lama. Ataupun meskipun lama, itu tidak akan dibiarkan oleh pihak sekolah. Biasanya pihak sekolah yang baik dan berkompeten, bisa mengatasi masalah (umum) seperti ini.
3. Saya punya anak usia SMA. Dan masih tidur bersama orang tua.
Bagaimana cara memisahkannya yaa, Abah?
Parents
Jawab :
"Perintahkanlah kepada anak-anak kalian untuk shalat ketika usia mereka tujuh tahun, pukullah mereka karena (meninggalkan) nya saat berusia sepuluh tahun dan pisahkan mereka di tempat tidur"
(HR. Abu Daud)
Berpedoman pada adab tidur bersama (mudhaja'ah), maka anak memang perlu dilatih untuk tidur sendiri. Tidak tiba-tiba diminta untuk bisa mandiri, tidur sendiri tanpa orang tua ketika berusia 10 tahun. Namun berproses.
Cara melatihnya adalah membiasakan anak tidur ditemani dahulu saat usia 4 tahun, namun ketika anak sudah terlelap, orang tua pindah tidur di kamar sendiri.
Bagaimana kalau anak nangis?
Datangi dan temani lagi. Lalu setelah lelap, pindah ke kemar masing-masing lagi.
Bagaimana kalau anak tidak tidur-tidur?
Abah yakin anak memiliki limit (kemampuan maksimum) bahwa dia akan lelah dan akhirnya tertidur sendiri.
Orang tua harus TEGA(S)dengan anak.
Tega dan Tegas akan membuat anak mandiri, tidak manja.
Kesimpulan :
Sikap orangtua di hadapan anak :
- Menyediakan waktu untuk anak
- Sering sering ngomong sama anak, bukan diomongin.
- Belajar bersama anak.
Salam hangat,
// Alumnus PSPA // PDA Abah Ihsan dan tergabung dalam Grup 6 - Yuk JOS (Jadi Orang tua Shalih) Bandung.
Keren euy mom Lendy.
ReplyDeleteJazakillah khairan ya mom
Wa Jazzakillah Khayr, mom Fariza...
ReplyDeletesemoga bermamfaat.
cakeeup... euh, mau nulis resume jadi ga pede lg gegara mba yang satu ini kece bgt ulasannya
ReplyDeleteUni....
Delete*colekin berkali-kali.
Belajarnya dari masta Ibubahagia....
Tega dan tegas buat kemandirian anak ya. Noted
ReplyDeleteAku Masih selalu dalam proses pembelajaran sebagai ortu yg baik Len ;)
ReplyDeleteSemoga menjadi orang tua danbaan anak yaa
Yup, mengajak ngobrol anak, dengerin curhatan anak, menemaninya bermain, bisa mendekatkan hubungan anak dan orang tua ya.
ReplyDeleteBekal bagusss untuk jadi orangtuaa.. Trims Mbak Lendi artikelnyaaa
ReplyDeleteAku suka gerakan 18-21. 😙Demi anak, orang tua harus menjagar benar amanahnya ya mba
ReplyDeleteJam18:00 -20:00 biasanya saya dan anak sholat berjamaah, mengaji, makan malam, dan belajar menemaninya mengerjakan PR. Nah dari 20 ke 21:00 ini yang kadang belum konsisten, masih suka menyalakan tv :(
ReplyDeletePeran orang tua bukan hanya sebagai pembimbing ya, tapi juga sahabat dimana anak bisa bebas cerita apa saja kepada kita. Trims ilmunya Mbak 😊
ReplyDeleteMasalah sekarang saya lagi belajar supaya anak mau tidur sendiri nih. Beratnyaaa... Maklum anaknya borangan...
DeleteKomen lagi aah.. hoho..
ReplyDeleteMau nerapin juga deh, cb colek paksu dl
Thanks mbak infonya, mau nerapin gerakan 1821 ah
ReplyDeleteBismillah... ������
mantep...
ReplyDeletekedekatan anak dn orang tua itu penting
... mungkin jgn terlalu dikerasi..biar anak betah bersama kita... jadi jika ada pengaruh buruk dari luar.. dia bisa share kekita...
Aih bener banget nih poin per poinnya. Terutama yang bagian menyuruh anak solat. Kadang miris juga ya ada orang tua yang galak banget nyuruh anak solat tapi dianya sendiri malah nggak solat, nggak kasih contoh.
ReplyDelete1821 sip. Haarus lebih pintar lagi mengatur waktu bersama anak nih
ReplyDeleteSejatinya bljr mnjd org tua adlh stiap hari y mba dn sikap anak2 adlh guruny
ReplyDeleteTernyata benda kotak itu, termasuk kompor dan mesin cuci ya..? Kirain hanya gadget aja hehehe.
ReplyDeletePokoknya mah, segala sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian orang tua pada anak ya...
Wah, penting ini ilmunya. Saya bookmark, biar suami ikut baca.
ReplyDeleteMakasih sharingnya Mba Lendy
Gerakan yang bagus mbak, tapi kalau aku biasanya lebih ke siang dan pagi hari mengurangi hp/ buka leptop. Malamnya saat anak2 bisa main ma ayahnya baru aku bisa agak free.
ReplyDeleteTFS ya :)
semoga bisa bermanfaat ya mbak
ReplyDeletewah keren ni aplikasinya.......
ReplyDeleteBermanfaat sekali mba program 1821 ini (tapi kenapa harus angka ya hehehe).. aku setuju kalau kita sebagai orang tua juga harus disiplin dan bisa menjadi teman untuk anak. Semoga kelak anak ku bisa bersahabat dengan ku. Amin
ReplyDeleteSetuju banget kalo peran kedua orang tua sangat penting bagi pertumbuhan anak, yang ga bisa digantikan perannya. Aku maasih ngikutin 1821 Len meski anak ydah besaar, minimal ngobrol2 cantik dengan si abege eeaa
ReplyDeleteaku sedang belajar tega(s) di kelas bunsay level 2. Memang harus tega...s
ReplyDeleteTernyata dah komen, pantes kyknya dah pernah baca :D
ReplyDeleteBanyak banget yg aku pelajari dari postingan ini, biar bisa mempersiapkan diri saat waktunya jd ortu :)
ReplyDeleteWah saya di grup 8 mbak, YukJos Semarang :)
ReplyDeleteMasih sering inkonsisten nih 1821 nya wkwk.. tapi memang efeknya dahsyat kok. Salam kenal mbak :)
Menjaga dan mendidik anak kayak sekarang makin sulit, ya. Pengaruh kuat dari luar banyak banget. Tetapi, memang solusinya harus selalu berusaha dekat dengan anak
ReplyDeleteAsyik juga ya ikutan grupnya.
ReplyDeleteEmang iya sih, sikap anak amat sangat tergantung dari ortunya.
Anak adalah cerminan orang tua :)
Jika ingin anak baik ya kitanya kudu contohin yang baik :D
Jam 18-21 kalo di rumahku memang kumpul keluarga mba. Cuma nggak bisa selalu komplit karena ayahnya selalu pulang larut hihi paling ya kami ganti waktu berkualitas saat akhir pekan :)
ReplyDeleteaku sedang menjalankan program minimal 3 jam membersamai anak tanpa gawai. Kadang bingung mau ngapain tapi ya ada aja idenya, kebanyakan spontan.
ReplyDeleteKedekatan orangtua dengan anak menjadi salah satu syarat wajib supaya anak bisa berprilaku baik. AKu pernah tuh nyapan anak kecil eh malah dijawab kasar bahkan mamaku diludahi
ReplyDeleteAku mau curhat kapan kapan boleh gaa mba lendy soal anakku. Hehe. Aku kadang kuwalahan sendiri aih mengipkapinya
ReplyDeleteSampai sekarang, belum bisa optimal untuk program 1821 ini, Mbak. Tapi tetap saya upayakan agar optimal. Doakan ya mbak. Makasih sharingnya, nambah semangat jadinya ��
ReplyDeleteMEmbangun kedekatan dengan anak harus ditumbuhkan sedari kecil, jadi ketika suatu hari ada masalah dari luar kita bisa hadir dengan alami
ReplyDeleteMba Lend aku belajar parenting darimi banyak sekali. Ya Allah semoga aku bisa menjadi orangtua yang baik kelak.
ReplyDeleteSaya setuju banget dengan pernyataan musuh utama parenting adalah internet. Pernah ngalamin susahnya mendidik anak ketika anak terikat dengan gawai dan internet. Belum sampai ke perilaku negatif, tapi terikatnya aja udah bikin masalah.
ReplyDeleteMendidik anak itu susah susah gampang apalagi karakter. Semoga aja kita menjadi orang tua yang menyenangkan dan bisa mendidik anak dengan baik ya dengan memanfaatkan secara positif dari internet.
ReplyDeleteDi awal artikel itu aku belum "ngeh" sama 1821
ReplyDeleteTernyata itu rentang waktu 3 jam ya, 1800 ke 2100
Maafkan aku yang lola ini, mba
Hahaha
Kini putriku, Yasmin menjelang 18 tahun, aku juga senang banget kalau pas sesi doi curhat tanpa tedeng aling-aling
Rasanya berbunga-bunga bisa menjadi tempat curhatnya, menjadi sahabat ananda
Itulah kenapa kita orang tua penting belajar ilmu parenting...
Belajar terus dan terus, tiada henti
Memng tidak mudah yaaa mba menjadi orang tua di jaman digital seperti ini. Tapi haru semangat terus belajar ya mba
ReplyDeletePernah baca juga sekilas tentang gerakan 1821. Lihat postingan ini jadi makin jelas. Gerakan yang mantap sekali dan seharusnya diterapkan oleh orang tua ya mbak. Ini jadi reminder juga buat saya pribad semoga bisa nerapin, apalagi hanya tiga. Tiga jam yang begitu berharga. Btw thanks sharingnya mbak.
ReplyDeleteSatu hal yang aku inget dan pegang sampai sekarang, adalah kata² Bu Elly Risman yang bilang bahwa jika jiwa anak diibaratkan kantong, maka tugas orang tua mengisinya dengan hal yang baik-baik.
ReplyDeleteKalau kantong itu penuh, maka tidak ada celah bagi hal buruk untuk memasukinya. Jadi ketika anak bergaul di lingkungan, bersossialisasi, maka ia akan mampu menyaring mana yang baik dan patut dicontoh, dan mana yang buruk dan patut diabaikan.
Ah, semoga Allah selalu memampukan kita ya Len. *Jadimellow :")
Itu dia yaaa... kadang sebagai orang tua memang kita terlalu overdosis ngasih nasehat. GA boleh ini itu, harus gini gitu. Maksudnya sih baik, demi membentengi anak2 dari hal2 yang tidak diinginkan. Tapi yang ada anak malah merasa bosan dengan nasehat kita dan tidak respek lagi huhuuu... suka duka jadi orang tua ya.
ReplyDeleteAku menggarisbawahi banget yg sering ngajak ngobrol anak. Dialog. Itu penting banget bener. Dulu pertama tau dari psikolog Elly Risman. Ya capek sih pasti namanya juga nambah tanggung jawab ya kan. Kalau nggak mau capek ya jangan berumah tangga, jangan punya anak :))
ReplyDeleteSoalnya yg kita didik adalah manusia, calon pemimpin, calon penerus masa depan, apalagi kalau laki-laki, wah tantangannya juga punya keistimewaan tersendiri.
Makasih share ilmunya mbak. Nyari ilmu parenting random di google gitu kan susah ya dan khawatir salah pola juga. Mending yg kayak gini, udah jelas narsumnya siapa dan ada dalil islam yg dipake. Semoga berkah ilmunyaa
Konsep 3 jam 18-21 jadi inget jaman kukecil. Krn saluran TV jg ga sebanyak skrg, krn gadget ga sekeren skrg, yg ada mamaku nungguin belajar selepas maghrib di meja makan bareng belajarnya sama adekku. Mama kl enggak baca koran, ya ngerjain PR njahit dari kursusannya. Emang quality time banget.
ReplyDeleteAnak2 memang harus diajarkan kemandirian sejak dini ya..agar potensi.diri bs tergali lah optimal
ReplyDeletepenting nih untuk orang tua perhatikan. Aku tadi pagi ketemu dengan anak tetangga yang sekarang sudah remaja. Dulu waktu kecil ceriwis banget. Sekarang kok tiba2 jadi pemalu gitu. Ternyata salah satu efek sering pakai gadget juga mba. Di rmh jarang komunikasi dengan orang tuanya, temannya hanya gadget :(
ReplyDeleteMba Lendy, thanks ya resumenya. Aku mau ikutan PSPA belum ada waktu yang cocok nih, pengin padahal.
ReplyDeleteEh tapi udah aplikasiin 1821 di rumah. Dan jadj terinpirasi buat story telling kisah nabi dan sahabatnya buat anak2 biar makin semangat sholatnya.
Komunikasi dengan anak penting banget memang ya, karena dari komunikasi itulah bisa tercipta hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua. Tulisan yang bagus nih di jaman yang kebanyakan orang tua duduk bareng anak tapi masih sibuk dengan gadget di tangan.
ReplyDeleteHuwaaa saya jarang banget ketemu anak nih, ketemunya hanya di akhir pekan aja soalnya kami tinggalnya terpisah :(
ReplyDeleteTapi kalo ketemu, selalu melakukan hal-hal bermanfaat yang insyaallah semakin merekatkan hubungan kami :)
Peran ayah tak kalah penting membentuk karakter si anak ya. Menjadi orangtua memang proses belajar seumur hidup, bekalnya harus diupdate terus seiring perkembangan zaman.
ReplyDeleteJadi pengen ikutan grup WA jadi orangtua shalih juga nih. Supaya bisa sama sama belajar.
Mbak Lendy, nulis lagi dong resume parenting seperti ini. Udah lama enggak baca. AKu kenal IIP kan dari mbak juga.
ReplyDelete